Sentuh Aku Dokter

Tara sedang menikmati makan malam bersama keluarga kheno. hanya tante vania, kheno, dan jika nenek saat tadi ia telah makan terlebih dahulu karena salah satu maid yang telah menyuapin makanan untuk nenek. terasa sepi bukan rumah sebesar ini hanya mereka saja yang tinggal disini.

Kini Tara masih menatap mata itu, serta mulutnya yang masih mengunyah makanan sangat lucu tapi tetap saja terlihat tampan.

Tara menatapnya sambil tersenyum geer berharap dia juga membalas senyumannya, Tapi nol persen semua tak sesuai harapan. Pria tampan itu memancarkan tatapan tidak sukanya kepada dirinya. "Baiklah tak apa pasti lama-lama juga kamu akan menyukai ku." Ucap Tara dalam hati.

"Oh yah Tara, kamu di sini tinggal di mana dan di mana orang tua mu?''

Satu pertanyaan yang berhasil membuat hati Tara kembali pilu dan membuat Tara seketika berhentih menatap kheno lalu menjawaban pertanyaan itu jujur apa adanya.

"Aku tinggal di salah satu rusun  tante''

"Loh bukankah rusun itu tempat yang sangat kecil dan kumuh yah, lalu untuk orang tua mu?"

"Aku adalah korban perceraian dari orang tua ku, saat usia ku menginjak 7 tahun hari itu ibu dan ayah ku bercerai ibu lalu mengajak ku tinggal di apartemen milik nya. pada saat usia ku 12 tahun ibu meninggalkan ku lalu pergi bersama laki-laki yang tak ku kenal kalau ayah dia telah meninggal dunia karena penyakit jantung kronisnya''

Tara merasa air matanya akan meledak keluar namun ia menahannya karena ia tak ingin masalahnya terpengaruh pada keluarga ini. Untuk memikirkan hidupnya di masa lalu saja sungguh membuat hati nya begitu sakit di tambah lagi ibu yang tega meninggalkan Tara bersama laki-laki lain.

"cchi wajar saja dia begitu liar"Umpat kheno.

"Kheno apa yang kamu katakan!'' ucap ibunya sedikit tidak terima.

"Gak kok bu, ibu salah dengar kali"

"Tante begitu prihatin dengan masa lalu kamu Tara. Dan bagaimana kamu bisa bertahan sejauh ini?''

''aku bisa bertahan karena aku masih memiliki cukup tabungan serta uang tambahan dari ibu untuk ku tabung kembali serta untuk memenuhi kebutuhan hidup ku tante''

"Tante jadi semakin yakin bahwa kamu adalah wanita yang teguh, mandiri, dan baik dan 1 poin plusnya kamu juga sangat cantik Tara, ia kan kheno?''tante Vania berusaha menggoda putranya hingga membuat Kheno ilfeel.

"Sudah lah ibu, apa yang ibu katakan''

Tara begitu senang di saat tante Vania memberinya komentar positif di depan Kheno pasalnya lelaki itu mengumpatnya tadi. Tapi tak apa yang terpenting membuat ibunya memuji nya itu sudah lebih dari cukup.

***********

''Tante berhubung ini sudah malam  aku ingin pamit pulang dulu''

"Kalau gitu tunggu sebentar yah tante akan panggilkan kheno untuk mengantar mu"

"Ah tidak perlu tante, aku bisa naik taxi ''

"Tara ini sudah malam, kamu seorang wanita bagaimana jika terjadi apa-apa pada mu, Biarlah kheno yang mengantar mu ok''

Bohong jika Tara berpura-pura jika menolak tawaran tante vania padahal hati nya sungguh menjerit senang bahwa ia bisa melempiasakan hasrat ku bersama Kheno.

"Khen kamu antar Tara pulang yah.,kasian dia harus pulang sendirian"

"Tapi bu aku tidak bisa''

"Kheno ayolah tolong turuti ibu, apa kamu tidak kasian pada seorang wanita yang pulang sendirian di malam hari hmm."

"Ha sudahlah ayo aku akan mengantarnya"

"Nah gitu dong, itu baru anak ibu"

"Kalau gitu aku pulang dulu tante"

"Iya kamu hati-hati yah semoga kamu gak pernah bosan kembali ini kerumah ini."

"iya tan__it"

"tidak perlu sepertinya wanita ini tidak akan pernah datang lagi ke rumah kita bu!" Ucap Kheno sinis setelah itu iya pun pergi meninggalkan Tara menuju mobil nya.

"Astaga anak itu, kenapa dia semakin hari semakin menjengkel kan. Ra tante harap kamu maklumin yah sikap anak tante."

"iya kok tan, aku paham."

"yaudah kalau gitu tunggu apa lagi cepat susul Kheno di depan."

"oh baiklah tan. Permisih."

Tara sudah masuk ke dalam mobil mewah milik kheno karena dia akan mengantarnya pulang.

"Apa yang kamu lakukan?''

"Emang nya apa yang telah aku lakukan?'' Tanya Tara polos.

''Maksud ku kenapa kamu duduk di belakang apa kamu pikir aku ini sopir mu. Enak saja cepat duduk di depan!''

"ah rupa nya kamu ingin lebih dekat duduk dengan ku yah, Baik lah aku akan duduk di dekat mu"

"tidak usah merasa geer jika saja ibuku tidak memintaku untuk mengantarkan mu pulang maka aku tidak akan sudih untuk menyuruh wanita rendahan seperti kamu duduk manis di mobilku.''

tidak ada pembicaraan kecuali tujuan Kheno adalah mengantarkan Tara ke rumah susun. Tara benar-benar gelisa lagi-lagi ia mempunyai pikiran untuk menggoda Dokter itu. tidak ada pilihan lain kecuali dia harus berpura-pura sakit

"Akggh...tolong!!,perutku sakit sekali.."

Sedari tadi Kheno hanya fokus pada jalanan, namun setelah ia mendengar rintihan Tara yang sedang kesakitan membuatnya langsung menepikan mobilnya kepinggiran jalan.

"Sepertinya sakit lambung mu kambuh, apakah kamu membawa obat anti sakit lambungnya?"

Tara menggeleng lemah.''Tidak, aku tidak membawanya, sebaiknya dokter cepat antarkan aku saja ke rusun ku saja agar aku bisa cepat meminum obat yang kamu berikan''

Kheno mengagguk paham, dan akhirnya Kheno melanjutkan perjalanannya menuju rusun yang Tara maksud.

"Bertahanlah, aku akan membawa mu pulang''

*******************************************

Kheno telah sampai di tempat area rumah rusun Tara. sungguh rusun yang sangat kumuh, ia berpikir bagaimana bisa Tara bertahan hidup di rusun yang seakan terbengkalai ini. Kheno melihat Tara yang keluar dari mobil, Tara berjalan lemah menuju tangga rusun sambil memegang perutnya yang kesakitan. namun hal itu cukup membuat rasa iba di hati Dokter Kheno, bagaimana pun ia adalah seorang dokter handal.

Kheno berjalan ke arah Tara, dan seketika ia membopong Tara menuju kamarnya yang ada di lantai dua dari ketiga lantai.

Tara merasa rencananya untuk menggoda Kheno rupanya berhasil. dan ia dengan senang hati jika Kheno mau membantunya. kemudian tibalah Kheno di depan kamar milik

Tara.

Setelah sudah mengantar Tara ke kamarnya Kheno memutuskan untuk pamit pulang namun sebuah tangan menarik tanganya agar tidak pergi. kini tangan itu beralih memeluk pinggangnya dari belakang agar tidak pergi.

"Tolong jangan pergi aku mohon dokter bisakah kamu menemani ku tidur malam ini."

Kheno pun menghempaskan tangan yang melingkar erat di pinggangya dengan perasaan marah. rupanya wanita ini hanya mempermainkannya.

                            

            

       

Sebagai Putri    

                        

Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Bertemu Calon Mertua
3 Sentuh Aku Dokter
4 Melepas Hal Yang Paling Berharga
5 Dokter Irvan
6 Tara Menjadi Cuek
7 Cuek
8 Insiden Nenek Terjatuh Di Kolam
9 Ajakan Vania
10 Kheno Dan Tara Di Jodohkan
11 Kontrak Sebelum Menikah
12 Pindah Ke Apartemen Mewah
13 Istri Yang Baik
14 Irvan Jatuh Cinta
15 Malam Ini Kamu Milikku
16 Ibu Mertua Akan Datang
17 Benih Benih Cemburu
18 Bilang Saja Kalau Cemburu
19 Tara Mengira Kheno Ibunya
20 Membalas Perbuatan Pelakor
21 Irvan Nampak Kecewa
22 Tara Di Jebak
23 Bulan Madu Mereka
24 Kehamilan Tara
25 Detik Detik Jebakan
26 Kheno Mengusir Tara
27 Tara dan Sih Kembar
28 Keano dan Kayra
29 Happy Birthday Kembar
30 Ini Bagian 50 yah lanjutan memadu kasih
31 Nasib Kheno
32 Putri Di Penjara Kan
33 Penyesalan Kheno
34 Kayra Sakit Gigi
35 Sih Kembar Bertemu Kheno
36 Gea Irvan
37 Irvan Menggoda Gea
38 Kehadiran Kheno
39 Melepas Rindu
40 Masih Menyimpan Kenangan Lama
41 Kheno Kena Mental
42 Beri Aku Ciuman
43 Kejutan Untuk Mami dan Papi
44 Gea Menolak Perasaan Irvan
45 Tidur Ber Empat
46 Putri Bebas Dari Penjara
47 Kedatangan Arga
48 Ajakan Kheno Ke Jakarta
49 Arga Dan Putri
50 Memadu Kasih
51 Arga,Putri Tidur Bersama
52 Kheno Sang Milliader
53 Bye Rumah
54 Tamu Spesial Vania
55 Omma Jadi Rebutan
56 Kamar Masa Lalu
57 Nasib Gea Di Kampung
58 Merindukan Gea, Berusaha Mencarinya
59 Bercita-cita Membuat Agency
60 Arga Mengurungkan Niatnya
61 Kejutan Indah Dari Kheno
62 Irvan Datang Ke Kampung Gea
63 Rencana Penyamaran Putri
64 Irvan Kecewa Belum Bertemu Gea
65 Rencana Berkunjung Ke Rumah Kheno
66 Di Pertemukan Lagi
67 Detik-Detik Gevan Di Pertemukan
68 Gea Tersentuh
69 Hari Pertama Putri Menyamar
70 Baju Dinas Malam
71 Gevan, Momment Di Sawah
72 Bu Mely Mengantar Sih kembar ke Rumah
73 Harusnya Kau Mengerti
74 Tara Ingin Di Manja
75 Gea Di Bawa Oleh Juragan Bani
76 Irvan berusaha Mencari Gea
77 Mencega Pernikahan Gea
78 Kheno Kecelakaan
79 Kheno Baik Baik saja
80 Putri Hamil
81 Perubahan Putri
82 Meminta Restu MaPa
83 Kehamilan Putri Mengubah Segalanya
84 Gea Tersipu Malu
85 Apa Jangan-Jangan
86 Ada Keajaiban
87 Dua Garis Biru
88 Tidak Mengidam
89 Merestui Hubungan Gevan
90 Haru
91 Bertemu Teman Lama
92 Pernikahan Gea
93 Masa Kehamilan Yang sama
94 Saling Menyatakan Cinta
95 Malam Pertama Gevan
96 Bahagia 1
97 Bahagia End Happy
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Bertemu Calon Mertua
3
Sentuh Aku Dokter
4
Melepas Hal Yang Paling Berharga
5
Dokter Irvan
6
Tara Menjadi Cuek
7
Cuek
8
Insiden Nenek Terjatuh Di Kolam
9
Ajakan Vania
10
Kheno Dan Tara Di Jodohkan
11
Kontrak Sebelum Menikah
12
Pindah Ke Apartemen Mewah
13
Istri Yang Baik
14
Irvan Jatuh Cinta
15
Malam Ini Kamu Milikku
16
Ibu Mertua Akan Datang
17
Benih Benih Cemburu
18
Bilang Saja Kalau Cemburu
19
Tara Mengira Kheno Ibunya
20
Membalas Perbuatan Pelakor
21
Irvan Nampak Kecewa
22
Tara Di Jebak
23
Bulan Madu Mereka
24
Kehamilan Tara
25
Detik Detik Jebakan
26
Kheno Mengusir Tara
27
Tara dan Sih Kembar
28
Keano dan Kayra
29
Happy Birthday Kembar
30
Ini Bagian 50 yah lanjutan memadu kasih
31
Nasib Kheno
32
Putri Di Penjara Kan
33
Penyesalan Kheno
34
Kayra Sakit Gigi
35
Sih Kembar Bertemu Kheno
36
Gea Irvan
37
Irvan Menggoda Gea
38
Kehadiran Kheno
39
Melepas Rindu
40
Masih Menyimpan Kenangan Lama
41
Kheno Kena Mental
42
Beri Aku Ciuman
43
Kejutan Untuk Mami dan Papi
44
Gea Menolak Perasaan Irvan
45
Tidur Ber Empat
46
Putri Bebas Dari Penjara
47
Kedatangan Arga
48
Ajakan Kheno Ke Jakarta
49
Arga Dan Putri
50
Memadu Kasih
51
Arga,Putri Tidur Bersama
52
Kheno Sang Milliader
53
Bye Rumah
54
Tamu Spesial Vania
55
Omma Jadi Rebutan
56
Kamar Masa Lalu
57
Nasib Gea Di Kampung
58
Merindukan Gea, Berusaha Mencarinya
59
Bercita-cita Membuat Agency
60
Arga Mengurungkan Niatnya
61
Kejutan Indah Dari Kheno
62
Irvan Datang Ke Kampung Gea
63
Rencana Penyamaran Putri
64
Irvan Kecewa Belum Bertemu Gea
65
Rencana Berkunjung Ke Rumah Kheno
66
Di Pertemukan Lagi
67
Detik-Detik Gevan Di Pertemukan
68
Gea Tersentuh
69
Hari Pertama Putri Menyamar
70
Baju Dinas Malam
71
Gevan, Momment Di Sawah
72
Bu Mely Mengantar Sih kembar ke Rumah
73
Harusnya Kau Mengerti
74
Tara Ingin Di Manja
75
Gea Di Bawa Oleh Juragan Bani
76
Irvan berusaha Mencari Gea
77
Mencega Pernikahan Gea
78
Kheno Kecelakaan
79
Kheno Baik Baik saja
80
Putri Hamil
81
Perubahan Putri
82
Meminta Restu MaPa
83
Kehamilan Putri Mengubah Segalanya
84
Gea Tersipu Malu
85
Apa Jangan-Jangan
86
Ada Keajaiban
87
Dua Garis Biru
88
Tidak Mengidam
89
Merestui Hubungan Gevan
90
Haru
91
Bertemu Teman Lama
92
Pernikahan Gea
93
Masa Kehamilan Yang sama
94
Saling Menyatakan Cinta
95
Malam Pertama Gevan
96
Bahagia 1
97
Bahagia End Happy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!