Irvan Jatuh Cinta

Tara ingin berangkat ke kantor dengan berjalan kaki selama 5 menit dari a.partemen nya untuk mencari taxi. Sambil berjalan Tara mengoceh  sendiri karena telah terlalu bodoh mengungkapkan kalimat yang terakhir iya katakan pada kheno.

"Tidak seharus nya aku melakukan semua itu tad''.Dia menepuk jidatnya merasa kesal.

"Bagaimana jika dia tau bahwa aku benar-benar ingin di perdulikan oleh nya, lihat lah bahkan lelaki iblis itu tidak sedikit pun perduli pada ku. Astaga Tara kenapa kamu begitu bodoh"

Tinn Tinn Tinn

sebuah klakson mobil berdentin sehingga membuat Tara berhentih untuk mengoceh. Iya menoleh kan wajah nya pada mobil putih yang berada tepat di samping nya. Tara memicingkan mata nya  untuk mengetahui siapa orang yang telah mengganggu rasa kesal nya pagi ini.

tidak lama pun pintu mobil terbuka pemuda berseragam seperti dokter berjalan menghampiri Tara.

"dokter irvan, kenapa dokter berada di sini?''

"Seharusnya aku yang bertanya kepada mu, kenapa kamu mengoceh sendiri di pinggir jalan raya?''

"Aku tidak mengoceh, aku hanya merasa kesal saja pagi ini."

"Kesal pada siapa?"

''lagi pula jika aku kasih tau kamu pasti tidak akan mengerti ini dokter''

"Benar juga, untuk apa aku tau. Hey tapi dengan kamu mengoce sendiri tanpa ada sebab semua orang pasti akan menganggap mu gila".

"Lalu apa ada orang gila secantik ku"Ujar Tara pede.

"Hahaha kamu terlalu percaya diri Tara. Oh iya apa kamu sedang mencari taxi untuk pergi ke kantor?"

"yeah aku sedang menunggu taxi ".

" bagaimana jika aku yang mengantar mu pakai mobil ku". tawar irvan.

Tara segera menolak."terimakasih atas tawaran mu dokter, tapi maaf aku tidak bisa"

"Tara apa kamu menolak tawaran ku , padahal jalan kita satu arah"

"Tapi aku tidak ingin merepotkan mu dokter''

"kenapa kamu berkata seperti itu, kamu tidak perna merepotkan. Justru aku merasa senang jika kamu tidak menolak ajakan ku untuk mengantar mu''. Irvan memanyunkan bibirnya berharap kasian agar Tara mau ikut dengannya.

Sedangkan Tara terkekeh pelan  ketika melihat ekpresi ajaib yang berasal dari irvan agar dirinya mau ikut dengannya.

"Jangan seperti itu, kamu nampak seperti badut. Baiklah aku akan ikut dengan mu"

"aku bukan badut! Aku seorang dokter tapi baiklah jika kamu telah bersedia ikut dengan ku. Maka hari ini aku bersedia menjadi badut mu". dengan semangat irvan membukakan pintu mobil nya untuk Tara.

"silakan masuk nona manis"

''terimakasih''

20 menit irvan telah sampai mengantarkan tara di depan halaman kantornya. Dengan manis lagi, irvan keluar dan membukakan pintu mobil untuk Tara.

"Kita telah sampai".ujar nya.

" tidak usah menganggap ku seperti tuan putri dokter. Aku bisa membuka pintu mobil nya sendiri menggunakan tangan ku"

irvan tersenyum. "Bisakah kamu tidak usah memanggil ku dengan  sebutan dokter, panggil saja nama ku Irvan''.

''mana mungkin aku dapat se normal itu memanggil mu dengan sebutan nama saja, aku rasa itu tidak pantas. Kamu itu dokter, jadi sudah sepantasnya aku panggil dokter''

"Maksud ku jika aku sedang berada di rumah sakit maka kamu berhak memanggil dokter. Dan jika aku sedang berada di luar kamu harus memanggil ku irvan saja. Kamu mengerti maksudnya kan"

wanita itu mencoba mengangguk paham."Ok baik lah aku akan memanggil mu dok- eh maksud nya irvan''

Clarisa saat itu sedang ada di pintu luar kantor. Sesunggu nya clarisa begitu senang karena hari ini Tara masuk kerja, clarisa begitu kesepian saat Tara tidak masuk kerja. Ia segera berlari menghampiri Tara lalu memeluknya.

" Taraa aku sangat merindukan mu''

"sahabat ku, aku juga sangat merindukan mu"

Clarisa melepaskan pelukan nya. Mata nya beralih pada sosok lelaki yang kini sedang bersama Tara.

"Tara dia siapa, dan di mana su__auwwwww!!.

Dengan cepat Tara mencubit lengan clarisa karena sahabat nya itu hampir saja menyebutkan nama kheno di depan irvan. Kalau pun di pikirkan pernikahan Tara dengan kheno masih di rahasia kan terlebih dahulu.

"kamu kenapa?". Ujar irvan yang bertanya kepada clarisa.

Tara menjawab nya cepat.

"ini sahabat ku nama nya clarisa van"

"Lalu kenapa ia teriak?''

"ouh ini, dia cuma memberi tahu tadi kalau dia habis kesetrum di ruangan nya. Makanya dia seperti reflek kemudian menjerit aneh''

Clarisa mengangguk pura- pura mengiyakan bahwa dia habis kesetrum.

"kalau begitu kami berdua masuk kedalam dulu yah.terimakasih atas tumpangan nya tadi. Permisi irvan"

"Yeah sama-sama kalau begitu aku pergi dulu"

Di dalam ruangan Tara. Tara sudah jujur menjelaskan semua masalah pernikahan nya pada clarisa.

clarisa merasa sangat kesal kepada kheno karena telah membuat jalan hidup sahabat nya menjadi begitu rumit. Dan ia juga cukup kesal pada Tara karena telah bodoh menerima pernikahan itu.

"Sudahlah tidak usah di pikirkan, hal yang aku lakukan ini sudah terlanjur, dan tidak bisa di cegah lagi"

"bagaimana aku tidak kesal Tara, kamu sahabat ku, aku tidak ingin kamu terluka karena perbuatan lelaki yang tak bertanggung jawab itu''

Tara merasa jika sahabat mesum nya itu telah bijak dalam berpikir. pada akhirnya ia terkekeh pelan.

"Kenapa kamu malah tertawa aku serius membicarakan ini"

"Tidak kamu hanya terlihat lucu saja. Tumben sekali kamu berpikir normal. Bukankah otak mu itu selalu di penuhi pikiran mesum. Lalu sekarang?''

''Taraaa kamu ini bagaimana. Aku ini sedang memikirkan nasip mu dengan dokter itu!"

"terimakasih karena kamu telah mengharwatirkan ku. Tapi tenang saja aku pasti bisa melewati itu semua". ujar nya menyakinkan clarisa.

"Lihat saja jika sampai dia menyakiti mu maka aku tidak akan segan-segan memotong junior suami mu itu dengan gunting rumput" Ujar clarisa mengancam.

Tara kembali tertawa mengakak.

" Wkwkwkwkw lihat lah kamu kembali mesum lagi"

"Yaaak Tara Viola berhentilah tertawa"

Terlalu banyak pasien hari ini Sehingga begitu membuat kheno merasa penat.

Lelaki itu duduk di kursi ruangan nya. Lalu ia mengambil ponsel nya dari meja kerja nya. Kheno membuka handphone nya, ia merasa terkejut karena melihat ada 25 panggilan tak terjawab dari putri serta 10 sms yang belum terbaca karena sedari tadi dia tidak membawa handphone nya.

Notifikasi

25 Panggilan tak terjawab (putri)

10 SmS (putri).

Putri

"sayang angkat dong,"

"sayang kamu di mana?"

"aku mau minta uang dong untuk belanja aku mau beli tas baru sayang"

Kheno malas membaca pesan tersebut. Ia lebih mengistirahatkan diri nya.Putri kembali menelponnya. Kali ini kheno menjawab nya.

Putri : dari mana saja kamu, kenapa kamu tidak menjawab panggilan dari ku.

Kheno : maaf sayang aku tidak sempat membawa handphone Karena aku terlalu sibuk mengatasi banyak pasien tadi nya.

Putri : kenapa kamu lebih memperdulikan pasien mu itu ketimbang aku pacar mu.

Kheno : tolong jangan membandingkan urusan pekerjaan ku dengan masalah pribadi. Menjadi dokter itu adalah tugasku utama ku.

Putri : oh jadi kamu lebih memilih pekerjaan mu itu di banding aku. Ah sudahlah kamu jahat aku tidak ingin berbicara dengan mu lagi.

Kheno : sayang jangan seperti itu, sayang...sayang..

Putri mengakhiri panggilan nya dengan kheno.kheno juga teramat kesal karena putri tidak mau berbicara dengannya lagi dia berniat ingin membanting handphone nya namun gagal karena irvan tiba-tiba masuk begitu saja kedalam ruangan nya tanpa mengetuk pintu.

"Hey ketuk dulu pintunya sebelum masuk!"

"Maaf rasanya tangan ku tidak terbiasa untuk mengetuk pintu mu''

''ada yang beda dari sisi mu rupanya, kenapa kamu terlihat begitu bahagia hari ini". Tanya kheno tiba-tiba.

Justru irvan membalasnya dengan tersenyum. Yah kamu benar rasanya aku sedang begitu senang hari ini."

"oh pasti karena seorang wanita yah?'' Tebak kheno.

hemm begitu lah.

"kira-kira siapa wanita yang telah membuat diri mu begitu bahagia hari ini?"

"aku tidak bisa memberitahumu siapa seorang wanita yang telah membuat diri ku berbunga-bunga yang jelas, wanita itu sangat cantik bak bidadari dan baik hati. Siapa pun yang melihat nya pasti akan langsung jatuh hati ketika melihat nya. Dan bagi siapa yang telah menolak pesonanya maka dia adalah lelaki paling tidak beruntung''

prok prok prok kheno menepuk kedua tanganya. "wow Berarti dia wanita yang sangat sempurna bagi mu yah".

"Dia sangat sempurna Tapi kamu tidak boleh mengambilnya dari ku"

"hahaha tentu saja kamu tidak akan melakukan hal itu bukankah kamu sudah memiliki istri. Oh iya bahkan aku tidak sempat tau siapa istri mu sekarang,, karena waktu itu juga aku ada urusan di luar kota makanya aku tidak dapat menghadiri pernikahan mu''

"iya tidak apa, santai saja lagi pula itu pernikahan itu biasa saja'' ceplos kheno.

"Pernikahan biasa, apa maksudmu"?

" ah maksud ku. hal itu itu telah terbiasa ketika seorang teman tidak dapat mengakhiri pernikahan teman nya karena sebuah urusas"

"bigitu yah"

"iya''

Malam ini Tara kembali melihat wajah kheno lagi. Namun kheno nampak tidak memperhatikan diri nya. Lelaki itu sibuk membaca majala kesehatan di atas kasurnya.

Tara berniat untuk tidur karena hari sudah malam. Tara sudah manaruh bantal dan selimut di atas sopa bersiap untuk tidur. Karena merasa gerah karena baju tidur yang terlalu panjang tara berinisiatif mengganti pakaianya dengan pakaian dinas malam yang transparan .

Kheno melihat penampilan Tara yang begitu sexy ketika mengenakan pakaian dinas itu. Bagaimana pun dirinya adalah seorang pria normal. Siapapun akan tergoda ketika melihatnya.

"Hey kenapa kamu memakai pakaian itu di depan ku? apa kamu berusaha menggoda ku?''

''Kenapa kamu marah. Kamu tak berhak melarang ku. ini tubuhku terserah aku mau pakai apa, lagi pula kamu tidak akan pernah sudih menyentuhku kan jadi santai saja. Dan nikmati mimpi indah mu bersama kekasihmu. Aku mengantuk aku mau tidur"

Baru melihat Tara berpakaian sexy sudah membuat junior kheno bervolume. Dia mencoba menetralkan juniornya agar kembali normal. Ia ingin memaki Tara namun telat Tara sudah menyelimuti seluru tubuh nya dan tertidur.

Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Bertemu Calon Mertua
3 Sentuh Aku Dokter
4 Melepas Hal Yang Paling Berharga
5 Dokter Irvan
6 Tara Menjadi Cuek
7 Cuek
8 Insiden Nenek Terjatuh Di Kolam
9 Ajakan Vania
10 Kheno Dan Tara Di Jodohkan
11 Kontrak Sebelum Menikah
12 Pindah Ke Apartemen Mewah
13 Istri Yang Baik
14 Irvan Jatuh Cinta
15 Malam Ini Kamu Milikku
16 Ibu Mertua Akan Datang
17 Benih Benih Cemburu
18 Bilang Saja Kalau Cemburu
19 Tara Mengira Kheno Ibunya
20 Membalas Perbuatan Pelakor
21 Irvan Nampak Kecewa
22 Tara Di Jebak
23 Bulan Madu Mereka
24 Kehamilan Tara
25 Detik Detik Jebakan
26 Kheno Mengusir Tara
27 Tara dan Sih Kembar
28 Keano dan Kayra
29 Happy Birthday Kembar
30 Ini Bagian 50 yah lanjutan memadu kasih
31 Nasib Kheno
32 Putri Di Penjara Kan
33 Penyesalan Kheno
34 Kayra Sakit Gigi
35 Sih Kembar Bertemu Kheno
36 Gea Irvan
37 Irvan Menggoda Gea
38 Kehadiran Kheno
39 Melepas Rindu
40 Masih Menyimpan Kenangan Lama
41 Kheno Kena Mental
42 Beri Aku Ciuman
43 Kejutan Untuk Mami dan Papi
44 Gea Menolak Perasaan Irvan
45 Tidur Ber Empat
46 Putri Bebas Dari Penjara
47 Kedatangan Arga
48 Ajakan Kheno Ke Jakarta
49 Arga Dan Putri
50 Memadu Kasih
51 Arga,Putri Tidur Bersama
52 Kheno Sang Milliader
53 Bye Rumah
54 Tamu Spesial Vania
55 Omma Jadi Rebutan
56 Kamar Masa Lalu
57 Nasib Gea Di Kampung
58 Merindukan Gea, Berusaha Mencarinya
59 Bercita-cita Membuat Agency
60 Arga Mengurungkan Niatnya
61 Kejutan Indah Dari Kheno
62 Irvan Datang Ke Kampung Gea
63 Rencana Penyamaran Putri
64 Irvan Kecewa Belum Bertemu Gea
65 Rencana Berkunjung Ke Rumah Kheno
66 Di Pertemukan Lagi
67 Detik-Detik Gevan Di Pertemukan
68 Gea Tersentuh
69 Hari Pertama Putri Menyamar
70 Baju Dinas Malam
71 Gevan, Momment Di Sawah
72 Bu Mely Mengantar Sih kembar ke Rumah
73 Harusnya Kau Mengerti
74 Tara Ingin Di Manja
75 Gea Di Bawa Oleh Juragan Bani
76 Irvan berusaha Mencari Gea
77 Mencega Pernikahan Gea
78 Kheno Kecelakaan
79 Kheno Baik Baik saja
80 Putri Hamil
81 Perubahan Putri
82 Meminta Restu MaPa
83 Kehamilan Putri Mengubah Segalanya
84 Gea Tersipu Malu
85 Apa Jangan-Jangan
86 Ada Keajaiban
87 Dua Garis Biru
88 Tidak Mengidam
89 Merestui Hubungan Gevan
90 Haru
91 Bertemu Teman Lama
92 Pernikahan Gea
93 Masa Kehamilan Yang sama
94 Saling Menyatakan Cinta
95 Malam Pertama Gevan
96 Bahagia 1
97 Bahagia End Happy
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Bertemu Calon Mertua
3
Sentuh Aku Dokter
4
Melepas Hal Yang Paling Berharga
5
Dokter Irvan
6
Tara Menjadi Cuek
7
Cuek
8
Insiden Nenek Terjatuh Di Kolam
9
Ajakan Vania
10
Kheno Dan Tara Di Jodohkan
11
Kontrak Sebelum Menikah
12
Pindah Ke Apartemen Mewah
13
Istri Yang Baik
14
Irvan Jatuh Cinta
15
Malam Ini Kamu Milikku
16
Ibu Mertua Akan Datang
17
Benih Benih Cemburu
18
Bilang Saja Kalau Cemburu
19
Tara Mengira Kheno Ibunya
20
Membalas Perbuatan Pelakor
21
Irvan Nampak Kecewa
22
Tara Di Jebak
23
Bulan Madu Mereka
24
Kehamilan Tara
25
Detik Detik Jebakan
26
Kheno Mengusir Tara
27
Tara dan Sih Kembar
28
Keano dan Kayra
29
Happy Birthday Kembar
30
Ini Bagian 50 yah lanjutan memadu kasih
31
Nasib Kheno
32
Putri Di Penjara Kan
33
Penyesalan Kheno
34
Kayra Sakit Gigi
35
Sih Kembar Bertemu Kheno
36
Gea Irvan
37
Irvan Menggoda Gea
38
Kehadiran Kheno
39
Melepas Rindu
40
Masih Menyimpan Kenangan Lama
41
Kheno Kena Mental
42
Beri Aku Ciuman
43
Kejutan Untuk Mami dan Papi
44
Gea Menolak Perasaan Irvan
45
Tidur Ber Empat
46
Putri Bebas Dari Penjara
47
Kedatangan Arga
48
Ajakan Kheno Ke Jakarta
49
Arga Dan Putri
50
Memadu Kasih
51
Arga,Putri Tidur Bersama
52
Kheno Sang Milliader
53
Bye Rumah
54
Tamu Spesial Vania
55
Omma Jadi Rebutan
56
Kamar Masa Lalu
57
Nasib Gea Di Kampung
58
Merindukan Gea, Berusaha Mencarinya
59
Bercita-cita Membuat Agency
60
Arga Mengurungkan Niatnya
61
Kejutan Indah Dari Kheno
62
Irvan Datang Ke Kampung Gea
63
Rencana Penyamaran Putri
64
Irvan Kecewa Belum Bertemu Gea
65
Rencana Berkunjung Ke Rumah Kheno
66
Di Pertemukan Lagi
67
Detik-Detik Gevan Di Pertemukan
68
Gea Tersentuh
69
Hari Pertama Putri Menyamar
70
Baju Dinas Malam
71
Gevan, Momment Di Sawah
72
Bu Mely Mengantar Sih kembar ke Rumah
73
Harusnya Kau Mengerti
74
Tara Ingin Di Manja
75
Gea Di Bawa Oleh Juragan Bani
76
Irvan berusaha Mencari Gea
77
Mencega Pernikahan Gea
78
Kheno Kecelakaan
79
Kheno Baik Baik saja
80
Putri Hamil
81
Perubahan Putri
82
Meminta Restu MaPa
83
Kehamilan Putri Mengubah Segalanya
84
Gea Tersipu Malu
85
Apa Jangan-Jangan
86
Ada Keajaiban
87
Dua Garis Biru
88
Tidak Mengidam
89
Merestui Hubungan Gevan
90
Haru
91
Bertemu Teman Lama
92
Pernikahan Gea
93
Masa Kehamilan Yang sama
94
Saling Menyatakan Cinta
95
Malam Pertama Gevan
96
Bahagia 1
97
Bahagia End Happy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!