Pancaran matahari pagi sibuk menyinari dunia sedangkan pantulan dari cahaya nya tembus menyinari tirai tipis dari jendela apartemen kedua insan yang tenga berpelukan mesra dalam tidur.
Dering telepon dari putri terus saja berdering di hp kheno hal itu membuat kheno terusik dia masih belum sepenuhnya sadar karena masih teramat mengantuk ia mengambil heandphone nya dari atas nakas samping tempat nya tidur.
"Aduh! siapa sih yang telpon mengganggu saja"
Bib. Kheno mematikan sambungan telpon nya. Lalu kembali memeluk Tara erat seperti guling menurutnya sangat nyaman dan rasanya tidak ingin terbangun.
Hp kheno kembali berdering rasa nya ia ingin sekali melemparkan hp nya ke kandang harimau.
"Berisik mengganggu saja"
bib. dia mematikan lagi lalu kembali memeluk Tara erat bahkan sangat erat dari sebelumnya.
Sedangkan luar sana putri terus menghubungin kheno karena ingin di
Temani pergi ke salon. Dia juga sangat
Kesal. Baru kali ini kheno mengabai kan telepon darinya.
Tara sangat begitu sesak karena kheno membekap tubuhnya begitu erat di tambah lagi tangan kheno bereaksi nakal di bawah sana.
Tara berusaha ingin melepaskan tubuh nya dari dekapan kheno kheno menarik tubuh itu lagi lalu memeluk tubuh Tara kembali.
"Diam jangan bergerak jika kamu bergerak kamu akan kembali membuat Junior ku terbangun''. Seringai kheno pada Tara.
"Dasar Dokter mesum " Umpat tara.
Kali ini handphone Tara yang berbunyi di atas nakas samping nya.
Panggilan masuk dari ibu nya kheno.
Ia segerah mengangkat nya.
" iya hallo bu ". Jawab Tara lembut.
"10 menit lagi ibu akan segera sampai ke apartemen kalian "
Tara langsung mematikan sambungan teleponnya karena ibu kheno Akan segera kemari.
"Khen cepat bangun ibu akan datang kemari 10 menit lagi " ucap Tara panik.
Sebenernya jelas saja panik karena Tara tak ingin sampai ibu mertuanya melihat kondisi tubuhnya dan kheno yang telanjang beserta seluru isi kamar yang terlihat berantakan ini. rasanya begitu malu, kheno tak kalah panik nya.
" Apa! Kok bisa?
"ah sudah lah cepat pakai pakaian mu "
wanita itu asal memakai baju dia memakai kemeja putih kheno yang di pakai kemarin kemeja itu cukup kebesaran untuk nya.
"Kenapa kamu memakai kemeja ku"
"jangan pelit aku hanya akan meminjamkan nya sembentar. Nanti akan aku lepas setelah ibu pulang "
Kheno dengan cepat memakai kimono nya. Karena menurutnya simple.
Selagi kheno memakai kimono Tara masih menyempatkan waktu mencuci wajah dan menggosok gigi. Dan masih tersisa waktu 4 menit lagi, dia juga menyempatkan dirinya untuk merapikan kamar. Serta mengambil sisa pakaian yang berhamburan akibat hal semalam.
Tara memegang lama pakaian dinasnya yang dia gunakan semalam. Lagi-lagi pikiran nya tercambuk memikirkan apa yang terjadi dengan nya dan kheno semalam semua nya gara-gara ini.
Kheno yang selesai dari kamar mandi melihat Tara memegang baju yang ia telah kenakan semalam
"Apa kamu berusaha ingin memakai nya kembali pagi ini." Ucap Kheno menggoda.
"dasar gila. asal kamu tau aku kapok memakai ini "Tara berucap sinis setelah itu pergi ke belakang untuk meletakan semua pakaian kotor ke mesin cuci.
Vania telah berada di apartemen mereka, dia mengocehi mereka karena tidak perna datang lagi kerumah semenjak menikah.
"Maaf bu akhir-akhir ini aku sedang sibuk karena pasien"
"aku juga bu, pekerjaan di kantor sangat lah menumpuk dan aku berencana minggu ini akan ke rumah ibu bersama kheno "
"ehmm baiklah ibu mengerti ''
" bagaimana apakah kalian telah melakukannya?"tanya Vania dengan mata berbinar.
Tara dan kheno saling memandang karena masih tidak mengerti apa yang di pertanyakan oleh ibu mereka.
"apa yang ibu katakan aku dan Tara sama sekali tidak mengerti?"
"kalian ini seperti manusia polos saja Yah itu buat cucu untuk ibu, apa kalian telah membuat nya?"
entah kenapa mereka merasa tidak nyaman saat vania mengatakan hal tentang membuat cucu.
Apalagi Tara yang saat ini suhu tubuh nya berubah draktis 100° derajat celsius. Karena ia tiba-tiba saja mengingat kejadian semalam.
Kheno merangkul kan tangannya pada leher Tara, untuk mendekat dengan nya. Iya beracting di depan ibu nya bahwa dia dan Tara saling mencintai dan akan berusaha membuat kan cucu untuk ibunya.
"Tenang lah ibu aku dan istri ku ini akan terus berjuang setiap hari untuk membuatkan cucu untuk ibu, iya kan sayang." kheno tersenyum lebar.
bukan itu saja diam-diam kheno mencubit pinggang Tara agar tara membalas senyuman nya. Tara membalasnya dengan tersenyum kikuk.
"Iya sayang kita akan terus berjuang demi ibu yah"
"benarkah, ibu sangat senang mendengar nya. Baiklah ibu tidak akan berlama-lama di sini. Oh iya ini ada dua box nasi goreng untuk kalian berdua, di makan yah."
"Dan pesan ibu jangan pernah sakiti istri mu, dan jaga dia dengan baik kamu mengerti maksud ibu kan khen"
"aku akan selalu menjaga Tarav tanpa ibu minta karena kami saling mencintai." Ucap nya sambil merangkul pinggang Tara erat "
Kheno masih saja memposisi kan tangan nya di pinggang ramping Tara. Tara sangat risi sedari tadi dengan tingkah nya.
"lepaskan aku," Tara mendorong kheno ke samping agar bisa menjauh tidak seharus nya kamu menyentuh ku bukan kah melalui kontrak yang kau buat kita di larang saling bersentuhan, lalu kenapa kamu melanggar aturan yang telah kamu buat sendiri?
Kheno berdacak.
"Aku melakukan hal itu tadi demi ibu ku agar dia percaya bahwa kita saling mencintai."
''kamu bisa mengatakan nya lewat mulut dan tidak harus menyentuh ku kan "
"dasar wanita munafik apa kamu tidak ingat dengan semalam kita saling bersetubuh, lalu apa kamu masih ingin menyangkal nya?"
" itu karena kamu menyentuhku terlebih dahulu, saat aku sedang tidur di sofa!"
"karena semua itu berawal dari kamu, andai saja kamu tidak memakai pakaian sialan itu dan tidur tertidur dengan posisi selimut yang terlepas maka aku tidak akan ada niat untuk menyentuh mu!!" Ucap nya penuh penekanan.
"Kan sudah jelas aku katakan ini tubuhku, jadi terserah aku mau memakai pakaian apapun dan bukan hak mu "
" wanita keras kepala mau nya menang sendiri!! "
" kamu yang keras kepala dan mau menang sendiri!! "
pada akhirnya mereka terus saja berdebat...
Jam 10:25
kheno tenga duduk bersenderan di kursi kerjanya.
Hari ini kheno benar-benar bete karena ia masih sangat mengingat perdebatan yang terjadi di pagi hari tadi bersama Tara.
Jujur dia sangat suka menyentuh tubuh Tara apalagi setiap bagian inchi dari tubuh nya seolah memabukan hasrat dan candu bagi kheno
Tetapi ia tidak suka berdebat dengan Tara apa lagi saat tara berkata bahwa dia tidak mau di sentuh olehnya.
"ada apa ini bukankah wanita itu dulu nya sangat suka di sentuh oleh ku bahkan dia rela mengorbankan keperawanan nya untuk ku ''ujar kheno yang berbicara pada diri nya sendiri.
awal nya hal ini tidak perna terjadi dalam kamus seorang Tara. Kehidupan nya seakan tersihir ketika dia mulai memasuki ke dalam kehidupan kheno.
"Jujur aku juga sangat menikmati ketika di sentuh oleh kheno. Tetapi aku paling tidak suka dengan caranya kasar terhadap wanita"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments