Benih Benih Cemburu

Sudah dua hari ini kheno dan Tara tidak saling bicara. Mereka saling cuek, tetapi Tara tidak pernah melupakan ke wajiban nya sebagai seorang istri ia selalu bangun pagi menyetrika baju kheno serta membuat sarapan pagi lalu memakan sarapan nya sendiri

Setelah melakukan semua itu dirinya langsung berangkat bekerja.

Cukup dengan itu saja, karena Tara juga malas melihat wajah pria itu di pagi hari makanya dia menghindar.

Mereka terkadang saling melihat ketika malam itupun saat ingin tidur itu sebab nya yang membuat mereka malas untuk bicara.

Kheno bangun pada pukul 07:00 ia kembali melihat pada meja makan yang telah tesedia nasi goreng, telur dadar, roti serta soup kesukaan nya.

Ia juga melihat pada sekelilingnya berharap menemukan sosok wanita yang telah memasak semua ini. Apakah dia merindukan Tara?

Kheno menepis semua itu. Ia tidak perduli dengan Tara yang penting Tara masih mau melakukan kewajiban sebagai seorang istri.

Tara memperhatikan tingkah Clarisa yang sedari, tadi sibuk memainkan heandphone nya. Bibirnya bernyanyi aneh dan tubuh nya juga bergerak aneh biasanya sahabat nya itu selalu aktif dalam bicara.

" Clarisa! ?

"hm...''

" kamu lagi apa sih, kok senyum-senyum sendiri, gila yah!''

" Jika aku gila mungkin sudah sedari dulu kamu juga tertular oleh kegilaan ku "

" kalau tidak gila kenapa senyum-senyum tidak jelas!"

Clarisa menghampiri Tara dengan menunjukan layar heandphone nya, beberapa photo boyband.

" lKau tau baru-baru ini aku demam kpop, Ini semua gara-gara itu loh transmedia kemarin undang boyband korea nah salah satu nya adalah exo. Tau gak semenjak lihat penampilan mereka yang luar biasa yang seakan-seakan aku tersihir. Bahkan aku sempat melihat beberapa web membicarakan tentang exo. apalagi lagu nya, aku bisa juga bisa gerakin dance nya. Mari aku tunjukan kepada mu"

Clarisa berdiri  dan memulai aksi gerakan dance ala diri lnya di hadapan Tara.

" Na na na na na na na na exo love shot "

"sudah cukup!.Lebih baik tidak usah di lanjuti dance nya."

"Kenapa bukan kah gerakan dance ku sangat bagus?"

"Bagus dari mana, kamu nampak seperti badut ancol saat dance seperti itu. Aku bahkan sangat suka melihat tampilan asli nya ketimbang aku harus melihat cover palsu nya yaitu kau. Hahahahaha"

" Hey berhentihlah tertawa. Kanu sungguh senang yah melihat sahabat mu ini ternistakan "

Sore ini Kheno masih menyempatkan waktu bersama putri mereka makan di sebuah restoran mewah.

" Sayang, kapan kamu akan mencerai kan wanita itu? "tanya putri mendadak.

Kheno berhenti sejenak memakan pastanya, Ia mencerna lama pertanyaan itu.

"Tungguh lah, tidak mudah mempercepat proses perceraian". Kemudian kheno melanjutkan makan memakan pasta lagi.

Putri juga sangat mengenal kheno, lelaki di depan nya ini nampak aneh dan tidak seperti biasa nya yang selalu memperlakukan dirinya seperti ini.

"kenapa, apa kamu tidak ingin mencerai kan wanita itu! Ooh atau jangan-jangan kau mulai suka padanya yah!" Ucap putri curiga

 

"bicara apa kamu ini, aku tidak mencintai dirinya. Aku mencintai mu, hanya kamu wanita satu-satu nya yang aku cintai, Aku mohon jangan berbicara seperti itu".ucap kheno  sambil mengenggam tangan putri agar diri nya dapat percaya.

karena hari ini tidak ada jadwal pasien untuk nya, irvan berencana akan mengajak Tara makan, beruntung Tara tidak menolak ajakan nya dia begitu senang.

Tara dan Irvan makan di restoran yang sama dengan restoran yang kini Kheno dan Putri tempati.

Irvan bersikap manis dengan menarik kursi tersebut agar Tara bisa leluasa duduk.

"terimakasih…"

Sambil memakan mereka juga saling bercanda serta tertawa bersama.

Ada sedikit sisa makanan menempel di ujung bibir Tara.

Seperti layaknya pasangan yang romantis, irvan menyapu jempol nya pada bibir Tara guna membersih kan sisa makanan tersebut.

"Ah, tidak usah terimakasih. Aku bisa sendiri!"

Tara berhayal, coba saja kheno mempunyai sifat yang lemah lembut seperti irfan. Namun tidak bahkan Pria itu cendrung kasar dan egois.

Tanpa mereka sadari Putri dan Kheno juga melihat keberadaan mereka yang tidak jauh dari meja yang di tempati mereka hanya saja kelang tiga meja.

" Lihatlah bukan kah itu, wanita murahan itu. Ternyata dia mudah sekali mendapatkan seorang pria dengan wajah polos nya"

kheno tak menyangkah bahwa sosok wanita yang di sukai irvan itu adalah Tara. dan ia merasa tidak suka saat irvan berperlakukan manis dengan Tara. apalagi saat Irvan menyentuh bibir Tara dengan tangannya itu membuatnya begitu terusik.

       

saat sedang asyik yang tertawa Tara juga sempat menoleh kan kepala nya. Ia juga tidak menyangka Kheno dan Putri berada di restoran yang sama.

Tara berhenti tertawa sesaat melihat kheno melihat nya begitu tajam nan menusuk.

Dirinya tidak takut dengan tatapan itu, dia tidak memperdulikan itu lagi ia malah menatap kembali Irvan. Agar Irvan tidak menolehkan juga kepala nya kesamping.

Jujur rasa nya ada perasaan yang tidak suka juga saat diri nya bersama putri.

*Malam hari nya*

Tara pulang ke apartemen jam setenga delapan malam. Tara ingin menutup pintu nya kembali tapi setelah menutup pintu nya bertapa terkejut nya dia kheno tenga berdiri di belakang nya dengan melipat kedua tangan nya.

Tetapi ia malah mengabai kan tatapan itu lagi. Tara malah berjalan melewati

Kheno, tapi belum sempat dia berjalan kheno menarik tangannya untuk berhentih.

  

..."...

"Bagaimana rasa nya jika makan berduan dengan seorang pria lain!

"lepaskan aku, apa-apaan kamu ini!" Kheno semakin memperkuat pegangan tangan nya pada pergelangan Tara.

"Bagaimana rasanya jika seorang pria menjamah tangan nya pada bibir mu hm!"

"kamu gila! ada apa dengan mu ini. Apa kamu cemburu!" Selidik Tara.

"Chhi aku tidak cemburu!. Aku hanya perduli pada ibu ku, bagaimana jika dia tau bahwa gadis yang selama ini dia kira baik ternyata dia sering kencan bersama pria lain!" dan Tunjuk kheno pada Tara

"Cuma aku ingatkan pada mu tolong jangan mengoda sahabat ku Irvan seperti kanu menggoda ku waktu dulu, aku akui kamu memang wanita liar!"

*plaakk,..*

"Sudah cukup!!" Tara langsung menampar wajah kheno karena telah berani menghina nya liar.

Baru kali ini ada seseorang yang berani menamparnya. Ia sangat tidak suka hal itu, Ia ingin memarahi Tara kembali, tetapi tidak jadi, Karena melihat mata Tara yang nampak berkaca seperti menahan tangisan.

        

"ini tidak adil untukku, kamu tidak mengizinkan aku pergi bersama pria lain, lalu bagaimana dengan mu yang selalu menyempatkan waktu dengan pacar mu. Lalu apakah ibu mu tidak akan marah dengan hal itu!"

"aku akui kamu memang pria yang egois, kasar, dan keras kepala. Berbeda dengan sahabat mu Irvan yang memiliki sikap lemah lembut dan empp__"

kheno mengecup bibir Tara agar tara berhenti membeda kan diri nya dengan Irvan. Tara ingin memberontak dengan memukuli dada bidang kheno dengan tangan nya agar diri nya segera melepaskan ciuman nya.

Kheno semakin memperdalam ciuman nya, dengan memasukan lidah nya ke dalam rongga mulut Tara.

Dirinya tidak perduli dengan pemberontakan itu, Ia begitu sangat menikmati ciuman itu, bibir Tara seperti madu untuk nya saat di kecup begitu manis.

Sebenar nya kheno sangat ingin bermain *** lagi dengan Tara. Tapi dia mengurungkan niat nya karena kondisi Tara yang seperti ini.

Ia menyudahi ciuman nya pada bibir Tara karena telah banyak air mata yang mengalir deras di permukaan wajah cantik nya.

Dia masih manautkan kening nya pada kening Tara. Ia memberi jedah nafas untuk Tara.ia menangkup kan kedua tangan nya pada wajah nya.

" Dengar…, aku paling tidak suka jika kamu membandingkan aku dengan pria lain. Dan jika itu sampai terjadi lagi kamu akan aku beri pelajaran, kamu mengerti ".

Setelah mengatakan itu kheno langsung segera pergi meninggal kan Tara.

Tara menghapus jejak ciuman Kheno pada bibir nya.

"Dasar brengsek!"

Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Bertemu Calon Mertua
3 Sentuh Aku Dokter
4 Melepas Hal Yang Paling Berharga
5 Dokter Irvan
6 Tara Menjadi Cuek
7 Cuek
8 Insiden Nenek Terjatuh Di Kolam
9 Ajakan Vania
10 Kheno Dan Tara Di Jodohkan
11 Kontrak Sebelum Menikah
12 Pindah Ke Apartemen Mewah
13 Istri Yang Baik
14 Irvan Jatuh Cinta
15 Malam Ini Kamu Milikku
16 Ibu Mertua Akan Datang
17 Benih Benih Cemburu
18 Bilang Saja Kalau Cemburu
19 Tara Mengira Kheno Ibunya
20 Membalas Perbuatan Pelakor
21 Irvan Nampak Kecewa
22 Tara Di Jebak
23 Bulan Madu Mereka
24 Kehamilan Tara
25 Detik Detik Jebakan
26 Kheno Mengusir Tara
27 Tara dan Sih Kembar
28 Keano dan Kayra
29 Happy Birthday Kembar
30 Ini Bagian 50 yah lanjutan memadu kasih
31 Nasib Kheno
32 Putri Di Penjara Kan
33 Penyesalan Kheno
34 Kayra Sakit Gigi
35 Sih Kembar Bertemu Kheno
36 Gea Irvan
37 Irvan Menggoda Gea
38 Kehadiran Kheno
39 Melepas Rindu
40 Masih Menyimpan Kenangan Lama
41 Kheno Kena Mental
42 Beri Aku Ciuman
43 Kejutan Untuk Mami dan Papi
44 Gea Menolak Perasaan Irvan
45 Tidur Ber Empat
46 Putri Bebas Dari Penjara
47 Kedatangan Arga
48 Ajakan Kheno Ke Jakarta
49 Arga Dan Putri
50 Memadu Kasih
51 Arga,Putri Tidur Bersama
52 Kheno Sang Milliader
53 Bye Rumah
54 Tamu Spesial Vania
55 Omma Jadi Rebutan
56 Kamar Masa Lalu
57 Nasib Gea Di Kampung
58 Merindukan Gea, Berusaha Mencarinya
59 Bercita-cita Membuat Agency
60 Arga Mengurungkan Niatnya
61 Kejutan Indah Dari Kheno
62 Irvan Datang Ke Kampung Gea
63 Rencana Penyamaran Putri
64 Irvan Kecewa Belum Bertemu Gea
65 Rencana Berkunjung Ke Rumah Kheno
66 Di Pertemukan Lagi
67 Detik-Detik Gevan Di Pertemukan
68 Gea Tersentuh
69 Hari Pertama Putri Menyamar
70 Baju Dinas Malam
71 Gevan, Momment Di Sawah
72 Bu Mely Mengantar Sih kembar ke Rumah
73 Harusnya Kau Mengerti
74 Tara Ingin Di Manja
75 Gea Di Bawa Oleh Juragan Bani
76 Irvan berusaha Mencari Gea
77 Mencega Pernikahan Gea
78 Kheno Kecelakaan
79 Kheno Baik Baik saja
80 Putri Hamil
81 Perubahan Putri
82 Meminta Restu MaPa
83 Kehamilan Putri Mengubah Segalanya
84 Gea Tersipu Malu
85 Apa Jangan-Jangan
86 Ada Keajaiban
87 Dua Garis Biru
88 Tidak Mengidam
89 Merestui Hubungan Gevan
90 Haru
91 Bertemu Teman Lama
92 Pernikahan Gea
93 Masa Kehamilan Yang sama
94 Saling Menyatakan Cinta
95 Malam Pertama Gevan
96 Bahagia 1
97 Bahagia End Happy
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Bertemu Calon Mertua
3
Sentuh Aku Dokter
4
Melepas Hal Yang Paling Berharga
5
Dokter Irvan
6
Tara Menjadi Cuek
7
Cuek
8
Insiden Nenek Terjatuh Di Kolam
9
Ajakan Vania
10
Kheno Dan Tara Di Jodohkan
11
Kontrak Sebelum Menikah
12
Pindah Ke Apartemen Mewah
13
Istri Yang Baik
14
Irvan Jatuh Cinta
15
Malam Ini Kamu Milikku
16
Ibu Mertua Akan Datang
17
Benih Benih Cemburu
18
Bilang Saja Kalau Cemburu
19
Tara Mengira Kheno Ibunya
20
Membalas Perbuatan Pelakor
21
Irvan Nampak Kecewa
22
Tara Di Jebak
23
Bulan Madu Mereka
24
Kehamilan Tara
25
Detik Detik Jebakan
26
Kheno Mengusir Tara
27
Tara dan Sih Kembar
28
Keano dan Kayra
29
Happy Birthday Kembar
30
Ini Bagian 50 yah lanjutan memadu kasih
31
Nasib Kheno
32
Putri Di Penjara Kan
33
Penyesalan Kheno
34
Kayra Sakit Gigi
35
Sih Kembar Bertemu Kheno
36
Gea Irvan
37
Irvan Menggoda Gea
38
Kehadiran Kheno
39
Melepas Rindu
40
Masih Menyimpan Kenangan Lama
41
Kheno Kena Mental
42
Beri Aku Ciuman
43
Kejutan Untuk Mami dan Papi
44
Gea Menolak Perasaan Irvan
45
Tidur Ber Empat
46
Putri Bebas Dari Penjara
47
Kedatangan Arga
48
Ajakan Kheno Ke Jakarta
49
Arga Dan Putri
50
Memadu Kasih
51
Arga,Putri Tidur Bersama
52
Kheno Sang Milliader
53
Bye Rumah
54
Tamu Spesial Vania
55
Omma Jadi Rebutan
56
Kamar Masa Lalu
57
Nasib Gea Di Kampung
58
Merindukan Gea, Berusaha Mencarinya
59
Bercita-cita Membuat Agency
60
Arga Mengurungkan Niatnya
61
Kejutan Indah Dari Kheno
62
Irvan Datang Ke Kampung Gea
63
Rencana Penyamaran Putri
64
Irvan Kecewa Belum Bertemu Gea
65
Rencana Berkunjung Ke Rumah Kheno
66
Di Pertemukan Lagi
67
Detik-Detik Gevan Di Pertemukan
68
Gea Tersentuh
69
Hari Pertama Putri Menyamar
70
Baju Dinas Malam
71
Gevan, Momment Di Sawah
72
Bu Mely Mengantar Sih kembar ke Rumah
73
Harusnya Kau Mengerti
74
Tara Ingin Di Manja
75
Gea Di Bawa Oleh Juragan Bani
76
Irvan berusaha Mencari Gea
77
Mencega Pernikahan Gea
78
Kheno Kecelakaan
79
Kheno Baik Baik saja
80
Putri Hamil
81
Perubahan Putri
82
Meminta Restu MaPa
83
Kehamilan Putri Mengubah Segalanya
84
Gea Tersipu Malu
85
Apa Jangan-Jangan
86
Ada Keajaiban
87
Dua Garis Biru
88
Tidak Mengidam
89
Merestui Hubungan Gevan
90
Haru
91
Bertemu Teman Lama
92
Pernikahan Gea
93
Masa Kehamilan Yang sama
94
Saling Menyatakan Cinta
95
Malam Pertama Gevan
96
Bahagia 1
97
Bahagia End Happy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!