Banyak orang yang berasumsi dimana-mana bahwa pernikahan adalah hari yang sangat di tunggu-tunggu dan juga dinantikan oleh sang pengantin, mulai dari persiapan dan juga resepsi adalah saat-saat dimana kebahagiaan yang tidak terhingga hampir di dalam hati.
Melihat banyak nya tamu yang datang tentu merupakan kebanggaan tersendiri bagi mempelai karena banyak orang yang menyaksikan hari bahagia itu, namun tentu saja tidak semua orang yang menikah menggambarkan kebahagiaan.
Kina adalah salah satunya,ia benar-benar tidak merasa bahagia dengan pernikahannya. Banyak sekali tamu yang datang dan memberikan ucapan selamat untuk nya dan juga calon suaminya. Namun tetap saja ia sama sekali tidak merasakan kata bahagia dalam dirinya. Ia menjadi semakin merasa tertekan karena banyak sekali orang yang menyaksikan awal hancurnya kehidupan yang sudah sangat lama ia tata dan juga ia harapkan akan berakhir dengan kebahagiaan.
"Kenapa kamu memasang wajah seperti itu disaat seperti ini? Kamu ingin menimbulkan kecurigaan kepada banyak orang ha? Jangan berulah atau kamu akan merasakan akibatnya!"
Bisikan tajam dan juga terkesan kasar itu jelas bisa di dengar oleh Kina, itu adalah bisikan yang berasal dari Ages yang merupakan calon suami sekaligus mantan kakak iparnya.
Kenapa mereka berdua bisa berakhir di pelaminan berdua? Bukankah seharusnya ia tidak menikah dengan laki-laki yang merupakan kakak iparnya? Tentu saja banyak pertanyaan yang seharusnya dipertanyakan.
Dan segala pertanyaan itu benar-benar selalu saja memenuhi isi pikiran Kina, kenapa harus ia yang menerima nasib sial dan juga menyakitkan itu?.
Ia tidak hanya kehilangan kakak yang mencintai dan juga menyayangi nya. Namun ia bahkan kehilangan impian serta kehidupan yang ia idamkan selama ini.
"Tersenyum!"
Tekan laki-laki bernama Ages itu dan memasang wajah tidak bersahabat kearah Kina hingga gadis itu dengan penuh keterpaksaan menarik sebuah senyuman dari sudut bibirnya. Ia jelas menurut karena biar bagaimanapun ia mencoba untuk melawan maka apa yang akan ia terima nantinya akan lebih parah lagi dari yang ia bayangkan.
"Jangan berhenti tersenyum, jangan membuat ku malu. Ingat itu kalau kamu masih ingin hidup mu tenang,"ucap laki-laki itu dengan wajah yang sangat tegas dan tidak ada sedikitpun ekspresi wajah hangat disana.
Jelas Kina merasa tertekan karena sikap Ages yang benar-benar berubah total semenjak kepergian Lena yang merupakan kakak kandung dari Kina dan merupakan istri dari Ages membuat kehidupan nya benar-benar hancur.
Ia dipenuhi dengan rasa bersalah kepada kakaknya, kepada dirinya dan ia merasa sangat tidak pantas untuk hidup bahagia apalagi saat laki-laki itu menekankan untuk ia hidup lebih menderita dari pada perbuatan nya.
"Aku menyuruhmu tersenyum bukan berarti kamu berhak untuk bahagia, ingat satu hal! Hari ini adalah hari terakhir kamu diperbolehkan untuk tersenyum, kamu tidak berhak tersenyum setelah menghilangkan nyawa istri ku." Ages bersikap seolah ia adalah orang yang paling kehilangan padahal ada Kina yang juga sangat merasa kehilangan kakaknya.
"Kamu akan tetap membangkang seperti itu? Apa susahnya tersenyum?" Kesal Ages karena tiba-tiba saja Kina menghentikan senyuman dari sudut bibirnya.
Ia tidak bisa tersenyum karena mengingat wajah kakaknya yang selalu saja tersenyum hangat kepada nya, ia ingat dengan jelas kasih sayang yang selama ini ia dapatkan dari sang Kaka dan kini ia malah dipenuhi dengan rasa bersalah bahwa kepergian kakaknya benar-benar karena kesalahan nya.
"Hiks,,"
Air mata yang ia tahan benar-benar tidak bisa lagi ia bendung karena ras bersalah dalam dadanya kian membesar. Ia sudah mempersiapkan mental nya jauh-jauh hari namun hari ini benar-benar puncak dari segala rasa sesal,sakit dan juga bersalah yang sudah ia tahan selama ini. Kehilangan kakaknya benar-benar menyakitkan ditambah seluruh kesalahan dilempar Kepada nya.
"Berhenti menangis bodoh! Kamu tidak lihat banyak sekali pasang mata yang melihat kearah mu? Jangan mempermalukan ku!" Bentak Ages namun masih pelan karena ia memang berniat untuk menunjukkan kemarahan itu hanya kepada Kina saja.
"Aduhh istri ku sayang, kenapa menangis hmmm? Kamu terlalu senang yah sampai tidak bisa membendung air mata haru mu? Tenang saja sayang kita sudah sepenuhnya bersatu. Jadi jangan khawatir kan apapun!"
Para tamu undangan yang awalnya memasang wajah heran karena melihat dan mendengar tiba-tiba saja pengantin wanita menangis hebat di hadapan mereka. Namun, saat mendengar ucapan Ages mereka kemudian tersenyum dan bahkan ada yang tertawa merasa gemas dengan mereka berdua.
"Cup,,,,cup istri ku sayang, apa kamu tidak malu menangis dihadapan para tamu hmmm? Mas juga bahagia sayang tapi mas tidak menangis tuh ,"ucap Ages dengan nada seolah itu adalah candaan manis antara suami dan istri.
Para tamu undangan kemudian ikut tertawa karena mendengar hal itu, mereka tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi antara Ages juga Kina. Gadis itu jelas menangis karena malangnya nasib yang ia terima.
"Diamlah bodoh! Kamu benar-benar sudah merencanakan ini yah? Kamu ingin mempermalukan ku yah?"
Ages menatap wajah Kina dengan murka tentu saja ia hanya memperlihatkan wajah kasar itu kepada Kina seorang saja. Gadis itu benar-benar sudah sangat sering mendapatkan tatapan tidak bersahabat itu dari Ages.
Ranti mencoba untuk tidak menangis karena jujur saja ia Takut kepada segala ancaman Ages sebab laki-laki itu tidak pernah main-main dengan ucapan nya.
"Diamlah bodoh selagi aku masih mau berbicara baik-baik dengan mu! Jangan memancing emosi ku karena saat ini kita sedang berada di hadapan umum," ucap laki-laki itu lagi mencoba untuk membuat Ranti diam.
"Wahh sepertinya cinta mempelai wanita sangat besar hingga menangis terharu sehebat itu yah, benar-benar pasangan yang sangat romantis."
Para tamu ikut tertawa saat mendengar ucapan sang host acara itu, mereka benar-benar merasa gemas dengan kelakuan Kina dan Ages yang terlihat sangat menggemaskan itu. Padahal nyata nya tidak sesuai dengan yang terlihat.
"Mohon maaf karena sudah membuat para tamu merasa tidak nyaman, maklum lah pernikahan ini sudah sangat lama akan kami adakan namun karena terlalu banyak kendala akhirnya baru bisa dilaksanakan sekarang, mohon pengertiannya karena istriku memang sangat cengeng."
Atlas memegang pergelangan tangan Kina dengan tekanan yang sangat kuat hingga gadis itu menahan rasa sakit dihadapan para tamu undangan.
Mereka kemudian mengangguk tersenyum mendengar penuturan yang diucapkan oleh Ages karena dalam pandangan mereka pasangan itu benar-benar sangat bahagia dan saling mencintai walaupun kenyataannya sangat jauh berbeda.
"Diamlah bodoh! Kamu benar-benar sudah membuat ku malu, kamu benar-benar ingin melihat seberapa hebat aku saat sedang marah yah?"
Kina sangat ingin berhenti menangis namun air matanya malah semakin deras. Banyak hal yang membuat ia tidak bisa menahan air matanya lagi.
"Lihatlah setelah ini. Kamu yang mengundang masalah mu, dan kamu akan mendapatkan hukuman mu!"
Ages benar-benar tidak bisa lagi mentolerir gadis di sampingnya. Ia sudah peringatkan berkali-kali namun gadis itu seolah tidak mau mendengar nya.
Kina benar-benar tidak bisa lagi mengindikasikan perasaannya karena sudah terlanjur diburu rasa bersalah yang mendalam.
...🌼 Bersambung 🌼...
Hayoooo guyss mampir yuk di cerita baru aku heheh, Mon maaf yah guys kalau cerita nya gak seru dan aku janji deh bakal rajin up semoga ada waktu jug yuhu.
Jangan lupa yah like komen dan votenya wan kawan.
See you guys 🧀
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
pupu
baru mulai,tp dh salah penulisan nama pemeranya.
2022-11-27
1
mintil
lanjut
2022-11-04
0