Romeo si Cassanova

“Boss,” sapa Ruby saat Randy kembali ke rumah. Wanita itu berada di balik konter bar dapur sambil mengeluarkan cake pisang dari oven. “Kenapa tampang lo pulang dari kantor jadi blo’on begitu?”

“Ck,” hanya itu balasan Randy.

“Udah overload kayaknya isi kepala lo ya?” sambil berujar begitu Ruby mengiris cakenya dengan seksama menjadi 8 bagian sama besar. Wangi pisang bercampur cinnamon menggelitik hidung Randy. Membuat pria itu melirik secara intens ke arah... cake tentunya.

Ia hanya makan sandwich.

Sudah tentu sepotong cake membuat air liurnya memenuhi lidahnya.

“Mau sop buntut dulu, atau keik pisang? Atau makan sop buntut pake toping keik?” tanya Ruby.

“Kayaknya cakenya dulu, mumpung masih anget,”

“Hem,” Ruby meletakkan sepotong Cake di meja Randy. “Mau pake nasi nggak?” wanita itu menyeringai mencoba bercanda.

“Mau,” jawab Randy sambil memasukkan keik pisang ke mulutnya.

Ruby mengernyit, tapi dia tetap meletakkan sepiring nasi di depan Randy.

Randy menyendok nasi ke mulutnya, “Kok rasanya aneh ya?” kata pria itu setelahnya.

Ruby hanya menatapnya sambil menggelengkan kepalanya.

Tapi bukan Ruby namanya kalau ia kalem-kalem saja. Alih-alih meluruskan suasana, ia malah tambah-tambahi dengan, “DP3KK telepon mengingatkan kalau rumah ini mau dibalik nama atas namaku statusnya jadi HGB karena saat Pak Raymond masih hidup jual-belinya memakai ketentuan lama,”

Randy memejamkan mata sambil meletakkan sendoknya.

“Boleh kabur lagi nggak?” gumamnya sambil memijat kepalanya.

“Gue jadi mikir tak apa lah kalau HGB, gue nyerah karena capek, tapi akan diperpanjang penggunaannya selama 30 tahun lagi,” kata Ruby. “Walau pun terasa ada yang ganjel,”

“Kalau rumah ini tidak ditambahi bangunan, hanya renovasi kecil-kecilan untuk perbaikan, bisa tetap menggunakan nama Papa. Kalau dibalik nama bisa lebih mahal loh biayanya,”

“Sama saja gue nggak dapat aset apa pun, kalau ada masalah nggak bisa diikat secara hukum,”

“Rumah ini sebenarnya nggak penting buat lo,” Randy terdengar menggerutu sambil memasukkan sepotong lagi cake ke dalam mulutnya.

“Hey,” panggil Ruby.

“Hm?”

Saat Randy mengangkat wajahnya untuk menatap wanita yang berdiri di depannya, ia menyadari kalau tatapan sayu yang tadi sudah berubah menjadi tajam menatap ke arah dirinya.

“Apa yang sebenarnya mau keucap dari mulut lo barusan, Boss?” ada nada menantang di dalam suara Ruby.

Randy hanya menghela napas sambil bilang, “Lo udah tahu persis gue bakalan ngomong apa,”

“Gue mau tahu dari mulut lo,” desis Ruby.

“Lo orangnya ngambekan nggak?”

“Apa untungnya gue ngambek?”

“Bener juga,” gumam Randy sambil terkekeh pelan. “Kita buka-bukaan aja ya, dan karena hubungan kita hanya terikat dengan status ahli waris dan tidak saling mengenal secara batiniah, gue bakal jawab sejujurnya,”

“Oke, gue coba terima kejulidan lo dan nggak pake marah,”

“Bentar,”

“Apa?”

“Siniin dulu sop buntutnya, daripada habis ngomong gue malah kelaperan,”

**

Sementara itu di sekolah Romeo.

“Jadi, anak-anak, menjelang Hari Pramuka, kita akan mengadakan kemping di Cibubur bulan depan. Cobaaaaa, ada yang tahu hari Pramuka adalah tanggal berapa?”

“14 Agustuuuuuuus!” seru anak-anak serentak.

“Betuuuul,” Bu Erica bertepuk tangan dengan jemarinya yang lentik yang tampaknya sangat lembut dengan kuku yang terpotong rapi. Romeo menunduk karena sadar gagal fokus.

“Daftar barang bawaan nanti akan ibu kirimkan lewat WA ke orang tua murid yaaaa,” sahut Bu Erica riang. Senyumnya yang terpatri sesuai di wajahnya yang bulat indah itu sangat ramah dan menulari semuanya juga ikut senang.

Lagi-lagi Romeo menunduk karena gagal fokus.

“Hari ini kita akan belajar Sandi Morse dengan peluit, ada yang tahu apa itu Sandi Morse?”

Semua anak diam.

“Romeo?” seperti biasa, Bu Erica memangil Romeo kalau tidak ada anak yang menjawab.

Romeo meraih peluit yang tergantung di bahunya dan mulai meniupnya berjeda-jeda. • – •  • – – – • • • – • • • –

(LOVE U)

Bu Erica pun terdiam sesaat, berusaha mengumpulkan nalarnya, lalu menghela napas sambil mencebik. “Yaaaaa, betul Romeo!” serunya riang, atau pura-pura ceria lebih tepatnya. Padahal hatinya campur aduk. “Jadi, yang coba dicontohkan oleh Romeo barusan itu namanya sandi morse. Romeo tadi bilaaaaaang...?” ia mengerjai Romeo dengan membiarkan anak itu menjawab aksinya.

Romeo menatap gurunya dengan seringai sinisnya, “Lov-“

“Yak! Lotuuuuuus!” Bu Erica memotong kalimat Romeo dengan cepat, “Romeo ingin makan biskuit Lotus, ya kaaaan?!”

“Ck!” cebik Romeo setengah menyindir Bu Erica.

“Jadiii, Sandi Morse itu adalah sistem representasi huruf, angka, tanda baca dan sinyal dengan menggunakan kode titik dan garis yang disusun mewakili karakter tertentuuuu, mengerti anak-anak? Ini adalah daftarnya,” Dan Bu Erica menampilkan papan bertuliskan garis dan titik.

**

Seseorang menarik lengan Romeo saat anak itu menyandang ranselnya bersiap pulang menggunakan ojek online.

Ia masuk ke dalam toilet wanita, dan si penarik menutup pintunya dan menguncinya.

“Yang bener saja Romeo,” gerutunya.

“Hehe,”hanya itu jawaban anak itu. “Takut yaaaaa?” godanya.

“Tunggu 10 tahun lagi baru kamu bisa mengucapkan hal itu ke saya,” Bu Erica mengusap kedua lengannya, “Iya, saya takut sama isi otak kamu. Puas?!”

Romeo memasukan kedua tangannya ke saku celana pendeknya sambil tersenyum licik, tingginya sekarang 155cm, setara dengan guru di depannya ini. Dan ia memang lebih tinggi dari teman-temannya. Ditambah penampilannya yang setengah bule dan kejeniusannya, pemilik IQ 190 itu sangat mencolok di sekitarnya.

Dan sudah pasti, pemikirannya akan hidup ini memiliki level berbeda dengan teman-teman sebayanya.

“5 tahun lagi,” gumam Romeo.

“Heh?”

“5 tahun lagi, saat saya 16 tahun, saya akan menemui orang tua Bu Erica dan meminta ibu untuk jadi pacar saya. Gimana?”

“Tetap saja masih terlalu muda untuk saya, Romeo,”

“Kalau saat itu saya punya Black Card, orangtua ibu akan merestui tidak?”

“Black Card hanya bisa dimiliki saat si pengguna 21 tahun!"

"Ya QQ kakak saya dong," sahut Romeo.

Bu Erica menahan geramnya, "Kamu pikir semua di dunia ini bisa dibeli dengan uang?”

“Tentu saja. Uang tidak bisa membeli kebahagiaan, tapi agar kita bahagia kita butuh uang, begitu kan konsepnya?”

“Jangan membolak-balikan kata-kata dong,” gerutu Bu Erica.

Satu-satunya guru di sekolah swasta ini yang dikhususkan menangani Romeo hanya dia. Semua guru takut dengan anak ini, karena pemikirannya yang seringkali melebihi intelegensi seorang profesor, sudah pasti kalau hanya bermodalkan Sarjana Pendidikan yang jadi lawannya akan mudah kalah debat. Dan Bu Erica yang tadinya melamar kerja di sekolah swasta ini untuk tambahan biaya menyelesaikan Tesisnya akhirnya terjebak dengan berbagai diskusi sengit dengan Romeo. Herannya, pemikiran mereka bisa saling melengkapi.

Dan tumbuhlah... apalah namanya itu.

Serpihan-serpihan hati, mungkin?

Sekali lagi, tetap saja percintaan antara wanita berusia 22 tahun dengan anak usia hampir 11 tahun bulan depan ilegal dibahas di novel mana pun.

“Romeo, pokoknya, sebisa mungkin tetaplah berpura-pura menjadi anak-anak,”

“Saya memang masih anak-anak,”

“Saya tidak percaya,”

Romeo terkekeh, “Iya... saya pura-pura senang main kemah-kemahan deh, walaupun standar saya mengatakan nggak guna juga baris berbaris di tengah lapangan,”

Bu Erica memicingkan mata karena kesal dengan hinaan Romeo, “Oke, kamu Ketua buat lomba Yel-yel Kelompok Elang,”

“Jiah! Mau request yel-yel pake lagu apa bu? Lagu cinta anak sekolah gimana?” tantang Romeo.

“Lagu tema jauhi narkoba, ya,” sahut Bu Erica sambil membuka slot pintu dan keluar dari toilet.

“Sebentar,” Romeo menangkap tangan Bu Erica.

Wanita itu menarik napas panjang tanda kesabarannya mulai habis, “Apa lagi, Cassanova?!” gerutunya.

Romeo mencium tangan wanita itu dan tersenyum merayu, “Sayang kamu,”

“Astaga, Romeo!” Bu Erica menepis tangan Romeo dan terburu-buru pergi dari sana. Langkah kakinya diiringi kekehan puas anak itu.

Terpopuler

Comments

Renesme

Renesme

weleh2 Romeo...Casanova terjebak dalam tubuh anak2

2024-12-21

0

Cut SNY@"GranyCUT"

Cut SNY@"GranyCUT"

sudal lupa lagi..

2024-09-06

0

Cut SNY@"GranyCUT"

Cut SNY@"GranyCUT"

maksudnya apa nih Romeo..

2024-09-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!