Bab 10 Ingin memberi tahu

Suasana perdebatan di ruang tamu semakin tegang, pihak Melody yang juga tidak terima semuanya dan pihak Ardian yang juga kebingungan.

" Kita berada di sini untuk menyelesaikan masalah, bukan untuk berdebat yang tidak jelas seperti ini. Marsel, Aditya sudah menikah dengan Melody. Dan Aditya melakukan itu di luar dugaannya yang akan terjadi seperti ini. Jadi kami juga mohon untuk kemudahan kalian dalam penyelesaian masalah ini tanpa ada keributan satu sama lain," sahut Bayu yang bicara dengan tenang.

" Saya di sini bukan mencari ribut. Tetapi mencari keadilan untuk adik saya," sahut Marsel.

" Lalu apa yang harus kami lakukan?" tanya Shandra

" Kecelakaan yang di sebabkan Aditya membuat Melody masih lumpuh. Dia masih butuh perawatan dan kamu benar Melody Ardian Melody juga tida terima dengan pernikahan itu dan jika hari ini kami memberitahunya. Dia juga akan langsung meminta cerai kepadamu. Karena aku tau adikku itu sangat membencimu. Tapi aku tiba membiarkan kamu menceraikannya secepat itu," sahut Marsel.

" Apa maksud kamu?" tanya Novi.

" Dia istrimu yang sah di mata agama. Maka jadikan dia tetap istrimu. Dia butuh perawatan dan maka rawatlah dia sampai Melody seperti awal lagi bisa berjalan dan sehat kembali. Lalu kalian berpisah dan itupun jika Melody yang menginginkannya," sahut Marsel mengambil keputusan.

Raisa mendengarnya langsung melotot yabg merasa itu tidak mungkin.

" Tidak, aku tidak setuju. Aku akan menikah dengan Ardian dan jika dia tidak berpisah dengan Melody bagaimana nasibku?" sahut Raisa yang langsung membantah.

" Aku sudah mengatakan, aku tidak perduli nasibmu. Yang aku perdulikan nasib adikku," sahut Marsel menegaskan.

" Aku tetap tidak setuju dengan semua ini," tegas Raisa.

" Sudah stop," sahut Widia mencoba menengkan semuanya Widia melihat Ardian, melihat satu persatu keluarga Melody dan juga melihat ke arah raisa.

" Baiklah, Ardian akan melakukan apa yang kalian minta demi kebaikan Melody. Dia akan di rumah ini sebagai menantu di rumah ini karena mereka sudah menikah. Dan masalah selanjutnya Ardian dan Melody yang memutuskannya tanpa kita campuri," sahut Widaa yang setuju dengan keputusan itu.

" Lalu bagaimana dengan aku Tante. Aku dan Ardian sudah berpacaran selama 4 tahun, kita akan menikah," sahut Raisa dengan matanya yang memerah.

" Raisa tenanglah pernikahan ini hanya di tunda. Ardian dan kamu akan menikah ketika urusan Ardian dan Melody selesai," saut Shandra.

" Itu sama saja. Mau berapa lama aku menunggu, iya kalau dia sembuh kalau tidak," sahut Raisa yang tidak akan menerima hal itu.

" Baiklah, kami terima keputusan itu," sahut Marsel. Widia mengangguk dan Ardian juga hanya pasrah saja.

" Kami permisi. Kami rasa semuanya sudah jelas," sahut Wawan yang tidak ingin mendengar keributan di rumah itu lagi.

" Iya, kami pulang, kami harus kembali Kerumah sakit," sahut Dania menyusul suaminya berdiri.

" Terima kasih sudah datang kerumah kami," sahut Dania. Wawan, Vina hanya mengangguk dan akhirnya mereka pun pergi bersama Marsel dan gadis.

" Ini tidak adil untukku Ardian, kamu kenapa bisa melakukan semua ini kepadaku," lirih Raisa dengan menyibak rambutnya kebelakang.

Namun Ardian terlihat begitu frustrasi dengan semua masalah yang ada. Yang lainnya juga tidak bisa bicara apa-apa. Karena Ardian yang mempunyai keputusan dan bahkan Raisa yang terus protes tidak satupun kata-katanya di jawab Ardian.

" Maaf Ardian kamu harus terduh atas kecelakan Melody. Padahal aku yang menyebabkan kecelakaan itu. Ardian kenapa kamu melakukan semua dan sekarang timbul masalah baru lagi," batin Evan yang merasa bersalah pada sepupunya itu.

" Sial, mereka benar-benar tidak peduli dengan Raisa, malah setuju dengan semua keputusannya, benar-benar keterlaluan," batin Novi yang tidak bisa bertindak apa-apa.

" Aku sudah menebak akan banyak maslah baru yang akan berdatangan," batin Widia yang terlihat pasrah dengan semuanya.

Rumah sakit.

" Kapan Melody akan sembuh mah?" tanya Melody yang di suapi makan oleh mamanya.

" Sebentar lagi Melody. Dokter bilang kaki kamu tidak akan lama lumpuhnya, kamu bukan lumpuh permanen, Hannya dengan beberapa terapi kamu akan sembuh, jadi kamu jangan memikirkan apa- apa supaya kamu cepat sembuh," sahut Dania.

" Hmmm, syukurlah kalau begitu, Melody juga sudah bosan di rumah sakit. Melody mau cepat-cepat pulang. Melody, tidak mau di sini lagi," ucap Melody dengan wajahnya yang murung.

" Iya Melody. Kamu tenang saja. Kamu akan secepatnya pulang," sahut Dania. Melody menganggu tersenyum yang kembali menikmati makanannya.

" Oh, iya ma papa mana?" tanya Melody yang tidak melihat sang papa sejak tadi.

Tidak lama menanyakan keberadaan papanya. Pintu ruangannya di buka dan melihat ke hadiran papanya. Kakak dan kakak iparnya. Namun Melody terkejut melihat kehadiran Widia.

" Tante Widia," lirih Melody heran.

Bukan hanya itu Melody juga di kagetkan dengan kehadiaran Ardian. Jantungnya seakan ingin meledak melihat pria itu yang tiba-tiba saja ada di ruangannya. Mungkin beberapa kali Melody pasti pernah berpapasan dengan Ardian.

Tetapi kali ini bukan hanya berpapasan bahkan saling bertemu dan mereka ber-2 begitu malah saling berhadapan.

" Ngapain dia ada di sini?" tanya Melody dengan tubuhnya yang bergetar.

Wajah Melody pun bahkan terlihat sangat panik. Ardian pun melihatnya dan dari mata Melody. Ardian sudah tau jika Melody begitu membencinya.

" Ada apa ini kenapa mereka ada di sini mah pa, kenapa papa datang bersama mereka?" tanya Melody panik.

" Sayang kamu tenang ya," ucap Dania yang belum apa-apa sudah takut.

" Tenang bagaimana. Mereka kenapa ada di sini?" tanya Melody dengan banyak pertanyaan.

" Bagaimana keadaan kamu Melody? tanya Widia dengan lembut.

" Baik Tante," sahut Melody datar dengan wajahnya yang masih penuh kepanikan.

" Kenapa perasaan ku tidak enak, ada apa ini, kenapa Ardian ada di sini," batin Melody yang merasa was-was.

Wawan dan Dania saling melihat yang seakna yakin untuk memberitahu Melody apa yang mereka rahasiakan.

" Mama belum menjawab pertanyaan Melody. Kenapa mereka ada di.sini?" tanya Melody yang belum puas, jika belum mendapatkan jawaban dari mamanya. Namun perasaannya sudah mulai tidak tenang.

Wawan dan Dania kembali saling melihat. Wawan menganggukkan matanya pada istrinya seakan memberi kode untuk mengatakan iya.

" Melody setelah kamu pulang dari rumah sakit kamu akan ikut keluarga mereka," sahut Dania.

Bagai di sambar petir betapa tersentaknya Melody mendengarnya kalimat itu. Melody langsung melihat mamanya dengan serius.

" Apa maksuda mama?" tanya melody dengan suara beratnya. " Kenapa Melody harus ikut sama mereka," tanyanya lagi terlihat panik yang mulai merasa ada yang tidak beres.

" Karena kamu dan Ardian sudah menikah!" sahut Wawan memberitahu apa yang sebenarnya terjadi.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Rina Halawa

Rina Halawa

duhh thor sebenarnya cerita thor ini baguslohh cuman knp banyak sekali typonya trus banyak nama yg salah bahkan gk sesuai dgn nama yg harusnya berdialog..
seperti contoh "dania mengucapkan terimakasih telah datang kerumahnya" lalu percakapan selanjutnya "dania pamit pulang menuju rumah sakit" enggak nyambung thor.
Itu lagi nama ardian kok kadang jadi aditya
masih banyak yg harus di revisi thor

2023-08-05

2

Nurul Syahriani

Nurul Syahriani

haa aditya pulak.. wkwk

2023-02-25

0

Adila Ardani

Adila Ardani

blm ada kejelasan knp melody membenci Andrian

2022-10-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Prolog.
2 Bab 2 Pertengkaran.
3 Bab 3 Berselisih dengan debaran yang masih ada.
4 Bab 4 Kecelakaan.
5 Bab 5 Panik
6 Bab 6 Kritis.
7 Bab 7 Menikah.
8 Bab 8 hal yang tidak terduga.
9 Bab 9 perdebatan
10 Bab 10 Ingin memberi tahu
11 Bab 11 Tidak menerima
12 Bab 13 Ardian dan Melody
13 Bab 14 Menantu baru
14 Bab 15 Membalikkan cerita.
15 Bab 16 Ardian dan Melody.
16 Bab 17 Keputusan yang tidak terduga.
17 Bab 18 Kemarahan Raisa.
18 Bab 19 Kemarahan Raisa.
19 Bab 20 Tindakan Melody.
20 Bab 21 Sengaja membuat Raisa panas
21 Bab 22 Tidak terima
22 Bab 23 Tidak punya pilihan.
23 Bab 24 Belajar berjalan.
24 Bab 25 Evan keceplosan
25 Bab 26 Sindiran untuk Raisa
26 Bab 27 Penegasan untuk Raisa.
27 Bab 28 Raisa mati kutu.
28 Bab 29 Melody dalam masa lalu Ardian.
29 Bab 30 Dengan cepat berubah pikiran.
30 Bab 30 Pikiran Melody yang berubah.
31 Bab 3 Melody dan Ardian.
32 Bab 32 permintaan Melody.
33 Bab 33. Tidak bisa menyangkal.
34 Bab 34 Risa kalah saing lagi.
35 Bab 35 Raisa vs Melody.
36 Bab 36 Tidak dapat mengelak.
37 Bab 37 Mengobati.
38 Bab 38 Memeluknya.
39 Bab 39 Minta maaf.
40 Bab 40 Romantis yang simpel.
41 Bab 41 Kenangan itu terlalu pahit untuk di ingat.
42 Bab 42 Mengajak untuk memperbaiki.
43 Bab 43 Masa lalu itu menyeramkan.
44 Bab 44 Penyesalan terbesar.
45 Bab 44 Heran.
46 Bab 45 Ketangkap Lea.
47 Bab 47 Hari resepsi.
48 Bab 48 Insiden.
49 Bab 49 Raisa yang harus tau diri.
50 Bab 50 kalah lagi dari Melody.
51 Bab 51 pelajaran ke-2.
52 Bab 56 Menyuapi.
53 Bab 57 Pilihan.
54 Bab 58 Keputusan.
55 Bab 59 Tidak ada yang bisa di lakukan.
56 Bab 56 Kartu ATM
57 Bab 57 penegasan suami.
58 Bab 58 Makan bersama.
59 Bab 59 Melody gugup.
60 Bab 59 Menikmati sarapan dari Melody.
61 Bab 60, Menjaga nama Melody
62 Bab 67 Kecurigaan Ardian.
63 Bab 63 Kebusukan yang terbongkar.
64 Bab 64 Hukuman yang setimpal
65 Bab 65 mengecek perasaan.
66 Bab 66 Perasaan yang tergali.
67 Bab 67 Melody yang malu.
68 Bab 68 penegasan Eyang.
69 Bab 69 Diam dalam hening.
70 Bab 70 Teringat.
71 Bab 71 mengingatkan padanya.
72 Bab 72 Masa lalu.
73 Bab 73 Yang terjadi.
74 Bab 74 Yang terjadi 2
75 Bab 75 yang terjadi 3.
76 Bab 76 Drop.
77 Bab 77 Penasaran.
78 Bab 78 Kemanisan Ardian.
79 Bab 79 Keanehan.
80 Bab 80 Menyenangkan istri.
81 Bab 81 Perasaan di udara.
82 Bab 82 Tugas Lia selesai.
83 Bab 83 Melihat Raisa.
84 Bab 41 menemukan sesuatu.
85 Bab 85 Perang lagi.
86 Bab 86 Melihat dengan nyata.
87 Bab 86 Raisa menjadi sasaran.
88 Bab 88 Lebih tau lagi.
89 Bab 89 Menemukan suaminya.
90 Bab 90 Mengeluarkan isi hati.
91 Bab 91. Selamat.
92 Bab 92 Skak Raisa.
93 Bab 93. Saling terbuka.
94 Bab 94 Memberinya ketenangan.
95 Bab 95 Menemukan tempat.
96 Bab 96 Perasaan.
97 Bab 97 Kepikiran.
98 Bab 98 Melody penuh kebingungan.
99 Bab 99 Akhirnya mengetahui.
100 Bab 100 Belum siap.
101 Bab 101 Melihat Raisa.
102 Bab 102 Jebakan.
103 Bab 103 Tidak dapat mengelak.
104 Bab 104 Liciknya Raisa.
105 Bab 105 Rio di tangkap.
106 Bab 106 Raisa panas.
107 Bab 107 Lancarnya mulut Ardian.
108 Bab 108 Serangan Melody
109 Bab 109 Bertemu Chaca.
110 Bab 110 Lea punya pegangan.
111 Bab 111
112 Bab 112 Tiba-tiba kepikiran.
113 Bab 113 Cemburu gemes.
114 Episode 114 Tau rasa.
115 Bab 115 panik.
116 Bab 116 Kritis.
117 Bab 117 Donor.
118 Bab 118 muncul kecurigaan.
119 Bab 119 Tes DNA.
120 Bab 120 Penjarakan Raisa.
121 Bab 121 Terima nasib.
122 Bab 122 Hasil tes DNA.
123 Bab 123 Kemarahan.
124 Bab 124 Melindungi istrinya.
125 Bab 125 Kebenaran sesungguhnya.
126 Bab 126
127 Bab 127 Hal yang sulit.
128 Bab 128 keputusan yang berat.
129 Bab 129 Ternyata seperti itu rasanya.
130 Bab 130 Permintaan Chaca.
131 Bab 131 Kata-kata Ardian.
132 Bab 132 Ingin memulainya.
133 Bab 133 Menghabiskan waktu.
134 Bab 134 Memikirkannya.
135 Bab 135 Membawanya pergi.
136 Bab 136 Sulit untuk di terima.
137 Bab 137 Penegasan untuk Marsel.
138 Bab 138 Tertampar kata-kata.
139 Bab 138 Takut
140 Bab 139
141 Bab 140 rencana Ardian.
142 bab 141 kata-kata?
143 Bab 142 Rio mati kutu.
144 Bab 144 permintaan.
145 Bab 145 tidak bisa berkutik lagi.
146 Bab 146 Merasa lega
147 Bab 147 Bahagia berlipat-lipat.
148 Bab 148 Tidak ada rahasia lagi.
149 Episode 149 Berdamai dengan keadaan.
150 Bab 150 Masalah bersih.
151 Bab 151 Kewajiban.
152 Bab 152 Pagi yang indah.
153 Bab 153 Menerima resiko.
154 Bab 154 Lea.
155 Bab 155 Jamuan besar.
156 Bab 156 pertemuan tidak terduga
157 Bab 157 tawaran.
158 Bab 158 Kabar bahagia.
159 Bab 159 Keinginan Ardian.
160 Bab 160 Alvin dan Lea.
161 Bab 161 Ribut kecil.
162 Bab 162 Merasa iba.
163 Bab 163 Hampir
164 Bab 164 Perasaan yang aneh
165 Bab 165 Tiba khawatir.
166 Bab 167 Kecurigaan Melody.
167 Bab 168 pembatalan janji.
168 Bab 168 Tidak ada yang di rahasiakan.
169 Bab 169 Tiba-tiba
170 Bab 170 panik.
171 Bab 171 Semakin mencemaskannya
172 Bab 172 Lebih terkejut lagi
173 Bab 173 Mencari cara.
174 Bab 174 Jahatnya Raisa dan Novi.
175 Bab 175 menemukan titik keberadaan.
176 Bab 176 Lepas.
177 Bab 177 Berusaha.
178 Bab 178 Saling baku hantam.
179 Bab 179 Akhirnya bisa bertemu.
180 Bab 180 Lea dan Alvin.
181 Bab 181 Saran Melody.
182 Bab 182 ungkapan ke -2.
183 Bab 183
184 Bab 184
185 Bab 185 Akhirnya menerima perasaan itu.
186 Bab 186 bergegas pulang.
187 Bab 187
188 Bab 188 Ancaman.
189 Bab 188 Insiden yang tidak terelakkan.
190 Bab 189 Rumah sakit.
191 Bab 190 Kritis.
192 Bab 191 Melepas rindu.
193 Bab 193 Bersama dalam rindu.
194 Bab 194 Kabar bahagia di tengah kesedihan.
195 Bab 195 Rasa harus dan bahagia.
196 Bab 196 Pertama kali bertemu dengannya.
197 Bab 197 Membicarakannya.
198 Bab 198 Bangun.
199 Bab 199 sadar
200 Bab 200 Keputusan Alvin.
201 Bab 201 Melepas rindu
202 Bab 202 Kabar bahagia itu.
203 Bab 203 Cemas.
204 Bab 204 Ribut deh
205 Bab 205
206 Bab 206
207 Bab 297
208 Bab 298 Keputusan.
209 Bab 299 Pulang.
210 Bab 210 Perkataan tulus.
211 Bab 211 melamarnya .
212 Bab 212 Perdebatan.
213 Bab 213 Kesempatan.
214 Bab 214 Perdebatan ibu dan anak.
215 Bab 215 Keputusan Eyang
216 Bab 216
217 Bab 217 Kabar untuknya
218 Bab 218 Harus bersabar.
219 Bab 219 Naluri hati.
220 Bab220 Pertunangan.
221 Bab 221 Hampir saja.
222 Bab 222 kata-kata Chaca.
223 Bab 223
224 Bab 224 Hal aneh.
225 Bab 225 Iriana
226 Bab 226 Lea.
227 Bab 227 Melody membongkar semuanya.
228 Bab 228 Rumah sakit.
229 Bab 229 pernikahan.
230 Pernikahan 2.
231 Bab 231 Malam Lea dan Alvin.
232 Bab 232 Rencana ingin liburan.
233 Bab 233 Meyakinkan
234 Bab 234 Rencana Alvin.
235 Bab 235 Saran Dokter.
236 Bab 236 Perasaan aneh.
237 Bab 237 Ngidam yang aneh.
238 Bab 237 Axel Raisa.
239 Bab 240 Memberikan kejutan.
240 Bab 241 Saling memberi kejutan.
241 Bab 241 Renca
242 Bab 241 Ada apa?
243 Bab 242 berusaha tenang
244 Bab Penjelasan.
245 Bab 245 Kejadian itu.
246 Bab 246.
247 Bab 247. merasa ada sesuatu
248 Bab 247 Kehilangan kendali.
249 Bab 249 Menyelidiki.
250 Bab 250 mengetahuinya.
251 Bab 251 Akhirnya jujur.
252 Bab 252 dukungan teman-teman.
253 Bab 253 Hati yang luluh.
254 Bab 254 Bertemu Raisa.
255 Bab 255 Suasana menegangkan.
256 Bab 255 Meminta maaf.
257 Bab 257 Rumah sakit.
258 Bab 258 Takut.
259 Bab 259 Melamar kembali.
260 Bab 260 baru tau rasa.
261 Bab 261
262 Bab 262 Operasi.
263 Bab 263 Sembuh.
264 Bab 264 Bertemu.
265 Bab 265 Hal yang menegangkan.
266 Bab 266 Insiden di pernikahan.
267 Bab 267 Raisa dan Axel.
268 Bab 267 Curiga.
269 Bab 269. Akhirnya mengetahui.
270 Bab 267 Mengeluarkan semua yang terpendam
271 Bab 148 Penyesalan.
272 Bab 272 keputusan.
273 Bab 273 saling bersama.
274 Bab 234 Rencana pernikahan.
275 Bab 275 Menikah.
276 Bab 276 ending.
277 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 277 Episodes

1
Bab 1 Prolog.
2
Bab 2 Pertengkaran.
3
Bab 3 Berselisih dengan debaran yang masih ada.
4
Bab 4 Kecelakaan.
5
Bab 5 Panik
6
Bab 6 Kritis.
7
Bab 7 Menikah.
8
Bab 8 hal yang tidak terduga.
9
Bab 9 perdebatan
10
Bab 10 Ingin memberi tahu
11
Bab 11 Tidak menerima
12
Bab 13 Ardian dan Melody
13
Bab 14 Menantu baru
14
Bab 15 Membalikkan cerita.
15
Bab 16 Ardian dan Melody.
16
Bab 17 Keputusan yang tidak terduga.
17
Bab 18 Kemarahan Raisa.
18
Bab 19 Kemarahan Raisa.
19
Bab 20 Tindakan Melody.
20
Bab 21 Sengaja membuat Raisa panas
21
Bab 22 Tidak terima
22
Bab 23 Tidak punya pilihan.
23
Bab 24 Belajar berjalan.
24
Bab 25 Evan keceplosan
25
Bab 26 Sindiran untuk Raisa
26
Bab 27 Penegasan untuk Raisa.
27
Bab 28 Raisa mati kutu.
28
Bab 29 Melody dalam masa lalu Ardian.
29
Bab 30 Dengan cepat berubah pikiran.
30
Bab 30 Pikiran Melody yang berubah.
31
Bab 3 Melody dan Ardian.
32
Bab 32 permintaan Melody.
33
Bab 33. Tidak bisa menyangkal.
34
Bab 34 Risa kalah saing lagi.
35
Bab 35 Raisa vs Melody.
36
Bab 36 Tidak dapat mengelak.
37
Bab 37 Mengobati.
38
Bab 38 Memeluknya.
39
Bab 39 Minta maaf.
40
Bab 40 Romantis yang simpel.
41
Bab 41 Kenangan itu terlalu pahit untuk di ingat.
42
Bab 42 Mengajak untuk memperbaiki.
43
Bab 43 Masa lalu itu menyeramkan.
44
Bab 44 Penyesalan terbesar.
45
Bab 44 Heran.
46
Bab 45 Ketangkap Lea.
47
Bab 47 Hari resepsi.
48
Bab 48 Insiden.
49
Bab 49 Raisa yang harus tau diri.
50
Bab 50 kalah lagi dari Melody.
51
Bab 51 pelajaran ke-2.
52
Bab 56 Menyuapi.
53
Bab 57 Pilihan.
54
Bab 58 Keputusan.
55
Bab 59 Tidak ada yang bisa di lakukan.
56
Bab 56 Kartu ATM
57
Bab 57 penegasan suami.
58
Bab 58 Makan bersama.
59
Bab 59 Melody gugup.
60
Bab 59 Menikmati sarapan dari Melody.
61
Bab 60, Menjaga nama Melody
62
Bab 67 Kecurigaan Ardian.
63
Bab 63 Kebusukan yang terbongkar.
64
Bab 64 Hukuman yang setimpal
65
Bab 65 mengecek perasaan.
66
Bab 66 Perasaan yang tergali.
67
Bab 67 Melody yang malu.
68
Bab 68 penegasan Eyang.
69
Bab 69 Diam dalam hening.
70
Bab 70 Teringat.
71
Bab 71 mengingatkan padanya.
72
Bab 72 Masa lalu.
73
Bab 73 Yang terjadi.
74
Bab 74 Yang terjadi 2
75
Bab 75 yang terjadi 3.
76
Bab 76 Drop.
77
Bab 77 Penasaran.
78
Bab 78 Kemanisan Ardian.
79
Bab 79 Keanehan.
80
Bab 80 Menyenangkan istri.
81
Bab 81 Perasaan di udara.
82
Bab 82 Tugas Lia selesai.
83
Bab 83 Melihat Raisa.
84
Bab 41 menemukan sesuatu.
85
Bab 85 Perang lagi.
86
Bab 86 Melihat dengan nyata.
87
Bab 86 Raisa menjadi sasaran.
88
Bab 88 Lebih tau lagi.
89
Bab 89 Menemukan suaminya.
90
Bab 90 Mengeluarkan isi hati.
91
Bab 91. Selamat.
92
Bab 92 Skak Raisa.
93
Bab 93. Saling terbuka.
94
Bab 94 Memberinya ketenangan.
95
Bab 95 Menemukan tempat.
96
Bab 96 Perasaan.
97
Bab 97 Kepikiran.
98
Bab 98 Melody penuh kebingungan.
99
Bab 99 Akhirnya mengetahui.
100
Bab 100 Belum siap.
101
Bab 101 Melihat Raisa.
102
Bab 102 Jebakan.
103
Bab 103 Tidak dapat mengelak.
104
Bab 104 Liciknya Raisa.
105
Bab 105 Rio di tangkap.
106
Bab 106 Raisa panas.
107
Bab 107 Lancarnya mulut Ardian.
108
Bab 108 Serangan Melody
109
Bab 109 Bertemu Chaca.
110
Bab 110 Lea punya pegangan.
111
Bab 111
112
Bab 112 Tiba-tiba kepikiran.
113
Bab 113 Cemburu gemes.
114
Episode 114 Tau rasa.
115
Bab 115 panik.
116
Bab 116 Kritis.
117
Bab 117 Donor.
118
Bab 118 muncul kecurigaan.
119
Bab 119 Tes DNA.
120
Bab 120 Penjarakan Raisa.
121
Bab 121 Terima nasib.
122
Bab 122 Hasil tes DNA.
123
Bab 123 Kemarahan.
124
Bab 124 Melindungi istrinya.
125
Bab 125 Kebenaran sesungguhnya.
126
Bab 126
127
Bab 127 Hal yang sulit.
128
Bab 128 keputusan yang berat.
129
Bab 129 Ternyata seperti itu rasanya.
130
Bab 130 Permintaan Chaca.
131
Bab 131 Kata-kata Ardian.
132
Bab 132 Ingin memulainya.
133
Bab 133 Menghabiskan waktu.
134
Bab 134 Memikirkannya.
135
Bab 135 Membawanya pergi.
136
Bab 136 Sulit untuk di terima.
137
Bab 137 Penegasan untuk Marsel.
138
Bab 138 Tertampar kata-kata.
139
Bab 138 Takut
140
Bab 139
141
Bab 140 rencana Ardian.
142
bab 141 kata-kata?
143
Bab 142 Rio mati kutu.
144
Bab 144 permintaan.
145
Bab 145 tidak bisa berkutik lagi.
146
Bab 146 Merasa lega
147
Bab 147 Bahagia berlipat-lipat.
148
Bab 148 Tidak ada rahasia lagi.
149
Episode 149 Berdamai dengan keadaan.
150
Bab 150 Masalah bersih.
151
Bab 151 Kewajiban.
152
Bab 152 Pagi yang indah.
153
Bab 153 Menerima resiko.
154
Bab 154 Lea.
155
Bab 155 Jamuan besar.
156
Bab 156 pertemuan tidak terduga
157
Bab 157 tawaran.
158
Bab 158 Kabar bahagia.
159
Bab 159 Keinginan Ardian.
160
Bab 160 Alvin dan Lea.
161
Bab 161 Ribut kecil.
162
Bab 162 Merasa iba.
163
Bab 163 Hampir
164
Bab 164 Perasaan yang aneh
165
Bab 165 Tiba khawatir.
166
Bab 167 Kecurigaan Melody.
167
Bab 168 pembatalan janji.
168
Bab 168 Tidak ada yang di rahasiakan.
169
Bab 169 Tiba-tiba
170
Bab 170 panik.
171
Bab 171 Semakin mencemaskannya
172
Bab 172 Lebih terkejut lagi
173
Bab 173 Mencari cara.
174
Bab 174 Jahatnya Raisa dan Novi.
175
Bab 175 menemukan titik keberadaan.
176
Bab 176 Lepas.
177
Bab 177 Berusaha.
178
Bab 178 Saling baku hantam.
179
Bab 179 Akhirnya bisa bertemu.
180
Bab 180 Lea dan Alvin.
181
Bab 181 Saran Melody.
182
Bab 182 ungkapan ke -2.
183
Bab 183
184
Bab 184
185
Bab 185 Akhirnya menerima perasaan itu.
186
Bab 186 bergegas pulang.
187
Bab 187
188
Bab 188 Ancaman.
189
Bab 188 Insiden yang tidak terelakkan.
190
Bab 189 Rumah sakit.
191
Bab 190 Kritis.
192
Bab 191 Melepas rindu.
193
Bab 193 Bersama dalam rindu.
194
Bab 194 Kabar bahagia di tengah kesedihan.
195
Bab 195 Rasa harus dan bahagia.
196
Bab 196 Pertama kali bertemu dengannya.
197
Bab 197 Membicarakannya.
198
Bab 198 Bangun.
199
Bab 199 sadar
200
Bab 200 Keputusan Alvin.
201
Bab 201 Melepas rindu
202
Bab 202 Kabar bahagia itu.
203
Bab 203 Cemas.
204
Bab 204 Ribut deh
205
Bab 205
206
Bab 206
207
Bab 297
208
Bab 298 Keputusan.
209
Bab 299 Pulang.
210
Bab 210 Perkataan tulus.
211
Bab 211 melamarnya .
212
Bab 212 Perdebatan.
213
Bab 213 Kesempatan.
214
Bab 214 Perdebatan ibu dan anak.
215
Bab 215 Keputusan Eyang
216
Bab 216
217
Bab 217 Kabar untuknya
218
Bab 218 Harus bersabar.
219
Bab 219 Naluri hati.
220
Bab220 Pertunangan.
221
Bab 221 Hampir saja.
222
Bab 222 kata-kata Chaca.
223
Bab 223
224
Bab 224 Hal aneh.
225
Bab 225 Iriana
226
Bab 226 Lea.
227
Bab 227 Melody membongkar semuanya.
228
Bab 228 Rumah sakit.
229
Bab 229 pernikahan.
230
Pernikahan 2.
231
Bab 231 Malam Lea dan Alvin.
232
Bab 232 Rencana ingin liburan.
233
Bab 233 Meyakinkan
234
Bab 234 Rencana Alvin.
235
Bab 235 Saran Dokter.
236
Bab 236 Perasaan aneh.
237
Bab 237 Ngidam yang aneh.
238
Bab 237 Axel Raisa.
239
Bab 240 Memberikan kejutan.
240
Bab 241 Saling memberi kejutan.
241
Bab 241 Renca
242
Bab 241 Ada apa?
243
Bab 242 berusaha tenang
244
Bab Penjelasan.
245
Bab 245 Kejadian itu.
246
Bab 246.
247
Bab 247. merasa ada sesuatu
248
Bab 247 Kehilangan kendali.
249
Bab 249 Menyelidiki.
250
Bab 250 mengetahuinya.
251
Bab 251 Akhirnya jujur.
252
Bab 252 dukungan teman-teman.
253
Bab 253 Hati yang luluh.
254
Bab 254 Bertemu Raisa.
255
Bab 255 Suasana menegangkan.
256
Bab 255 Meminta maaf.
257
Bab 257 Rumah sakit.
258
Bab 258 Takut.
259
Bab 259 Melamar kembali.
260
Bab 260 baru tau rasa.
261
Bab 261
262
Bab 262 Operasi.
263
Bab 263 Sembuh.
264
Bab 264 Bertemu.
265
Bab 265 Hal yang menegangkan.
266
Bab 266 Insiden di pernikahan.
267
Bab 267 Raisa dan Axel.
268
Bab 267 Curiga.
269
Bab 269. Akhirnya mengetahui.
270
Bab 267 Mengeluarkan semua yang terpendam
271
Bab 148 Penyesalan.
272
Bab 272 keputusan.
273
Bab 273 saling bersama.
274
Bab 234 Rencana pernikahan.
275
Bab 275 Menikah.
276
Bab 276 ending.
277
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!