Kina benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran Ages, apakah ia benar-benar akan berbuat sesukanya kepada Kina? Apakah ia akan terus saja mencoba untuk membuat gadis itu merasa tidak nyaman dan sengsara. Ia terlalu mudah untuk memperlakukan kina layaknya manusia tanpa perasaan, seolah kina adalah manusia yang tidak bisa merasa sakit, kecewa dan juga merasa tertindas.
Seperti saat ini, dengan entengnya bibir tebal miliknya sudah berhasil menguasai bibir mungil Kina. Memang sebenarnya ia sudah memperingatkan Kina untuk diam sebelum ia benar-benar akan melakukan hal yang lebih dari memeluk pinggang gadis itu.
Kina hendak menurut untuk diam saja, namun tangan laki-laki itu malah bergerak liar di punggung nya sembari mengelus seolah memancing Kina untuk protes.
Kina protes dan mencoba untuk melepaskan diri dari Kungkungan Ages namun ia malah mendapatkan perlakuan tidak senonoh itu, ia dicium paksa oleh Ages.
Mencoba berontak berkali-kali pun ia sungguh tidak kuasa karena jelas jika dilihat dari postur tubuh saja ia sudah kalah telak dengan Ages, tenaganya kurang untuk membela dirinya sendiri.
"Mphhh,,,"
Kina mencoba untuk berontak dan memukuli dada Ages namun laki-laki seolah-olah tidak merasakan apapun dan masih sibuk melanjutkan aksinya. Mencium bibir gadis itu dengan ganas seolah tengah menyalurkan dendam nya.
Kina merasakan sedikit perih di bibirnya karena Ages benar-benar sangat ganas bermain disana, me*umat,menghisap dan bahkan menggigit bibir Kina dengan paksa.
Kina sama sekali tidak berniat untuk membalas ciuman paksa itu, ia tidak ikhlas tidak rela dan ia sangat ingin segalanya benar-benar berakhir. Harga dirinya benar-benar sudah tidak ternilai dihadapan Ages.
Pukulan yang tadinya ia lemparkan dengan keras kini sudah memudi, ia tak kuasa untuk protes pun sudah percuma. Ages akan tetap pada pendirian nya.
Kina hanya bisa menangis, air matanya mengalir deras karena merasa bodoh dengan dirinya yang tidak berdaya. Merasa bodoh karena hanya bisa diam saja, tidak bisa membantah dan hanya bisa pasrah.
Karena Ages merasa Kina sudah terlihat pasrah dengan cepat ia semakin mendekatkan tubuh mereka dengan menarik pinggang Kina lebih dekat lagi, jujur saja ia menikmati ciuman sepihak itu. Hitung-hitung sembari memuaskan dendam serta mengisi waktu luangnya.
Persetan dengan adab dan juga peri kemanusiaan, Ages sudah lama membuang itu sejak ia kehilangan Lena. Ia sudah tidak perduli lagi dengan apapun apalagi dengan perasaan Kina yang merupakan mantan adik ipar yang kini sudah sah menjadi istrinya.
"Bukankah terlalu suntuk jika hanya berciuman saja? Apa kamu tidak bosan?" Bisik Ages dengan wajah menakutkan.
Kina benar-benar tidak tahu harus bagaimana sekarang, ia tidak berdaya dan hanya bisa ketakutan. Ia tahu kemana arah bicara Ages, awalnya ia masih sangat bingung namun karena Ages terlihat seperti akan memakannya saja ia kini langsung faham maksud dari laki-laki itu.
"Ku,,,ku mohon jangan mas, a,,aku minta maaf karena sudah lancang meminta izin untuk bekerja. Maa,, maafkan aku mas ku mohon.."
Kina mencoba untuk membujuk Ages kembali, ia benar-benar tidak ingin Ages melakukan hal yang lebih dari sekedar ciuman. Bahkan saat ia dicium secara paksa saja sakitnya benar-benar tidak terkira. Apalagi harus merasakan pelecehan lainnya.
Ages tertawa karena kini wajah ketakutan Kina benar-benar berada tepat di hadapan wajahnya, wajah gadis itu terlihat sangat menyedihkan dan benar-benar diliputi rasa takut yang membuat ia merasa sangat bahagia.
"Ouhh kenapa reaksi mu begitu? Aku tidak akan berbuat kasar dengan mu. Aku hanya ingin memberikan pekerjaan yang menyenangkan untuk mu, bukankah kamu sangat ingin bekerja?" Tanya Ages dengan wajah liciknya.
Kina dengan cepat menggeleng karena ia tidak ingin pekerjaan semacam ini. Ia benar-benar tidak bermaksud untuk memancing emosi Ages.
"A,,aku minta maaf mas."
"Hmmmm aku tidak butuh maafmu sayang, bukankah aku sudah mengatakan untuk kamu berhenti meminta maaf. Kamu tidak salah, aku hanya ingin menuruti keinginan mu untuk memberikan pekerjaan untuk mu,"ucap Ages lagi lagi membuat Kina semakin tidak karuan.
Ages mendorong Kina yang awalnya berdiri kini terduduk diatas kursi kebesaran miliknya. Gadis itu bergetar hebat bahkan untuk berdiri saja ia sudah tak kuasa saking takutnya.
"Kamu tidak penasaran dengan pekerjaan yang ku maksud?" Tanya Ages dengan tatapan yang sangat menakutkan bagi Kina.
Tangan laki-laki itu juga terulur membuka kancing kemejanya satu persatu membuat Kina kian bergetar hebat. Gadis itu mencoba untuk bangkit dan menghindar namun langsung ditahan oleh Ages.
"Mas ku mohon jangan lakukan apapun, a,,aaku takut."
Permohonan Kina dan tangisan gadis itu benar-benar seperti alunan merdu bagi Ages, ia sama sekali tidak kasihan dan masih sibuk membuka kancing kemeja miliknya.
Tangisan kina semakin deras saat ia rasakan laki-laki itu kini mencium leher putih nya. Ia bahkan merasakan sedikit sensasi yang tidak biasa juga terasa aneh saat Ages menghisap lehernya dengan sangat keras.
"Mas,, tolong lepaskan aku!"
Kina mencoba untuk memberontak karena Ages benar-benar akan melakukan sesuatu yang tidak ia inginkan saat ini. Kenapa laki-laki itu benar-benar sudah hilang akal? Ia tidak tahu kalau saat ini sedang di kantor nya?.
"Ku mohon siapapun tolong aku! Aku benar-benar akan mati jika harus merasakan sakit ini?" Batin Kina dengan batin yang sudah kian rapuh juga tidak bisa untuk bertahan lagi.
Ages masih sibuk dengan leher Kina saat gadis itu hanya bisa menangis dan juga pasrah. Hatinya sudah tak sanggup bertahan dan rasanya hidup sudah tidak berarti untuk nya.
Tok
Tok
Seketika aksi Ages terhenti saat mendengar suara ketukan dari luar, jelas-jelas itu menganggu aktivitas Ages karena ketukan itu tidak hanya sekali.
"Sialan! Mengganggu saja,"tutur Ages dengan wajah kesalnya.
Kina benar-benar bernafas lega karena seseorang diluar sana datang hingga Ages menghentikan perbuatan kejinya itu. Siapapun itu Kina benar-benar sangat berterimakasih kepada nya.
"Kami diam jangan bergerak, awas saja kalau kamu berani membantah ku. Maka aku akan melakukan lebih dari hal itu," ancam Ages dengan wajah kasarnya.
Kina hanya bisa diam saja, ia tidak bisa lagi untuk sekedar berkata-kata lagi. Tenaga nya habis karena mencoba untuk berontak tadi walaupun sebenarnya tidak ada hasil dari pemberontakannya itu.
"Masuk!"
Kesal Ages mencoba untuk merapikan penampilan nya namun ia bahkan tidak berniat untuk mencoba mengancing kemeja yang ia kenakan itu. Benar-benar seolah hendak memberitahu kepada tamunya bahwa ia sedang sibuk saat ini.
Pintu terbuka dan memperlihatkan sosok Akmal yang berdiri di depan pintu depan membawa beberapa map di tangan nya.
Senyuman Ages benar-benar lebar melihat siapa yang saat ini datang ke dalam ruangan nya, ia benar-benar tidak sabar apa yang akan terjadi kepada Kina saat melihat siapa yang datang itu.
Kina sendiri yang awalnya benar-benar bernafas lega dan bahkan sangat ingin berterima kasih sebanyak-banyaknya kepada orang yang mengetuk pintu itu kini langsung kaget dan seolah pernafasan nya terhenti. Ia benar-benar tidak percaya kalau saat ini yang datang itu adalah Akmal.
Dari sekian banyak orang yang berada di kantor itu, kenapa harus Akmal yang datang dan melihat keadaan nya saat ini?.
"Kenapa harus dia sekian banyak nya orang disini?" Batin Kina benar-benar kaget.
...🌼To be continued 🌼...
Tolong kasian banget sih Kina, udah cukup dipermauin tadi dan sekarang ia harus menanggung malu yang lebih lagi.
Jangan lupa yah like komen dan votenya wan kawan.
See you guys 🧀
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Kanza Teodora
ada ya mantan ipar kelakuan kaya begitu jahaaat
2022-10-14
0