Luka

Melihat tangan mulus istrinya ada di pahanya, Adit sulit untuk bergerak apalagi bernafas. Mulutnya ternganga, dan memejamkan matanya, karena sejujurnya dia sama sekali tidak memiliki keberanian serta keahlian saat menerima sentuhan wanita.

"Ne-ne-neng ... Jangan main nyosor aja, Aa eeeh Mas hmm ... Anu-anu-a-anu ..."

Nancy melepaskan tangannya dari paha Adit, perlahan dia duduk di ranjang, memperbaiki rambutnya yang acak-acakan.

Wajah cantik Nancy, seketika memerah saat Adit menatap mata indah yang tampak tenang walau masih terlihat bengkak.

Adit bertanya, hanya untuk menghilangkan rasa gugupnya, "Bagaimana lengan kamu? Bapak sama Ibu ada diluar. Kamu enggak keluar?"

Nancy menggelengkan kepalanya, kali ini dia bersikap sangat dingin, bahkan menyiratkan bahwa dia tak ingin berharap dengan pria yang tidak ingin bersamanya.

Adit semakin salah tingkah, dia terlihat sangat gelisah. Basa-basi yang tak biasa dia lakukan kini terlihat sangat aneh, berbeda saat pertama kali yang dilakukan pada gadis yang benar-benar asing baginya.

Adit menundukkan kepala, "Hari ini Mas eeeh Aa, ada kegiatan. Kebetulan ada artis yang datang ke club' teman Mas, eeeh Aa. Hmm kamu mau ikut?"

Nancy tak bergeming, dia tidak memperdulikan kalimat yang terlontar dari bibir suaminya saat ini. Semenjak menikah, walau masih seumur jagung Adit tidak pernah memperlakukannya dengan baik. Sehingga gadis ini benar-benar tidak akan peduli lagi.

Bukan dia tidak ingin mencoba baik kembali dengan Adit, tapi sikap pria itu saat dihadapan Evi, sangat menorehkan luka bagi Nancy hingga membekas.

Luka yang sejak awal di ciptakan Adit membuat Nancy kembali berfikir, 'bertahan atau berpisah' ...

Adit yang melihat perubahan istrinya tersebut, tampak seperti tengah berusaha baik, bahkan berkali-kali dia bersusah payah membuat gadis yang masih sibuk dengan pemikirannya sendiri itu, mau berbicara padanya.

Adit menahan lengan Nancy, karena melihat gadis itu akan turun dari ranjangnya.

"Neng mau kemana? Mas minta maaf atas sikap kasar selama ini. Hmm eee kita bisa memulai semua dari awal, kan?"

Nancy tersenyum tipis mendengar ucapan suaminya, dia menoleh kearah Adit, menatap nanar kedua bola mata pria yang di kaguminya sejak dulu.

"Hmm mulai dari awal gimana maksudnya? Apakah Mas Adit lupa, menghardik Nancy di depan Evi yang justru lebih ... Aaaagh entahlah ..." geramnya, melepaskan tangan Adit dari lengannya, kemudian beranjak dari ranjang.

Adit menoleh, mengikuti kemana arah gadis itu berlalu. Walau Nancy masih berputar-putar di seputaran kamarnya saja, dia tampak tidak suka dengan sikap pria yang sudah berstatus suaminya itu.

"Ya ... Kan Mas sudah minta maaf Neng!"

Nancy secepat kilat membalikkan tubuhnya, mengambil gelas di atas nakas, melempar ke sembarang arah ...

PRAAANG ...!

Adit terlonjak seketika, melihat perubahan pada Nancy yang berapi-api di hadapannya.

"Neng!" teriaknya kembali menggeram kesal.

Nancy tersenyum, "Bagaimana mungkin gelas yang sudah pecah, hancur berantakan, akan kembali utuh seperti awal! Ingat ... Evi sudah mengkhianati Mas! Tapi kenapa Mas masih saja lembut dan memperlakukan dia dengan sangat baik? Bagaimana dengan perasaan aku? Hati aku? Walau masih seminggu, tapi kamu sudah menorehkan luka yang sangat membekas dengan semua hinaan dan cacian kamu, Mas! Sadar enggak! Jangan kamu pikir, aku akan bisa baik seperti awal, jika kamu masih bersikap egois dan mau menang sendiri. Aku ini istri Mas! Bukan pembantu, atau pengasuh!"

Adit ternganga mendengar penuturan Nancy yang berubah dari baik menjadi lebih garang dan kasar. Perlahan dia mendekati Nancy agar gadis itu mau memaafkan nya.

Nancy justru menjauh, memilih menyandarkan tubuhnya di dinding kamar. Ia benci melihat sosok Adit yang masih menyimpan bayang-bayang Evi. Walau dia mendengar semua penjelasannya pada teman main saat di telepon, namun kali ini gadis itu mau memberikan pelajaran pada Aditya Atmaja.

'Jangan dia pikir semua wanita takut sama suami. Dia yang mengajarkan aku menjadi wanita yang tidak bisa menghargainya. Sekarang kamu tanggung akibatnya ...!'

Perlahan Nancy duduk di lantai kamar, melihat serpihan kaca yang hancur berkeping-keping di area pintu keluar masuk kamar, membuat Adit yang ingin mendekat memilih menjaga jarak dari gadis itu, karena tidak ingin memperkeruh suasana.

Adit duduk di lantai, hanya berjarak tiga meter dari tempat duduk Nancy, kemudian berkata dengan nada pelan ...

"Hmm apa Neng tahu bagaimana Evi selama ini? Kenapa Neng bisa mengatakan bahwa dia lebih buruk daripada Neng? Evi itu wanita baik, kami saling mencintai sejak empat tahun lalu. Tidak mungkin dia berniat melakukan hal buruk, walau akhirnya Mas sadar dia melakukan nya ..."

Nancy tersenyum sumringah, menatap lekat wajah pria yang sudah mengakui kesalahannya itu.

"Oya? Sadarnya pas dia bilang hamil? Atau apa? Berapa kali buruh pabrik mengatakan bahwa Evi yang menjadi kekasih Aditya Atmaja, menghabiskan waktu bersama pria lain di kebun teh! Ternyata yang menjadi cinta Mas itu, wanita itu? Wanita yang pantas Mas sebut murahan, tapi saat bertemu dia, justru aku yang Mas hardik di depannya! Apa wanita itu lupa siapa yang membebaskan dia dari amukan warga, saat menemukan underwear nya tertinggal di kebun? Wanita seperti itu yang Mas elu-elukan, atau bahkan sangat cintai? Ternyata selera Mas enggak lebih dari wanita murahan? Sudah berapa kali kalian melakukan nya? Sehingga berani-beraninya dia mengkhianati, Mas?"

Adit menantang bola mata Nancy, wajahnya benar-benar panas, bahkan tak membenarkan semua ucapan Nancy. Dia masih membela Evi dihadapan wanita yang masih saja sengaja memancing amarahnya.

"Enggak! Evi tidak mungkin melakukan itu! Kamu pasti sengaja memfitnah dia, supaya aku melupakan bahkan membenci dia! Ingat yah ... Sampai kapanpun aku tetap mencintai Evi! Bukan mencintai kamu!" sesalnya, memilih berlalu meninggalkan Nancy.

Kali ini Adit benar-benar tidak percaya akan semua yang Nancy katakan padanya. "Tidak mungkin Evi berani melakukan hal keji seperti itu! Evi itu gadis baik, bahkan sangat menjaga harga dirinya sebagai wanita baik-baik ..." belanya dalam hati.

BRAAAK ...!

Pintu kamar di banting oleh Adit, saat akan tertutup rapat, tanpa ada kata-kata permisi, atau bahkan kembali mengajak gadis itu ke club', seperti yang di katakannya sejak awal.

Nancy terhenyak mendengar suara bantingan pintu paviliun, yang tertutup sangat keras. Bahkan kembali meninggalkan kelukaan pada gadis itu untuk kesekian kalinya.

Nancy berdiri dari duduknya, mengintip melalui jendela, menyesiasati sekelilingnya, hanya untuk memastikan bahwa kedua orang tua dan mertuanya tidak ada di sana.

"Hmm ... Syukurlah Bapak sama Ibu tidak mendengarkan pertikaian kami ..."

Nancy mengambil sapu, untuk membersihkan kamarnya, dari serpihan kaca yang berserakan. Kali ini, dia hanya ingin membuka mata suaminya agar mengetahui siapa Evi sebenarnya.

"Neng enggak peduli saat ini, Mas Adit mau kemana! Yang pasti Mas akan tahu siapa sebenarnya wanita bernama Evi itu ..." sesalnya dengan dada sesak karena menahan tangis kecewa.

Terpopuler

Comments

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

cinta udh menutup mata nya Adit

2022-10-05

1

Chay-in27

Chay-in27

Ampun Adit... kamu di tipu habis-habisan...😡😡

masih saja mau ngaku masih punya cinta buat Evi? Adit buka mata mu...😭😭😭

2022-09-20

2

G-Dragon

G-Dragon

ternyata si Evi kencan di kebun teh? ooogh may God... 😡😤

g ada hotel pa gitu...🤭🤣

2022-09-20

4

lihat semua
Episodes
1 Selamat
2 Keterpaksaan
3 Mas Adit milik ku
4 Berteriak keras
5 Luka yang tak berdarah
6 Mengkhianati
7 Main nyosor ...
8 Luka
9 Lagi gila
10 Merebut hati suami mayor
11 Merutuki kebodohan sendiri
12 Pura-pura mencintai
13 Dengan hati
14 Enggak tega
15 Nancy ...
16 Enggak suka ...
17 Tinggalkan kami berdua
18 Mengintip
19 Membalas cinta
20 Perhatian
21 Karena kebaikan
22 Mual
23 Hamil
24 Pengkhianat
25 Terjebak
26 Tujuh bulanan
27 Tu-tu-tu-tunggu M-a-s
28 E-e-vi
29 Wanita gila
30 Kontraksi ...
31 Pengen tahu saja ...
32 Salon ...
33 Merebut ...
34 Cinta
35 Wanita penghancur
36 Selalu setia
37 Mengecewakan
38 Satu syarat ...
39 Kenangan dari Mas Adit
40 Aroma wangi
41 Cemburuan
42 Gila kamu, Mas!
43 Bukan anak kalian
44 Darah ...
45 Berita hot
46 Lepaskan ...
47 Coba saja ...
48 Minta maaf ...
49 Belum siap
50 Benar adanya ...
51 Pernikahan sirih
52 Uang enggak dapat, nyawa melayang ...
53 Berantakan ...
54 Tawanan ...
55 Maafkan Neng, Mas ...
56 Tidak mudah ...
57 Merebut hati ...
58 Istri pakaian bagi suami ...
59 Rasain!
60 Usaha ...
61 Suami egois ...
62 Kita racun ...
63 Syaratnya ...
64 Menjadi saksi ...
65 Cerita tentang sakitnya ...
66 Just simple ...
67 Nyatakan cinta ...
68 Wanita ini istri saya, tapi ...
69 Gisel ...
70 Usaha mulu!
71 Mas kangen ...
72 Gagal mulu ...
73 Buat sial ...
74 Menghasut orang, untuk menjatuhkan ...
75 Ma-ma-ma ... Pa-pa-pa
76 Enggak boleh ...
77 Enggak usah peduli ...
78 Mengalami kecelakaan tragis ...
79 Jangan ngomel terus ...
80 Mobil Teh Nancy kecelakaan ...
81 Sabotase ...
82 Mas Sean ...
83 Cari muka sama mertua ...
84 Menunggu janda mu ...
85 Membuat perhitungan
86 Getaran gempa ...
87 Abdi terjatuh ...
88 Memberikan beban tanggung jawab
89 Menghadiri sidang ...
90 Bisa menjadi mantan Mas Adit ...
91 Kesalahan ke-dua kalinya
92 Salah kamu ...
93 Terlalu baik
94 Story' yang berbeda
95 Bodohnya aku ...
96 Jaman Siti Nurbaya
97 Melumpuhkan pikiran Mas Adit ...
98 Akan membuktikan
99 Malu sama Bapak
100 Anak-anak suka asal
101 Kalian yang akad, ane yang pesta
102 Menginginkan dokter
103 Dicintai tanpa restu
104 Tidur di sofa
105 Delapan tahun lagi
106 Lamar aku
107 Pernikahan kilat
108 Aku malu
109 Istri yang tak tersentuh
110 Ketulusan Sindi
111 Mata-mata
112 Cara yang berbeda
113 Barak militer
114 Mengumbar kemesraan
115 Kawin gantung Arini dan Abdi
116 Yang penting nikah
117 Tanpa Evi
118 Ide yang sangat menyebalkan
119 Selamat bertugas
120 Sepuluh tahun
121 Kekuatan cinta yang tak biasa
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Selamat
2
Keterpaksaan
3
Mas Adit milik ku
4
Berteriak keras
5
Luka yang tak berdarah
6
Mengkhianati
7
Main nyosor ...
8
Luka
9
Lagi gila
10
Merebut hati suami mayor
11
Merutuki kebodohan sendiri
12
Pura-pura mencintai
13
Dengan hati
14
Enggak tega
15
Nancy ...
16
Enggak suka ...
17
Tinggalkan kami berdua
18
Mengintip
19
Membalas cinta
20
Perhatian
21
Karena kebaikan
22
Mual
23
Hamil
24
Pengkhianat
25
Terjebak
26
Tujuh bulanan
27
Tu-tu-tu-tunggu M-a-s
28
E-e-vi
29
Wanita gila
30
Kontraksi ...
31
Pengen tahu saja ...
32
Salon ...
33
Merebut ...
34
Cinta
35
Wanita penghancur
36
Selalu setia
37
Mengecewakan
38
Satu syarat ...
39
Kenangan dari Mas Adit
40
Aroma wangi
41
Cemburuan
42
Gila kamu, Mas!
43
Bukan anak kalian
44
Darah ...
45
Berita hot
46
Lepaskan ...
47
Coba saja ...
48
Minta maaf ...
49
Belum siap
50
Benar adanya ...
51
Pernikahan sirih
52
Uang enggak dapat, nyawa melayang ...
53
Berantakan ...
54
Tawanan ...
55
Maafkan Neng, Mas ...
56
Tidak mudah ...
57
Merebut hati ...
58
Istri pakaian bagi suami ...
59
Rasain!
60
Usaha ...
61
Suami egois ...
62
Kita racun ...
63
Syaratnya ...
64
Menjadi saksi ...
65
Cerita tentang sakitnya ...
66
Just simple ...
67
Nyatakan cinta ...
68
Wanita ini istri saya, tapi ...
69
Gisel ...
70
Usaha mulu!
71
Mas kangen ...
72
Gagal mulu ...
73
Buat sial ...
74
Menghasut orang, untuk menjatuhkan ...
75
Ma-ma-ma ... Pa-pa-pa
76
Enggak boleh ...
77
Enggak usah peduli ...
78
Mengalami kecelakaan tragis ...
79
Jangan ngomel terus ...
80
Mobil Teh Nancy kecelakaan ...
81
Sabotase ...
82
Mas Sean ...
83
Cari muka sama mertua ...
84
Menunggu janda mu ...
85
Membuat perhitungan
86
Getaran gempa ...
87
Abdi terjatuh ...
88
Memberikan beban tanggung jawab
89
Menghadiri sidang ...
90
Bisa menjadi mantan Mas Adit ...
91
Kesalahan ke-dua kalinya
92
Salah kamu ...
93
Terlalu baik
94
Story' yang berbeda
95
Bodohnya aku ...
96
Jaman Siti Nurbaya
97
Melumpuhkan pikiran Mas Adit ...
98
Akan membuktikan
99
Malu sama Bapak
100
Anak-anak suka asal
101
Kalian yang akad, ane yang pesta
102
Menginginkan dokter
103
Dicintai tanpa restu
104
Tidur di sofa
105
Delapan tahun lagi
106
Lamar aku
107
Pernikahan kilat
108
Aku malu
109
Istri yang tak tersentuh
110
Ketulusan Sindi
111
Mata-mata
112
Cara yang berbeda
113
Barak militer
114
Mengumbar kemesraan
115
Kawin gantung Arini dan Abdi
116
Yang penting nikah
117
Tanpa Evi
118
Ide yang sangat menyebalkan
119
Selamat bertugas
120
Sepuluh tahun
121
Kekuatan cinta yang tak biasa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!