Sore menjadi malam kemudian malam tiba menjadi pagi.Tara kini telah menyiapkan beberapa sarapan untuk Kheno sarapan pagi.
Kheno telah rapi dan ingin berangkat ke rumah sakit. Tara menghampiri Kheno.
"Sarapan lah terlebih dahulu sebelum berangkat kerja.'' Ujar Tara lembut pada Kheno, dia tau lelaki itu masih sangat marah padanya.
"Tidak usah, aku bisa sarapan di kantin." Jawab Kheno dingin.
Tara hanya bisa mengigit bibir bawah nya, ia bersedih karena baru pertama ini Kheno menolak memakan sarapan yang telah Tara buat.
Kheno berlalu begitu saja tanpa menghiraukan Tara yang termenung karena ucapannya.
wanita itu sengaja mengambil cuti kerja untuk hari ini, karena siang ini Tara berencana akan membuat masakan yang sangat Kheno sukai setelah itu Tara yang akan mengantarkannya langsung kerumah sakit.
Semoga saja usulan yang Clarisa sarankan untuknya berhasil membuat Tara segera mendapatkan kata maaf dari Kheno.
Tara sedang berkutik di dapurnya, ia telah menelpon ibu mertua bahwa kheno sangat menyukai masakan Sup ikan salmon, semur kaki ayam, dan oseng-oseng daun pepaya.
Awalnya sangat sulit mencari daun pepaya di sekitaran sini. Tapi Tara tetap berusaha, dia keluar lalu kemudian menemukan tukang sayur yang lewat di samping apartemennya sangat beruntung karena daun pepaya nya hanya tersisa satu.
"Ini pak uangnya.'' Tara memberikan selembar uang 50.000 kepada tukang sayur tersebut.
"Wah apa tidak ada uang 3000 an yang pas aja mbak? Saya tidak punya kembaliannya"
"Jangan khawatir kembaliannya untuk bapak saja bersama keluarga'' Ucap Tara dengan seulas senyum.
"Wah yang bener mbak, saya berterimakasih banyak yah, saya tidak akan pernah melupakan kebaikan yang mbak berikan pada saya. Saya berdoa semoga mbak selalu berpihak pada kebahagian.'' Ucap tukang sayur itu berteriak ketika Tara
Sudah berlalu jauh dari jangkauwan
Sambil menilik jam dinding yang masih 1, setenga jam lagi menuju jam siang. Dia terus hebo dengan tugas nya, terlebih dahulu Tara membuat oseng-oseng pepaya, semur kaki ayam, dan terakhir sup salmon nya.
Semua misi nya berhasil, dia mulai mencicipi setiap masakan yang ia buat.
"Hmmm...rasanya tidak ada yang salah, aku yakin Kheno akan menyukai nya"
Di hari yang sama, putri juga datang kerumah sakit untuk menemui Kheno semua orang di sana menatapnya sebari senyum andalan mereka namun apa daya putri mencuekan senyuman mereka sambil melanjutkan perjalanan nya menuju resepsionis.
"Aku ingin bertemu Dokter Kheno''
"Maaf mbak, apa mbak sudah membuat janji dengan Dokter Kheno?''
putri menepuk meja resepsionis itu kuat. "Apa-apaan kamu ini, aku ini pacarnya!! jadi tidak usah melarang ku!"
"Tapi mbak, ini adalah bagian tugas untuk saya"
"Baiklah kalau begitu aku akan menelpon Kheno untuk segera memecat orang seperti kamu, Kamu tau kheno adalah pacar ku dan dia juga pemilik rumah sakit besar ini. Apa Kamu ingin di pecat!''
resepsionis itu menggeleng cepat. Karena dia tidak ingin di pecat, pada
Akhirnya dia menyuruh putri untuk
Menemui Dokter kheno.
Sebelum melangkah kan kakinya ke ruangan kheno, putri berhenti sejenak ia melirik tidak suka para suster yang ada di sana karena menatap dirinya begitu tajam.
"kenapa kalian menatapku seperti itu!, apa kalian juga ingin di pecat.'' Ketus putri.
Seketika itu semuanya menggeleng cepat.
"Cchi sombong sekali wanita itu"
"hey aku rasa dia hanya mantan Dokter saja, kan Dokter Kheno sudah menikah"
"ia aku kemarin waktu itu juga datang kepernikahan Dokter, kalian tau istri nya sangat lah cantik, kulit putih dan bening kadang aku irih dengan keistimewaan nya"
"Tapi kenapa wanita jahat itu kemari apakah Dokter Kheno masih memiliki
hubungan khusus dengan nya?''
"Dia wanita yang cantik tapi memiliki sifat yang buruk.'' Begitu lah komentar para suster itu untuk putri.
Sementara Tara telah sampai di depan rumah sakit dengan menggunakan taxi. Setelah membayar taxi dia lansung menuju ruang utama rumah sakit.
Semua orang terkagum melihat kehadirannya, Tara menampilkan
Senyuman di saat mereka(para suster) di sana melihat kedatangannya, para suster tersebut pun balas tersenyum.
Tara menuju kemeja resepsionis.
"Permisi saya mau bertanya apakah Dokter Kheno sedang ada di ruangan nya?''
Resepsionis itu pun tau kalau wanita cantik yang ada di hadapan nya itu adalah istri dari Dokter Kheno.
"Tentu mbak Dokter Kheno saat ini sedang tidak ada jadwal, apakah perlu saya telpon Dokter karena mbak datang?" Resepsionis itu berucap sembari tersenyum.
"Ah tidak usah lebih baik jangan di
Telpon.ini pertama ku datang dan membawakan makan siang untuk
nya." ucap Tara sambil menunjukan bekal makanan untuk Kheno pada resepsionis itu.
"Apakah mbak akan memberikannya kejutan."
"Hemmm bisa jadi. kalau begitu saya permisi.''
"Lihat dia tidak sama sekali sombong"
"benar dia sangatlah ramah dan sopan"
"tidak hanya cantik tapi hatinya seperti malaikat bersayap putih"
"beruntungnya Dokter Kheno bisa mendapatkan istri sepertinya"
begitu lah komentar para suster untuk Tara.
Di kediaman rumah Putri seorang wanita paru bayah sedang senantiasa menyuapi makanan kepada suami nya yang sedang terduduk lemah di kursi roda kaki suaminya itu sedang lumpuh akibat sebuah kecekaan besar yang telah lama terjadi 8 tahun yang lalu sedangkan yang terjadi dengan istrinya adalah kehilangan ingatan.
Renita adalah ibu tiri putri, ia menikahi ayahnya putri itu karena waktu itu ayah putri sangat marah pada ibu kandungnya putri karena telah berani melakukan hal mesum
di saat Suami nya tidak ada di rumah, dan segera lah ayah putri menggugat cerai sang istri.
Ibu kandung putri pun tidak terima dengan keputusan suami nya, hari itu ibu putri sangat terpukul lalu berakhir dengan bunuh diri. Hari itu putri kecil sangatlah histeris karena kepergian ibu kandungnya begitu mendadak, dia sangatlah menyangin ibunya walau putri sebenarnya tidak tau alasan apa tiba-Tiba ayahnya mencerai kan ibunya.
Apalagi belum sebulan kepergian ibu
nya, ayah nya sudah memutuskan untuk menikah lagi dengan janda miskin.
Putri benar-benar Bersedih ia berpikir bahwa wanita itu adalah penyebab kematian
Ibunya jadi putri sangatlah membenci ibu barunya, putri juga tidak perna sudih memanggil ibu baru nya sebagai "ibu" malainkan "babu" beruntunglah ibu barunya adalah sosok ibu yang begitu baik dan lemah lembut terhadapnya.
asal kalian tau Renita itu adalah ibu kandungnya Tara.
Tara telah sampai di depan pintu ruangan Kheno. ia masih tetap setia menenteng bebarapa bekal makan siang untuk Kheno.
Ia menarik nafasnya dalam-dalam sebelum masuk. Awalnya ia tidak yakin untuk melakukan hal ini, tapi sudahlah ini juga demi agar kheno memaafkannya.
Dia mulai mengetuk pintunya.
Tok
Tok
Tok
"iya silakan masuk'' ujar suara Kheno dari dalam ruangan.
Tara pun langsung masuk kedalam ruangan Kheno dan bertapa terkejutnya dia bahwa putri sedang ada sampingnya sambil menyenderkan kepala nya mesra di bahu Kheno.
kheno juga terkejut akan kehadiran Tara yang tiba-tiba karena tidak seperti biasanya.
Putri sangat kesal dan marah karena Tara menganggu waktunya bersama Kheno.
"Hey kamu, baraninya kamu mengganggu kesenangku bersama pacarku! cepat pergi dari sini sebelum aku memanggilkan satpam untuk mengeluarkan mu!"
Tara benar-benar mengerutukan dirinya. Ia jadi teringat bahwa putri bukanlah wanita baik, kehadirannya akan membawa pengaru buruk untuk kheno dan keluarganya.
di tambah lagi dia sangat kesal dengan prilaku putri yang semena-mena. Ia akan balik mengusir putri dengan cara melakukan hal itu:
"Kamu yang seharusnya akan aku usir, kamu wanita licik berani sekali kamu menganggu suami ku.'' hardik Tara tegas seraya melepaskan gandengan tangan putri dari lengan Kheno.
Kheno menatap tidak percaya karena sikap Tara.
"Dengar jauhi Kheno mulai dari sekarang, wanita licik seperti kamu tidak pantas untuk bersanding dengan kheno"
"Apa maksud mu wanita murahan aku tidak mengerti?" kata putri
"Kamu yang murahan!'' Kamu pikir aku tidak Tau bahwa kamu sedang bercumbu dengan laki-laki lain dan kalian saat itu akan merencanakan hal buruk untuk Kheno. Apa kamu pikir aku tidak tau"
Putri masih berpura-pura tidak mengerti apa yang di maksud Tara. Dia pura-pura menangis di depan kheno.
"Sayang aku tidak mungkin melakukan hal buruk itu, kamu tau kan aku sangat menyangin mu bersama keluarga mu.. tapi dia menuduhku yang tidak-tidak hiks hiks hiks "
''hentikan air mata buatan mu itu, kamu saja berpura-pura. Das__"
"Tara hentikan apa-apaan kamu ini jangan menuduh pacarku yang tidak-tidak aku sangat mengenal putri dia tidak akan melakukan hal buruk itu terhadapku!"
"Benar aku tidak bisa menuduh pacarmu tanpa adanya bukti, tapi kamu adalah suami ku aku juga lebih berhak dari padanya untuk menyentuh mu"
"istri? kamu harus Tau Tara kita suami istri hanya atas di atas kertas tapi untuk sekarang kamu tidak berhak memarahi putri, dia pacar ku dan akan segera menikah dengan ku!"
"Tapi aku berubah pikiran, jika kamu mempunyai pacar beretika baik yah aku bakalan rela serta iklas kamu bermesraan dengannya tapi tidak boleh wanita ini!"
"beretika baik, lalu apakah kamu baik ha! bahkan kamu jauh lebih buruk, kamu pelacur! ******!"
hati dan batin Tara terasa panas dan sakit. mulut Kheno ini sangat tajam sekali melebihi silet. tapi Tara mencoba sabar serta tidak boleh terpancing.
tanpa basa basi di saat itu juga Tara menarik paksa tubuh putri yang tenga memeluk kheno.
"Pergi sekarang sebelum aku menelpon tante vania untuk segera mengusir pelakor seperti mu"
putri tidak akan perna diam melakukan aksinya untuk pura-pura menangis.
Byuuur
saat itu juga Tara menyiram wajah Putri dengan segelas air yang tersedia di atas meja Kheno.
"Bagaimana apakah air yang ku beri pada mu masih kurang?''
"Tara apa-apaan kamu ini, kenapa kamu berbuat seperti ini dengan Putri''
"Apa kamu ingin aku menelpon ibu karena kamu masih berhubungan dengan pacar mu Putri? LihatLah betapa sakitnya ibu mu nanti jika putra yang sangat di sayanginya telah membohonginya."
"Apa kamu berusaha untuk mengancam ku! berani nya kamu!"
"yeah aku sedang mengancamu agar kamu berhenti melakukan hubungan dengan gadis jahat seperti dia!"
"dan apa yang kamu lakukan di sini, aku bilang cepat pergi dari ruangan suami ku sekarang!''
putri benar-benar merasakan sangat di permalukan. Dia sangat menyimpan dendam untuk Tara karena telah membuatnya begitu malu. Putri segera berlari pergi meninggalkan ruangan Kheno.
Kheno dan Tara saling menatap intens
Kheno tiba-tiba memegang kedua lengan Tara sangat kuat. Tara sangat kesakitan karena ulah kasar Kheno .
"cepat katakan pada ku, apa yang terjadi, kenapa kamu melakukan semua nya tadi "tatapan mata Kheno Sangat tajam. sehingga Tara menjatuhkan air mata.
"Aku hanya tidak ingin kamu terus-terusan bersama nya. Apa aku salah? dia bukan wanita yang baik untuk mu!''
"Lalu apa kamu sendiri juga termaksud wanita yang baik, kamu harus nya sadar itu"
"Yah aku sadar, aku memang bukan wanita baik-baik. Tapi terserah juga jika kamu tidak percaya ucapan ku dan percayailah saja ucapan pacar kesayangan mu itu"
"yeah tentu saja aku mempercayai ucapan pacar ku"
Tara segera melapas kan lengannya dari tangan Kheno yang terus saja mencengramnya erat.
Tara langsung pergi setelah meletakan bekal makan siangnya untuk Kheno.
Entah kenapa ada yang aneh dari diri Kheno, merasakan sakit saat ia berprilaku kasar kepada Tara.
perut Kheno tiba-tiba berbunyi dia sangat lapar. Kheno juga tidak sadar ia sudah telat 30 menit tidak makan siang.
Di saat itu kheno melihat bekal makan yang sepertinya milik Tara yang tertinggal.
"Apa ini, apa ini punya wanita itu?''
kheno segera membuka nya bekal itu. Hal yang pertama Kheno temukan adalah sebuah surat.
...Aku tau kamu masih sangat marah padaku seperti sekarang, aku sengaja pergi kerumah sakit untuk membawakan mu makan siang. Aku memasak masakan yang sangat kamu sukai. Dengan ini aku berharap kamu mau memaafkan ku #sorry#...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Siti Karomah
kuatkan hatimu Tara
2022-11-27
1