Bagan 4: Mati sanaa

      Kina masih saja terbaring diatas tempat tidur dengan wajah shock dan juga hati yang semakin hancur, tidak hanya tubuhnya yang terasa hancur karena terbaring lama diatas lantai semalaman namun kini ia juga harus menahan rasa perih di ulu hatinya karena perlakuan tidak senonoh Ages yang begitu tiba-tiba di pagi hari itu.

Bagaimana bisa laki-laki yang dulunya lembut juga menyayangi nya sebagai adik bersikap sangat kasar dan tidak berperasaan seperti itu? Ia bahkan sampai tega mencium paksa Kina hingga gadis itu harus merasakan kalau ciuman pertama yang ia jaga direnggut secara tidak wajar oleh Ages.

Mata gadis itu memerah menahan rasa sakit dan perih namun dengan cepat ia menahan air matanya agar tidak jatuh. Kalau ia memperlihatkan sisi lemahnya maka Ages akan semakin senang memperlakukan ia dengan kasar.

Kina hendak bangkit namun ia kembali dibuat kaget saat sebuah tarikan dapat ia rasakan saat Ages dengan kasar mencoba untuk menarik nya dari atas ranjang.

"Mau sampai kapan kamu bermalas-malasan disana? Kenapa kamu sangat suka memancing emosiku?" Bentak Ages yang kini sudah rapi dengan pakaian nya.

Laki-laki itu selalu saja memahami sesuatu dari segi pikiran nya sendiri tanpa memandang kalau saja ia yang jadi Kina , gadis itu masih saja shock dan untuk bangkit saja ia hampir lunglai.

"Maafkan aku mas,"ucap Kina karena lagi dan lagi hanya bisa mengatakan itu.

Hatinya semakin hancur karena seharusnya bukan ia yang mengatymaaf tapi dialah yang seharusnya mendapatkan pengakuan maaf dari Ages. Laki-laki itu sungguh seolah tidak merasa bersalah sama sekali setelah melecehkan Kina tadi.

"Sialan! Cepat berkemas dan ikut aku ke kantor," ucap Ages dengan keras.

Seolah ia sengaja setiap berbicara dengan Kina ia akan meninggikan suaranya hingga gadis itu benar-benar kaget karena nya.

Kina pun hanya bisa menurut dan memasuki kamar mandi membersihkan diri, jelas ia akan menyempatkan diri untuk menangis sebentar disana. Meluapkan rasa sakit yang sudah ia tahan dari kemarin. Sudah banyak sekali luka yang ia simpan hingga dengan menangis saja ia sama sekali tidak bisa merasakan lega.

"Cepat pakaikan Akau dasi!"

Kina yang sedang sibuk memperbaiki posisi rambutnya kembali dibuat kaget karena tiba-tiba suara keras Ages terdengar meminta diikatkan dasi.

Belum lagi rasa tidak nyaman dengan baju yang ia kenakan saat ini, bagaimana tidak? Ages memberikan beberapa baju yang sangat tidak pantas untuk nya. Seluruh baju itu benar-benar terbuka dan yang saat ini dipakai oleh Kina lah yang lebih mendingan dibandingkan yang lain. Entah apa motivasi Ages menyuruh Kina untuk memakai baju kekurangan bahan itu.

"Cepat ikatkan dasiku!" Bentak Ages kembali.

Jujur saja, kalian boleh mengatakan kalau Kina gadis bodoh. Ia sama sekali tidak bisa mengikat dasi seperti yang dilakukan banyak orang, banyak faktor yang membuat Kina tidak bisa melakukan itu. Sebab ia tidak pernah bersekolah dimana mereka memakai dasi selain anak laki-laki yang diperkenankan memakai nya. Ditambah lagi ia memang belum pernah mencoba nya.

Kina berjalan kearah Ages yang berdiri sembari memberikan dasi kearah Kina, dengan tangan gemetar gadis itu meraih dasi lalu mencoba untuk mengalungkan nya dileher Ages.

Karena ukuran tubuh mereka yang sangat jauh berbeda Kina sedikit kesulitan bahkan untuk sekedar mengalungkan nya. Ia melompat pun tetap tak bisa mengalungkan dasi itu, Ages hanya diam saja menonton Kina yang kesulitan tanpa berniat untuk menunduk agar kina lebih mudah dalam melakukan nya.

"Ma,,mas! A,,aku tidak bisa meraih leher mas, bisakah mas sedikit menunduk?" Tanya Kina dengan ragu.

"Dari tadi kek dibilang!" Bentak Ages kemudian menunduk.

Kesal sudah pasti, kina benar-benar kesal bukan main. Bagaimana bisa ada manusia semenyebalkan Ages? Kalau sudttahu Kina kesulitan kenapa tidak inisiatif sendiri untuk menunduk?.

Kina mengalungkan dasi berwarna abu tua dengan sedikit corak halus ke leher Ages. Setelah itu Kina tetap berusaha untuk mengikat dasi yang sebenarnya ia sama sekali tidak tahu harus bagaimana mengikat nya.

Sudah habis beberapa menit berlalu namun dasi itu belum juga selesai di ikat, Ages sendiri sudah terlalu sabar menunggu gadis itu selesai dengan pekerjaan nya. Namun tak kunjung selesai padahal hanya mengikat dasi saja.

"Kamu bisa gak sih?" Bentak Ages hingga kina yang sedang kebingungan itu terlonjak kaget.

"Masa mengikat dasi saja perlu waktu ribuan tahun? Sadar aku sudah terlambat karena mu?" Bentak Ages lagi dan lagi.

Jantung Kina sudah berkali-kali shock karena suara lantang laki-laki itu, Bagaimana bisa ia selalu saja berteriak saat berbicara dengan Kina?.

"Ma,,maaf mas. A,,aku belum pernah mengikat dasi sebelumnya!"

Kina dengan pelan mencoba memberitahu Ages kalau sebenarnya ini adalah perdana untuk nya mengikatkan dasi.

"Dasar tidak berguna! Menyebalkan, lebih baik kamu mati saja kalau tidak ada gunanya."

Kata-kata menusuk yang Ages lontarkan kepada Kina ternyata tidak cukup untuk membuat gadis itu terluka karena bahkan Ages juga dengan tanpa perasaan mendorong Kina dengan keras hingga terjatuh keatas lantai.

"Akhh,,"

Bokong Kina terasa sangat ngilu karena mencium lantai dengan keras, Ages benar-benar tidak memiliki hati nurani. Ia dengan sangat tega mendorong Kina dengan keras pula.

"Kalau kamu tidak berguna maka kamu benar-benar akan mati dengan cepat, sudah pembawa sial malah tidak bisa apapun juga."

Kesal dan emosi Ages mengikat sendiri dasinya dengan cepat, kina benar-benar melongo tidak percaya karena tidak mengerti. Kalau ia bisa mengingat nya sendiri kenapa harus menyuruh Kina yang tidak bisa melakukan nya? Bukankah Ages sendiri yang mencari masalah dengan Kina. Seolah ia sengaja melakukan semuanya agar bisa menghukum Kina.

Dengan pelan Kina bangkit dari lantai sembari menahan perih di area bokong nya, kemudian Kina dengan perlahan mengikuti Ages menuruni anak tangga.

"Lihatlah kelakuan mu, dasar pemalas tidak berguna. Rumah belum kamu bersihkan dan kamu juga belum memasak," ucap Ages menuding Kina.

Jelas gadis itu benar-benar tidak mengerti karena seolah segala sesuatu masalah adalah kesalahan nya semata.

Gadis itu sempat pingsan dan saat ia sadar ia bahkan harus dilecehkan dan tidak memiliki kesempatan untuk memasak juga kebersihan di rumah itu. Namun kembali lagi, Kina berhenti untuk membela diri, membela diri sama saja dengan melawan maka Ages akan lebih murka lagi.

"Kenapa diam saja? Kamu sadar kan atas kesalahanmu?"

"Ma,, maafkan aku mas, aku akan berusaha untuk tidak mengulangi nya "

"Terlalu banyak janji dan maaf aku sudah muak."

Ages berjalan meninggalkan Kina dan dengan cepat Kina mengikuti Ages keluar dari rumah karena ia masih ingat kalau Ages meminta ia untuk ikut ke kantor.

Walaupun sebenarnya Kina sendiri tidak mengetahui apa tujuan Ages membawa nya ikut serta ke kantor. Bukankah laki-laki itu sangat membencinya kenapa ia membawa gadis yang sangat ia benci ke kantor bersama dengan nya.

Apapun alasan Ages memaksa ia ikut ke kantor dan dengan pakaian terbuka, Kina hanya bisa pasrah saja sebab bertanya dan membantah maka ia akan semakin mendapat masalah.

"Kamu harus kuat Kina!" Batin Kina dengan pelan.

...🌼To be continued 🌼...

Jangan pada salah fokus yah guys, masih banyak kok orang yang gak bisa ngiket dasi apalagi kina kan udah jelasin alasan dibalik nya. Ages doang yang tempramen nya gak kira-kira. Dsar laki-laki kurangajar.

Jangan lupa yah like komen dan votenya wan kawan.

See you guys 🧀

Terpopuler

Comments

Lina ciello

Lina ciello

menungso ages kui sugih n rupane sepiro sechhh kok sadis e ngalah2 i jendral 😡😠

ojok sampek gur menungso pas2an... wohh idak2 koe kro netizen 😡

2023-09-16

0

mimi nur azami

mimi nur azami

si ages gantengnya kaya apa si lagunya medet bgt pake nyiksa segala getok aja kina palanya pake martil biar sadar..hahaha

2022-09-30

1

mimi nur azami

mimi nur azami

Thor up lagi yg bnyak ..

2022-09-30

0

lihat semua
Episodes
1 prolog
2 Bagan 1: Hidupku yang malang.
3 Bagan 2: Ini hukuman mu!
4 Bagan 3: Menyusahkan.
5 Bagan 4: Mati sanaa
6 Bagan 5: Jangan pancing aku.
7 Bagan 6: Akmal
8 Bagan 7: Apa katamu?
9 Bagan 8: Kamu keterlaluan
10 Bagan 9: Aku malu.
11 Bagan 10: Bertemu Akmal lagi.
12 Bagan 11: Aku rapuh.
13 Bagan 12: aku terus terluka.
14 Bagan 13: Mimpi burukku.
15 Bagan 14: Aku porak-poranda
16 Bagan 15: Gadis Gilak
17 Bagan 16: Ini salahmu
18 Bagan 17: Sialll
19 Bagan 18: Sidang dadakan.
20 maaf yahh
21 Bagan 19: Sibuk dengan urusan orang lain.
22 Bagan 20: Siapa sangka.
23 Bagan 21: Entahlah aku ragu.
24 Bagan 22: Pergi adalah jalan.
25 Bagan 23: Dimana dia?
26 Bagan 24: Lunglai.
27 Bagan 25: Perisai
28 Bagan 26: Akmal si pria hangat
29 Bagan 27: kamu rapuh.
30 Bagan 28: Kamu dimana
31 Bagan 29: Sedamai ini.
32 Bagan 30: Aku tidak apa.
33 Bagan 31: Tidak ketemu
34 Hayoooo
35 Bagan 32: Aku boleh ikut?
36 Bagan 33: Kina di kampus
37 Bagan 34: Perkara nih
38 Bagan 35: Pegang erat
39 Bagan 36: Kita aman sekarang
40 Bagan 37: Tidak perlu malu
41 Bagan 38: Kau akan kutemukan.
42 Bagan 39: Kina mulai membaik
43 Bagan 40: Gelang itu.
44 Bagan 41: Aku yakin itu dia
45 Bagan 42: Afri
46 Bagan 43: Kamu bukan tunangan ku
47 Bagan 44: Sudah terbiasa
48 Bagan 45: Kina gadis yang ia tunggu.
49 Bagan 46: kenapa kesini?
50 Bagan 47:Demi Akmal
51 Bagan 48: Kina tidak rela.
52 Bagan 49: Aku tidak merindukannya
53 Bagan 50: Mengenang
54 Bagan 51: Peluk aku.
55 Bagan 52: Kumohon sebentar saja.
56 Bagan 53: Ada yang kurang.
57 Bagan 54: Kenapa sih ahh
58 Bagan 55: Kamu berbakat memasak
59 Bagan 56: Teringat Akmal
60 Bagan 57: Dejavu
61 Bagan 58: Petasan Petaka
62 Bagan 59: Kina digoda
63 Bagan 60: Pelukan gemas
64 Bagan 61: Beli semua rasa
65 Bagan 62: Kecupan dadakan
66 Bagan 63: Satu ranjang
67 Bagan 64: Kamu demam?
68 Bagan 65: Pingsan
69 Bagan 66: Resahku kian dalam
70 Bagan 67: Aku takut mas.
71 Bagan 68: Maafkan aku sayang
72 Bagan 69: Akmal pengecut
73 Bagan 70: Berhenti membuat ku bingung
74 Bagan 71: Aku sudah bahagia
75 Bagan 72: Ciuman selamat malam
76 Bagan 73: Aku akan coba.
77 Bagan 74: Hubungan kita
78 Bagan 75: Masakan Akmal
79 Bagan 76: Hairdryer dan kamu
80 Bagan 77: Si paling bisa
81 Bagan 78: tengil sih!!
82 Bagan 79: Ciuman tidak langsung
83 Bagan 80: ogah seranjang
84 Bagan 81: Maafkan aku
85 Bagan 82: Aku jatuh cinta?
86 Bagan 83: Mas aneh banget ihhh
87 Bagan 84: Caper tingkat dewa
88 Bagan 85: Kebohongan yang haqiqi
89 prayy
90 Bagan 86: Apa boleh?
91 Bagan 87: Anggukan malu
92 Bagan 88: Malu karena mas
93 Bagan 89: Suamiku hebat.
94 Bagan 90: Menahan diri.
95 Bagan 91: Tidak kuasa
96 Bagan 92: Terjadi juga
97 Bagan 93: Hidup yang sebenarnya
98 Bagan 94: Suami ideal
99 Skuyy mampir
100 Bagan 95: Induk buaya
101 Bagan 96: Akmal bagaimana sekarang?
102 Bagan 97:mas rapat saja
103 Bagan 98: Aku yang beruntung
104 Bagan 99: jangan moduss
105 Bagan 100: Tidak bisa dipercaya
106 Bagan 101: Menagih janji
107 Bagan 102: Ages si pria idaman
108 Bagan 103: Pasta buatan suami
109 Bagan 104:Hari bahagia Akmal
110 Bagan 105:Rasa bersalah lagi
111 Bagan 106: Taman kebahagiaan
112 Bagan 107: Hari indah
113 Bagan 108: Tidak mungkin!
114 Bagan 109: kumohon mas
115 Bagan 110: aku tidak lelah
116 Bagan 111: Aku yang salah mas
117 Bagan 112: Sama-sama tak kuasa
118 pleaseee
119 mampir yukk
Episodes

Updated 119 Episodes

1
prolog
2
Bagan 1: Hidupku yang malang.
3
Bagan 2: Ini hukuman mu!
4
Bagan 3: Menyusahkan.
5
Bagan 4: Mati sanaa
6
Bagan 5: Jangan pancing aku.
7
Bagan 6: Akmal
8
Bagan 7: Apa katamu?
9
Bagan 8: Kamu keterlaluan
10
Bagan 9: Aku malu.
11
Bagan 10: Bertemu Akmal lagi.
12
Bagan 11: Aku rapuh.
13
Bagan 12: aku terus terluka.
14
Bagan 13: Mimpi burukku.
15
Bagan 14: Aku porak-poranda
16
Bagan 15: Gadis Gilak
17
Bagan 16: Ini salahmu
18
Bagan 17: Sialll
19
Bagan 18: Sidang dadakan.
20
maaf yahh
21
Bagan 19: Sibuk dengan urusan orang lain.
22
Bagan 20: Siapa sangka.
23
Bagan 21: Entahlah aku ragu.
24
Bagan 22: Pergi adalah jalan.
25
Bagan 23: Dimana dia?
26
Bagan 24: Lunglai.
27
Bagan 25: Perisai
28
Bagan 26: Akmal si pria hangat
29
Bagan 27: kamu rapuh.
30
Bagan 28: Kamu dimana
31
Bagan 29: Sedamai ini.
32
Bagan 30: Aku tidak apa.
33
Bagan 31: Tidak ketemu
34
Hayoooo
35
Bagan 32: Aku boleh ikut?
36
Bagan 33: Kina di kampus
37
Bagan 34: Perkara nih
38
Bagan 35: Pegang erat
39
Bagan 36: Kita aman sekarang
40
Bagan 37: Tidak perlu malu
41
Bagan 38: Kau akan kutemukan.
42
Bagan 39: Kina mulai membaik
43
Bagan 40: Gelang itu.
44
Bagan 41: Aku yakin itu dia
45
Bagan 42: Afri
46
Bagan 43: Kamu bukan tunangan ku
47
Bagan 44: Sudah terbiasa
48
Bagan 45: Kina gadis yang ia tunggu.
49
Bagan 46: kenapa kesini?
50
Bagan 47:Demi Akmal
51
Bagan 48: Kina tidak rela.
52
Bagan 49: Aku tidak merindukannya
53
Bagan 50: Mengenang
54
Bagan 51: Peluk aku.
55
Bagan 52: Kumohon sebentar saja.
56
Bagan 53: Ada yang kurang.
57
Bagan 54: Kenapa sih ahh
58
Bagan 55: Kamu berbakat memasak
59
Bagan 56: Teringat Akmal
60
Bagan 57: Dejavu
61
Bagan 58: Petasan Petaka
62
Bagan 59: Kina digoda
63
Bagan 60: Pelukan gemas
64
Bagan 61: Beli semua rasa
65
Bagan 62: Kecupan dadakan
66
Bagan 63: Satu ranjang
67
Bagan 64: Kamu demam?
68
Bagan 65: Pingsan
69
Bagan 66: Resahku kian dalam
70
Bagan 67: Aku takut mas.
71
Bagan 68: Maafkan aku sayang
72
Bagan 69: Akmal pengecut
73
Bagan 70: Berhenti membuat ku bingung
74
Bagan 71: Aku sudah bahagia
75
Bagan 72: Ciuman selamat malam
76
Bagan 73: Aku akan coba.
77
Bagan 74: Hubungan kita
78
Bagan 75: Masakan Akmal
79
Bagan 76: Hairdryer dan kamu
80
Bagan 77: Si paling bisa
81
Bagan 78: tengil sih!!
82
Bagan 79: Ciuman tidak langsung
83
Bagan 80: ogah seranjang
84
Bagan 81: Maafkan aku
85
Bagan 82: Aku jatuh cinta?
86
Bagan 83: Mas aneh banget ihhh
87
Bagan 84: Caper tingkat dewa
88
Bagan 85: Kebohongan yang haqiqi
89
prayy
90
Bagan 86: Apa boleh?
91
Bagan 87: Anggukan malu
92
Bagan 88: Malu karena mas
93
Bagan 89: Suamiku hebat.
94
Bagan 90: Menahan diri.
95
Bagan 91: Tidak kuasa
96
Bagan 92: Terjadi juga
97
Bagan 93: Hidup yang sebenarnya
98
Bagan 94: Suami ideal
99
Skuyy mampir
100
Bagan 95: Induk buaya
101
Bagan 96: Akmal bagaimana sekarang?
102
Bagan 97:mas rapat saja
103
Bagan 98: Aku yang beruntung
104
Bagan 99: jangan moduss
105
Bagan 100: Tidak bisa dipercaya
106
Bagan 101: Menagih janji
107
Bagan 102: Ages si pria idaman
108
Bagan 103: Pasta buatan suami
109
Bagan 104:Hari bahagia Akmal
110
Bagan 105:Rasa bersalah lagi
111
Bagan 106: Taman kebahagiaan
112
Bagan 107: Hari indah
113
Bagan 108: Tidak mungkin!
114
Bagan 109: kumohon mas
115
Bagan 110: aku tidak lelah
116
Bagan 111: Aku yang salah mas
117
Bagan 112: Sama-sama tak kuasa
118
pleaseee
119
mampir yukk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!