Suasana perdebatan di ruang tamu semakin tegang, pihak Melody yang juga tidak terima semuanya dan pihak Ardian yang juga kebingungan.
" Kita berada di sini untuk menyelesaikan masalah, bukan untuk berdebat yang tidak jelas seperti ini. Marsel, Aditya sudah menikah dengan Melody. Dan Aditya melakukan itu di luar dugaannya yang akan terjadi seperti ini. Jadi kami juga mohon untuk kemudahan kalian dalam penyelesaian masalah ini tanpa ada keributan satu sama lain," sahut Bayu yang bicara dengan tenang.
" Saya di sini bukan mencari ribut. Tetapi mencari keadilan untuk adik saya," sahut Marsel.
" Lalu apa yang harus kami lakukan?" tanya Shandra
" Kecelakaan yang di sebabkan Aditya membuat Melody masih lumpuh. Dia masih butuh perawatan dan kamu benar Melody Ardian Melody juga tida terima dengan pernikahan itu dan jika hari ini kami memberitahunya. Dia juga akan langsung meminta cerai kepadamu. Karena aku tau adikku itu sangat membencimu. Tapi aku tiba membiarkan kamu menceraikannya secepat itu," sahut Marsel.
" Apa maksud kamu?" tanya Novi.
" Dia istrimu yang sah di mata agama. Maka jadikan dia tetap istrimu. Dia butuh perawatan dan maka rawatlah dia sampai Melody seperti awal lagi bisa berjalan dan sehat kembali. Lalu kalian berpisah dan itupun jika Melody yang menginginkannya," sahut Marsel mengambil keputusan.
Raisa mendengarnya langsung melotot yabg merasa itu tidak mungkin.
" Tidak, aku tidak setuju. Aku akan menikah dengan Ardian dan jika dia tidak berpisah dengan Melody bagaimana nasibku?" sahut Raisa yang langsung membantah.
" Aku sudah mengatakan, aku tidak perduli nasibmu. Yang aku perdulikan nasib adikku," sahut Marsel menegaskan.
" Aku tetap tidak setuju dengan semua ini," tegas Raisa.
" Sudah stop," sahut Widia mencoba menengkan semuanya Widia melihat Ardian, melihat satu persatu keluarga Melody dan juga melihat ke arah raisa.
" Baiklah, Ardian akan melakukan apa yang kalian minta demi kebaikan Melody. Dia akan di rumah ini sebagai menantu di rumah ini karena mereka sudah menikah. Dan masalah selanjutnya Ardian dan Melody yang memutuskannya tanpa kita campuri," sahut Widaa yang setuju dengan keputusan itu.
" Lalu bagaimana dengan aku Tante. Aku dan Ardian sudah berpacaran selama 4 tahun, kita akan menikah," sahut Raisa dengan matanya yang memerah.
" Raisa tenanglah pernikahan ini hanya di tunda. Ardian dan kamu akan menikah ketika urusan Ardian dan Melody selesai," saut Shandra.
" Itu sama saja. Mau berapa lama aku menunggu, iya kalau dia sembuh kalau tidak," sahut Raisa yang tidak akan menerima hal itu.
" Baiklah, kami terima keputusan itu," sahut Marsel. Widia mengangguk dan Ardian juga hanya pasrah saja.
" Kami permisi. Kami rasa semuanya sudah jelas," sahut Wawan yang tidak ingin mendengar keributan di rumah itu lagi.
" Iya, kami pulang, kami harus kembali Kerumah sakit," sahut Dania menyusul suaminya berdiri.
" Terima kasih sudah datang kerumah kami," sahut Dania. Wawan, Vina hanya mengangguk dan akhirnya mereka pun pergi bersama Marsel dan gadis.
" Ini tidak adil untukku Ardian, kamu kenapa bisa melakukan semua ini kepadaku," lirih Raisa dengan menyibak rambutnya kebelakang.
Namun Ardian terlihat begitu frustrasi dengan semua masalah yang ada. Yang lainnya juga tidak bisa bicara apa-apa. Karena Ardian yang mempunyai keputusan dan bahkan Raisa yang terus protes tidak satupun kata-katanya di jawab Ardian.
" Maaf Ardian kamu harus terduh atas kecelakan Melody. Padahal aku yang menyebabkan kecelakaan itu. Ardian kenapa kamu melakukan semua dan sekarang timbul masalah baru lagi," batin Evan yang merasa bersalah pada sepupunya itu.
" Sial, mereka benar-benar tidak peduli dengan Raisa, malah setuju dengan semua keputusannya, benar-benar keterlaluan," batin Novi yang tidak bisa bertindak apa-apa.
" Aku sudah menebak akan banyak maslah baru yang akan berdatangan," batin Widia yang terlihat pasrah dengan semuanya.
Rumah sakit.
" Kapan Melody akan sembuh mah?" tanya Melody yang di suapi makan oleh mamanya.
" Sebentar lagi Melody. Dokter bilang kaki kamu tidak akan lama lumpuhnya, kamu bukan lumpuh permanen, Hannya dengan beberapa terapi kamu akan sembuh, jadi kamu jangan memikirkan apa- apa supaya kamu cepat sembuh," sahut Dania.
" Hmmm, syukurlah kalau begitu, Melody juga sudah bosan di rumah sakit. Melody mau cepat-cepat pulang. Melody, tidak mau di sini lagi," ucap Melody dengan wajahnya yang murung.
" Iya Melody. Kamu tenang saja. Kamu akan secepatnya pulang," sahut Dania. Melody menganggu tersenyum yang kembali menikmati makanannya.
" Oh, iya ma papa mana?" tanya Melody yang tidak melihat sang papa sejak tadi.
Tidak lama menanyakan keberadaan papanya. Pintu ruangannya di buka dan melihat ke hadiran papanya. Kakak dan kakak iparnya. Namun Melody terkejut melihat kehadiran Widia.
" Tante Widia," lirih Melody heran.
Bukan hanya itu Melody juga di kagetkan dengan kehadiaran Ardian. Jantungnya seakan ingin meledak melihat pria itu yang tiba-tiba saja ada di ruangannya. Mungkin beberapa kali Melody pasti pernah berpapasan dengan Ardian.
Tetapi kali ini bukan hanya berpapasan bahkan saling bertemu dan mereka ber-2 begitu malah saling berhadapan.
" Ngapain dia ada di sini?" tanya Melody dengan tubuhnya yang bergetar.
Wajah Melody pun bahkan terlihat sangat panik. Ardian pun melihatnya dan dari mata Melody. Ardian sudah tau jika Melody begitu membencinya.
" Ada apa ini kenapa mereka ada di sini mah pa, kenapa papa datang bersama mereka?" tanya Melody panik.
" Sayang kamu tenang ya," ucap Dania yang belum apa-apa sudah takut.
" Tenang bagaimana. Mereka kenapa ada di sini?" tanya Melody dengan banyak pertanyaan.
" Bagaimana keadaan kamu Melody? tanya Widia dengan lembut.
" Baik Tante," sahut Melody datar dengan wajahnya yang masih penuh kepanikan.
" Kenapa perasaan ku tidak enak, ada apa ini, kenapa Ardian ada di sini," batin Melody yang merasa was-was.
Wawan dan Dania saling melihat yang seakna yakin untuk memberitahu Melody apa yang mereka rahasiakan.
" Mama belum menjawab pertanyaan Melody. Kenapa mereka ada di.sini?" tanya Melody yang belum puas, jika belum mendapatkan jawaban dari mamanya. Namun perasaannya sudah mulai tidak tenang.
Wawan dan Dania kembali saling melihat. Wawan menganggukkan matanya pada istrinya seakan memberi kode untuk mengatakan iya.
" Melody setelah kamu pulang dari rumah sakit kamu akan ikut keluarga mereka," sahut Dania.
Bagai di sambar petir betapa tersentaknya Melody mendengarnya kalimat itu. Melody langsung melihat mamanya dengan serius.
" Apa maksuda mama?" tanya melody dengan suara beratnya. " Kenapa Melody harus ikut sama mereka," tanyanya lagi terlihat panik yang mulai merasa ada yang tidak beres.
" Karena kamu dan Ardian sudah menikah!" sahut Wawan memberitahu apa yang sebenarnya terjadi.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
Rina Halawa
duhh thor sebenarnya cerita thor ini baguslohh cuman knp banyak sekali typonya trus banyak nama yg salah bahkan gk sesuai dgn nama yg harusnya berdialog..
seperti contoh "dania mengucapkan terimakasih telah datang kerumahnya" lalu percakapan selanjutnya "dania pamit pulang menuju rumah sakit" enggak nyambung thor.
Itu lagi nama ardian kok kadang jadi aditya
masih banyak yg harus di revisi thor
2023-08-05
2
Nurul Syahriani
haa aditya pulak.. wkwk
2023-02-25
0
Adila Ardani
blm ada kejelasan knp melody membenci Andrian
2022-10-28
0