Dengan hati

Setelah melakukan pembayaran, Adit membawa troli belanjaan menuju parkiran, yang ternyata bersebelahan dengan mobil butut Keluarga Pak Sunardi yang tampak kumuh dan tidak terawat.

Bambang semakin salah tingkah, saat melihat Adit membawa mobil sedan mewah, dengan dua digit yang menjadi angka keberuntungan setiap orang yang melihat kearah mereka berdua.

"Selamat Dit ..."

Hanya kalimat itu yang bisa keluar dari bibir Bambang, menunduk sungkan kearah Nancy.

Nancy mendengus dingin, melihat Aditya Atmaja yang masih saja menatap Evi dengan penuh perasaan bersalah, bahkan dengan tega menepis tangan istri sendiri dari lengan kekarnya.

Nancy mengambil kunci mobil dari tangan Adit, memberi perintah pada pria itu dihadapan Evi yang enggan beranjak dari tempat mereka berdiri ...

"Mas, mau ikut sama Neng! Atau pergi sama mereka?"

Pertanyaan Nancy menyadarkan Adit yang masih saja tampak bodoh jika sudah berhadapan dengan Evi.

Nancy yang sudah berada di stir kemudi merungut, terpaksa berpindah posisi ke kursi penumpang, tanpa mau turun dari mobil pribadinya.

"Kirain mau ikut sama wanita itu! Rupanya mau kembali juga ke paviliun ..." ejeknya.

Adit diam tak bergeming. Kali ini dia tidak ingin berdebat masalah Evi, namun hatinya masih bertanya-tanya apa penyebab Evi mengkhianati nya? Hanya itu yang terus menerus bersemayam dalam benaknya. 

Mereka berdua tiba di kediaman Sugondo. Sama sekali Adit melupakan janji Aldo yang akan datang di kediaman istrinya.

Ternyata pria, pemilik club' malam tersebut, sudah berada di teras rumah Nancy bersama Sugondo.

Adit menahan lengan Nancy agar tidak keluar mobil lebih dulu. Dia ingin memastikan pada gadis itu, status Aldo yang mengetahui kediaman istrinya.

"Hmm ... Neng ada hubungan apa dengan Aldo?"

Nancy sedikit berbisik ketelinga suaminya, "Aa Aldo itu mantan pacar Neng. Tuh lihat dia deket banget sama Bapak ..." tawanya menggoda sang suami.

Seketika wajah Adit berubah mengkerut jengkel. Dia menghela nafas panjang, memilih keluar lebih dulu, meninggalkan istrinya didalam mobil.

Nancy hanya geleng-geleng kepala, "Pria aneh ... Enggak cinta, tapi kalau melihat sosok pria yang datang ke rumah langsung cemburu. Ini ni, nasib menikah dengan pria yang dikhianati ... Ujung-ujungnya aku jadi korban perasaan. Jangan-jangan kalau dia pergi dinas dalam waktu lama, terus aku hamil anaknya, bisa-bisanya dia bertanya status anak sendiri. Ribet ternyata menikah dengan pria yang cemburuan ...," sesalnya menggerutu dalam hati.

Nancy keluar dari mobil mewahnya, mengurusi semua barang-barang belanjaan, menumpukkan di meja dapur mini yang berada di paviliunnya.

Bergegas Nancy keluar dari rumah paviliun itu, hanya untuk berbasa-basi dengan Aldo.

"Maaf Aa, tadi malam Neng enggak ngeh pas kita ketemu di club' saat jemput Mas Adit. Karena lampunya remang-remang, jadi mata agak buram." jelasnya.

Aldo mengangguk mengerti, menatap Nancy yang duduk dihadapannya.

"Bagaimana Angga? Betah?" tanyanya pelan, sambil mengalihkan pandangan kearah Adit.

"Betah Aa, tenang saja!" jawab Nancy santai.

Sementara Adit menatap sinis kearah Nancy yang memilih duduk dihadapan Aldo, tanpa mau melihat kode matanya.

Cara duduk Nancy yang menyilangkan kaki jenjangnya, membuat mini dress wanita yang berstatus istri Adit itu sedikit menyibak kan paha yang terlihat sangat halus juga mulus.

Adit menutup paha istrinya yang terbuka dengan sapu tangan yang ada dalam saku celananya.

Nancy menggeleng, dia hanya tersenyum tipis, melirik aneh pada Adit yang ternyata sangat perhatian.

Aldo yang mengetahui bagaimana sahabatnya, hanya memijat pelipisnya, tersenyum tipis.

"Lo kayak enggak tahu selera ane saja, bro. Ane maunya sama wanita malam, bukan cewek rumahan!" tawanya menggoda Adit.

Adit yang jengkel mendengar candaan sahabatnya, hanya bisa menjawab, "Buktinya Bambang mengkhianati aku!" sesalnya ...

Mereka yang mendengar penuturan Adit, saling bertatapan dan tertawa terbahak-bahak.

Nancy yang mendengar kesedihan sang suami sedikit berbisik, "Neng turut prihatin yah Mas ..." tawanya semakin kencang.

Air mata Nancy seketika tergenang di sudut matanya, dia menjelaskan siapa Aldo pada Adit, "Aa Aldo ini keluarga Bapak, Mas. Masih ada hubungan darah. Hanya saja kami tidak begitu dekat dengan keluarga mereka. Karena mereka baru pindah dari luar negeri. Baru ketemu tadi malam saat jemput Mas Adit."

Adit mengangguk-anggukkan kepalanya, sedikit terkejut mendengar bahwa istrinya dan Aldo merupakan keluarga.

"Pantas saja ... Mereka bisa dikatakan dekat!" sesalnya menggerutu dalam hati.

Nancy sengaja meninggalkan suaminya bersama Aldo, karena tidak ingin mengganggu privasi mereka berdua.

Didalam paviliun, Nancy sengaja menghabiskan waktu untuk membereskan rumah. Menghubungi pihak londry yang biasa mencuci pakaiannya selama ini, tanpa memberatkan kedua orangtuanya.

Nancy memang tumbuh dari keluarga kaya didaerah nya. Sugondo yang memiliki perkebunan teh dengan lahan sejauh mata memandang, memiliki pabrik besar juga mewah.

Telah lama Nancy meminta pada Sugondo agar meminta Aditya untuk melamarnya, pada Atmaja yang merupakan partner bisnis keluarga itu selama ini.

Mungkin dunia sudah terbalik. Benar, cinta Nancy pada Adit, membuat dunianya benar-benar terbalik ...

Tentu kedatangan Sugondo kekediaman Atmaja kala itu, membuat pria paruh baya tersebut merasa bahagia. Bagaimana tidak, putra kesayangannya dicintai dalam diam oleh anak sahabat sendiri.

Kepulangan Adit yang sudah diketahui oleh Atmaja, melalui kerabatnya, membuatnya semakin yakin bahwa Nancy lah yang pantas menjadi pendamping putra kesayangannya.

Ditambah, ketahuannya Evi telah berbuat mesum di perkebunan Keluarga Nancy, yang hampir di keroyok warga, karena ketahuan melakukan hal terlarang di sana.

Membuat Sulastri mengutuk putri kesayangan Sunardi yang dengan sadar bermain api saat putranya dinas ke Yordania. Air mata Ibu Adit jatuh tak tertahankan, hingga memutuskan untuk menikahkan putranya dengan Nancy.

Kini, keluarga masih menikmati pemandangan kebersamaan anak menantunya dari kejauhan.

Mungkin ada pepatah mengatakan, 'Cinta datang karena telah terbiasa' ...

Nancy masih sibuk menjadi mempersiapkan makan malamnya dengan Adit. Rumah paviliun yang dipersiapkan Sugondo, cukup luas dan mewah.

Cukup lama Adit berbincang-bincang dengan Aldo, sedikit belajar dari pengalaman sahabatnya tentang malam pertama ...

Wajah Adit tampak memerah, saat Aldo mengetahui bahwa sahabatnya belum melakukan apapun pada sepupunya tersebut.

"Gila lo! Pantas saja Evi selingkuh dari lo! Ternyata lebih polos lo dari ane ...!" sesalnya pada sahabat terbodohnya.

"Ssssht ... Ane belum berani! Jujur ane takut bro ... Apalagi setelah lo racunin ane ... Semakin enggak tega!"

Aldo tersenyum lebar, sedikit menasehati Aditya Atmaja yang merupakan sahabat kecilnya ...

"Dengerin ane yah ... Nancy itu kalau ane lihat, jatuh hati sama lo. Jangan sampai perasaan cintanya itu hilang. Ane cerita sedikit, tentang pernikahan ane yang juga di jodohkan. Ane justru nyesel banget sekarang, kenapa tidak dari dulu ane ketemu sama Emi. Toh bini ane kagak cemburuan, dengan dunia ane yang lumayan jauh dari kata setia. Tapi dia percaya sama ane, membuat hati ane yakin bahwa Emi lah wanita yang baik menjadi pendamping ..."

Adit terdiam, wajahnya menekuk seketika, berusaha tersenyum, walau hatinya sedikit khawatir, dia tidak dapat berkata-kata. Hanya ada sedikit perasaan bersalah dalam hatinya, karena dengan tega menyakiti istri sendiri dengan sadar.

Lagi-lagi Adit merasakan, perubahan yang terjadi pada Nancy.

"Tapi bagaimana ane mengembalikan semua kepercayaan Nancy, Do?"

Aldo tersenyum tipis, "Lakukan dengan hati, bukan pakai nafsu!"

Terpopuler

Comments

Tari Gan

Tari Gan

dengerin tuh mas Aldo pak mayor, lakukan dengan hati bukan dengan nafsu

2022-09-25

2

DearPE

DearPE

Nah loh udah diajarin noh ama babang Aldo, ayo Aditya perjuangin nancy dong entar nyesel nyaho lu

2022-09-25

3

G-Dragon

G-Dragon

nyesel Lo kan dit...😤🥺

2022-09-25

2

lihat semua
Episodes
1 Selamat
2 Keterpaksaan
3 Mas Adit milik ku
4 Berteriak keras
5 Luka yang tak berdarah
6 Mengkhianati
7 Main nyosor ...
8 Luka
9 Lagi gila
10 Merebut hati suami mayor
11 Merutuki kebodohan sendiri
12 Pura-pura mencintai
13 Dengan hati
14 Enggak tega
15 Nancy ...
16 Enggak suka ...
17 Tinggalkan kami berdua
18 Mengintip
19 Membalas cinta
20 Perhatian
21 Karena kebaikan
22 Mual
23 Hamil
24 Pengkhianat
25 Terjebak
26 Tujuh bulanan
27 Tu-tu-tu-tunggu M-a-s
28 E-e-vi
29 Wanita gila
30 Kontraksi ...
31 Pengen tahu saja ...
32 Salon ...
33 Merebut ...
34 Cinta
35 Wanita penghancur
36 Selalu setia
37 Mengecewakan
38 Satu syarat ...
39 Kenangan dari Mas Adit
40 Aroma wangi
41 Cemburuan
42 Gila kamu, Mas!
43 Bukan anak kalian
44 Darah ...
45 Berita hot
46 Lepaskan ...
47 Coba saja ...
48 Minta maaf ...
49 Belum siap
50 Benar adanya ...
51 Pernikahan sirih
52 Uang enggak dapat, nyawa melayang ...
53 Berantakan ...
54 Tawanan ...
55 Maafkan Neng, Mas ...
56 Tidak mudah ...
57 Merebut hati ...
58 Istri pakaian bagi suami ...
59 Rasain!
60 Usaha ...
61 Suami egois ...
62 Kita racun ...
63 Syaratnya ...
64 Menjadi saksi ...
65 Cerita tentang sakitnya ...
66 Just simple ...
67 Nyatakan cinta ...
68 Wanita ini istri saya, tapi ...
69 Gisel ...
70 Usaha mulu!
71 Mas kangen ...
72 Gagal mulu ...
73 Buat sial ...
74 Menghasut orang, untuk menjatuhkan ...
75 Ma-ma-ma ... Pa-pa-pa
76 Enggak boleh ...
77 Enggak usah peduli ...
78 Mengalami kecelakaan tragis ...
79 Jangan ngomel terus ...
80 Mobil Teh Nancy kecelakaan ...
81 Sabotase ...
82 Mas Sean ...
83 Cari muka sama mertua ...
84 Menunggu janda mu ...
85 Membuat perhitungan
86 Getaran gempa ...
87 Abdi terjatuh ...
88 Memberikan beban tanggung jawab
89 Menghadiri sidang ...
90 Bisa menjadi mantan Mas Adit ...
91 Kesalahan ke-dua kalinya
92 Salah kamu ...
93 Terlalu baik
94 Story' yang berbeda
95 Bodohnya aku ...
96 Jaman Siti Nurbaya
97 Melumpuhkan pikiran Mas Adit ...
98 Akan membuktikan
99 Malu sama Bapak
100 Anak-anak suka asal
101 Kalian yang akad, ane yang pesta
102 Menginginkan dokter
103 Dicintai tanpa restu
104 Tidur di sofa
105 Delapan tahun lagi
106 Lamar aku
107 Pernikahan kilat
108 Aku malu
109 Istri yang tak tersentuh
110 Ketulusan Sindi
111 Mata-mata
112 Cara yang berbeda
113 Barak militer
114 Mengumbar kemesraan
115 Kawin gantung Arini dan Abdi
116 Yang penting nikah
117 Tanpa Evi
118 Ide yang sangat menyebalkan
119 Selamat bertugas
120 Sepuluh tahun
121 Kekuatan cinta yang tak biasa
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Selamat
2
Keterpaksaan
3
Mas Adit milik ku
4
Berteriak keras
5
Luka yang tak berdarah
6
Mengkhianati
7
Main nyosor ...
8
Luka
9
Lagi gila
10
Merebut hati suami mayor
11
Merutuki kebodohan sendiri
12
Pura-pura mencintai
13
Dengan hati
14
Enggak tega
15
Nancy ...
16
Enggak suka ...
17
Tinggalkan kami berdua
18
Mengintip
19
Membalas cinta
20
Perhatian
21
Karena kebaikan
22
Mual
23
Hamil
24
Pengkhianat
25
Terjebak
26
Tujuh bulanan
27
Tu-tu-tu-tunggu M-a-s
28
E-e-vi
29
Wanita gila
30
Kontraksi ...
31
Pengen tahu saja ...
32
Salon ...
33
Merebut ...
34
Cinta
35
Wanita penghancur
36
Selalu setia
37
Mengecewakan
38
Satu syarat ...
39
Kenangan dari Mas Adit
40
Aroma wangi
41
Cemburuan
42
Gila kamu, Mas!
43
Bukan anak kalian
44
Darah ...
45
Berita hot
46
Lepaskan ...
47
Coba saja ...
48
Minta maaf ...
49
Belum siap
50
Benar adanya ...
51
Pernikahan sirih
52
Uang enggak dapat, nyawa melayang ...
53
Berantakan ...
54
Tawanan ...
55
Maafkan Neng, Mas ...
56
Tidak mudah ...
57
Merebut hati ...
58
Istri pakaian bagi suami ...
59
Rasain!
60
Usaha ...
61
Suami egois ...
62
Kita racun ...
63
Syaratnya ...
64
Menjadi saksi ...
65
Cerita tentang sakitnya ...
66
Just simple ...
67
Nyatakan cinta ...
68
Wanita ini istri saya, tapi ...
69
Gisel ...
70
Usaha mulu!
71
Mas kangen ...
72
Gagal mulu ...
73
Buat sial ...
74
Menghasut orang, untuk menjatuhkan ...
75
Ma-ma-ma ... Pa-pa-pa
76
Enggak boleh ...
77
Enggak usah peduli ...
78
Mengalami kecelakaan tragis ...
79
Jangan ngomel terus ...
80
Mobil Teh Nancy kecelakaan ...
81
Sabotase ...
82
Mas Sean ...
83
Cari muka sama mertua ...
84
Menunggu janda mu ...
85
Membuat perhitungan
86
Getaran gempa ...
87
Abdi terjatuh ...
88
Memberikan beban tanggung jawab
89
Menghadiri sidang ...
90
Bisa menjadi mantan Mas Adit ...
91
Kesalahan ke-dua kalinya
92
Salah kamu ...
93
Terlalu baik
94
Story' yang berbeda
95
Bodohnya aku ...
96
Jaman Siti Nurbaya
97
Melumpuhkan pikiran Mas Adit ...
98
Akan membuktikan
99
Malu sama Bapak
100
Anak-anak suka asal
101
Kalian yang akad, ane yang pesta
102
Menginginkan dokter
103
Dicintai tanpa restu
104
Tidur di sofa
105
Delapan tahun lagi
106
Lamar aku
107
Pernikahan kilat
108
Aku malu
109
Istri yang tak tersentuh
110
Ketulusan Sindi
111
Mata-mata
112
Cara yang berbeda
113
Barak militer
114
Mengumbar kemesraan
115
Kawin gantung Arini dan Abdi
116
Yang penting nikah
117
Tanpa Evi
118
Ide yang sangat menyebalkan
119
Selamat bertugas
120
Sepuluh tahun
121
Kekuatan cinta yang tak biasa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!