Istri Yang Baik

Suara music dengan dentuman keras seakan mengajak seluru tamu hadir borjoget ria mengikuti alunan musik di club.

Tara yang saat ini pun berada di club yang sama. dia sedang duduk sendirian di kursi paling pojok dengan di temani sebotol alkohol kadar rendah.

ia meneguk cepat segelas alkohol sambil memperhatikan beberapa tamu yang sedang berjoget, bercumbu, serta bermain se* di tempat terbuka.

Dia memperhatikan semua nya dengan perasaan malas. Dulu nya ia sangat suka berjoget, bercumbu dengan bermacam lelaki tapi sekarang entah kenapa kehidupan yang dulu seakan berubah draktis semenjak ia mengenal sosok itu, sosok lelaki yang kini telah sah menjadi suami nya.

"Chhih andai saja aku tidak mengenal dokter sialan itu pasti semua nya tak akan seperti ini"

Saat ini pun ada beberapa lelaki yang ingin berniat mengodanya dengan berniat ingin bercinta dengan Tara. Gadis itu segera menolak pesona lelaki itu ia tidak mau terlibat dalam masalah lelaki belang apa lagi sekarang ini ia telah memiliki suami.

yang artian Tara masih menghormati kheno walau selalu di perlakukan seperti itu.

Kheno dan Putri telah berada di atas kasur yang sama sambil berpelukan dan bercumbu tanpa melepas pakaian.

"Kamu sangat pintar sayang, dalam memuaskan wanita. Dan aku juga tidak ingin jika kamu berbagi kasih dengan wanita lain seperti gadis murahan itu "

"siapa maksud mu wanita murahan?"

"siapa lagi kalau bukan wanita istri mainan mu itu"

"sayang aku tidak mungkin berbagi kasih dengan wanita itu. Bahkan aku sangat mencintai mu, percaya lah pada ku ". Ujar kheno panjang lebar padahal apa yang kheno katakan pada putri tidak sepenuhnya benar, kheno terpaksa berbohong dan jika seandai nya dia mengaku pasti putri akan marah besar kepadanya.

"Aku percaya pada mu, aku juga mencintai mu sayang mari kita bermain se* malam ini. Bukan kah kita tidak pernah melakukan hal itu'' ujar putri dengan sensual menggoda kheno sambil membuka satu persatu kancing baju milik kheno.

Kheno menahan tangan putri agar berhenti melepas kancing baju nya.

"sayang tidak perlu sekarang"

"kenapa tidak boleh, apa kau tidak ingin bermain se* dengan ku "

"bukan nya begitu, tunggu lah sampai kita menikah setelah itu baru kita melakukan hubungan intim''

Sebenar nya jujur dari diri kheno, kheno saat ini sangat lah malas dan tidak nafsu untuk bermain se* dengan putri ada perasaan lain seakan mencegah dirinya untuk tidak melakukan hubungan itu.

"Kenapa setelah kita menikah, kenapa tidak sekarang saja"

"aku ingin menghormati mu sayang, aku tidak ingin mengambil keperawanan mu di luar nikah, aku ingin melakukanya setelah kita menikah Tolong mengerti lah."

Putri mengangguk paham. Lalu tangan nya dengan cepat merangkul tubuh kheno.

"Makanya cepat ceraikan lah gadis itu maka aku dan kamu bisa cepat menikah"

"kamu tenang saja, aku akan segera melakukan tindakan cepat untuk mencerai kannya ''.

Kheno meminta putri untuk lekas pulang karena hari sudah menunjukan pukul sebelas malam. Akhirnya putri pun pulang kerumah nya.

Lelaki itu menengok pada jam dinding yang jarum nya Terus saja berputar hampir jam dua belas malam. Dia terlihat mencari sesuatu yang sedari tadi tidak memunculkan dirinya.

"sudah ku duga pada jam segini dia pasti sedang mencari mangsa di luar sana. Dasar gadis murahan"

Tara telah duduk lama di diskotik ia menilik benda kecil yang melingkar manis di pergelangan tangan nya.

Sudah jam 2 pagi rupanya

Beruntung hanya meminum vodka sedikit jadi ia tidak mengalami mabuk minuman.

Hari semakin malam maka semakin banyak pula pengunjung diskotik yang datang.

Ia juga merasakan mata nya terasa mengantuk, jadi ia memutus kan untuk pulang ke apartemen kheno.

Dia juga berharap putri juga tidak berada di sana lagi.

Gadis itu telah berada di depan pintu apartemen milik kheno. Ia juga dapat mengetahui passwornya saat membuka pintu tersebut. Tara berjalan ke arah kamar kheno, lalu berjalan pelan masuk dalam kamar. Ia juga dapat melihat kheno bersama kasur nya nampak berantakan ia semakin berpikir bahwa lelaki itu pasti melakukan hubungan *** dengan pacar nya.

"Sebenar nya aku dan kheno adalah pasangan yang baru menikah. Tapi kenapa lelaki itu melakukan malam pertamanya dengan wanita lain, dan bukan aku Tunggu ada dengan ku? apakah aku masih berharap lebih dengan nya. Ah sudah lah lebih baik aku tidur di sofa luar saja ketimbang di sini"

Saat jam setenga lima shubuh Tara terbangun karena haus. Ia memutuskan pergi ke dapur untuk minum, terbangun pada jam segini membuat dirinya untuk sulit tidur lagi. Jadi ia bingung apa yang harus dia lakukan. Tara menaru kembali botol air es ke dalam kulkas, tanpa sengaja ia melihat beberapa menu masakan yang terdapat di dalam kulkas.

Apakah aku harus memasak sarapan pada jam segini. Tara jadi ingat perkatakan clarisa pada waktu itu.

flashback clarisa

"Jika kelak kamu telah memiliki suami maka lakukan lah satu hal

Yang pertama Buatlah sarapan Pagi untuk suami mu agar suami mu itu semakin menyangi mu , dan kamu akan di cap menjadi istri yang baik. Lagi pula itu wajib''

Flashback clarisa and.

"Baiklah bukan hanya clarisa yang bilang lagi pula banyak orang yang bilang seperti itu. Tapi aku juga tak berharap kheno akan menyayangi ku yang terpenting aku akan melakukan tugas ku sebagai istri yang baik"

30 Menit Tara telah selesai membuat sarapan. Di atas meja telah tersedia nasi goreng sosis, roti selai coklat, susu putih hangat.

Sambil menunggu kheno bangun Tara bersiap-siap untuk mandi terlebih dahulu.

Kheno juga terbangun setelah ia mencium aroma masakan yang terasa mengiurkan saat di hirup. Dengan mata yang sayu dan rambut yang masih berantakan karena bangun tidur. Kheno melangkahkan kakinya ke aroma masakan itu.

Aroma tersebut berada di dapur di atas meja makan. Tetapi kheno masih belum berpikir bahwa yang memasak semuanya adalah istrinya Tara sehingga dia berhora riah dan langsung duduk kemudian melahap nasi gorengnya.

"kenapa nasi goreng dan soupnya enak sekali. ini bahkan jauh lebih enak dari restoran mahal di luar sana''.

Lelaki itu sibuk melahap makanan nya tanpa melihat Tara yang telah rapi dengan seragam kantornya yang sedang melihat nya memakan sarapan buatan Tara.

"Apakah nasi goreng buatan ku terasa enak sehingga kamu begitu lahap memakan nya ". Tara mencoba bertanya dan juga berharap kheno akan menjawabnya serta menilai baik masakan nya.

Kheno begitu kaget dengan kehadiran Tara pasal nya Tara belum juga pulang sedari malam. Namun sekarang gadis itu telah menampakan diri nya di depan nya.

''ini tidak enak". Jawabnya bohong.

"Tidak enak, tapi kamu memakannya dengan lahap''

''Aku memakan nya karena lapar dan jika tidak lapar maka aku tidak akan mau memakannya"

Tara mencerucutkan bibirnya menatap kheno sebal. lalu duduk dan melahap nasi goreng nya.

"pergi kemana kamu semalam, kenapa kamu baru pulang dan mengapa kamu memasak ini semua?"

"apa perduli nya kamu lagi pula aku pergi tidak ada kaitan nya dengan mu kan dan aku memasak semua ini adalah kewajiban ku sebagai seorang istri yang baik itu aja lagi pula jika aku tidak melakukan itu maka aku akan berdosa''. Tara langsung berdiri setelah mengatakan kalimat akhir yang dapat membungkam kheno.

"Aku telah selesai. Aku akan pergi ke kantor dulu, permisih''.

Kheno langsung diam seribu bahasa oleh jawaban itu. Jawaban itu membuat satu titik dalam hati kheno tersadar tapi dia tidak menyadari itu sepenuhnya. Lelaki itu menyenderkan kepala nya pada kursi yang ia duduki. Ia menarik nafas panjang lalu di hembuskan perlahan.

"Aku tidak berdosa. Semua ini adalah takdir seharus nya aku menikah dengan putri dan bukan dengan gadis itu, justru gadis itu lah yang sangat berdosa karena dia telah menganggu hubungan ku dengan putri''

Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Bertemu Calon Mertua
3 Sentuh Aku Dokter
4 Melepas Hal Yang Paling Berharga
5 Dokter Irvan
6 Tara Menjadi Cuek
7 Cuek
8 Insiden Nenek Terjatuh Di Kolam
9 Ajakan Vania
10 Kheno Dan Tara Di Jodohkan
11 Kontrak Sebelum Menikah
12 Pindah Ke Apartemen Mewah
13 Istri Yang Baik
14 Irvan Jatuh Cinta
15 Malam Ini Kamu Milikku
16 Ibu Mertua Akan Datang
17 Benih Benih Cemburu
18 Bilang Saja Kalau Cemburu
19 Tara Mengira Kheno Ibunya
20 Membalas Perbuatan Pelakor
21 Irvan Nampak Kecewa
22 Tara Di Jebak
23 Bulan Madu Mereka
24 Kehamilan Tara
25 Detik Detik Jebakan
26 Kheno Mengusir Tara
27 Tara dan Sih Kembar
28 Keano dan Kayra
29 Happy Birthday Kembar
30 Ini Bagian 50 yah lanjutan memadu kasih
31 Nasib Kheno
32 Putri Di Penjara Kan
33 Penyesalan Kheno
34 Kayra Sakit Gigi
35 Sih Kembar Bertemu Kheno
36 Gea Irvan
37 Irvan Menggoda Gea
38 Kehadiran Kheno
39 Melepas Rindu
40 Masih Menyimpan Kenangan Lama
41 Kheno Kena Mental
42 Beri Aku Ciuman
43 Kejutan Untuk Mami dan Papi
44 Gea Menolak Perasaan Irvan
45 Tidur Ber Empat
46 Putri Bebas Dari Penjara
47 Kedatangan Arga
48 Ajakan Kheno Ke Jakarta
49 Arga Dan Putri
50 Memadu Kasih
51 Arga,Putri Tidur Bersama
52 Kheno Sang Milliader
53 Bye Rumah
54 Tamu Spesial Vania
55 Omma Jadi Rebutan
56 Kamar Masa Lalu
57 Nasib Gea Di Kampung
58 Merindukan Gea, Berusaha Mencarinya
59 Bercita-cita Membuat Agency
60 Arga Mengurungkan Niatnya
61 Kejutan Indah Dari Kheno
62 Irvan Datang Ke Kampung Gea
63 Rencana Penyamaran Putri
64 Irvan Kecewa Belum Bertemu Gea
65 Rencana Berkunjung Ke Rumah Kheno
66 Di Pertemukan Lagi
67 Detik-Detik Gevan Di Pertemukan
68 Gea Tersentuh
69 Hari Pertama Putri Menyamar
70 Baju Dinas Malam
71 Gevan, Momment Di Sawah
72 Bu Mely Mengantar Sih kembar ke Rumah
73 Harusnya Kau Mengerti
74 Tara Ingin Di Manja
75 Gea Di Bawa Oleh Juragan Bani
76 Irvan berusaha Mencari Gea
77 Mencega Pernikahan Gea
78 Kheno Kecelakaan
79 Kheno Baik Baik saja
80 Putri Hamil
81 Perubahan Putri
82 Meminta Restu MaPa
83 Kehamilan Putri Mengubah Segalanya
84 Gea Tersipu Malu
85 Apa Jangan-Jangan
86 Ada Keajaiban
87 Dua Garis Biru
88 Tidak Mengidam
89 Merestui Hubungan Gevan
90 Haru
91 Bertemu Teman Lama
92 Pernikahan Gea
93 Masa Kehamilan Yang sama
94 Saling Menyatakan Cinta
95 Malam Pertama Gevan
96 Bahagia 1
97 Bahagia End Happy
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Bertemu Calon Mertua
3
Sentuh Aku Dokter
4
Melepas Hal Yang Paling Berharga
5
Dokter Irvan
6
Tara Menjadi Cuek
7
Cuek
8
Insiden Nenek Terjatuh Di Kolam
9
Ajakan Vania
10
Kheno Dan Tara Di Jodohkan
11
Kontrak Sebelum Menikah
12
Pindah Ke Apartemen Mewah
13
Istri Yang Baik
14
Irvan Jatuh Cinta
15
Malam Ini Kamu Milikku
16
Ibu Mertua Akan Datang
17
Benih Benih Cemburu
18
Bilang Saja Kalau Cemburu
19
Tara Mengira Kheno Ibunya
20
Membalas Perbuatan Pelakor
21
Irvan Nampak Kecewa
22
Tara Di Jebak
23
Bulan Madu Mereka
24
Kehamilan Tara
25
Detik Detik Jebakan
26
Kheno Mengusir Tara
27
Tara dan Sih Kembar
28
Keano dan Kayra
29
Happy Birthday Kembar
30
Ini Bagian 50 yah lanjutan memadu kasih
31
Nasib Kheno
32
Putri Di Penjara Kan
33
Penyesalan Kheno
34
Kayra Sakit Gigi
35
Sih Kembar Bertemu Kheno
36
Gea Irvan
37
Irvan Menggoda Gea
38
Kehadiran Kheno
39
Melepas Rindu
40
Masih Menyimpan Kenangan Lama
41
Kheno Kena Mental
42
Beri Aku Ciuman
43
Kejutan Untuk Mami dan Papi
44
Gea Menolak Perasaan Irvan
45
Tidur Ber Empat
46
Putri Bebas Dari Penjara
47
Kedatangan Arga
48
Ajakan Kheno Ke Jakarta
49
Arga Dan Putri
50
Memadu Kasih
51
Arga,Putri Tidur Bersama
52
Kheno Sang Milliader
53
Bye Rumah
54
Tamu Spesial Vania
55
Omma Jadi Rebutan
56
Kamar Masa Lalu
57
Nasib Gea Di Kampung
58
Merindukan Gea, Berusaha Mencarinya
59
Bercita-cita Membuat Agency
60
Arga Mengurungkan Niatnya
61
Kejutan Indah Dari Kheno
62
Irvan Datang Ke Kampung Gea
63
Rencana Penyamaran Putri
64
Irvan Kecewa Belum Bertemu Gea
65
Rencana Berkunjung Ke Rumah Kheno
66
Di Pertemukan Lagi
67
Detik-Detik Gevan Di Pertemukan
68
Gea Tersentuh
69
Hari Pertama Putri Menyamar
70
Baju Dinas Malam
71
Gevan, Momment Di Sawah
72
Bu Mely Mengantar Sih kembar ke Rumah
73
Harusnya Kau Mengerti
74
Tara Ingin Di Manja
75
Gea Di Bawa Oleh Juragan Bani
76
Irvan berusaha Mencari Gea
77
Mencega Pernikahan Gea
78
Kheno Kecelakaan
79
Kheno Baik Baik saja
80
Putri Hamil
81
Perubahan Putri
82
Meminta Restu MaPa
83
Kehamilan Putri Mengubah Segalanya
84
Gea Tersipu Malu
85
Apa Jangan-Jangan
86
Ada Keajaiban
87
Dua Garis Biru
88
Tidak Mengidam
89
Merestui Hubungan Gevan
90
Haru
91
Bertemu Teman Lama
92
Pernikahan Gea
93
Masa Kehamilan Yang sama
94
Saling Menyatakan Cinta
95
Malam Pertama Gevan
96
Bahagia 1
97
Bahagia End Happy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!