Lelah itulah yang dirasakan orang-orang dari selatan yang merupakan kelompok bandit gurun scorpion, sebagai bandit mereka memang tidak punya tempat tinggal layaknya orang biasa, tapi di hutan hujan tropis di mana mereka berada saat ini benar-benar membuat mereka sangat frustasi.
Tidak hanya suhu udara lembab yang sangat berbeda dari gurun tempat asal mereka tapi hujan terkadang juga turun membuat para bandit itu merasa kedinginan serta berbagai gangguan lainnya seperti serangga nyamuk yang membuat mereka merasa sangat tidak nyaman.
Beberapa anggota kelompok bandit gurun itu memang sudah beberapa kali melakukan protes kepada pemimpin mereka Rogret Wrimas untuk masalah yang mereka hadapi selama perjalanan tapi Rogret bersikeras untuk melanjutkan perburuan mereka mencari Kirt Johan untuk balas dendamnya dan para bandit itu masih terus mengikutinya karena Rogret menjanjikan kalau semua uang imbalan untuk Kirt Johan akan di bagikan kepada seluruh anggota kelompok bandit yang berjumlah lebih dari seratus orang itu.
Anak buah Rogret Wrimas saat ini telah menyebar dalam kelompok-kelompok berbeda untuk menyisir hutan mencari petunjuk keberadaan Kirt Johan.
Sementara itu Kirt Johan terlihat sedang mengendap-endap perlahan mendekati salah satu tenda yang di buat kelompok bandit Scorpion dan dengan mengandalkan kelengahan para bandit yang sedang beristirahat di pagi hari, itu seperti dugaan Kirt karena tidak banyak bandit yang telah bangun bahkan hanya ada tiga orang yang sedang terlihat menghangatkan diri di dekat api unggun yang berhasil mereka buat.
"Pagi ini dingin sekali, Hardan kenapa harus kita yang bertugas menyiapkan sarapan hari ini." Keluh seorang di antara mereka.
"Mau bagaimana lagi sekarang memang sudah giliran kita dan semalam hujan turun sangat deras jadi pagi ini memang sangat dingin dan berkabut." Jawab Hardan.
"Benar suasana seperti ini memang paling nyaman untuk tidur tapi kita malah harus bangun lebih awal sepagi ini." Kata Jafar kepada Hardan.
"Kalian berdua jangan mengeluh terus dan kamu Jafar sekarang pergilah mencari kayu kering lagi, aku akan pergi mengambil air untuk memasak sementara Hardan tetap berjaga di sini."
"Ah Liefan kenapa harus aku lagi, meskipun kita di dalam hutan tapi sangat sulit mencari kayu bakar yang masih kering di kondisi seperti ini." Protes Jafar.
"Sudahlah Jafar kerjakan saja atau kita akan di marahi karena tidak dapat menyiapkan sarapan untuk yang lain." Kata Hardan.
"Iya-iya aku kerjakan sekarang." Jafar kemudian bangkit dari duduknya di dekat api unggun yang hangat kemudian berjalan menuju ke arah pepohonan yang sedikit rimbun.
Kirt Johan segera menyembunyikan diri karena bandit yang bernama Jafar terlihat mendekat ke tempatnya yang sedang memata-matai para bandit itu.
Sementara itu Jafar terlihat mengamati lantai hutan mencari kayu bakar hingga Kirt berlahan bergerak ke belakang punggung Jafar untuk menyergapnya tapi Kirt tak sengaja menginjak sebuah ranting kayu membuat Jafar langsung berbalik menyadari diri Kirt yang sudah bersiap dengan pisaunya.
"Sialan ternyata benar kamu berada di wilayah ini, Hardan bangunkan yang lain Kirt Johan berada di sini!" Teriak Jafar dengan keras memperingatkan Hardan yang berjaga di dekat tenda.
Hardan yang mendengar peringatan dari Jafar di kejauhan segera membangunkan rekan-rekan.
"Kalian semua cepat bangun Kirt Johan berada di sini!" Teriak Hardan membangunkan rekan-rekannya yang masih beristirahat si dalam tenda.
"Apa katamu buronan yang boss incar berada di sini?"
"Iya cepat bangunkan yang lainnya kita harus bergegas membantu Jafar!" Ucap Hardan.
Para bandit itupun segera bangun dan mengambil senjata mereka kemudian langsung bergegas mengikuti Hardan menuju tempat Jafar.
Jafar segera mencabut pedangnya untuk bertahan melawan Kirt Johan sampai bantuan datang.
"Sialan kamu tidak akan bisa lari lagi sekarang aku Jafar akan menghadapimu!" Ucap Jafar sambil berusaha menyerang Kirt Johan.
Jafar cukup hebat dalam bertarung tapi kemampuannya masih jauh di bandingkan Kirt Johan yang merupakan petualang kelas perak hingga Kirt berhasil menusuk betis dari Jafar dengan pisaunya kemudian bergegas melarikan diri.
"Jafar di mana dia?" Tanya Hardan yang datang bersama sekitar dua puluh bandit yang baru terbangun.
"Dia baru saja lari ke arah sana jadi kalian cepat kejar dia!" Ucap Jafar kepada rekan-rekan yang baru datang.
Hardan segera melakukan pengejaran sementara Jafar masih di sana berusaha bangun dan berjalan menuju tenda.
"Jafar apa yang terjadi kenapa kamu bisa terluka seperti ini?" Tanya Liefan yang baru kembali mengambil air dan terkejut saat melihat rekanya yang berjalan pincang dengan luka di betisnya.
"Aku baru saja bertarung melawan buronan yang kita cari." Jawab Jafar.
"Kirt Johan di mana dia?" Sahut Liefan yang langsung terlihat waspada.
"Dia sudah lari dan Hardan bersama yang lainnya sedang mengejarnya." Kata Jafar.
"Benarkah kalau begitu aku harus menyusul mereka!" Ucap Liefan.
"Liefan itu tidak perlu yang lebih penting sekarang kamu segera pergilah ke tenda tempat boss kita berada, Ia harus tahu kalau Kirt Johan di sini di wilayah dekat kaki pegunungan Wiwardin." Suruh Jafar kepada Liefan.
"Jafar lalu bagaimana dengan lukamu?" Kata Liefan yang terlihat mengkawatirkan temannya yang masih terluka.
"Aku akan baik-baik saja ini hanya luka kecil aku bisa merawatnya sendiri jadi kamu pergilah karena boss kita Rogret harus mengetahui hal ini." Kata Jafar.
Liefan segera bergegas berlari menerobos hutan untuk menuju tenda di mana Rogret Wrimas dan sebagian besar kelompok banditnya berada.
Sementara itu Kirt Johan terus berlari menghindari kejaran bandit Scorpion yang memburunya di dalam hutan.
"Sialan di mana dia!" Kata Hardan karena ia dan rekan-rekannya tidak melihat keberadaan Kirt Johan lagi sampai sebuah siulan terdengar dari kejauhan dan kelompok bandit itu langsung dapat melihat sosok Kirt Johan dari arah siulan itu berasal.
"Dia di sebelah sana, cepat kejar!"
Para bandit segera melakukan pengejaran kembali tapi ketika mereka berada di lokasi terakhir tempat Kirt terlihat mereka langsung kehilangan jejaknya hingga sebuah siulan yang nyaring kembali terdengar memberitahu mereka.
"Sialan dia meremehkan kita, cepat kejar dia." Ucap Hardan yang bersama rekan-rekannya terus melakukan pengejaran.
Hardan dan para bandit di sana merasa sangat kesal karena Kirt Johan lebih cepat dari mereka semua bahkan Kirt sesekali memberikan tanda siulan untuk mengejek mereka dengan memberitahu lokasinya sampai akhirnya Kirt Johan berada di lereng pegunungan dengan banyak bebatuan besar.
"Sebelah sana dia melewati beberapa batu besar itu!" Teriak salah seorang bandit memberitahu lokasi Kirt Johan tapi mereka langsung kembali kehilangan jejaknya saat sampai di lokasi itu.
"Dia tadi di sini tidak mungkin ia akan dapat pergi jauh aku akan mengawasi dari atas sini." Kata Hardan yang berdiri di atas batu karena dari sana ia pasti akan dapat melihat kemana arah perginya Kir Johan tapi Ia tidak melihat pergerakan apapun selain sebuah gua tidak jauh dari tempat terakhir Kirt Johan terlihat.
"Tidak ada dia sudah menghilang, Hardan apa kamu melihatnya dari atas sana?" Tanya seorang bandit kepada Hardan yang mengawasi dari atas batu.
"Sepertinya tidak ada tempat lain lagi selain gua di sebelah sana, Kirt Johan pasti masuk dan bersembunyi di dalamnya." Kata Hardan.
Para bandit itupun segera bergegas di mulut gua dan menemukan sebuah pisau di mulut gua yang kemungkinan telah di jatuhkan oleh Kirt Johan.
"Hardan lihatlah bukankah ini salah satu pisau yang di gunakan buronan itu?" Kata seorang bandit di sana.
"Tidak salah lagi Kirt Johan pasti menjatuhkannya saat masuk ke dalam gua ini." Ucap Hardan.
"Hardan apakah kita akan langsung masuk dan mengejarnya tapi mungkin ini akan lebih beresiko karena Kirt Johan adalah petualang kelas Thieft yang memiliki kemampuan menyembunyikan diri di kegelapan dalam gua." Ucap seorang bandit.
"Kita tidak mungkin menunggu sampai Rogret Wrimas datang membawa bantuan karena kita tidak tahu apakah gua ini bercabang dan memiliki pintu keluar lain, kita harus mendapatkannya selagi buronan itu belum terlalu jauh." Kata Hardan dan kemudian membawa sebagian besar bandit rekannya masuk ke dalam gua itu meninggalkan seorang di sana untuk berjaga sampai bantuan dari Rogret Wrimas tiba.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
mochamad ribut
up up
2022-11-11
0
mochamad ribut
up
2022-11-11
0
mochamad ribut
up ⚡🔨lagi
2022-11-11
1