Mengintip

Beberapa pasang mata melihat kedua insan pasangan Adit dan Nancy yang tampak malu-malu saat bertemu, membuat rekan Aditya Atmaja sesama prajurit angkatan darat menjadi penasaran.

"Kenapa wajah Evi berubah jadi cantik? Penampilan juga berbeda, tidak kampungan, bahkan sangat beruntung sekali Adit menikahi wanita yang cantik alami seperti itu ..."

Tiga orang berpangkat kopral itu saling bercerita, mengingat wajah Evi yang Adit bawa kala itu.

"Gue rasa, cewek itu anak horang kayah. Mobil sedan accord seri terbaru dua seri yang di parkiran itu kata ibu-ibu punya istri Adit. Secara, mana bisa mayor beliin mobil semewah itu! Sial ... Beruntungnya Adit," tawa mereka lagi dan lagi.

Ketiga pria itu mendekati ruang kantor Adit yang tampak sepi tanpa ada suara ...

Saat ke-tiganya tengah berusaha mencari celah dari lubang kunci, Kolonel Dida yang merupakan komandan Aditya mendehem di belakang mereka.

"Ehem ..."

Salah seorang yang menyadari kesalahan yang ia buat, seketika berbalik, berdiri tegap, memberi hormat dengan gerakan cepat.

"Siap Ndan! Hormat. Kami hanya penasaran komandan!" hormat kopral yang di dada kanannya tertulis nama Yuda.

"Hmm lari 30 putaran! Saya kasih waktu 10 menit!" hardik Dida tegas.

Kedua menelan ludahnya susah payah, saat mendengar 30 putaran yang harus dilakukan 10 menit.

Mana mungkin itu bisa terjadi, sementara lapangan 1000 meter, satu putaran dihabiskan 45 detik.

Sementara waktu yang di berikan Dida 10 menit 30 putaran? Ooogh my God ...

"Laksanakan!" teriak Dida dengan tegas.

Ketiga-nya menghentakkan kaki, memberi hormat, "Siap komandan! Laksanakan!"

Mereka menuju lapangan, yang terletak di samping kantor prajurit berpangkat.

Dida menghela nafas panjang, melihat kearah lapangan, hanya untuk menyaksikan ketiga pasukan elite itu mempertanggung jawabkan perbuatannya.

"Dasar anak muda! Pengen tahu urusan orang lain saja. Makanya nikah! Biar enggak suka urusin orang lain ...!" geramnya.

Sementara diruangan Aditya, Nancy tengah duduk di sofa ruangan Pak Mayor, dengan perasaan bahagia dengan wajah berseri-seri.

Walau dihati Nancy masih ada perasaan jengkel, karena mendengar nama Evi seharian, namun setelah bertemu dengan Aditya, ia justru tidak mampu bicara apapun.

Mereka hanya diam, diam dan diam.

Adit yang tampak salah tingkah, ragu-ragu untuk mendekati Nancy. Entah kenapa, jantungnya berdegup lebih kencang, bahkan dua kali lipat dari biasanya.

Apakah Adit mulai merasakan getaran cinta? Entahlah ... Kali ini ia ingin membahagiakan Nancy sebelum berangkat kebagian timur dunia.

"Neng ..."

Nancy menoleh kearah Adit, "Ya Mas ..."

"Hmm ... Sebentar lagi kita jalan yah? Mas kirimin data dulu, buat berangkat minggu depan."

Seketika Nancy hanya bisa mengangguk, matanya terasa sangat panas, merasakan air mata tengah tergenang di pelupuk mata indahnya.

Pelan Nancy hanya bisa bertanya, "Kok enggak kabarin, Neng? Justru tahu dari ibu-ibu rempong diruang pertemuan," rungutnya.

Adit tersenyum tipis, mendengar ucapan istrinya. Dia menatap kearah Nancy, menjawab pertanyaan Nancy dengan sangat lembut, walau belum berani untuk mendekatinya.

"Maaf ... Tadi rencananya mau hubungi Neng begitu menerima perintah, tapi langsung latihan dan membuat rencana strategi yang belum rampung. Jadi lebih baik bicara langsung saat bertemu saja."

Nancy terdiam, dia mengangguk mengerti. Merebahkan tubuhnya lebih dalam disofa ruangan suaminya.

Selama menjadi istri Aditya Atmaja, baru kali ini Adit benar-benar memperlakukannya dengan sangat baik. Dia mampu mengakui bahwa Nancy istri, dihadapan sahabatnya.

Nancy hanya bisa memandangi wajah tampan suaminya, yang tengah sibuk di meja kerja nya. 

Entah keberanian dari mana, Nancy berpikir sedikit nakal untuk menggoda Adit yang masih tampak sibuk dengan pekerjaannya.

Perlahan ia berdiri, mendekati meja kerja Adit, mengusap punggung suaminya dengan penuh kelembutan. Membungkukkan tubuhnya, hanya untuk melihat ke layar laptop.

Jemari Adit seketika bergetar, dadanya bergemuruh, bahkan jakunnya turun naik, membuat dia tampak gugup, "Ne-ne-neng ... Kamu ngapain? Duduk disofa dulu. M-m-mas selesaikan kerjaan dulu."

Nancy tersenyum sumringah, menoleh kearah Adit, menatap suaminya dengan perasaan cinta dan bahagia.

"Neng cinta sama Mas ..."

Adit meneguk air ludahnya susah payah, nafasnya terasa berat dan jantungnya semakin berdegup kencang, sehingga dia benar-benar tidak percaya, bahwa ada seorang gadis seberani Nancy.

"Hmm ... Bukankah seharusnya yang mengungkapkan perasaan cinta itu lebih dominan cowok? A-a-apa Neng yakin dengan ucapan eee cinta itu ..."

Nancy tersenyum nakal, mendekatkan wajahnya ke wajah Adit, kali ini dia harus lebih berani dari biasanya. Mengikuti arahan Ijum sahabatnya.

'Jika hatinya belum bisa kamu rebut, rebut tubuhnya ... Maka hatinya akan mengikuti alunan tubuh dengan sendirinya...'

Nancy bergumam dalam hati sendiri, "Bener juga tuh kalimat Ijum, setidaknya lebih agresif sedikit tidak masalah. Hanya untuk merebut hati suami ..."

Bibir Nancy lebih dulu mengecup bibir Adit. Entahlah ... Kali ini Adit menerima dan terbuai dalam suasana perasaannya.

Adit menyambut mesra bibir Nancy yang semakin hari semakin manis ia rasa. Tanpa perasaan canggung, Adit mendekap tubuh Nancy agar dapat lebih dekat dan bersentuhan dengan tangan hangatnya.

Cukup lama kedua insan itu saling mellumat, mendessah kecil, membuat mereka terlena dalam perasaan. Namun, ketukan pintu, kemudian pintu perlahan terbuka lebar, membuat Adit melepaskan tangannya dari pinggang Nancy, membantu istrinya untuk segera berdiri dari pangkuannya.

Adit berdiri tegap, memberi hormat pada Dida sang komandan yang masuk bersama Luqman.

Mata Dida tertuju pada Nancy yang sangat anggun, bahkan ia mengagumi kecantikan seorang istri mayor yang berdiri di hadapannya.

Dengan tenang Dida mendekati meja Aditya yang masih tampak gugup, sesekali melirik kearah Nancy yang tidak ada perasaan takut sama sekali.

Dida sang komandan bertanya menatap Adit, "Siapa wanita ini Dit?"

"Izin Ndan, wanita ini istri saya!"

Dida mengangguk, menoleh kearah Luqman, "Tuh ... Kalau punya istri dibawa kemana-mana. Biar ada penyemangat jika di kantor!"

Luqman tertawa kecil mendengar sindiran sang komandan, karena Luqman belum menikah ...

"Siap Ndan! Jika sudah tiba masanya, akan saya bawa wanita yang tepat ke meja saya."

Dida menepuk-nepuk pundak Luqman. Kembali menatap kearah Adit, memberikan satu gulungan perencanaan peta strategi mereka dalam mengkondisikan pasukan khusus yang akan menyusul kelima abdi negara terbaik itu.

"Bisa kita bahas ini sekarang? Atau besok pagi saja? Sepertinya kalau sekarang Komandan Adit tengah menikmati masa indahnya. Kita beri ruang saja! Ingat, kunci pintu ruangan, agar tidak terjadi 30 putaran seperti Kopral Yuda!"

Adit menautkan kedua alisnya, begitu juga Nancy yang tampak tersenyum bahagia karena mendengar suaminya memperkenalkan dirinya sebagai istri, bukan kekasih.

"Neng yakin, Mas Adit sudah mulai mencintai Neng. Karena ciumannya kali ini sangat berbeda ..." senyumnya menyeringai, saat melihat ketiga pria itu meninggalkan ruangan, hanya untuk melihat tiga kopral yang mendapatkan hukuman dari Komandan Dida.

Mereka berlari, sambil bernyanyi serempak, sesuai arahan Dida ...

"Kami kopral yang suka mengintip ... Aku kopral yang suka mengintip ... Saya kopral yang suka mengintip ..."

Membuat Aditya juga Luqman tertawa terbahak-bahak, mendengar nyanyian yang diciptakan sang komandan.

"Gelo ..."

Adit menggelengkan kepalanya, mencari keberadaan Nancy yang masih berada di ruangannya. Melongokkan kepalanya, hanya untuk bertanya ...

"Neng ... Mau disini dulu? Atau kita lanjutkan di rumah?"

Nancy menaikkan kedua bahunya, tertawa kecil mendengar pertanyaan Aditya, yang akhirnya mulai memberi celah untuk perasaannya.

Terpopuler

Comments

Tari Gan

Tari Gan

wahhh roman romannya sudah mulai bucin tuh,

2022-09-27

0

Chay-in27

Chay-in27

othor sumpah, update yang banyak dong.. aku penasaran, dengan mereka ...🥺🥺🥺

nancy sabar yah... di tinggal Adit setahun...😰😰

2022-09-27

2

G-Dragon

G-Dragon

hahaha ... aku yakin Adit tergila-gila sama Nancy.. tapi kenapa mereka berpisah secepat ini.. setahun lhoo itu...😭😭😤

2022-09-27

2

lihat semua
Episodes
1 Selamat
2 Keterpaksaan
3 Mas Adit milik ku
4 Berteriak keras
5 Luka yang tak berdarah
6 Mengkhianati
7 Main nyosor ...
8 Luka
9 Lagi gila
10 Merebut hati suami mayor
11 Merutuki kebodohan sendiri
12 Pura-pura mencintai
13 Dengan hati
14 Enggak tega
15 Nancy ...
16 Enggak suka ...
17 Tinggalkan kami berdua
18 Mengintip
19 Membalas cinta
20 Perhatian
21 Karena kebaikan
22 Mual
23 Hamil
24 Pengkhianat
25 Terjebak
26 Tujuh bulanan
27 Tu-tu-tu-tunggu M-a-s
28 E-e-vi
29 Wanita gila
30 Kontraksi ...
31 Pengen tahu saja ...
32 Salon ...
33 Merebut ...
34 Cinta
35 Wanita penghancur
36 Selalu setia
37 Mengecewakan
38 Satu syarat ...
39 Kenangan dari Mas Adit
40 Aroma wangi
41 Cemburuan
42 Gila kamu, Mas!
43 Bukan anak kalian
44 Darah ...
45 Berita hot
46 Lepaskan ...
47 Coba saja ...
48 Minta maaf ...
49 Belum siap
50 Benar adanya ...
51 Pernikahan sirih
52 Uang enggak dapat, nyawa melayang ...
53 Berantakan ...
54 Tawanan ...
55 Maafkan Neng, Mas ...
56 Tidak mudah ...
57 Merebut hati ...
58 Istri pakaian bagi suami ...
59 Rasain!
60 Usaha ...
61 Suami egois ...
62 Kita racun ...
63 Syaratnya ...
64 Menjadi saksi ...
65 Cerita tentang sakitnya ...
66 Just simple ...
67 Nyatakan cinta ...
68 Wanita ini istri saya, tapi ...
69 Gisel ...
70 Usaha mulu!
71 Mas kangen ...
72 Gagal mulu ...
73 Buat sial ...
74 Menghasut orang, untuk menjatuhkan ...
75 Ma-ma-ma ... Pa-pa-pa
76 Enggak boleh ...
77 Enggak usah peduli ...
78 Mengalami kecelakaan tragis ...
79 Jangan ngomel terus ...
80 Mobil Teh Nancy kecelakaan ...
81 Sabotase ...
82 Mas Sean ...
83 Cari muka sama mertua ...
84 Menunggu janda mu ...
85 Membuat perhitungan
86 Getaran gempa ...
87 Abdi terjatuh ...
88 Memberikan beban tanggung jawab
89 Menghadiri sidang ...
90 Bisa menjadi mantan Mas Adit ...
91 Kesalahan ke-dua kalinya
92 Salah kamu ...
93 Terlalu baik
94 Story' yang berbeda
95 Bodohnya aku ...
96 Jaman Siti Nurbaya
97 Melumpuhkan pikiran Mas Adit ...
98 Akan membuktikan
99 Malu sama Bapak
100 Anak-anak suka asal
101 Kalian yang akad, ane yang pesta
102 Menginginkan dokter
103 Dicintai tanpa restu
104 Tidur di sofa
105 Delapan tahun lagi
106 Lamar aku
107 Pernikahan kilat
108 Aku malu
109 Istri yang tak tersentuh
110 Ketulusan Sindi
111 Mata-mata
112 Cara yang berbeda
113 Barak militer
114 Mengumbar kemesraan
115 Kawin gantung Arini dan Abdi
116 Yang penting nikah
117 Tanpa Evi
118 Ide yang sangat menyebalkan
119 Selamat bertugas
120 Sepuluh tahun
121 Kekuatan cinta yang tak biasa
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Selamat
2
Keterpaksaan
3
Mas Adit milik ku
4
Berteriak keras
5
Luka yang tak berdarah
6
Mengkhianati
7
Main nyosor ...
8
Luka
9
Lagi gila
10
Merebut hati suami mayor
11
Merutuki kebodohan sendiri
12
Pura-pura mencintai
13
Dengan hati
14
Enggak tega
15
Nancy ...
16
Enggak suka ...
17
Tinggalkan kami berdua
18
Mengintip
19
Membalas cinta
20
Perhatian
21
Karena kebaikan
22
Mual
23
Hamil
24
Pengkhianat
25
Terjebak
26
Tujuh bulanan
27
Tu-tu-tu-tunggu M-a-s
28
E-e-vi
29
Wanita gila
30
Kontraksi ...
31
Pengen tahu saja ...
32
Salon ...
33
Merebut ...
34
Cinta
35
Wanita penghancur
36
Selalu setia
37
Mengecewakan
38
Satu syarat ...
39
Kenangan dari Mas Adit
40
Aroma wangi
41
Cemburuan
42
Gila kamu, Mas!
43
Bukan anak kalian
44
Darah ...
45
Berita hot
46
Lepaskan ...
47
Coba saja ...
48
Minta maaf ...
49
Belum siap
50
Benar adanya ...
51
Pernikahan sirih
52
Uang enggak dapat, nyawa melayang ...
53
Berantakan ...
54
Tawanan ...
55
Maafkan Neng, Mas ...
56
Tidak mudah ...
57
Merebut hati ...
58
Istri pakaian bagi suami ...
59
Rasain!
60
Usaha ...
61
Suami egois ...
62
Kita racun ...
63
Syaratnya ...
64
Menjadi saksi ...
65
Cerita tentang sakitnya ...
66
Just simple ...
67
Nyatakan cinta ...
68
Wanita ini istri saya, tapi ...
69
Gisel ...
70
Usaha mulu!
71
Mas kangen ...
72
Gagal mulu ...
73
Buat sial ...
74
Menghasut orang, untuk menjatuhkan ...
75
Ma-ma-ma ... Pa-pa-pa
76
Enggak boleh ...
77
Enggak usah peduli ...
78
Mengalami kecelakaan tragis ...
79
Jangan ngomel terus ...
80
Mobil Teh Nancy kecelakaan ...
81
Sabotase ...
82
Mas Sean ...
83
Cari muka sama mertua ...
84
Menunggu janda mu ...
85
Membuat perhitungan
86
Getaran gempa ...
87
Abdi terjatuh ...
88
Memberikan beban tanggung jawab
89
Menghadiri sidang ...
90
Bisa menjadi mantan Mas Adit ...
91
Kesalahan ke-dua kalinya
92
Salah kamu ...
93
Terlalu baik
94
Story' yang berbeda
95
Bodohnya aku ...
96
Jaman Siti Nurbaya
97
Melumpuhkan pikiran Mas Adit ...
98
Akan membuktikan
99
Malu sama Bapak
100
Anak-anak suka asal
101
Kalian yang akad, ane yang pesta
102
Menginginkan dokter
103
Dicintai tanpa restu
104
Tidur di sofa
105
Delapan tahun lagi
106
Lamar aku
107
Pernikahan kilat
108
Aku malu
109
Istri yang tak tersentuh
110
Ketulusan Sindi
111
Mata-mata
112
Cara yang berbeda
113
Barak militer
114
Mengumbar kemesraan
115
Kawin gantung Arini dan Abdi
116
Yang penting nikah
117
Tanpa Evi
118
Ide yang sangat menyebalkan
119
Selamat bertugas
120
Sepuluh tahun
121
Kekuatan cinta yang tak biasa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!