Kheno pun telah sampai ke dalam rumah kemudian ia berlari secepat mungkin ke dalam kemar nenek nya. Di situlah ia dapat melihat nenek nya tenga berbaring lemah dengan di temani ibunya dan juga Tara.
Lelaki itu menghampiri neneknya.
"Ibu kok bisa nenek jatuh ke kolam?"
"ibu tidak tau khen, justru ibu tau bila nenek mu jatuh ke dalam kolam itu karena Tara. Tara Lah yang telah menyelamatkan nenek mu '' ujar
Vania Menatap Tara tersenyum lembut Sambil memegang tangannya.
Setelah mendengarkan penjelasan dari ibunya kini lelaki itu mengalihkan kedua mata menatap Tara.
"makasih!"
Tunggu apa Tara tidak salah mendengar dia mengucapkan kalimat makasih walau terasa singkat . Dengan singkat pula Tara mengangguk.
"sama-sama''
Keadaan nenek menjadi lebih baik setelah kheno mengecek kondisi nya kemudian memberikan obat.
Mereka semua bersyukur karena keadaan telah berubah menjadi lebih baik.
Tara kini sudah mengganti pakaian basahnya dengan baju vania yang telah di pinjamkan untuk Tara.
"Seperti nya baju itu sedikit besar yah untuk kamu,Tapi untungnya tante telah menemukan baju ini yang nampak terlihat eleghan kalau di kenakan oleh mu."
"tidak perlu sungkan tante baju ini juga cocok kok jika aku pakai. Dan nyaman juga. Terimakasih tante"
"bagus. Berarti tante juga ikut senang jika kamu suka. Oh iya ra kalau di pikir-pikir lebih baik kamu tinggal saja bersama tante di rumah ini." Ucap Vania to the point.
"A_apa maksud tante?
"Tinggalah di rumah ini Tara, bersama kami semua tante rasa tante tidak salah dalam memutuskan suatu hal"
"maaf tante aku tidak bisa, karena aku sendiri tidak mau merepotkan keluarga ini dengan adanya kehadiranku. Tara juga telah merasa nyaman jika tinggal di rusun yang sekarang.''
Vania sedikit kecewa dengan penolakan yang Tara berikan untuk nya.
"Tapi setidak nya ini demi kebaikan kamu, tolong jangan menolak Tara sedangkan tante sendiri telah menganggap mu sebagai putri tante sendiri''
Tara menggenggam kedua tangan vania.
"sebelum nya terimakasih banget karena tante telah perduli pada ku dan telah menganggap ku sebagai putri tante sendiri. Tapi ada beribu alasan di mana aku tidak bisa meninggal kan rusun yang sudah lama aku tinggali, masa kecil ku banyak terdapat di sana jadi aku tidak bisa meninggal kan nya''
Gadis itu melepaskan genggaman nya setelah melihat jam dinding yang telah menunjukan pukul 05 sore.
"Tante maaf sebelumya jika ucapkan ku terdengar menyinggung perasaan tante. Aku harus pulang sekarang tante karena hari telah sore.''
''Biarkan kheno mengantar mu pulang''
''tidak perlu tante aku tau kheno sedang lelah biarkan dia istirahat aku bisa pulang naik taxi saja. Permisih!''
*
*
*
*
*
siang ini Tara dan Clarisa sedang berada di sebuah restoran di dekat kantornya untuk membeli makan siang. Setelah selesai membayar makanan, mereka memutuskan meninggalkan tempat itu. Namun mereka nampak melupakan sesuatu.
"Tara sepertinya kita lupa membeli acarnya?"
"seriusan!! coba di periksa lagi!." Tita Tara pada Clarisa.
"aku serius Ra,"
"hemm yasudah kau kembali saja ke kantor duluan, aku akan segera kembali ke restoran itu untuk membeli acar ."
" kamu gak apa-apa pergi sendirian tanpa di temani oleh ku Tara?"
"apa kamu kira aku ini anak kecil''
"Siapa tau saja nanti ada lelaki tampan yang menculikmu kemudian membawa mu ke sebuah gudang dan"
"astaga seharusnya aku merasa beruntung karena telah di anugrahkan seorang teman yang otak nya benar- benar mesum kayak kamu!"
"Aku tidak mesum tapi aku hanya menggilai nya saja ''
''hahaha baiklah aku tidak punya banyak waktu,aku akan membeli acar nya sekarang dadah ''
*************
Tara telah selesai membeli acar lalu melangkahkan kaki nya menuju pintu luar. Tara nampak tidak fokus menatap jalanan ia malah fokus pada kantong kresek yang ia bawa karena hal itu Tara menabrak seorang lelaki.
Brukk....
Gadis itu meminta maaf duluan.
"maaf-maaf tuan saya tidak sengaja."
"Hmm yah tidak apa-apa." Lelaki itu melihat Tara dan Tara juga melihat lelaki itu. Wajah mereka terlihat tak asing. Pada akhirnya lelaki itu menyadari.
"Apa kamu Tara?''
"Apa kamu mengenali ku?'' Tara bertanya balik.
''aku dokter Irvan yang waktu itu telah mengobati luka mu. Apa kamu masih ingat?''
"Oh jadi kamu dokter itu, maaf aku terlalu mudah melupakan seseorang."
"Hemm baguslah jika dapat mengenali ku lagi, bagaimana keadaan mu?"
"aku baik-baik saja dokter, seperti yang kamu lihat sekarang."
''Iya kamu masih tidak berubah, kamu tetap cantik!" ucap dokter Irvan pelan.
''Apa dokter membicara kan sesuatu?" tanya Tara bingung.
dokter irvan mencoba mengalihkan pertanyaan lain. '' Apa yang kamu lakukan di sini?"
"oooh aku sedang membeli acar dok, lalu kenapa dokter juga berada di sini?''
"Restoran ini milik kakek ku Sebenaran aku jarang datang kemari tapi di hari ini aku benar-benar beruntung karena aku bisa bertemu dengan mu''
" benarkah dok, wah jika seperti itu lain kali aku bisa dong dapat gratisan makanan setiap hari.'' Ucap Tara bercanda.
"hahaha tentu jika hal itu membuat mu begitu puas ''
"tidak dokter, aku hanya bercanda "
mereka saling bicara dalam waktu cukup lama dan sekarang Tara memutuskan untuk segera kembali ke kantor karena ia yakin pasti clarisa sedang menunggunya. Tanpa basa-basi ia memutuskan pamit pada dokter irvan.
"kalau gitu mari saya antar dengan mobilku''
"kamu tidak perlu mengantarku, karena jarak restoran ini dari kantor ku sangat lah dekat. Aku bisa berjalan kaki."
"Oh baiklah kalau begitu, Tara jika tidak keberatan bolehkan aku meminta nomor telponmu ''
''untuk apa?"
"untuk aku jadikan umpan pancing! hahaha yah tidak lah. Aku hanya ingin meminta saja jika tidak boleh yah tidak masalah."
"Baiklah kalau begitu, ini nomor telpon ku. Kalau begitu aku pergi duluan yah dah!
"Terimakasih''
Irvan nampak begitu senang ketika ia berhasil mendapatkan nomor telpon milik Tara.
Tidak jauh dari rusun milik Tara terlihat ada seorang wanita paru baya mengenakan pakaian serba hitam serta masker yang menutupi mulutnya sehingga ia sulit untuk di kenali. Wanita tersebut sedang mengawasi gerak-gerik saat Tara baru saja pulang ke rusunnya. Namun Tara masih tak menyadari hal itu. kemudian datang lah 10 laki-laki bertubuh kekar yang datang menghampiri wanita itu. Wanita itu kemudian bertanya :
"apakah kalian sudah tau apa yang saya tugaskan untuk kalian mulai besok?"
"siap!! kami sudah tau nyonya"ucap mereka serempak.
"Lakukan lah tugas ini di pagi hari sebelum matahari siang. Saya berharap kalian dapat meleksanaan tugas kalian dengan benar.''
"Siap!! nyonya kami berjanji tidak mengecewakan nyonya.''
"Bagus!! kalau begitu pergilah.''
Maafkan tante Tara
tante terpaksa melakukan hal ini...
tidak ada hal lain lagi selain ini...
hanya cara inilah yang dapat membuat mu untuk tinggal bersama tante...
Dan semoga aja kalian suka yah .
Terimakasih!!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments