Merebut Hati Suami Mayor
"Selamat Nyonya Amanda, Anda hamil bayi kembar. Jaga kesehatan, dan sampaikan salam saya untuk Tuan Saga."
Amanda tersenyum bahagia, melihat hasil USG yang ada diatas buku ruang pemeriksaan sebuah rumah sakit langganan Keluarga.
"Terimakasih Dokter, saya permisi."
Amanda tersenyum, membalikkan badannya meninggalkan ruangan Dokter dengan perasaan bahagia. Bibirnya menebar senyum bahagia, karena kehamilan inilah yang selalu dia nanti setelah dua tahun pernikahannya dengan Saga sang suami tercinta.
Mengetahui dirinya hamil dan mengandung anak kembar, Amanda sangat senang. Dia langsung menghubungi suami, untuk membagikan kabar bahagia itu.
'Ini pasti menjadi kado pernikahan kita sayang ...'
Dia mencari nomor telepon Saga, menggeser lambang hijau pada layar handphone, dengan rona bahagia.
["Ya sayang ..."]
["Kamu masih sibuk? Coba tebak aku dimana?"]
["Oke ... Kamu bilang tadi pagi mau ke rumah sakit, sayang. Please kamu baik-baik saja, kan? Bagaimana menurut dokter dengan lelahnya kamu beberapa hari ini, sampai sulit sekali melayani aku?"]
["Aku hamil sayang ... Kita berhasil, aku bahagia telah mengandung anak kamu. Aku ingin memeluk mu, sayang."]
["Really? ... Iya-iya-iya ... Kamu pulang dulu, hati-hati, nanti aku bawakan makanan kesukaan mu. Aku masih di kantor, kita ketemu dirumah, ya. Jangan banyak pikiran, cukup pikirkan aku saja. I love you, istriku."]
["I love you too, sayang ..."]
Amanda Lakarsa, wanita muda berusia 22 tahun yang telah dinikahi Saga dua tahun lalu.
Hasrat yang tak terbendung membuat mereka memutuskan segera meresmikan pernikahan, karena selalu menghabiskan waktu bersama. Tentu setelah mendapatkan perdebatan dari keluarga Datuk Lakarsa.
Wajah cantik alami, sangat memikat hati Saga selaku pengusaha muda yang sukses di usia 28 tahun.
Amanda bergegas menuju mobil pribadi, melihat sopir yang menunggu sejak dia turun dari sana. Setelah menutup pintu mobil, dia mengabadikan foto hasil USG untuk segera dia kirim ke Saga melalui pesan singkat whatsApp.
'Kita akan menjadi pasangan yang sempurna, sayang ...,'
Mobil berhenti dikediaman mewah nan megah. Nuansa klasik modern memberikan kenyamanan di gerbang masuk menuju pintu utama kediaman keluarganya.
Datuk Lakarsa, menyambut sang putri kesayangan dengan pelukan hangat, setelah mendapatkan telpon dari Amanda sepanjang perjalanan.
Kaki jenjangnya menuruni mobil mewah pemberian Saga, mengejar Datuk yang telah menanti didepan pintu bersama Meican.
"Roooaaaar ...!" auman Meican menyambut putri kesayangan Datuk Lakarsa.
Amanda berlari kecil menaiki anak tangga dengan suara teriakan bahagia yang tak terkira.
"Ayah!"
"Hati-hati ..."
Datuk Lakarsa membuka tangannya lebar, menyambut Amanda yang sudah mendekat padanya.
"Bagaimana hasilnya, sayang?" tanya Datuk saat memeluk tubuh ramping putri kesayangannya.
Amanda mengeluarkan buku dan foto hasil USG rumah sakit, memperlihatkan pada sang Ayah bahwa didalam rahimnya kini ada dua nyawa yang akan tumbuh.
"Akhirnya kami berhasil Ayah. Saga akan pulang sebentar lagi. Aku mau Nyi Lingga Ni membuatkan kami makanan sepesial untuk aku dan Saga. Terimakasih Ayah," peluk Amanda di tubuh tegap Datuk yang tampak tenang walau sedikit khawatir dengan kehamilan putrinya.
Datuk Lakarsa mengusap lembut punggung Amanda, "Ayo ... Kita masuk. Saga akan kembali jam berapa, nak? Lingga Ni, Lingga Ni," panggilnya dengan suara yang menggema di seluruh ruangan.
Lingga Ni muncul dengan rona bahagia menyambut sahabat sekaligus putri tirinya.
"Aaaagh! Kamu berhasil sayang. Tidak sia-sia kamu minum ramuan ku, kan? Akhirnya setelah dua tahun lamanya menanti kalian berhasil. Aku senang beib ..." Pelukan hangat Lingga Ni sangat menyejukkan hati Amanda.
Entah kenapa air mata bahagia mengalir begitu saja membasahi sudut indah mata Amanda.
"Oooogh ... Kamu menangis sayang? Cup cup cup ... Sebentar lagi Saga pulang, kita makan besar bersama Meican dan Mesi. Sekarang kamu bersih-bersih dulu, pakai baju yang seksi untuk menyambut suami ...!" bisik Lingga Ni.
Amanda mengangguk, sedikit berbisik pada Lingga Ni tentang perasaannya kali ini, "Aku merasakan sesuatu, sejak tadi ... Apakah itu akan berdampak pada janinku?" tanyanya penasaran.
Lingga Ni hanya mengusap lembut bahu Amanda menoleh kearah Datuk yang tersenyum namun merasakan kegelisahan yang sama dengan putrinya.
Amanda menaiki anak tangga menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Nuansa etnik Eropa yang menjadi kesukaan Saga dan dirinya.
Sebagai seorang istri yang manja, Amanda wanita yang paling beruntung. Memiliki suami mapan dan orang tua yang sempurna walau Ibu kandungnya telah lama meninggalkan dunia.
Amanda membuka pintu kamar, menghitung udara segar yang masuk dari arah jendela yang terbuka lebar. Balkon tempat dia menikmati malam bersama suami tercinta yang sangat mengasikkan sebagai sepasang suami-istri.
Amanda melihat foto pernikahan yang terpajang didekat sofa kamar, foto yang tampak seperti lukisan seorang pangeran membayangi harimau putih sambil memeluk tubuh ramping Amanda bak putri raja yang terlihat sangat sensual.
Mata keduanya saling menatap penuh cinta, dan hanya menyentuh punggung halus Amanda dengan satu tangan kekar Saga.
Amanda melenggangkan kaki jenjangnya menuju kamar mandi, yang tertutup oleh waiting room dengan lemari dinding yang tinggi menjulang.
Tangan halus itu menyalakan air hangat didalam bathtub, dan membubuhkan wangian mawar serta menyalakan lilin terapi agar tubuhnya segar kembali.
Amanda memandangi perut tipis disebuah cermin, mengusap lembut kulit halus yang tidak menggunakan sehelai benang pun.
"Sayang ... Ini baby kita, baby kembar kita yang akan menjadi kebahagiaan kita ..." gumamnya mengusap lembut bagian bawah pusar dengan rona bahagia tak terkira.
"Aku tidak sabar ingin memeluk mu sayang ... Kamu suami terbaik ku, yang telah memanjakan aku selama ini ..." tambah Amanda.
Kaki jenjangnya memasuki bathub, perlahan menenggelamkan tubuhnya, menikmati kehangatan air yang mampu memberikan kenyamanan dalam jiwa Amanda, sehingga membuat dia terlelap walau sesaat.
.
Amanda memutarkan tubuhnya didepan cermin, melihat gaun seksi bercorak bunga mawar, yang mempertontonkan bahu putih dan mulusnya.
Seketika saat dia tengah memuji diri sendiri, Amanda kembali menerima panggilan telepon dari nomor yang tidak dia kenal.
Dia mengangkat satu alisnya bergumam sendiri, "Supri, kenapa dia ...?"
["Ya halo ..."]
["Nyonya Amanda ... Tuan Saga ... Tuan Saga, Nyonya?"]
["Ya ... Siapa ini?"]
Amanda melihat handphone beberapa kali, berusaha tenang untuk meyakinkan benar itu suara Supri sopir pribadi suaminya.
["Saya Supri Nyonya, sopir Tuan. Mobil kami terbalik di ruas jalan tol, dan kendaraan meledak hangus terbakar. Saya terpelanting keluar mobil, Nyonya ..."]
Amanda yang mendengar ucapan dari sopir pribadinya diseberang sana, merasa tidak percaya. Bagaimana mungkin suaminya terbakar, sementara Supri sopir pribadinya berhasil lolos keluar dari mobil.
["Ka-ka-kamu bercanda, Supri!!"]
Amanda membentak keras sopir pribadinya, karena telah memberi kabar yang tidak masuk akal.
["Benar Nyonya. Saat ini saya ada di Km 89 ruas jalan tol Jagorawa menuju kediaman Datuk. Tapi Tuan tidak berhasil diselamatkan."]
Handphone terlepas dari genggaman Amanda, tubuhnya melemah seketika, tangannya bergetar, kaki yang menopang ambruk setelah mendengar kabar duka tersebut.
"Saga! Saga!!!" teriaknya kencang didalam kamar yang menggema sehingga mengguncang seisi rumah.
"Saga!!! Jangan tinggalkan aku, sayang! Kita akan punya baby ... Ini harapan kita!!!"
Amanda menangis sejadi-jadinya, tubuhnya tergoncang, dua berita hari itu seketika membuat dia shock bahkan tak mampu untuk berdiri tegak.
"Sagaaaaa!!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Wanda Revano
hy kk maaf baru bisa mampir kak.🙏aku mau baca yg kawin gntung eh trnyata ada panduannya buat baca yg ini dulu.sukses sllu buat kk author😊💪🤲
2023-01-19
0
Tayya
😍😍😍😍
2022-12-04
1
Tri Winarni
sepertinya novelmu bagus Thor salam kenal Thor🙏👍👍👍
2022-10-15
1