Usai embuat sarapan, pada jam segini pukul 05:40 Tara sudah rapi dengan pakaian kerja nya. Dan ingin berangkat ke kantor.
Namun belum sempat ia beranjak, kheno terlebih dahulu memanggilnya.
Tanpa Tara ketahui kheno juga telah rapi dengan pakaian kerjanya.
"Hari ini kamu harus berangkat kerja bersama ku" ucap nya dingin setelah itu ia duduk untuk memakan sarapannya.
Tara menghela nafasnya. "Tidak perlu aku bisa berangkat ke kantor sendiri, tanpa harus di antar oleh mu"
"bisa aku ketahui. Kamu adalah tipe wanita ter geer di dunia, apakah aku melakukan semua ini karena merasa kasian kepada mu?"tidak, aku hanya ingin kamu jangan terlalu boros dalam keuangan. Lihat berapa besar total pengeluaran mu dalam sehari jika kamu berangkat ke kantor menggunakan taxi"
sejak kapan pria yang ada di hadapan nya ini pelit dan perhitungan. Tara hanya mengeleng-gelengkan kepala nya.
"Berhenti berpikir yang tidak-tidak tentang ku. Ini demi ibu juga, aku tidak mau membuat ibu ku itu khawatir dengan hubungan kau dan aku.
"Tidak maksud ku, tumben sekali kamu berangkat ke rumah sakit sepagi ini, biasa nya kamu selalu berangkat siang di atas jam delapan pagi."
"Apa kamu lupa aku ini adalah seorang Dokter propesional, jadi aku akan butuhkan kapan saja."jelas kheno panjang lebar.
Wanita itu mencoba mengangguk serta memahamin. Dia kira kheno berangkat ke rumah sakit karena dirinya, Namum lagi-lagi dugaan nya salah. Sepertinya harapan nya terlalu besar agar lelaki itu perduli padanya.
"Aku telah selesai ayo berangkat " ajak kheno segera.
Sedangkan Tara hanya mengikuti langkah nya.
Selama perjalanan menuju kantor Tara seperti biasa kheno dan Tara selalu berpuasa dalam berbicara. Kalau di pikirkan Tara juga malas untuk berbicara dengan kheno lagi karena pristiwa semalam.
Bagi nya kheno seperti robot dirinya terkadang bersikap lembut dan dingin. Seperti sekarang pandangan kheno selalu lurus saja kedepan. Tanpa melirik dirinya.
"Aku tau bahwa aku ini tampan, Tapi jangan melihat ku dengan cara seperti itu aku takut kamu akan jatuh cinta kepada ku"
"chhi geer sekali. Ucap tara sinis, lalu menolehkan kepalanya kesamping.
saat Tara menolehkan kepalanya kesamping. Kheno saat itu juga langsung melirik Tara seraya tersenyum manis. Menurutnya Tara begitu menggemaskan.
"oh yah sejak kapan kamu dan irvan saling mengenal?"
"kenapa emangnya?"
"apa pertemuan kalian pada waktu irvan mengobati luka mu di rumah sakit itu?" Kheno menebak yang ia yakinin tebakannya itu benar.
"jika sudah tau maka kamu tidak harus bertanya, itu tidak penting untuk mu?"
"aku peringatkan sekali lagi jangan ganggu sahabat ku lagi, dia juga orang terpandang seperti aku dan itu bahaya juga jika sampai ibu ku tau kamu sering terlibat dengan nya"
"aku tidak menganggu nya sahabat mu sendiri lah yang berusaha mendekati ku?"
"Aku sudah menduga bahwa kamu menggoda irvan dengan tubuh sexy mu itu, apa sebelum aku kamu perna bermain dengan irvan contoh seperti tidur bersama?"
huu..Tara mendengus kesal.
"kamu lupa orang pertama yang mengambil kesucian ku itu kamu bukan siapapun!"
"oh yah mungkin saja setelah aku bisa jadi irvan.."
"cukup khen, berhentih memulai keributan di pagi hari ini!"
"baiklah kita telah sampai, ini kantor mu kan."
kheno telah sampai mengantar kan Tara di depan halaman kantornya.
"Apa kamu ingin ku jemput saat pulang?" Tanya kheno tiba-tiba tersaat Tara sibuk melepas sabuk pengaman nya.
"Tara menggeleng. "Tidak usah, karena nanti aku akan mampir ke super market untuk membeli bahan dapur yang telah habis.
Mendengar hal itu kheno langsung mengeluarkan sejumlah uang untuk di berikan pada tara.
"Ini ada blackcart bisa di gunakan sesukamu."
"Tidak perlu lagian aku masih punya uang"
"jangan menolak aku suami mu..ini juga termaksud kewajiban ku memberikan mu nafka. Terimalah"
"Cepat ambilah aku mempunyai tugas penting di rumah sakit"
"hmm baiklah aku akan menggunakan uang di dalamnya ini sepenting mungkin, terimakasih"
Tara langsung keluar dari mobil sementara mobil kheno telah berlalu jauh dari jangkauan nya.
"Apa ini salah satu bentuk keterperdualian nya pada ku?"
Tara saat ini sedang berada di pusat pemberlanjaan super market besar. Sambil mendorong Troli besar ia sambil melihat-lihat bahan dapur apa saja yang tidak ada di dapur.
Tara mengambil brokoli, kentang, wortel, dan sayuran segar lainnya.
dan untuk bahan daging nya ia mengambil 2kg ayam, 1 kg ikan salmon, 1/5 kg daging sapi, dan setenga setenga kilo udang lofster.
Tara kembali menarik troli nya menuju bahan lain nya. Seperti ia mengambil satu botol susu segar vanila dan coklat, satu botol jus mangga dan satu botol jus jeruk.
Oh tidak Tara juga melihat beberapa botol wine dan vodka karena sudah sejak lama Tara tidak meminumnya. Tara ingin mengambilnya, tapi ia takut jika kheno sampai tau jika dia membeli nya pasti lelaki itu akan segera membuangnya. Jadi Tara mengurungin niatnya.
Matanya kini berbinar tak kalah ia melihat beberapa mie instan kesukaan nya. Segerah lah ia memasukan 20 mie instan tersebut ke dalam troli.
Setelah selesai berbelanja, Tara berniat untuk membayar seluru belanjaannya di kasir.
Baru beberapa langkah ia beranjak. Langkah kakinya terhenti ketika ia mendengar suara gadis yang menurut nya tidak asing. Suara itu berasal dari balik beberapa barisan sayuran.
Dia adalah putri bersama selingkuhan nya.
"Sayang...dengarkan aku. Tunggu sampai tugasku selesai yah, setelah aku menguasai seluru harta kekayaan kheno baru aku akan memutuskan nya kemudian menghancurkan seluru keluarganya" desis putri kepada sang pria.
Kemudian pria itu merangkul leher putri.
"Kamu memang gadis licik yang pintar sayang.. kamu berpura-pura cinta dan sayang kepada kheno tapi nyatanya kamu akan menjadi ular berbisa untuk nya."
" asal kamu tau, aku sudah terlalu capek, bersikap manis dengan pria itu apalagi kheno telah menikah dengan seorang gadis yang menjijikan. Wanita itu adalah sebuah ancaman bagiku dan gara-gara dialah hubungan ku dan kheno menjadi renggang"
"Dengan begitu kamu harus jauh lebih pintar sayang dari wanita itu.."
"hahaha apa menurutmu gadis itu bisa mengalahkan trik ku, itu tidak akan perna bisa. Dia takkan pernah bisa mengalahkan aku"
"itu baru pacar ku yang pintar, kamu tau sayang aku sangat membutuhkan mu, dan aku juga rindu tubuh mu. Bisik pria tepat di telinga putri"
Mereka malakukan adegan ciuman panas di sana.
Tara hanya bisa menutup mulutnya tidak tau harus berkata apa lagi.
dia mengira bahwa putri adalah gadis yang baik untuk kheno namun dugaan nya salah. Ternyata putri gadis yang licik yang akan membawa pengaruh buruk untuk kheno serta keluarga nya.
Ia menjadi bingung apa yang harus dia lakukan sekarang.
Dia sudah membayar semua barang belanjaan nya di kasir. Sepanjang perjalanan Tara selalu memikirkan pristiwa tadi.
Saat ini ia ingin menyebrang jalan guna mencari taxi di ujung jalan. Karena ia selalu melamun sebuah mobil tidak sengaja menyerempet nya beruntung dirinya tidak kenapa-napa.
Wanita berparuh baya keluar dari dalam mobil menghampiri sosok gadis yang terjatuh akibat ulahnya.
"Astaga nak. apa kamu tidak Apa-apa? tanya wanita itu khawatir.
",ah iya, aku tak apa-ap_
Ibu..."lirinya pelan.
Ia langsung berdiri kaki nya gemetar, mata nya seakan berkaca menahan tangisan yang akan pecah. Tara yakin bahwa yang ada di depan nya ini adalah sosok ibu yang selama ini ia cari.
''Kenapa matamu berkaca nak. Dan kenapa kau menangis, apa aku telah membuat mu terluka?"
Tara Seakan tidak bisa menahan tangisan nya. Ibunya benar-benar telah melupakannya sosok putrinya.
Ia terpaksa berlari meninggalkan wanita yang telah ia anggap ibu.
Beruntung sebuah taxi telah berada di dekat nya jadi ia bisa leluasa masuk serta pulang ke apartemen.
pemikiran Tara memang benar. Dia adalah Ranita sosok seorang ibu yang selama ini Tara cari.
Ranita bertanya kepada dirinya sendiri. Kenapa gadis itu menangis ketika melihat dirinya.
Tetapi Bagi dirinya entah kenapa ia merasakan sebuah ikatan batin pada gadis itu. Hati nya seakan sakit ketika melihat gadis itu menangis.
Tara sedang berada di sebuah club sendirian. Suara music terus saja berputar kencang untuk mengajak para manusia yang berada di club tersebut bergoyang mengikuti irama.
Wanita itu duduk di meja utama dengan di temani beberapa botol wine. Tara merasa dirinya benar-benar prustasi, sebelum melanjutkan untuk meminum gelas ke enam ia
Kembali menangis ia kembali mengingat ibunya.
Malam ini hampir jam sembilan, kheno baru saja pulang dari rumah sakit terlalu banyak pasien tadi. Jadi ia pulang malam.
Kheno juga nampak mencari sosok Tara namun tidak ada. Ia sudah pergi ke dapur namun dapur tersebut kosong dan hanya ada beberapa belanjaan saja yang sepertinya telah Tara beli.
Ia beberapa kali menyeruhkan nama Tara, namun sosok tersebut tidak mendengar.
" Tarraaaaa!!!
"Di mana wanita itu, tidak biasannya dia tidak berada di apartemen pada jam segini." Kheno kembali menilik jam tangan nya.
"Sudah hampir jam Sepuluh"
Lelaki juga terlihat khawatir ia takut terjadi apa-apa pada Tara. Ia menghubungin nya, tetapi ia terlalu gengsi melakukan itu.
Bukan kheno namanya jika dia tidak pintar dia mencoba melacak keberadaan Tara dari heandphone nya.
"Club Star night " rupanya kamu berada di sana" gumamnya pelan. Setelah itu ia langsung mengambil jaket serta kunci mobilnya menuju ke club tersebut.
Tara benar-benar mabuk berat, penglihatan nya kurang jelas, mata nya berkunang-kunang, kepala nya terasa pusing.
Saat itu pula ia kembali bertemu rayhan salah satu teman SMA nya.
"Tara rupanya kamu di sini, kamu semakin cantik dan sexy saja Tara. Goda rayhan.
Tara hanya tersenyum dan bangkit dari duduk nya, Tara berjalan sempoyongan karena pengaruh alkohol yang di teguknya.
Tara hampir saja terjatuh membuat Rayhan segera memapahnya lelaki itu
Terlihat senang.
Kamu mabuk barat Tara, kata Rayhan yang tak mendapat jawaban dari Tara karena wanita itu tak sadarkan diri.
"Baby.,ayo kita ke rumah ku...''
saat hampir sampai di pintu keluar seseorang telah lebih dulu mengangkat Tara ke dalam gendongnya.
Rayhan terlihat tidak senang
"Siapa kamu?
"aku suami nya!!! Jangan perna kamu sentuh wanita ini karena dia istriku."
Beruntung kheno telah berada tepat di depan club. Dan sesaat dia tiba, dia melihat yang sedang tidak sadarkan diri sedang di papah oleh lelaki lain.
Sungguh ia tidak suka melihat itu, hanya dia yang boleh menyentuh Tara istrinya dan jangan pernah orang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments