Perlahan mata lentik milik Kina bergerak ragu seolah tak ingin terbuka namun kini mata itu sudah mulai mencoba untuk melihat sekeliling saat ini, ia perlahan melebarkan pandangan nya dan melihat langit-langit kamar saat ini.
Ia melihat kearah langit-langit dengan wajah pucat, seluruh badannya terasa pegal. Seketika ia bangkit dengan panik dan melihat seluruh tubuhnya yang ternyata masih lengkap dibalut dengan pakaian ia kenakan malam itu.
Jujur saja, ia benar-benar takut kalau saja ia bangun ia sudah tidak perawan lagi. Setelah merasa lega dengan apa yang ia takutkan ternyata tidak lah kenyataan kini ia menyadari bahwa ia tengah duduk diatas lantai tanpa alas dan bahkan tanpa selimut sehelai pun.
Rupanya ia tidur di atas lantai semalaman tanpa alas dan bahkan selimut, tentu saja ia akan merasa pegal bukan main belum lagi ia merasakan sedikit demam.
"Bagaimana jal*ng? Kamu sudah sadar dari pingsan sialan mu itu?" Kecam Ages yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan keadaan malam itu hanya dibalut dengan handuk saja.
Seketika ingatan semalam kembali terputar dikotak Kina, ia benar-benar takut saat melihat Ages hanya dibalut dengan handuk saja. Belum kini laki-laki bahkan seolah sedang melakukan siaran ulang mengenai adegan semalam.
Ia berjalan kearah Kina dengan wajah yang sama dan juga dengan keadaan yang sama. Kina seperti seolah sedang bermimpi saat ini, ia gemetar dan juga ketakutan karena malam itu ia selamat karena pingsan namun kini ia harus memberikan alasan apalagi agar bisa selamat dari terkaman laki-laki yang selalu saja berhasil membuat ia gemetar hebat itu.
"Bangkit atau aku tarik paksa?" Bentak Ages dengan berkacak pinggang.
Bagaimana bisa ia dengan santai berdiri di hadapan Kina hanya dengan balutan handuk saja? Tidak takut apa kalau sampai handuk itu melorot?.
Kina dengan segala keterpaksaan bangkit dengan susah payah, jujur saja! Seluruh tubuhnya seolah remuk dan juga pegal karena masuk angin kelamaan berbaring diatas lantai tanpa alas juga selimut. Ia jelas ingat kalau ia sempat pingsan diatas tempat tidur. Namun, ia malah berakhir terbaring diatas lantai pertanda bahwa Ages memindahkan ia keatas lantai. Miris bukan? Saat pingsan saja ia masih harus diperlakukan tidak wajar.
"Kamu tahu apa yang telah kamu perbuat tadi malam? Kamu tidak sadar salahmu?" Tuding Ages dengan wajah menghakimi.
Bukankah seharusnya Kina yang mempertanyakan hal tersebut? Apa maksud Ages bersikap kurang ajar kepada nya dengan bersikap seolah akan memperkosa gadis muda itu. Namun kenapa malah laki-laki itu yang bertanya seolah ialah Korbannya.
"Kenapa diam?" Bentak Ages hingga Nada sedikit kaget dan bergetar hebat. Suara laki-laki itu terus saja membuat jantung dan juga batin Kina terasa lemah.
"Ma,, maafkan aku mas, aaa,,aku."
"Kamu tahu tidak aku sangat kesulitan dan direpotkan saat kamu pingsan seperti orang bodoh? Kamu pikir aku tidak direpotkan saat memindahkan mu keatas lantai? Dasar gadis ja*ang. Suka sekali menyusahkan orang," ucap Ages dengan entengnya seolah ialah yang paling benar disitu.
Kina memilih untuk diam saja, berapa kali pun ia mencoba membela diri bahkan sampai seluruh air lautan terkuras habis pun Kina tidak akan bisa membela dirinya karena biar bagaimanapun Ages yang akan tetap menang.
"Kenapa diam?" Bentak laki-laki itu lagi dan lagi.
"Ma,, maafkan aku mas, mungkin hanya kelelahan saja sampai pingsan begitu."
Nada merutuki kebodohan nya karena menjawab demikian, ia seolah tengah menggali kuburannya sendiri. Bagaimana bisa ia mengatakan hal itu karena kelelahan saja. Kenapa tidak jujur saja kalau kamu takut akan diperkosa oleh Ages?.
Ages tersenyum karena mendapatkan jawaban itu dari Kina, dan sudah sangat pasti Kina bisa merasakan atmosfer disana kian sama dengan suasana tadi malam. Senyuman Ages memiliki makna yang sama dengan apa yang ia ucapkan malam itu. Kalau ia hanya akan bersenang-senang dengan Kina.
"Benarkah? Kamu pingsan karena lelah yah? Bagaimana sekarang? Apakah kamu masih kelelahan?" Tanya Ages dengan wajah nakalnya.
Ia berjalan mendekat kearah Kina, lagi dan lagi wajah itu benar-benar berhasil membuat mental Kina ciut. Kina dengan segala harapan untuk bisa selamat kini berjalan mundur menghindari ranjang karena ia tahu laki-laki pasti akan mendorong nya keatas ranjang kalau ia mundur dengan lurus.
Namun ia salah, kemana pun ia mencoba untuk mundur dan menghindar tetap saja Ages berhasil menarik nya dan mendorong nya dengan keras keatas tempat tidur.
"Mas,,ku,,ku,, ku mohon lepaskan aku!" Ringis Kina mencoba untuk memohon dan memberontak kepada Ages.
Ages tentu saja tertawa puas dihadapan wajah Kina, wajah ketakutan Kina benar-benar sangat menghibur untuk nya. Bagaimana bisa ia tidak merasa iba sedikitpun saat melihat wajah takut itu.
"Mas,,tolong lepaskan a,mphhpp."
Bola mata hitam pekat itu seketika melebar dan membelalak saat ia merasakan bibir tebal milik Ages kini telah berhasil membungkam bibir nya yang begitu tipis itu. Jujur saja ia sangat kaget mendapatkan ciuman paksa dan tiba-tiba itu dari Ages.
Kina terdiam sejenak karena shock, namun saat ia sadar dengan cepat ia berontak dengan menggerakkan kakinya mencoba mendorong Ages dan mencoba untuk melepaskan dirinya dengan berbagai cara.
Naas, karena tenaga Kina yang tidak sebanding dengan Ages membuat ia sama sekali tidak bisa memberontak kepada Ages. Ciuman di bibirnya semakin liar dilakukan oleh laki-laki bejat itu.
Ciuman pertama Kina benar-benar telah diambil paksa oleh Ages, kalian boleh mengatakan kalau Kina termasuk ke dalam hadis kuno dan lebay karena saat ini ia benar-benar merasa terluka karena ciuman pertama yang ia jaga selama ini ternyata berlabuh secara paksa kepada ipar yang kini menjadi suaminya itu.
Belum lagi ia dipaksa dengan sangat kejam seolah tanpa ampun Ages dengan sangat ganas menciumi nya, bermain dengan tanpa perasaan di bibir gadis itu.
Karena tidak ingin berlama-lama Kina dengan cepat menggigit bibir Ages hingga mau tidak mau Ages harus melepaskan ciuman itu karena menahan sedikit perih.
"Akhh,,"
Kina sedikit lega karena kini bibir laknat laki-laki itu benar-benar telah menjauh dari bibirnya, kini bibir gadis itu sudah tidak suci lagi karena sudah di renggut paksa oleh Ages tanpa perasaan bersalah.
"Sialan!"
Plak,
"Akhh,,"
Bukan hanya terluka karena ciuman pertama direnggut paksa oleh Ages kini Kina bahkan harus menerima pukulan fisik secara nyata, Pipinya di tampar keras oleh Ages seolah gadis itu adalah sebuah benda karena tamparan itu benar-benar sangat keras. Kina menahan rasa perih di pipi bekas Tamparan gadis itu.
"Sialan! Kamu berani sekali menggigit bibir ku, kamu mau mati ha?" Bentak Ages dengan mata menyala terang bak api tengah melalak di dalam matanya.
Kina benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran laki-laki itu, Bagaimana bisa ia tidak harus disalahkan? Bukankah Kina yang menjadi korban disini?.
"Kenapa diam ja*ang? Kenapa kamu hanya diam? Sehebat apa kamu sampai merusak suasana tadi? Benar-benar gadis pembawa sial! Ke*aurat akhhh sialan!"
Ages bangkit dari atas ranjang meninggalkan Kina yang masih terbaring kaget diatas tempat tidur.
...🌼to be continued 🌼...
Gilak sihhhh,,,saraff kali tuh si Ages, yang salah siapa yang marah siapa. Hadeuhhh.
Jangan lupa yah like komen dan votenya wan kawan.
See you guys 🧀
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Lina ciello
oleho karmamu sesok. ges ges 😠😡
2023-09-16
0
Lina ciello
oleho karmamu sesok. ges ges 😠😡
2023-09-16
0