Pagi ini Vania bersama seorang maid tenga sibuk menata makanan untuk sarapan pagi.
"Di mana kheno, kenapa dia belum turun?".tanya Vania pada maid itu.
''tidak tau nyonya kemungkinan tuan kheno sedang berpakaian''
''tidak biasanya, kenapa anak itu lama sekali turunnya"
'' Good morning ibu''. Sapa kheno dengan senyuman manisnya.
''kenapa lama sekali''. Tanya Vania pada putranya.
''aku tadi hampir kesiangan bu, Maka nya lama''
'' Makanya lain kali kamu harus bangun lebih awal agar tidak kesiangan" omel vania.
''baik lah ibu, aku berjanji tak akan mengulanginya lagi ''
Lelaki itu kemudian duduk di kursi meja makan ia mengambil satu helai roti di tambah olesan selai coklat. Di tenga lahapnya kheno memakan rotinya. Vania langsung membuka suara tentang Tara pada kheno.
''oh iya khen sudah 3 minggu ini ibu tidak melihat Tara kecuali pada makan malam waktu itu, entah kenapa ibu jadi merindukannya".
Kheno meneguk pelan setenga susu vanila hangatnya setelah selesai mengunyah roti lalu Mengelap bibir tipisnya menggunakan tissu kemudian menatap ibunya.
''kenapa ibu menanyakan gadis itu, sedangkan dia tidak ada hubungan apa-apa dengan kita jadi untuk apa ibu menanyakannya?"
''apa-apaan kamu ini, ibu sangat berhutang nyawa pada Tara Jika bukan karena Tara yang telah menyelamatkan ibu maka ibu tidak akan mungkin berada di rumah ini''
lelaki itu mengambil nafasnya pelan lalu membuangnya perlahan. Ia kini mencerna baik jawaban dari ibu tercinta nya itu.
''lalu apa yang harus aku lakukan ibu?"
"Bawalah Tara kerumah ini dan tinggal bersama kita''
ujar vania berkata mantap.
"Apa ibu tidak waras bagaimana mungkin ibu memutus kan bagi orang asing untuk tinggal bersama kita''.
"Ibu sangat yakin khen Tara itu gadis yang baik terlihat dari pancaran matanya. Dan ibu juga melihat waktu itu bagaimana cara Tara menghormati nenek mu, lalu apa lagi yang kamu tidak percayakan pada gadis itu''
Ya tuhan kenapa begitu mudah ibu melihat Tara sebagai gadis yang baik Apakah waktu itu ia tidak melihat bagaimana cara Tara berpakaian yang cukup Sexy, apakah ibu tidak tau bahwa Tara adalah gadis penggoda. Yah bahkan aku pun perna tergoda olehnya. jangan bodoh kheno kamu bahkan telah mengambil mahkotanya di hari itu. Ia menggerutukan dirinya di dalam hati.
"Pokoknya ibu tidak mau tau bagaimana pun juga kamu harus membawa Tara siang ini ke rumah atau bila tidak seluru aset yang telah ibu berikan kepada mu semuanya akan ibu sita''
"Bagaimana ibu bisa begitu terobsesi pada gadis itu bu sehingga ibu ingin mengambil semua aset ku karena gadis itu'' Lelaki itu sungguh begitu kesal Sebenar nya anak nya itu aku atau Dia. Pikirnya lagi.
"Apa susah nya kamu tinggal bawak dia kesini saja''Dengus Vania kesal pada putranya.
"Baiklah kalau begitu aku akan pergi kerumah sakit dulu karena ada urusan penting''
"Hmm jangan lupa dengan keinginan ibu yah". Teriak vania di saat ujung bahu kheno mulai menjauh.
Rasa ayam geprek....
Rasa ayam bawang....
Rasa ayam kecap....
Rasa sambal mantah...
Rasa mie ayam....
Rasa bakso....
Tara sedang menghitung jumlah mie instan di atas ranjang.
Seperti nya mie instan ku tinggal sedikit lagi. baik lah aku akan membelinya di warung hari ini.
Hari ini adalah hari kamis seharus nya Tara masuk kerja kan. Akan tetapi pada hari ini seluru stap di kantor nya di liburkan. Saat ini pun gadis itu sedang malas-malasan. Untuk mandi saja terasa berat padahal sudah jam 11 siang. ia kemudian memijit pelipis nya yang memang tidak terasa pusing.
Ia merasa kehidupan nya akhir-akhir ini terasa aneh dan sedikit ada yang hilang. Ia benar-benar gerah dan ia memutuskan untuk mandi dan kembali meletakan mie instannya ke dalam lemari dapur.
Namun saat ia memutus kan untuk pergi ke dapur tiba-tiba pintu rusunnya di ketuk seseorang mengharus kan dirinya kembali meletakan mienya di atas ranjang.
''siapa yang bertamu di siang ini?''
Tanpa pikir panjang Tara membuka pintu rusunnya. Dan--
"kamu!"
Sudah 3 minggu lebih Tara harus melupakan dokter tampan itu dan mencoba untuk menghindarinya. Namun sekarang lelaki ini berdiri di hadapan nya.
"Tidak usah banyak basa-basi sebaiknya kamu ikut aku kerumah ku sekarang juga'' Kheno menarik tangan Tara begitu saja sehingga membuat diri Tara begitu kesal dengan tingkah kheno.
"Lepaskan aku"
Gadis itu berhasil melepas tangannya yang sedang di tarik paksa oleh kheno.
"Apa yang akan kamu lakukan,
Kenapa kamu menarik ku begitu saja untuk ikut kerumah mu?''
Kheno berdacak sebal dengan tingkah aneh wanita itu saat ini.
'' tidak usah merasa geer. Bukan aku yang meminta mu untuk datang ke rumah Tapi ibu ku, dia ingin bertemu dengan mu." Kheno menarik kembali tangan Tara dengan paksa. Tapi lagi-lagi Tara menariknya dengan paksa juga.
''lalu apa kamu pikir aku akan pergi ke rumah mu dengan kondisi ku yang sekarang ini!" ucap Tara dengan kalimat yang menekan.
Kheno bisa melihat penampilan Tara yang sekarang ini.
Rambut acak-acakan, wajah tanpa make up tapi masih terlihat cantik, handuk yang tergantung di leher, menggunakan kaos oblong serta hot span. Seperti di ketahui kheno bahwa Tara belum mandi.
"Aku akan ikut dengan mu tapi setelah aku mandi''
''Hmm ok baiklah." Ucap kheno mengiyakan. Selama Tara masih ada di dalam kamar mandi kheno menuju kamar Tara untuk duduk karena memang di rusunya tidak terdapat kursi. Kheno mengambil beberapa mie instan yang terdapat di atas ranjang Tara.
apa dia tidak berpikir bahwa terlalu sering makan mie instan akan menyebabkan penyakit. Tetapi rupanya dia sangat hobby mengoleksi nya. Kemudian mata kheno beralih pada ranjang itu, Sebuah ranjang di mana ranjang ini lah yang menjadi saksi permainan nya dengan Tara 3 minggu yang lalu. Memikirkan nya saja membuat junior nya menegang. Maka dari itu ia menepis pikiran itu jauh-jauh dari hidupnya dan ia benar-benar beruntung bahwa Tara tidak menggodanya lagi.
Bertepatan pada pemikiran itu yang terus meraung kini Tara telah selesai mandi dengan menggunakan handuk pendek.
"Apa yang akan kamu lakukan, minggirlah aku ingin memakai pakaian ku. Aku tidak dapat memakai pakaian jika kamu berada di sini."
*Kheno Pov*
apa aku tidak salah dengar dia mengusirku . Aku kira dia akan menggodaku lagi tapi kali ini tidak. Ada apa dengannya. Oh bagus lah kalau begitu setidaknya jangan terlalu aku pikirkan .aku harus menetral kan junior ku dulu agar kembali normal.
*Kheno pov end*
ini gila kali ini kheno benar-benar di buat gugup oleh gadis itu.
''baiklah aku akan ke sana saja dan kamu bebas memakai baju mu ''
Tara menggeleng ''tidak usah Aku akan memakai pakaian ku di kamar mandi saja ''
Kemudian gadis itu melangkahkan kaki nya menuju kamar mandi tapi karena lantai nya begitu licin Tara akhirnya oleng hampir terjatuh namun dengan sigap kheno menahan tubuh itu agar tidak terjatuh tidak seperti drama lainnya yang jika seorang wanita terjatuh akan di tangkap romantis oleh seorang lelaki. Maka tidak dengan ini tubuh kheno tidak dapat mengimbangi berat badan Tara ia pun ikut terjatuh dengan posisi kheno berada di bawah Tara di atas tubuh kheno.
Mata mereka saling menatap lekat satu sama lain,Bibir mereka hampir bersetuhan, nafas mereka beraduh satu dan jantung Tara seakan mau berdegup kencang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments