Terkejut

Di kesunyian malam Shanti yang tidak dapat tidur kembali memikirkan kata-kata Farzan tentang suaminya.

Hatinya mulai meragukan kesetiaan sang suami yang kasih sayang nya tidak pernah ia rasakan baik saat bersama maupun saat berjauhan.

"Mungkinkah saat ini Mas Farhan tengah berada di dalam pelukan wanita lain?" batin Shanti.

Shanti memejamkan mata membayangkan hal itu dan beberapa menit kemudian pikirannya beralih pada malam itu. Malam dimana ia dan Farzan meneguk kenikmatan dunia yang tidak ia dapatkan dari suaminya.

Seperti orang yang baru terbangun dari mimpi buruk, Shanti membuka mata dengan nafas yang memburu, Ia membuang jauh-jauh pikiran kotor itu dari kepalanya. Namun semakin ia menepisnya, Ia semakin terus memikirkannya. Bahkan kini tubuhnya seakan menagih kenikmatan itu. Tubuhnya bereaksi atas apa yang ia pikirkan.

Shanti kembali memejamkan mata menahan hasrat yang begitu menggebu dalam dirinya, Sementara kedua tangannya meremad kuat selimut yang kini menutupi tubuhnya.

"Ssshhh..." desa'han lirih terlepas dari bibirnya.

Shanti terus fokus membayangkan bagaimana Farzan menyentuh setiap titik sensitifnya hingga membuat dirinya mencapai puncak kenikmatan berkali-kali.

Di dalam angan-angannya itu, Shanti di kagetkan oleh suara pintu yang di ketuk dari luar. Shanti segera menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya. Kemudian turun dari tempat tidur dan membuka pintu.

Ckleekkk...

"Farzan..."

Tidak seperti biasanya Shanti yang biasanya terlihat tenang seperti tak ada rasa pada Farzan, Mendadak gugup karena ia baru saja membayangkan kembali malam itu.

"Mbak Shanti..."

"A-a-ada apa malam-malam kemari?"

"Paklek (Om) minjam senter, Senternya Paklek habis baterai."

Shanti menoleh ke belakang melihat jam dinding yang telah menunjukkan pukul 04.15 wib, Musim kemarau begini memang para petani akan bersaing ke sawah lebih awal untuk mendapatkan air agar memenuhi tanaman padi mereka.

"Kenapa tidak Paklek yang kesini?"

"Paklek sedang menyiapkan peralatan yang perlu di bawa."

"Kamu ikut ke sawah?"

Farzan tersenyum, Tidak biasanya Shanti bertanya tentang dirinya.

"Nggak Mbak, Nanti Aku kerja."

"Sebelum berangkat kerja, Sekalian antar Fakhri yah?"

Farzan kembali tersenyum, Shanti yang sudah satu bulan ini tidak mengizinkan dirinya untuk mendekati dirinya dan Fakhri kini kembali memintanya untuk mengantar keponakannya tersebut.

"Apa ini artinya Mbak tidak lagi marah dengan ku?"

Shanti hanya tersenyum tipis sembari menganggukkan kepalanya.

Kemudian ia masuk ke dalam untuk mengambil senter yang di minta oleh Farzan. Sebelum ia kembali ke luar untuk memberikan senter tersebut, Shanti merenung sesaat dengan keputusan yang baru saja ia ambil.

"Benarkah keputusan ku dengan kembali mempercayakan Fakhri pada Farzan? Dan ada apa dengan diriku, Kenapa perasaan ku jadi seperti ini." batin Shanti yang merasa hatinya semakin berdebar ketika kembali melangkah keluar.

Tatapan mereka beradu ketika langkah Shanti kian mendekat.

Tidak seperti biasanya, Kini keduanya seolah memberanikan diri untuk sama-sama mencari tahu perasaan satu sama lain melalui pandangan mereka. Suasana sepi dan hanya sesekali terdengar ayam berkokok yang menandakan pagi akan segera menjelang membuat keduanya larut dalam pandangan itu. Tanpa sadar, Tangan Farzan pun kini memegang tangan Shanti ketika senter sudah berpindah ke tangannya. Sampai terdengar suara seseorang memanggil Farzan, Mereka baru tersentak dan mengikis jarak satu sama lain.

"Farzan... Lama banget sih suruh minjam senter?" tanya Paklek Wanto yang telah berdiri di ambang pintu yang memang terbuka lebar.

"E.. Maaf Lek," ucap Farzan yang langsung melangkah memberikan Senternya kepada Om Wanto.

Sementara Shanti yang merasa salah tingkah memalingkan wajahnya dan tak berani menatap Om dari suaminya tersebut.

"Baiklah Mbak, Terimakasih ya," ucap Farzan pamit pergi.

Shanti menutup pintunya dan merasakan debaran jantungnya yang berdegup begitu kencang, Seperti orang jatuh cinta tanpa sadar senyum tipisnya pun terukir di sudut bibirnya. Namun senyum itu terhenti saat pintu kembali di ketuk dari luar.

Tok... Tok... Tok...

Shanti yang mengira Farzan kembali, Merasa begitu senang dan langsung membukakan pintunya. Namun alangkah terkejutnya Shanti yang datang bukanlah Farzan, Melainkan Farhan suaminya.

Shanti yang tidak percaya dengan apa yang ia lihat, Mengusap-usap matanya untuk memastikan apa yang ia lihat. Namun sosok itu tidak hilang dari pandangannya dan justru mencubit pipinya.

"Shanti..."

"Mas Farhan...?" Shanti memegang pipi yang baru saja di cubit oleh suaminya yang seolah sengaja ingin menyadarkan dirinya dari rasa tak percayanya.

"Kok kaya gak percaya gitu lihat Mas pulang?"

"E... Iya, Tadi siang Mas kan tidak bisa di hubungi, Tapi sekarang Mas sudah berdiri di sini, Kaget aja."

"Kamu juga sulit di hubungi, Makanya Mas khawatir dan cepat-cepat pulang," ucap Farhan yang kemudian langsung masuk melewati Shanti yang masih berdiri bengong.

Shanti terenyuh mendengar jawaban dari Farhan.

"Apakah mungkin Mas Farhan selingkuh, Sementara tidak ada yang aneh dengan sikapnya?" batin Shanti.

"Ahh... Tapi selama ini kita jarang berkomunikasi dia juga tidak pernah merasa khawatir, Lalu kenapa sekarang ia merasa khawatir?" batinnya lagi.

"Shanti... Kenapa berdiri saja di situ, Bikinkan Mas teh, Masa suami pulang di anggurin."

"E... Ya Mas." Shanti bergegas ke dapur untuk membuatkan Farhan Teh hangat, Sementara Farhan masuk ke kamar melihat putra semata wayangnya yang masih nampak tertidur pulas seakan tak terganggu dengan kedatangannya.

Bersambung....

📌 Mau di lanjutin gak nih ceritanya, Kok mau lanjutin rasane Aras-arasen 🤣

Terpopuler

Comments

Mommy El

Mommy El

astaghfirullah saya gin terkejut juga. tiba-tiba si Farhan pulang gak kabar².

2022-10-08

0

Monica

Monica

semangat thor..tp nek aras² en..yo leren diluk ae😁

2022-10-06

0

Reni

Reni

lanjut dong thor, aku dukung farzan jd pebinor, enak aja farhan, dah gk ada tanggung jawab pengkhianat pula. laki macam tu harusnya dibuang aja ke tempat sampah, dah gk guna.

2022-10-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!