Ajakan Vania

Tara tidur begitu nyenyak sampai-sampai ia bermimpi buruk. Di dalam mimpi tersebut Tara sedang berada di rumah kheno bersama keluarganya.

Tiba-tiba saja sebuah hal yang tidak di inginkan terjadi, gempa bervolume besar telah melanda rumah besar itu. Tara yang panik akan gempa besar kemudian teriak memanggil semua orang kemudian ia berlari menyusuri tangga.

Dari pertengahan pada anak tangga Tara sempat melihat bahwa keluarga kheno sedang melakukan aktivitas nya seperti biasa nya tanpa perduli akan gempa yang terus menggoyang kan rumahnya. Tara yang bingung mencoba berteriak kencang

Tante!!

Nenek!!

Kheno!!!

"Ada apa dengan kalian, ayo kita semua keluar ini bahaya jika kita terus di dalam ruangan ini!" Namun nihil mereka nampak bisu dan tidak memperduli kan teriakan Tara dan malah sibuk sendiri.

Ini membuat nya semakin bingung bahkan keluarga itu tidak memperdulikan untuk menyelamatkan diri mereka. Lalu dia.berpikir lagi apakah diri nya adalah sesosok arwah sehingga mereka tidak mengetahui bahwa Tara sedang panik. Sedangkan gempa yang di rasakannya sendiri benar-benar kuat guncangannya.

Tara yang semakin panik ketika beton kayu yang berukuran besar akan terjatuh dan akan menimpah dokter kheno di saat itu. Lalu dengan cepat Tara mendorong kheno pada akhirnya Tara lah yang tertimpah kayu tersebut mengenai kepalanya hingga mengeluarkan darah.

Brukk

"awww.."

Tara langsung terbangun dari mimpi nya setelah ia tak sadar dan terjatuh dari ranjang nya.

"akh,sakit "

Kemudian ia kembali sadar bahwa dirinya saat ini telah berada di rumah nya bukan berada di rumah kheno. Ia memegang kepalanya memastikan bahwa kepalanya benar-benar  terluka atau tidak. Ia sungguh legah karena semua hal buruk yang ia alami adalah sebuah mimpi. Kemudian Tara ingin segera bangkit. Ini lah sebenarnya hal buruk dan nyata tiba-tiba menimpa Tara. Badan nya sedikit bergoyang saat ingin berdiri.

"ada apa ini? apa mimpi nya benar-benar nyata?" Tanya nya pada dirinya sendiri.

Tara juga sempat mendengar suara gemuru yang berasal dari bawah apartemen nya. Seperti suara mobil pikirnya. Kemudian ia berlari menyusuri jendela lalu membuka tirainya.

"Sedang apa mereka di bawah sana dan kenapa mereka? Tara tak ingin menerus kan pertanyaan bodoh pada dirinya sendiri. Ia segera berlari cepat menuju Kebawah rusunnya.

Ada ke empat mobil exavator yang berniat menghancurkan rusun yang saat ini Tara tempati. Salah satu exavator lain nya telah menggetarkan sisinya sehingga memantulkan getaran seperti gempa yang Tara tadi rasakan. Melihat hal itu membuat Tara semakin panik.

Gadis itu berlari cepat menuju exavator itu.

"Tunggu! apa yang akan kalian lakukan pada tempat yang saat ini aku tempati!! dan siapa kalian?"

"hei nona menyingkirlah ini tugas kami, rusun ini telah di jual dan akan di kosongkan.

''kalian tidak akan perna bisa melakukan semua itu, kalian semua tidak ada hak. Cepat menyingkir lah dari sini"

"apa yang kamu lakukan semua orang pasra saja pasra waktu rusun ini akan di hancurkan" Ucap orang itu serius pada Tara.

Tara menggeram bertanda tak suka ke

Pada orang-orang tersebut.

"intinya aku tidak akan pernah membiarkan kalian semua membongkar rusun ini, ini tempat tinggal ku, aku selalu membayar uang sewa nya selama satu bulan sekali," dan kalian semua tunjuk Tara pada mereka. "Kalian tidak akan sepantasnya melakukan ini!!"

Sementara orang-orang yang ada di sekitar nya ikut menonton aksi hiro Tara. Gadis itu bukan lah tipe gadis yang mudah menyerah. Tara berlari cepat kemudian berdiri di tenga exavator yang siap menhancurkan rusun ia melantangkan kedua tangan nya.

"Jika kalian masih bersih keras untuk menghancurkan rusun ini maka langkahi dulu mayat ku!"

"jangan gila, cepat menyingkir lah dari sana atau tidak kami akan mengusir mu secara paksa dari tempat ini"

"Ok, silakan! ucap Tara mantap.

Kali ini para petugas itu benar-benar kesal dengan tingkah Tara. Salah satu petugas terpaksa menyeret tubuh Tara untuk menjauh dan akhirnya berhasil tubuh Tara di dorong sampai tersungkur ke tanah sehingga membuat Tara jatuh ke sakitan.

"tidak jangan...hiks..hiks..hiks..huaaawaaa hiks.."

Tara menangis histeris di saat bangunan rusun itu di hancurkan secara perlahan, hatinya sangat hancur dan sakit bagaimana pun rusun itu adalah salah satu kenangan yang takkan pernah Tara tinggalkan.

"Kalian semuaa jahat hiks hiks hiks kalian semua tidak berhak..."

Seorang wanita datang menghampiri Tara yang sedang tersungkur serta menangis kencang, Wanita itu membantu Tara untuk berdiri.

"Astaga Tara kamu kenapa ha, apa yang terjadi?"

"Tante...hiks...rusun tempat tinggal ku tante...aku harus bagaimana?"

"Kalian semua tak seharusnya berbuat kasar kepada gadis ini, saya bisa saja menuntut kalian semua atas tindakan ini" ucap vania mengancam.

"Maaf nyonya, anda tidak bisa menuntut kami karena ini adalah bagian dari tugas kami. Kami telah di tugas kan oleh pembeli rusun ini bahwa ini akan di kosongkan karena akan di buat sebuah butik"

"Apa di beli, siapa yang membelinya?"tanya Vania.

"Tidak kalian tidak boleh melakukan ini semua terhadap ku, ini tempat tinggal ku!" Teriak Tara sedih.

Vania yang mengerti mencoba menenangkan Tara.

"Sudahlah Tara, tante mohon relakan saja jangan bersedih yah. Kamu kan ada tante, kamu bisa kok tinggal bersama tante"

Tara menggeleng. "Maaf tante aku masih tidak mengerti ini semua bagi ku ini semua aneh bagaimana mungkin mereka semua memutuskan untuk membongkar rusun ini"

"Ia tante paham! tapi bagaimana lagi ini sudah terjadi sayang. Kamu tidak boleh terpuruk dan terlalu memikirkan ini semua, tinggalah bersama tante"

"Bagaimana tante bisa memutuskan untuk mengajak ku tinggal bersama tante sedangkan Aku tidak bisa untuk merepotkan tante"

"Jangan membuat tante bersedih kamu tak akan pernah merepotkan tante. Malah tante sangat bahagia jika kamu ikut tinggal bersama kami"

"Apa tante bersunggu-sungguh dengan keputusan yang tante buat" Tanya tara meyakinkan

"Tante sangat yakin Tara''

"makasih tante. Aku janji akan membalas budi baik tante terhadapku." Ujar Tara sambil tersenyum tulus "

*******

Tara telah sampai di rumah vania dengan membawa 2 koper besarnya dan satu tas ransel di punggungnya. Tara mengekori vania di mana wanita itu akan mengantarkan dirinya ke sebuah kamar berukuran besar serta bewarna pink pada setiap sudutnya. Seperti kamar gadis pada umumnya.

Tara mencoba bertanya ke pada Vania kenapa kamar tersebut bewarna pink karena memang vania tidak memiliki seorang anak gadis.

Lalu vania menjawab pertanyaan itu. Sebenarnya dulu setelah melahirkan kheno, vania sangat menginginkan kahadiran seorang anak perempuan namun dengan keputusan yang maha kuasa Vania tidak di perbolehkan untuk hamil lagi karena rahimnya terpaksa di angkat karena sebuah tumor, Itu alasan di mana bahwa Vania benar-benar menginginkan seorang anak perempuan dengan mengecat kamar itu bewarna pink.

Tara pun merasa bersedih ketika mendengar kan alasan itu. Ia memeluk Vania dan mencoba menenangkan nya. Vania membalas pelukan hangat itu.

"maka dari itu juga Tara, tante berencana ingin membuat mu dan putra ku Kheno segera menikah." Ucap vania di dalam hati.

Terpopuler

Comments

Siti Karomah

Siti Karomah

pucuk cinta ulampun tiba

2022-11-26

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Bertemu Calon Mertua
3 Sentuh Aku Dokter
4 Melepas Hal Yang Paling Berharga
5 Dokter Irvan
6 Tara Menjadi Cuek
7 Cuek
8 Insiden Nenek Terjatuh Di Kolam
9 Ajakan Vania
10 Kheno Dan Tara Di Jodohkan
11 Kontrak Sebelum Menikah
12 Pindah Ke Apartemen Mewah
13 Istri Yang Baik
14 Irvan Jatuh Cinta
15 Malam Ini Kamu Milikku
16 Ibu Mertua Akan Datang
17 Benih Benih Cemburu
18 Bilang Saja Kalau Cemburu
19 Tara Mengira Kheno Ibunya
20 Membalas Perbuatan Pelakor
21 Irvan Nampak Kecewa
22 Tara Di Jebak
23 Bulan Madu Mereka
24 Kehamilan Tara
25 Detik Detik Jebakan
26 Kheno Mengusir Tara
27 Tara dan Sih Kembar
28 Keano dan Kayra
29 Happy Birthday Kembar
30 Ini Bagian 50 yah lanjutan memadu kasih
31 Nasib Kheno
32 Putri Di Penjara Kan
33 Penyesalan Kheno
34 Kayra Sakit Gigi
35 Sih Kembar Bertemu Kheno
36 Gea Irvan
37 Irvan Menggoda Gea
38 Kehadiran Kheno
39 Melepas Rindu
40 Masih Menyimpan Kenangan Lama
41 Kheno Kena Mental
42 Beri Aku Ciuman
43 Kejutan Untuk Mami dan Papi
44 Gea Menolak Perasaan Irvan
45 Tidur Ber Empat
46 Putri Bebas Dari Penjara
47 Kedatangan Arga
48 Ajakan Kheno Ke Jakarta
49 Arga Dan Putri
50 Memadu Kasih
51 Arga,Putri Tidur Bersama
52 Kheno Sang Milliader
53 Bye Rumah
54 Tamu Spesial Vania
55 Omma Jadi Rebutan
56 Kamar Masa Lalu
57 Nasib Gea Di Kampung
58 Merindukan Gea, Berusaha Mencarinya
59 Bercita-cita Membuat Agency
60 Arga Mengurungkan Niatnya
61 Kejutan Indah Dari Kheno
62 Irvan Datang Ke Kampung Gea
63 Rencana Penyamaran Putri
64 Irvan Kecewa Belum Bertemu Gea
65 Rencana Berkunjung Ke Rumah Kheno
66 Di Pertemukan Lagi
67 Detik-Detik Gevan Di Pertemukan
68 Gea Tersentuh
69 Hari Pertama Putri Menyamar
70 Baju Dinas Malam
71 Gevan, Momment Di Sawah
72 Bu Mely Mengantar Sih kembar ke Rumah
73 Harusnya Kau Mengerti
74 Tara Ingin Di Manja
75 Gea Di Bawa Oleh Juragan Bani
76 Irvan berusaha Mencari Gea
77 Mencega Pernikahan Gea
78 Kheno Kecelakaan
79 Kheno Baik Baik saja
80 Putri Hamil
81 Perubahan Putri
82 Meminta Restu MaPa
83 Kehamilan Putri Mengubah Segalanya
84 Gea Tersipu Malu
85 Apa Jangan-Jangan
86 Ada Keajaiban
87 Dua Garis Biru
88 Tidak Mengidam
89 Merestui Hubungan Gevan
90 Haru
91 Bertemu Teman Lama
92 Pernikahan Gea
93 Masa Kehamilan Yang sama
94 Saling Menyatakan Cinta
95 Malam Pertama Gevan
96 Bahagia 1
97 Bahagia End Happy
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Bertemu Calon Mertua
3
Sentuh Aku Dokter
4
Melepas Hal Yang Paling Berharga
5
Dokter Irvan
6
Tara Menjadi Cuek
7
Cuek
8
Insiden Nenek Terjatuh Di Kolam
9
Ajakan Vania
10
Kheno Dan Tara Di Jodohkan
11
Kontrak Sebelum Menikah
12
Pindah Ke Apartemen Mewah
13
Istri Yang Baik
14
Irvan Jatuh Cinta
15
Malam Ini Kamu Milikku
16
Ibu Mertua Akan Datang
17
Benih Benih Cemburu
18
Bilang Saja Kalau Cemburu
19
Tara Mengira Kheno Ibunya
20
Membalas Perbuatan Pelakor
21
Irvan Nampak Kecewa
22
Tara Di Jebak
23
Bulan Madu Mereka
24
Kehamilan Tara
25
Detik Detik Jebakan
26
Kheno Mengusir Tara
27
Tara dan Sih Kembar
28
Keano dan Kayra
29
Happy Birthday Kembar
30
Ini Bagian 50 yah lanjutan memadu kasih
31
Nasib Kheno
32
Putri Di Penjara Kan
33
Penyesalan Kheno
34
Kayra Sakit Gigi
35
Sih Kembar Bertemu Kheno
36
Gea Irvan
37
Irvan Menggoda Gea
38
Kehadiran Kheno
39
Melepas Rindu
40
Masih Menyimpan Kenangan Lama
41
Kheno Kena Mental
42
Beri Aku Ciuman
43
Kejutan Untuk Mami dan Papi
44
Gea Menolak Perasaan Irvan
45
Tidur Ber Empat
46
Putri Bebas Dari Penjara
47
Kedatangan Arga
48
Ajakan Kheno Ke Jakarta
49
Arga Dan Putri
50
Memadu Kasih
51
Arga,Putri Tidur Bersama
52
Kheno Sang Milliader
53
Bye Rumah
54
Tamu Spesial Vania
55
Omma Jadi Rebutan
56
Kamar Masa Lalu
57
Nasib Gea Di Kampung
58
Merindukan Gea, Berusaha Mencarinya
59
Bercita-cita Membuat Agency
60
Arga Mengurungkan Niatnya
61
Kejutan Indah Dari Kheno
62
Irvan Datang Ke Kampung Gea
63
Rencana Penyamaran Putri
64
Irvan Kecewa Belum Bertemu Gea
65
Rencana Berkunjung Ke Rumah Kheno
66
Di Pertemukan Lagi
67
Detik-Detik Gevan Di Pertemukan
68
Gea Tersentuh
69
Hari Pertama Putri Menyamar
70
Baju Dinas Malam
71
Gevan, Momment Di Sawah
72
Bu Mely Mengantar Sih kembar ke Rumah
73
Harusnya Kau Mengerti
74
Tara Ingin Di Manja
75
Gea Di Bawa Oleh Juragan Bani
76
Irvan berusaha Mencari Gea
77
Mencega Pernikahan Gea
78
Kheno Kecelakaan
79
Kheno Baik Baik saja
80
Putri Hamil
81
Perubahan Putri
82
Meminta Restu MaPa
83
Kehamilan Putri Mengubah Segalanya
84
Gea Tersipu Malu
85
Apa Jangan-Jangan
86
Ada Keajaiban
87
Dua Garis Biru
88
Tidak Mengidam
89
Merestui Hubungan Gevan
90
Haru
91
Bertemu Teman Lama
92
Pernikahan Gea
93
Masa Kehamilan Yang sama
94
Saling Menyatakan Cinta
95
Malam Pertama Gevan
96
Bahagia 1
97
Bahagia End Happy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!