Dan memang benar adanya Melody yang berada di atas ranjang dengan kepalanya yang masih di lilit perban dan Melody sudah membuka matanya, dia benar-benar bangun dari koma.
" Melody!" lirih Dania yang langsung menghampiri putrinya dan memeluk putrinya dengan penuh kebahagian yang tidak percaya jika putrinya benar-benar bangun kembali.
" Mama kenapa nangis. Melody tidak apa-apa?" sahut Melody.
" Mama sangat bahagia nak, bisa melihat kamu bangun lagi. Mama sangat takut kehilangan kamu," ucap Dania yang begitu terharu.
" Apa ada yang sakit nak?" tanya Dania melepas pelukan itu. Melody menggeleng.
" Tidak ada yang sakit mah, Melody baik-baik aja," sahut Melody dengan tersenyum tipis.
" Alhamdulillah, terima kasih ya Allah untuk kesempatan yang engkau berikan," sahut Dania
" Kak Melody. Feby senang kakak sudah sadar," sahut Feby dengan rasa harunya. Melody mengangguk tersenyum.
" Iya Feby," sahut Melody dengan menyinggirkan anak rambutnya yang mengganggu matanya. Namun Melody heran melihat jari manisnya yang terdapat cincin.
" Kapan aku memiliki ini. Kayaknya aku tidak pernah memakai cincin," ucap Melody heran. Melihat benda yang terpasang di jari manisnya yang sama sekali tidak pernah di pakainya.
Dania dan Wawan saling melihat. Marsel dan gadis juga saling melihat dengan wajah mereka mendadak panik.
" Cincin siapa ini?" tanya Melody heran.
" Kakak sudah men...."
" Itu," sahut Marsel yang dengan cepat memotong pembicaraan Feby dengan menyenggol Feby dan melototkan mata pada Feby.
" Jangan membasah itu. Kamu istirahat sebaiknya," sahut Wawan yang terlihat masih menutupi pernikahan putrinya dan mengalihkan pada hal lain.
" Iya nak, istirahatlah, supaya kondisi kamu membaik," sahut Dania menambahi.
" Iya mah," sahut Melody mengangguk. Walau dia begitu penasaran dengan cincin yang di jarinya.
Ardian ternyata berada di depan pintu dan nyata melihat Melody telah sadar. Napas Ardian seolah ingin berhenti yang telah mengetahui hal itu. Ardian duduk di salah satu kursi yang ada di sana menunduk dengan mengusap wajahnya kasar sampai kerambutnya.
Ardian terlihat begitu frustasi. Bahkan tangannya masih terus berada di kepalanya. Tidak tau dia bahagia atau tidak dengan sadarnya Melody. Mungkin Ardian bahagia karena Melody sadar. Tapi menjadi permasalahannya dia sudah menikahi Melody dan Melody sudah menjadi istrinya dan itu pasti akan menimbulkan banyak masalah di antara ke-2nya.
" Apa yang harus aku lakukan!" lirih Ardian yang terlihat pasrah akan tindakan yang di ambilnya.
Sudah di ingatkan di awal tidak mendengar sih ya sekarang salah sendiri. Ardian pikir dia Tuhan jadi menganggap jika menikahi Melody dia sudah selesai bertanggung jawab.
**********
Masalah sadarnya Melody bukan masalah yang mudah. Apalagi Ardian sudah menikahinya. Melody dan Ardian sama-sama berasal dari keluarga yang nama yang baik yang selalu terjaga. Masalah ini pun akhirnya harus di bahas di rumah Ardian.
Ardian sudah tidak tau harus bertindak apa lagi. Sementara Raisa sudah semakin naik pitam dengan Melody yang tidak jadi mati yang artinya Melody dan Ardian adalah suami istri.
Dania, Wawan, Ardian, Marsel, gadis, Bayu, Mila, Evan, Shandra, Widia, Novi, Raisa sudah berada diruang tamu untuk membahas permasalahan perinikahan itu yang pasti menjadi masalah serius.
" Kita Kerumah sakit dan kamu langsung ceraikan Melody maka masalahnya selesai. Kalian juga hanya menikah sirih," sahut Raisa yang langsung mengeluarkan kata-katanya karena sudah saking panasnya.
" Kamu pikir adikku perempuan seperti apa yang dinikahi lalu di ceraikan begitu saja," sahut Marsel yang tidak menerima keputusan itu. Sebagai seorang kakak dia juga harus menjaga martabat adiknya perempuannya.
" Ardian menikahi Melody saat dia koma dan itu karena tau Melody akan mati. Jadi kalau dia hidup berarti harus di ceraikan. Karena aku yang akan menikah dengan Ardian," sahut Raisa yang sedari tadi emosian yang jelas tidak ingin berpisah dengan Ardian.
" Diam kamu!" bentak Marsel. Yang membuat semua orang tersentak mendengar bentakan itu. Termasuk Raisa. Tetapi jelas dia semakin bertambah emosi dengan Marsel.
" Marsel, sudah," ucap Dania menenangkan putranya itu.
" Kalau kamu tidak tau apa-apa. Jadi diam lah. Ardian sudah menyakiti Melody sejak awal. Melody mengalami trauma yang takut menjalin hubungan dengan Pria lain gara-gara dia. Sampai detik ini Melody takut untuk jatuh cinta karena Pria yang akan menikahimu itu yang sudah membuatnya seperti itu. Keluarga kami menerima semuanya dan hanya berusaha untuk Melody. Lalu apa Ardian yang membuat Melody kecelakaan. Ardian membuatnya koma dan Ardian juga yang mengambil tindakan untuk menikahi Melody. Jadi apapun itu Ardian harus mempertanggung jawabkan perbuatannya," sahut Marsel menekankan.
" Kalian semua dengar yang ada di sini. Kami tidak memaksa Ardian untuk menikahi Melody. Dia sendiri yang mengajukan diri. Ada mamanya di sana dan bisa tanya sendiri. Bahwa putranya yang mengajukan diri untuk menikahi adikku," sahut Marsel melempar pada Widia. Namun Widia sedari tadi diam yang tidak mampu berkata apa-apa.
" Apa maksudnya, jadi Tante Widia juga ada di pernikahan itu," sahut Raisa yang semakin tidak percaya.
" Iya dia ada di sana dan jangan menyalahkan atas hidupnya Melody. Karena masalah yang terjadi Ardian yang menimbulkannya," sahut Marsel.
Ardian tidak mampu bicara apa-apa. Dia tidak tau jika tindakannya akan melebar kemana-mana.
" Maaf kalau saya ikut campur. Tapi Raisa dan Ardian sudah berpacaran lama dan mereka juga harus menikah dan bahkan persiapan pernikahannya sudah hampir selesai," sahut Mila mengeluarkan pendapatnya.
" Apapun itu Ardian harus menceraikan Melody. Aku tidak ingin menjadi istri ke-2," sahut Raisa menegaskan.
" Itu bukan urusan kami," sahut Marsel yang tidak mau tau.
" Apa maksud kamu tidak mau tau. Kalian jangan egois sendiri," sahut Novi ikutan kesal.
" Kami tidak egois, seperti yang tadi kukatakan. Dialah yang sudah membuat masalah ini semakin besar," tunjuk Marsel pada Ardian.
" Aku minta maaf sudah menimbulkan kegaduhan ini,"sahut Ardian.
" Maaf katamu, sangat mudah meminta maaf," desis Marsel. Aditya menarik napasnya panjang dan membuangnya perlahan kedepan.
" Percayalah jika Melody juga tau aku menikahinya. Dia juga tidak akan menerima hal itu. Jadi pernikahan ini juga tidak ada gunanya. Aku akan menceraikannya ketika dia memintanya," sahut Ardian. mengambil keputusan.
" Tidak bisa," sahut Marsel yang langsung membantah.
" Apa lagi mau anak ini, kenapa sedari tadi dia terus yang banyak bicara," geram Novi di dalam hatinya.
" Kak Marsel. Kakak tau hubungan ku dengan Melody tidak baik. Jika aku tetap memaksakan pernikahan ini. Melody juga tidak akan mau dan aku akan menceraikannya ketika dia memintanya," sahut Ardian mengaskan dengan keputusan yang di ambilnya.
" Aku bilang tidak bisa tetap tidak bisa," sahut Marsel dengan matanya yang melotot.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
Nur Hayati
Sama ni, binggung juga kok jdi ardian yg jdi puncak masalah dri kecelakaan melody😇
2024-11-20
1
Nurul Syahriani
ini gimana ya? melody kecelakaan tunggal, buru buru mau jumpa evan. tapi koq di bab ini bilang nya adrian penyebab melody kecelakaan dan koma???? malah evan kayak lepas tangan
2023-02-25
1
Baihaqi Sabani
rumyam
2022-09-28
0