Malam ini Tara menatap tubuh telanjangnya dari balik pantulan sebuah cermin. ia akui lelaki mana yang tidak tergoda oleh kesempurnaan yang telah tuhan ciptakan untuknya, setelah berkaca ia pun memutuskan untuk mandi dan berangkat ke kantor.
''gimana keadaan mu Ra, apa sudah baikan? tanya Clarisa kebetulan teman satu sekantor Tara juga.
''tentu saja aku sangat baik hari ini''
"kamu kenapa Ra, sepertinya kamu sedang tidak baik-baik saja hari ini".selidik Clarisa padanya.
''gak kok, aku hanya sedang merasa bahagia saja hari ini. oh yah ris makasih yah berkat kamu yang telah mengantarkan aku ke rumah sakit dan membuat ku bisa bertemu dengan dokter tampan itu''
"Apa maksud mu dokter Kheno yang merawat kamu kemarin''
"iya betul. Apa kamu tau dengannya?"
"Aku tidak tau tentang kehidupannya Tar, yang aku tau dia bernama Dokter Kheno."
"Wah sayang sekali". Ungkap Tara kecewa.
"apa kamu menyukainya?''
"Jelas saja aku tergila-gila padanya dia begitu tampan. Aku selalu membayangkan bahwa aku dan dia selalu bercinta setiap malam"
"hahahah.. "Clarisa tertawa renya ketika ia mendengar tutur kalimat dari sahabatnya itu.
Tara berdengus kesal.''apa ada yang salah, kenapa kamu tertawa?"
"Tidak, menurut aku itu begitu lucu Ra, bukan kah kamu tidak pernah melakukan hubungan ranjang dengan seorang pria, namun sekarang kamu membayangkan dokter Kheno melakukan hubungan intim dengan mu."
"Dengar itu karena aku tidak ingin membiarkan sembarang lelaki melakukan hubungan intim itu dengan ku"
"Astaga kamu benar-benar terobsesi pada ketampananya ya Ra. Tara kamu itu sangat cantik dan sexy pria tak cukup satu bukan kah masih banyak yah pria di luar sana yang menginginkan kamu menjadi miliknya"
"Entah lah aku tak tau mengapa aku begitu menggilai ketampanannya. Ini hampir membuat otak ku pecah karena tak henti-hentinya memikirkan ketampananya."
''Lalu apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?''
"Menemuinya lagi di rumah sakit". jawab Tara mantap.
''gimana kamu bisa pergi ke rumah sakit sedangkan kamu saja tidak sakit''
"Oh iya yah. Lalu apakah aku harus pingsan lagi biar aku bisa masuk kerumah sakit itu supaya aku bisa bertemu dokter kheno?''
"Iya setelah itu kamu akan dia masukan kedalam kamar mayat. Karena kamu telah membohonginya dengan berpura-pura sakit."
"Kejam sekali! Lalu apa yang akan aku lakukan."
"sore nanti Beli lah sesuatu yang dapat di makan lalu berikan pada dokter Kheno."
"Kamu benar aku akan membeli sesuatu yang lezat di mall dekat sini."
"Kenapa harus di mall. Apa kamu punya uang?''
"gak ada sih, maka dari itu aku ingin meminjam uang mu hehe''
"Dasar tidak modal!''_Clarisa.
*****************
Sore ini Tara sudah membeli roti sandwis berisi daging untuk di berikan kepada dokter kheno.
Tara menunggu taxi di pinggir jalan dekat mall agar bisa langsung pergi ke rumah sakit. Di saat itu juga tidak jauh dari dekat ku Tara melihat soarang ibu-ibu paruh baya berjalan dengan posisi menelpon seseorang, awalnya terlihat biasa saja namun lama kelamaan Tara melihat ada sebuah mobil yang ingin menabrak wanita itu. Dengan cepat Tara berlari menyelamatkan ibu-ibu tersebut dengan mendorongnya ke pinggiran. Mobil yang ingin menabraknya tadi telah pergi jauh.
"Maaf buk, apa ibu baik-baik saja?" tanya Tara khawatir padanya.
''astaga hampir saja saya kehilangan nyawa, saya baik-baik saja nak terimakasih telah menyelamatkan nyawa saya"
''sama-sama bu, lain kali berhati-hati lah dalam berjalan. kita tidak tau bu jika sebuah kejahatan berada di mana-mana''
"Iya saya mengerti, kamu gadis yang baik saya sungguh berhutang nyawa padamu"
"Siapa nama mu nak?''
"Nama ku Tara viola bu". Ucap Tara sembari tersenyum.
''Nama yang cantik percis seperti orangnya"
"Ah ibu bisa saja tapi Maaf bu saya harus pergi karena ada sebuah urusan.''
Tara benar-benar tidak mempunyai waktu lagi. Sepertinya hari sudah menampaki malamnya sebelum malam Tara harus cepat-cepat pergi kerumah sakit dan di mana roti sandwisnya.
"Oh astaga roti yang ku beli tadi telah hancur karena injakan mobil tadi.
Bagaimana ini." ucap Tara lirih namun sempat terdengar oleh ibu-ibu ini.
"Sudah biarkan saja, hari ini sudah hampir malam nak sebaiknya kamu ikut saya kerumah untuk makan malam bersama"
''Tapi aku tidak bisa,'' tolak Tara pelan.
''Tolong jangan menolak anggap saja ini saya membalas budi mu''
Wanita ini benar-benar memiliki sikap keibuan yang sangat lembut sungguh beruntung seorang anak yang memiliki ibu seperti dia.
Tara tersenyum dan tidak menolak tawarannya.
Kami telah berada di dalam taxi.
Sepertinya ibu ini sedang menelpon anak nya. Ucap Tara dalam hati
''ia Hallo ibu'' ujar suara di sebrang sana.
''kapan kamu akan pulang nak, ibu telah menyiapkan makan malam untuk kita makan''
''bagaimana bisa ibu hampir tertabrak pasti ada orang jahat yang sengaja mencelakai ibu''
''sudah lah nak karena ibu juga tidak apa-apa berkat seorang gadis yang telah menyelamatkan nyawa ibu''
''siapa gadis itu bu?''
''kamu akan tau jika kamu pulang ke rumah ibu yang akan memperkenal kan dirinya kepada mu nanti"
*
*
*
*
*
"hmm Tara kita sudah sampai di rumah Saya ayo masuk"
Tara benar-benar takjub dengan kemewahan rumah ini mewah seperti istana parkirannya saja jauh lebih besar dari parkiran rusun tempat tinggalnya
Entah lah aku berpikir harus berapa banyak uang yang harus aku kumpulkan untuk membeli rumah semewah istana ini.
"Apakah tante hanya tinggal sendirian di rumah sebesar ini?''
''Tidak kebetulan tante tinggal bersama ibu tante dan putra sulung satu-satunya"
''Lalu siapa kah yang membersihkan rumah sebesar ini?"
"Kami hanya mempunyai 4 pelayan yang bekerja di rumah ini untuk mengurus bagian rumah serta halaman belakang"
''Oh iya mari tante kenalkan kamu dengan ibu tante. Kamarnya ada di kamar bawah''
Tara mengikuti kemana langkahnya pergi hingga aku pun tiba di kamar seorang nenek yang belum terlalu tua ia hanya duduk di sebuah kursi roda.
"Ibu kenalkan dia Tara, dia wanita yang baik dan dia juga yang telah menyelamatkan nyawa ku saat sore tadi dari tabrakan''
Tara menunduk sambil mencium punggung tangannya.
"Saya Tara nek''Nenek ini hanya menatap Tara dengan pandangan diam.
"ibu saya ini sedang struk sebagian jadi makannya beberapa sharafnya tidak berfungsi.''
Sungguh kasihan ucap Tara pilu. ''Lekas sembuh yah nek''
"Nah sepertinya putra sulung saya telah pulang. Tara kamu tunggu di sini dulu yah nanti saya akan memperkenalkan kamu juga dengan putra saya.''
"Iya tante"
Tara kembali menunduk untuk menyamai posisi sang nenek. ''Aku sungguh prihatin aku akan berdoa supaya nenek lekas sembuh" Tara menggenggam tangan milik nenek Sambil tersenyum.
"Tara ini perkenalkan dia Kheno anak tante.''
Sepertinya tante telah datang bersama putra nya tapi di saat Tara mendengar nama kheno sontak ia langsung menghadap ke belakang dan melihat apa kah dugaannya benar.
"KAMUU..."
Ucap Tara dan putra nyonya ini bersamaan.
Dalam artian Tara sungguh sangat bahagia karena hal yang ia inginkan kini telah hadir di dekat dirinya.
Dan untuk kheno iya benar-benar merasa menjadi buruk di kala ia di pertemukan lagi dengan wanita penggoda itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
m.ria
🤣🤣
2023-10-25
0
Shyfa Andira Rahmi
lahhh kirain si taraa kerjanya di club....
2023-09-02
0
Siti Karomah
jangan sia siakan kesempatan emas ini Tara
2022-11-26
0