Semua mata tertuju pada Raisa yang telah datang tiba-tiba bersama dengan Novi
Dia memang akan terus protes dengan keputusan Eyang yang sudah membuat statusnya semakin tidak jelas.
" Raisa?" lirih Shandra. Raisa menghampiri Eyang besar dengan wajahnya yang sendu dan mata yang berkaca-kaca.
" Maaf Eyang, aku tidak bisa menunggu terus, aku sudah lelah dengan semua ini. Aku dan Ardian berpacaran bertahun-tahun. Kami saling mengenal sejak kecil. Kami memutuskan menikah. Karena kami saling mencintai dan ini apa semua ini. Kenapa harus aku yang di korbankan," sahut Raisa dengan air matanya yang keluar yang ingin meminta ke adilan.
" Raisa, jika kamu lelah maka mundur," sahut Eyang yang membuat Raisa kaget sampai matanya yang membulat sempurna.
" Maksud Eyang apa?" tanya Raisa dengan suaranya yang serak. Bahkan tidak mampu bicara jika dia panjang lebar meminta ke adilan. Tetapi Eyang malah menyuruhnya untuk mundur.
" Kamu sudah melihat kenyataannya jika Ardian sudah menikah, dan pernikahan bukan main-main. Dan ini memang bukan salah kamu. Tapi bukan juga salah Melody. Semua kesalahan ada pada Ardian. Dia yang membuat kamu dan Melody menjadi korban. Raisa keluarga ini juga tidak bisa tidak memberikan keadilan untuk Melody. Dia juga berhak untuk pernikahan itu dan kami juga tidak bisa membiarkan kamu menanggung semua ini. Raisa. Melody juga tidak ingin pernikahan ini. Bukan berarti kami akan mengikuti kemauannya. Jadi untuk itu Ardian dan Melody akan tetap menjadi suami istri dan kamu bisa mundur atau bertahan," tegas Eyang memberikan penjelasan pada Raisa.
" Setelah semua ini. Apa yang aku korbankan setelah sekian lama dan sekarang Eyang menyuruhku untuk mundur," sahut Raisa yang tidak percaya dengan tanggapan Eyangnya sesimpel itu. Shandra, Widia dan juga Ardian hanya diam. Namun Novi sudah menahan diri sejak tadi.
" Eyang hanya memberikan kamu pilihan, mundur atau bertahan," sahut Eyang lagi.
" Apa yang Eyang bicarakan. Apa maksud Eyang aku hanya akan menonton semua ini. Jika aku bertahan aku akan menonton pernikahan Ardian dan Melody. Baru setelah itu aku akan bersama Ardian. Apa itu maksud Eyang," sahut Raisa.
" Memang hanya itu pilihannya. Dan mungkin ketika Ardian dan Melody berpisah baru kamu bisa bersamanya," sahut Eyang.
" Semudah itu Eyang mengambil keputusan. Tanpa memikirkan perasaanku," sahut Raisa yang benar-benar tidak percaya
" Raisa. Saya melakukan semua ini karena sudah memikirkan perasaan kamu. Kamu hanya tinggal memilih dan kamu jangan khawatir kamu tetap anak di rumah ini dan tidak akan ada yang berubah. Ada dan tidak ada hubungan kamu dengan Ardian. Kamu tetap tanggung jawab keluarga ini," ucap Eyang besar.
" Eyang," sahut Raisa yang ingin bicara lagi. Namun Novi memegang tangannya seakan memberikan Raisa kode untuk tidak bicara-bicara apa-apa. ga
" Maaf Eyang besar, Raisa pasti tidak mudah menerima semua ini. Tapi jangan khawatir. Aku akan mencoba untuk bicara dengannya," sahut Novi.
" Baiklah, semoga Raisa mengerti," sahut Eyang besar. Novi mengangguk tersenyum tipis.
" Ayo Raisa kita bicara di kamar," ajak Novi, Raisa menolak namun Novi memaksanya dengan lembut dan akhirnya mereka berdua pergi.
" Dan kamu Ardian, kamu bersikap layaknya seperti suami," sahut Eyang besar yang memang tidak bisa di tawar-tawar lagi keputisannya dan Ardian pun tidak mampu bicara apa-apa, begitu juga dengan Sandra, atau Widia sekalipun.
" Semuanya akan semakin parah," batin Widia.
" Aku tidak percaya jika keputusanku menikah dengan Melody benar-benar berakhir seperti ini," batin Ardian yang sekarang pusing sendiri.
*********
Melody yang berada di atas kursi rodanya menangis senggugukan sendirian di taman belakang.
" Ma, kenapa mama sama papa tega sama Melody, kenapa membiarkan Melody berada di tempat ini. Mereka semua jahat, Ardian dia itu sangat jahat, dia memang dari duku selalu seperti itu pada Melody. Mereka semua jahat. Mereka hanya ingin menyiksa Melody," ucap Melody yang berbicara sendirian yang seolah-olah mengadu. Dia memang tertekan batin dengan tindakan yang di dapatkannya.
Bahkan Melody merasa orang tuanya tega memasukkannya ke dalam kandang singa..
" Tante kenapa bicara seperti itu!" tiba-tiba Melody mendengar suara Raisa.
Melody dengan cepat menyeka air matanya menengok kebelakang yang melihat Raisa dan Novi yang tampak ingin menuju taman. Melody mendorong kursi rodanya sendiri dan langsung bersembunyi.
" Raisa kamu tenang dulu," ucap Novi menenangkan Raisa.
" Tenang, Tante bilang, Tante enak bicara. Tetapi tidak tau apa yang aku rasakan. Aku yang menderita, aku yang merasakan semuanya," sahut Raisa dengan kemarahannya.
" Raisa, kamu tidak perlu merasakan apa-apa. Kamu hanya menonton dan mendapatkan hasilnya," sahut Novi dengan menyungging senyumnya.
" Apa maksud Tante?" tanya Raisa heran.
" Raisa, seperti yang Tante katakan, biarkan saja Melody dan Ardian menikah, toh mereka juga saling membenci dan tidak akan terjadi apa-apa. Pernikahan ini justru akan membuat Melody semakin menderita dia akan gila dengan semua tekanan yang di terimanya dari rumah ini. Seharusnya kamu ikutin aja alurnya, dan tunggu saatnya yang tepat," ucap Novi. Raisa menyimak. Tetapi masih terlihat bingung.
" Raisa ayo buka mata kamu. Di mana kamu yang dulu. Dulu juga Ardian dan Melody pacaran. Tapi apa kamu bisa menghancurkan hubungan itu dan pada akhirnya kamu yang menjadi pacarnya selama bertahun-tahun dan lihat efeknya pada Melody apa yang di katakan kakaknya kemarin, dia trauma dengan berakhirnya hubungannya dengan Ardian.
" Dan ini sama seperti kemarin, dia menikah dengan Ardian yang hanya akan membuat dia bertambah menderita. Dia bisa gila, dan setelah di cerai dia sudah janda dan wanita seperti itu mau apa lagi. Hidupnya sudah selesai dan kamu juga yang ujung-ujungnya yang tetap bersama Ardian,"
" Jadi Raisa, seperti yang Tante katakan di awal, jadi lah wanita sabar, seakan tertindas, terdzolimi dan dengan itu kamu bisa mendapatkan hati semua orang di rumah ini seperti dulu dan orang-orang di rumah ini benar-benar akan menghempas Melody. Melody yang sudah tidak berguna akan kembali menjadi sampah," ucap Raisa menyunggingkan senyumnya yang mempunyai rencana buruk.
" Tante, semua itu tidak mudah," sahut Raisa.
" Itu mudah, karena Melody wanita keras kepala dan kamu menjadi wanita lembut. Kamu tidak perlu melakukan apa-apa. Hanya menonton drama Melody di rumah ini. Semuanya akan selesai," sahut Novi.
" Raisa kedatangan Melody hanya mengantarkan dirinya pada kehancurannya, jadi kamu hanya akan menikmati akhirnya," sahut Novi dengan tersenyum.
Melody yang mendengar semua itu mengepal tangannya dengan merapatkan giginya.
" Dasar licik, kalian benar-benar bukan manusia. Baiklah jika itu yang kalian inginkan. Kalian pikir aku selemah itu. Raisa aku dulu bisa diam dan tidak mau tau tentang apa yang kau lakukan. Tapi kali ini. Aku akan menyadarkan mu siapa aku sebenarnya," batin Melody dengan sorot matanya yang tajam.
" Tidak Ardian dan tidak kalian berdua. Aku tidak akan membiarkan kalian semena-mena kepadaku. Ardian kamu yang membuat pernikahan ini dan aku akan membuatmu menyesal sudah membuat semua ini. Aku tidak akan membiarkan diriku di injak-injak oleh kalian semua," batin Melody yang terlihatnya penuh dengan amarahnya. Di mana dia begitu lelah dengan semua yang terjadi.
Melody tadi menangis. Namun sekarang air mata itu hilang seketika yang seolah Melody melupakan kesedihannya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
Dharni Dharmawan
lawan melody
2022-09-27
0
fima12
bagossss melody....
2022-09-26
0
Arkana
lanjut thor💪💪💪👍
2022-09-26
0