TEROR SUARA ANAK KUCING
Setelah mereka berada dalam tenda dan mulai merebahkan badan.
Tiba-tiba dari kejauhan, sepertinya dari semak-semak terdengar suara anak kucing mengeong. Awalnya suara itu tak mereka hiraukan dan tak mencurigakan. Tapi suara itu semakin dekat hingga terdengar sangat dekat diluar tenda.
"Kok ada suara anak kucing ya..? padahal kemaren aku disini gak ada..?" tanya Rangga.
"Namanya juga alam bebas, kucing juga bebas maen kemana aja," jawab Arya sambil bercanda.
"Eh mana ada kucing pada ketinggian 2666 mdpl gini, lagian kucing hutan bukan endemik sini," kata Black dengan mode membantah.
Semakin lama suara anak kucing semakin keras dan suaranya semakin banyak. Arya keluar dari tenda mencoba melihat kalau-kalau memang itu anak kucing yang sedang kelaparan.
Namun semakin banyak suara anak kucing. Hingga membuat mereka semua merinding. Tak cuma itu suaranya berpindah-pindah dengan cepat. Arya mencoba mencari suara anak kucing kearah semak-semak, tapi tak satu pun Arya temukan anak kucing. Tiba-tiba ada kegelisan dalam tim, karena suara-suara anak kucing itu.
"Gak apa-apa kan Kak..?" tanya Elya yang sudah berada disamping Arya, raut wajahnya menggambarkan sedikit rasa takut.
"Gak apa-apa, kan cuma anak kucing, tinggal jitak kepalanya beres deh, ha ha ha" jawab Arya sambil terkekeh, mencoba mencairkan suasana, agar suasana tidak semakin mencekam.
"Yuk masuk ketenda lagi," ajak Arya sambil melangkah masuk tenda yang juga diikuti Elya masuk tendanya sendiri.
Saat pukul 23.15 WNT. Black membangunkan Arya. Ia menggoyang-goyang bahu Arya.
"Ada apa sich Black..?" tanya Arya sedikit kesal, karena matanya benar-benar terasa sangat berat.
"Kak Arya dengar tidak..? ada suara perempuan nyanyi sambil maen air itu diluar tenda," kata Black menjelaskan.
Arya memfokuskan pendengarannya.
"Eh iya Black, cuma sepertinya bukan dari temen-temen kita," ucap Arya sambil membangunkan Rangga dan merekam suara nyanyian itu menggunakan ponselnya. namun tiba-tiba suara itu berhenti, suasana menjadi hening kembali. Tak berapa lama tiba-tiba,
"Ssssrrrrk..! ssssrrrrkkk...!"
Terdengar suara langkah mendekati tenda, seperti suara ranting pantah terinjak, dan suara anak kucing kembali terdengar mengeong.
"Kak Arya seperti ada yang mencakar-cakar tenda kami dari luar, iiih takut kak," suara Elya terdengar khawatir dari tenda sebelah. Arya segera mengambil pisau lipat dari daypacknya. Lalu bersama Rangga keluar dari tenda untuk memastikan keadaan baik-baik saja.
Baru saja mereka keluar, tiba-tiba Arya terperanjat melihat Harimau jawa sebesar anak kerbau tanggung menatap kearahnya dan memperlihatkan gigi dan taringnya yang tajam. Harimau itu tidak mengaum, Harimau itu tampak seperti memberi salam pada Arya lalu melangkah pergi kearah rerimbunan semak, Arya mengarahkan senternya kearah Harimau itu pergi, namun lagi dan lagi keanehan terjadi semak-semak itu tak bergoyang sama sekali saat Harimau yang besar itu melewati.
Akhirnya untuk berjaga-jaga dari binatang-binatang liar mereka membuat api unggun. Malam itu mereka tidak tidur menjaga api tetap menyala, hingga pukul lima pagi mereka hanya duduk-duduk didekat api sambil merebus air buat masak dan bikin kopi.
...CREATED, NOV 2021...
...~°• CINK's eL A •°~...
...kita hidup dialam bebas tidak hanya sendiri saling menghormati adalah kunci keselamatan diri sendiri SALAM RIMBA, SALAM LESTARI BUMIKU...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments