Melody sudah kembali kekamarnya. Dia duduk di atas tempat tidur yang bersandar di kepala ranjang.
" Melody kamu benar-benar harus bertindak. Kamu tidak boleh terus di injak-injak dari Raisa. Dia wanita licik. Melody jika mereka berencana ini membuatmu hancur, sakit jiwa dan lainnya. Maka jangan biarkan itu. Kamu harus bisa mengembalikan ke adaan. Kamu harus tunjukkan pada Raisa jika dia lah yang salah selama ini. Dia yang salah telah menggangguku. Kamu jangan biarkan dia dan tantenya semakin semena-mena dengan mu," batin Melody yang dengan wajahnya yang berpikir keras.
" Kau harus melakukan sesuatu. Kau harus bertahan untuk memberi pelajaran pada orang-orang yang sudah menyakitimu," batin Melody.
Flashback
Mobil Ardian berhenti di depan rumahnya yang mana Melody duduk di sebelahnya yang bingung dengan mobil yang berhenti itu.
" Rumah siapa ini kak?" tanya Melody heran.
" Ini rumah ku," sahut Ardian.
" Kita ngapain kemari?" tanya Melody heran.
" Aku mau mengenalkan mu pada mama. Ayo masuk!" ajak Ardian yang sudah membuka sabuk pengamannya dan disusul oleh Melody yang masih kebingungan.
Ketika mereka sudah berada di luar Ardian meraih tangan Melody. Menggenggam 5 jemari tangan itu dan mereka memasuki rumah sama-sama.
" Assalamualaikum!" sapa Ardian.
" Walaikum salam," sahut Novi yang ternyata menjawab salam dan menghampiri Ardian dan Melody.
" Tante Novi mama ada?" tanya Raisa.
" Ada lagi di atas," jawab Novi yang begitu sinis melihat Melody. Namun Melody hanya tersenyum ramah.
" Hmmm, Melody kamu tunggu sebentar ya. Aku panggil mama dulu," ucap Ardian. Melody hanya mengangguk dan Ardian pergi memanggil mamanya.
" Siapa kamu?" tanya Raisa ketus.
" Hmmm, aku Melody Tante, aku pacarnya kak Ardian," jawab Melody. Novi langsung mengendus kasar.
" Begitu. Ya banyak kok pacar yang di bawa Ardian ke rumah ini. Di kenalkan ke orang tuanya. Tetapi tetap hanya Raisa yang menjadi utamanya," sahut Novi sinis. Melody hanya diam saja yang tidak ingin menanggapi apa-apa.
" Raisa itu teman kecil Ardian. Dia juga tinggal di sini dan Meraka selalu bersama-sama. Jadi kamu juga percuma pacaran dengan Ardian. Karena pasti hanya Raisa yang akan bersamanya," ucap Novi menegaskan. Melody hanya tersenyum. Yang tidak mengerti apa yang di maksud oleh Novi dan Melody merasa tidak perlu menanggapinya.
" Saya juga yakin hubungan kamu pasti tidak akan lama dengan Ardian," ucap Novi.
" Apa Tante itu peramal," batin Melody heran.
Flass on
" Dari dulu jelas sudah terlihat dia wanita yang seperti apa dan jika sudah punya penyakit hati. Maka tidak akan bisa di obati. Melody bertahanlah untuk memberi pelajaran pada orang-orang itu," batin Melody dengan mengepal tangannya.
**************
Di sisi lain Ardian juga sedang di penuhi kebingungan. Ardian duduk di salah satu bangku yang ada di halaman belakang. Surat pernikahannya sekarang sedang di urus. Ardian terlihat frustasi dengan masalah yang semakin banyak dan semakin banyak.
" Argggghhh, kenapa masalah tidak selesai-selesai," desisnya menggaruk-garuk kepalanya 5 jarinya.
" Makanya. Jadi cowok jangan plin-plan," tiba-tiba Lea datang dan berdiri di samping Ardian. Ardian bertambah emosi melihat Lea.
" Dulu punya pacar. Masa iya perkara kecil pacarnya di tinggali demi wanita yang hidupnya penuh drama. Eh sekarang ninggalin wanita yang dulu di pilih dan menikah dengan wanita yang dulu ditinggali. Hidupmu tidak seru Ardian hanya di situ-situ aja," ucap Lea memberikan sindiran pada Ardian.
" Nggak usah ikut campur kamu. Urus saja dirimu," sahut Ardian.
" Hmmm, baik aku mengurus diriku dan juga mengurus Melody. Bukannya sangat seru jika Melody yang pikirannya sedang kacau akan aku bawa bersenang-senang. Agar dia tidak terlalu tertekan dengan Pria yang plin-plan sepertimu," sahut Lea dengan santai. Ardian membuang napasnya perlahan lalu berdiri menghadap Lea sepupunya.
" Itu jangan kau ajari Melody dengan pergaulanmu yang bebas itu," ucap Ardian mengingatkan Lea.
" Kenapa kau mengkhawatirkannya," sahut Lea.
" Jangan mencari masalah denganku Lea. Aku tidak mengampunimu jika kau berani-beraninya menghasut Melody," tegas Ardian.
" Kalau Raisa bagaimana?" tanya Lea. Ardian diam tanpa menjawab.
" Ehemmm, sangat jelas ternyata. Aku menyebutkan Raisa kau diam dan tidak langsung protes dan ketika aku menyebutkan Melody kau begitu khawatir. Kau tetap ingin Melody menjadi wanita sucimu yang baik-baik. Jika begitu kenapa dulu di tinggalkan," ucap Lea.
" Kau dengar Lea. Kau tidak tau apa-apa tentang hubunganku dengan Melody atau siapapun. Jadi sebaiknya kau jangan ikut campur. Dan satu lagi. Aku tidak pernah meninggalkannya. Awas saja. Jika kau berani-beraninya membawa Melody kedalam pergaulanmu," tegas Ardian menunjuk tepat di depan Lea. Lea hanya menyunggingkan senyumnya dengan kemarahan Ardian.
Ardian pun langsung pergi yang tidak mau bicara panjang lebar bicara dengan Lea yang hanya akan membuat pikirannya semakin kacau.
" Dasar aneh. Mengambil keputusan tanpa berpikir. Ardian- Ardian. Kamu benar-benar egois," ucap Lea geleng-geleng dengan melihat punggung Ardian yang semakin jauh.
**********
Aliya sedang mendorong kursi roda Melody yang membawanya keruang tamu di mana yang lainnya sudah menunggu di sana. Widia, Eyang besar, Bayu, Mila, Vivi, Arya, Raisa, Novi, Ardian, Evan, Lea dan Ardian
" Aliya, kamu masuk kekamar saja," ucap Mila.
" Iya mah," jawab Aliya yang langsung pergi. Memang Aliya yang masih remaja tidak berhak untuk mencampuri urusan keluarga itu.
" Ini dokumen pernikahannya, silahkan di tandatangani," sahut Bayu yang memberikan pada Ardian. Ardian jelas tampak ragu dengan mendaftarkan pernikahannya kepengadilan Agama.
" Ardian tunggu apa lagi ayo tanda tangan," sahut Eyang besar. Ardian menarik napasnya panjang dan membuangnya perlahan kedepan. Lalu menanda tangani langsung dokumen pernikahan itu tanpa berpikir apa-apa lagi.
Dan Raisa jelas mengepal tangannya melihat apa yang di lakukan Ardian yang menandatangani dengan lancar tanpa bicara atau mendiskusikannya dulu padanya.
" Sekarang giliran kamu Melody," sahut Bayu yang memberikan pada Melody berkas penting itu. Mila juga memberikan pulpen pada Melody.
" Dia mana mungkin menandatanganinya, wanita itu sangat tidak mau menikah dengan Ardian dan aku yakin tidak akan mudah bagi Melody untuk menandatangani berkas tersebut, menikah secara agama sama saja dia sudah seperti kebakaran jenggot. Apa lagi pernikahannya sudah sampai negara. Aku yakin dia akan membuat kehebohan lagi dan Eyang besar akan habis kesabaran melihat wanita gila ini," batin Raisa dengan tersenyum miring.
" Melody kenapa kamu diam saja. Ayo tanda tangan," sahut Mila. Melody melihat kearah Raisa yang tersenyum sinis.
Melody melihat berkas yang di pangkuannya yang mana memang jika pernikahannya akan di resmi secara agama maupun secara hukum.
" Jika aku menandatangani itu artinya aku dan Ardian akan semakin sulit untuk bercerai. Tetapi Melody kamu sudah terlanjur masuk kedalam neraka ini. Jika mereka memang sengaja melakukan semua ini untuk membuatmu terjerumus kedalam neraka. Maka kau tidak bisa sendirian kau harus membawa mereka merasakan neraka yang lebih parah," batin Melody.
" Ayo cepat Melody. Jangan membuang waktu," sahut Arya kakak iparnya yang terlihat mendesak Melody. Namun Melody masih ragu yang sebentar-sebentar melihat Raisa yang tersenyum kecil.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
ossy Novica
Tanda tangani aja Mel . Selama ini terjadi salah paham antara Ardian dan Melodi ulah Raisa dan Novi .
2022-09-26
0
Arkana
lanjut thor💪💪🐃💨💨💨
2022-09-26
0
fima12
hmmmm...... Raisa Raisa...bentar lagi kamu yang bakalan tersiksa .. karena melody istri sah
2022-09-26
0