Back To Office, C-Corp.
Ruby dengan tenang duduk di kubikelnya sambil membaca sebuah kontrak kerja, sementara tangan satunya mengetik di keyboard komputer tanpa melihat. Ia mencatat hal-hal penting yang akan ia tanyakan ke Randy setelah jam kerja nanti malam.
Terus terang saja, ini pertama kalinya ia bekerja di kantor. Walaupun Ruby selalu mendapat IPK lebih dari 3,50, tapi ia juga sudah lama tidak berkuliah karena sibuk ke luar negeri dengan para Daddy. Dan pada prakteknya, terjun ke lapangan lebih mudah daripada mempelajari teori di kampus.
Banyak pendapat Dosen yang tidak sesuai dengan praktek di tempat kerja. Mungkin karena pada dasarnya, seorang profesor bukanlah praktisi. Mereka mengeluarkan sebuah asumsi berdasarkan jurnal yang sudah diteliti. Tapi mereka menyamaratakan budaya kerja secara pro rata. Padahal, hal yang terjadi di negara barat belum tentu bisa terjadi di Asia.
Yang sulit dari terjun ke kantor tanpa pendidikan cukup, adalah pola pemikiran. Memang harus berpengalaman minimal 2 tahun untuk bisa memahami 'bagaimana dunia kerja sebenarnya'. Bahkan seringkali, 2 tahun belumlah cukup.
Seperti saat ini...
Banyak perusahaan dengan laporan keuangan hancur-hancuran di depannya yang diizinkan menjadi pemenang tender pada proyek C-Corp. Sementara untuk perusahaan dengan kualitas baik semacam Amethys Grup dan Opal Corporation malah tidak masuk kriteria. Setahu Ruby, kalau para Daddynya sedang membicarakan pekerjaan, dua perusahaan itu masuk ke area 12 Naga.
12 Naga adalah sebutan bagi kumpulan pengusaha yang konon berpengaruh besar ke kestabilan ekonomi dan politik di negara ini.
"Alan," panggil Ruby.
Alan yang posisi kubikelnya tepat di depan Ruby, melepas earphonenya sambil menatap wanita itu dengan pandangan bertanya.
“Ya Bu?”
“Banyak perusahaan fiktif di sini,” tembak Rubi, “Dan jangan panggil aku ‘ibu’, posisi kita setara,”
“Hmmm, iya itu perusahaan ‘titipan’ dari banyak shareholders di sini,”
“Menolak tawaran kerjasama dari Opal Corp namanya cari mati,” gumam Ruby.
“Ya, makanya kami berharap besar ke Pak Randy,” Alan menuju kubikel Ruby dan berdiri di belakang wanita itu dengan tangan terlipat di dadanya, sambil matanya tertuju ke layar komputer milik Ruby. “Mereka ditolak sekali oleh Pak Raymond, dan kini tak pernah muncul lagi. Sejak itu kita terjun bebas ke bawah, harga saham anak usaha kita merosot semua. Kecuali... cabang area Los Angeles yang waktu itu dipimpin Pak Randy,” Alan menatap Ruby dengan pandangan penuh arti.
Sangat terlihat kalau ia ingin sekali ada perubahan di manajemen perusahaan ini. Namun ia tidak berdaya.
“Apakah ada lagi dokumen semacam ini yang ditulis diatas kertas?” tanya Ruby.
“Di ruang file. Mau lihat kesana atau saya bawa saja ke sini?”
“Di sana saja, belum tentu juga dibawa ke sini saya butuh semua,” sahut Ruby sambil berdiri, “Saya nggak mau meja saya terlihat penuh,”
Alan ke arah kubikelnya untuk mengambil kunci ruang file di lacinya, “Justru kalau penuhkan kesannya kerja, Bu,” ia menyeringai.
“Jadi itu yang kamu lakukan? Terlihat kerja?” Ruby mengikuti Alan ke ruang file
“Padahal saya main Mobile Legend dari tadi,” kekeh Alan sambil menoleh sekilas ke belakang ke arah Ruby.
“Masa?!”
“Saya bohong. Saya nggak suka game. Saya lebih suka olahraga kalau suntuk,”
“Hm...” Ruby menatap Alan dari atas ke bawah. Sosok pria itu saat terlihat dari belakang kenapa jadi sangat seksi? Berbeda dari Randy yang terlalu besar dan terlalu tinggi. Tinggi Alan yang 185cm terlihat tidak terlalu ‘jomplang’ dengan tinggi Ruby yang 173cm. Terasa Pas, tidak mendongak, dan hidung Ruby tepat searah dengan leher Alan. Area leher pria adalah kesukaannya, apalagi kalau dengan wangi eksklusif seperti yang dimiliki pria di depannya ini.
Ruby menatap ke atas, ada CCTV tepat di atas pintu ruang file. “Di dalam ada cctv?” tanya Ruby.
“Eh?” Alan memutar kunci dan membuka pintu, “CCTV hanya ada di luar. Kenapa Bu?”
Lalu Pria itu menyalakan lampu dan AC.
“File apa yang mau dilihat?” Filing kabinet dari besi tampak berderet rapi, dengan nama perusahaan yang berbeda-beda di bagian depannya.
“Semua file dari 12 Naga yang pernah masuk,”jawab Ruby sambil menyangka bokongnya di atas meja, menunggu Alan mencari dokumen.
“Oke,”
“Sudah berapa lama kamu berhubungan dengan Victoria?”tanya Ruby tiba-tiba.
Alan tampak berhenti sejenak, lalu ia kembali mencari file. “Sejak... 5-6 tahun yang lalu,”
“Kamu penyebab putusnya pertunangan Randy dan Victoria,” papar Ruby.
“Entahlah kalau yang itu, Bu,”suara Alan terdengar muram.
“Aku bertemu Randy pertama kali di Club Striped di Amsterdam. Dia pelangganku,”cetus Ruby. Ia sengaja memancing Alan.
Tampak Alan berhenti lagi. Lalu menoleh ke arah Ruby dengan pandangan tak percaya.
Ruby tersenyum penuh arti, “Kami berbincang banyak hal, termasuk masalah Papanya dan tunangannya yang berselingkuh,”
“Oh,” hanya itu tanggapan Alan, tapi terlihat kalau ia kesal. Kini Pria itu berdiri di depan Ruby sambil menyandarkan tubuhnya ke dinding. Senyumnya yang masam menandakan kalau ia ingin mendengar cerita yang lebih lengkap.
“Dia memberiku tips besar, sangat besar sampai aku bisa pulang ke Indonesia menggunakan tips darinya. Lumayan, hanya sekali ‘bermain’ aku bisa punya tabungan,” bermain di sini maksud Ruby hanya menari tiang di atas podium. Tapi sudah tentu Alan beranggapan hal yang berbeda.
Pria itu langsung berasumsi kalau memang ada hubungan rahasia antara Randy dengan si Ibu tiri.
“Terus? Bagaimana kamu bisa menjadi istri Pak Raymond?”
“Hem... off record saja, aku sugar babynya Om Raymond, tapi dinikahi dengan kontrak tertentu,” Ruby tersenyum misterius. Membuat Alan mendekati wanita itu dalam jarak yang sangat dekat.
Tak disangka, tangan Alan ditopang di meja samping pinggul Ruby lalu hidung mereka hampir-hampir bersentuhan, “Masalahku juga off record. Tidak boleh ada yang tahu kalau Victoria memiliki hubungan denganku. Posisinya di sini sangat riskan,”
“Kalian kemana-mana berdua, siapa yang tak curiga?”
“Kami sengaja memilih mall yang sudah jauh dari area kantor, tetap saja kami bertemu kalian,”
“Kurang jauh jadi mainnya,” Ruby terkikik.
“Hei, boleh kutanya?” Alan membelai ujung rambut kecoklatan Ruby yang tergerai ke dadanya, “Kenapa penampilanmu sangat berbeda sepeninggal Boss Besar?”
“Karena... ini aku yang sebenarnya. Di depan Randy, aku tidak berpura-pura,”
“Kamu suka Randy?”
“Tidak juga, suka hanya sebagai teman. Tapi aku suka seseorang,”
“Kamu suka seseorang selain Randy the gentleman?! Tidak bisa dipercaya,”
“Bagaimana kalau kubilang orang itu adalah kamu?”
Dan akhirnya dimulailah scene adegan seperti di chapter 17- C-Corp.
“Milikmu?” desis Alan.
“He-em,” Ruby mengecup pelan leher Alan, membuat pria itu mendes4h pelan menikmati sentuhan bibir lembab Ruby. Seperti yang kita tahu di chapter awal, kalau Ruby memiliki kemampuan memikat tingkat tinggi, misterius, dan ciumannya profesional.
“Apa kamu tidak bosan menjalani kehidupan semacam ini? Tidak capek?”
“Capek,” lirih Alan, “dan bosan. Rasanya ingin kusudahi saja, kalau saja Victoria tidak terlalu peduli dengan status keluarganya,”
“Hei Alan, pernahkan terpikir...” Ruby mengangkat tangannya dan membelai rahang Alan, “untuk mencari lawan yang seimbang? Pasangan yang tidak bisa disetir siapa-siapa, tidak dalam kurungan, seperti aku?”
“Jangan bilang begitu, aku juga berpikiran hal yang sama, tapi menyebalkan kalau mendengarnya dari mulut orang lain yang nggak ngerti apa-apa kayak kamu,”
“Apa yang aku tak mengerti?”
“Perasaanku terhadap Victoria jauh lebih dalam dari yang kamu bayangkan,”
“Begitu? Kalau dia benar-benar cinta padamu, dia sudah memilihmu dibandingkan keluarganya,” dengan berbagai tipu daya, Ruby merayu Alan.
Dan Alan pun terdiam.
Ia menyadari kalau Ruby benar.
Dan ia pun sudah sejak lama bertanya demikian ke dirinya sendiri, sampai kapan ia menjadi simpanan dan tidak berstatus resmi.
Sementara Ruby tersenyum sangat manis sambil membelai tubuh Alan, dalam hatinya...
Ayolah Alan...
Sekali saja.
Sekali kamu memelukku, Victoria akan hancur dan bisa kami kendalikan.
Begitu pikir Ruby.
Lanjut kitaaaa?
Besok aja yak. Hwehehehehehe.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
𓆉︎ᵐᵈˡ ♡🍌 ᷢ ͩ𝐀⃝🥀ρҽNσʋ
itu punya suami si wana bukan ya?
2023-11-12
0
Saepul 𝐙⃝🦜
Oalah ternyata ada misi terselubung ya nyonyah
2022-12-12
0
Saepul 𝐙⃝🦜
Hilihhh bolak balik chapter nya
2022-12-12
0