"Hmmmm baiklah sudah cukup untuk saat, sebenarnya aku pengen kamu ikut aku kembali kepavilyun, tapi memang untuk saat belum waktunya, hmmm ya udah..!? jaga dirimu Ngga," ucap Arya, sambil mwlambaikan tangannya.
"Kak Rangga..? Verra pamit dulu ya..?" ucap Verra sambil memeluk Rangga.
"Suatu saat aku pasti akan bergabung dengan kalian, untuk saat ini aku akan tetap didesa ini, jaga dirimu baik-baik," ucap Rangga yang sebenarnya enggan berpisah dengan Verra. Setelah beberapa hari mereka bersama ada rasa aneh dihati mereka berdua. Setelah berpamitan merekapun bersiap kembali ke pavilyun.
...PUKUL 18.00 WNT...
Jeep Wrangler Rubicon warna firecracker red yang di naiki Arya dan Elya dan Jeep Wrangler Sport warna crystal metallic yang dinaiki Yogi, Ani dan Verra. Memasuki garasi pavilyun pecinta alam.
Tak ada kata-kata yang keluar dari mulut mereka. Mereka tenggelam dalam pikiran masing-masing. Rasa lelah seakan terbayar sudah dengan kepuasan menapaki indahnya alam ciptaan Tuhan.
"Black tolong Maping gunung Legenda dengan detail dan terperinci, juga gambar kuil di puncak abadi serta jalan mulai memasuki gunung sampai puncak ABADI, aku membutuhkan sesegera mungkin," perintah Arya pada Yogi saat mereka sampai di pavilyun.
"Siap Ndan.. tugas segera Laksakan," jawab Yoga.
"Okey aku tunggu hasilnya," kata Arya, seraya pergi menuju ruang utama dipavilyun. Sesampainya disana ternyata Elya lebih dulu sudah berada disana menghidupkan komputer dan memainkanya.
"Elya kok gak mandi dulu,,?" kata Arya lembut mode tegas dan wibawanya hilang dihadapan adik tersayangnya.
"Sebentar kak..? aku sedang mencari perusahaan kita yang paling kompeten untuk mengerjakan proyek kakak," jawab Elya yang masih menatap monitor didepannya.
"Baiklah, sebenarnya proyek ini tidak terlalu besar, namun yang sangat perlu diperhitungkan adalah dampak pembangunannya, jangan sampai merusak ekosistem dan habitat alamnya," pesan Arya.
"Hmmmmm baiklah aku mandi dulu," kata Arya sambil melangkah menuju kamar mandi.
"CEKLEK" suara pintu kamar mandi ditutup, dan Aryapun mulai melepas pakain outdoor yang ia kenakan.
...(maaf ya..?.. adegan dalam kamar mandi di SENSOR karena mengandung unsur ketelanjangan)...
Selesai mandi, dan sudah berpakaian santai Aryo merebahkan tubuhnya di ranjang empuk ruang pribadinya. Ada rasa nyaman menjalar keseluruh tubuhnya.
"CEKLEEEK" pintu terbuka,
Elya melangkah mendekati Arya yang sedang tiduran diranjang empuknya, Elya diduduk disamping ranjang.
"Ni kak..? ada dua perusahaan yang kompeten, semua datanya sudah aku print disini, kakak pelajari dulu." kata Elya sambil memberikan satu bendel kertas ditangannya.
"Makasih ya.. nunggu Black selesai maping lokasinya, setelah siap kita adakan pertemuan dengan mereka," ucap Arya sambil menerima tumpukan kertas itu.
"Okey.. aku tunggu kabar selanjutnya dari kakak kalau begitu Elya pulang dulu," ucap Elya.
"Udah malam apa tidak sebaiknya tidur sini aja," ucap Arya membujuk adiknya.
"Gak aach..? kakak mesum," jawab Elya sambil mengecup kening Arya. Dan melangkah keluar dari ruangan itu.
"Selamat malam adekku.."
Bisikan Arya penutup kebersamaan mereka malam itu. Arya masuk kedalam selimut untuk mengistirahatkan tubuhnya.
Pagi harinya sehabis mandi Arya turun kelantai satu pavilyun yang ternyata Yogi sudah berada disana.
"Pagi ndan.. tugas sudah saya laksanakan, coba dicek kalau sudah sesuai tinggal pint out saja," ucap Yogi sambil memperlihatkan maping puncak abadi yang masih ada di monitor kepada Arya. Arya memperhatikan maping itu dengan teliti.
"Black..! coba yang ini mulai dari lembah lali jiwa kasih gambar tangga batu, dan disini tempat Elya sakit kasih gambar gazebo, dan disini di sumber air panas kasih gambar danau, gambar kuil dan detail bahan bagunan saya sudah "ok"." kata Arya merevisi maping dan gambar rencana pembangunan gunung legenda.
"Siap ndan," ucap Yogi, dan langsung berkutat dengan komputer. Setelah beberapa saat akhinya gambar yang diminta Arya pun selesai.
"Sempurna.." ucap Arya melihat gambar yang ada di monetor.
"Ayuk..? kita berangkar kesekolah dulu..? nanti sore kita lanjut lagi," kata Arya.
Derrrrrt.. derrrrrt..
ponsel Arya bergetar tanda ada panggilan masuk.
"Ya El..? ada apa..?" ucap Arya membuka omongan.
"Gimana Kak..? Black udah selesai bikin gambarnya," tanya Elya dari sebetang.
"Udah siap..!? rencana tadi aku mau menghubungi kamu, mau ngomong kalau gambar sudah siap," jawab Arya melalui ponselnya.
"Jam berapa kakak free..? dan mau dimana kakak mengadakan pertemuannya..?" tanya Elya lagi.
"Nanti habis sekolah aku free, tempatnya kalau di Harvest Hotel and Resto aja gimana..?" kata Arya.
"Okey.. kalau begitu aku akan menghungi General Contruction dan Megatama Contruction," jawab Elya
"Ya El..? makasih." Arya menyudahi percakapannya.
Matahari sudah condong kebarat saat Arya mengendarai Lamborghini Veneno Roadster keluar dari garasinya. Arya dan Black menuju Harvest Hotel dan Resto sesuai rencana, menemui perusahaan kontruksi yang sudah direkomendasikan Elya sebelumnya. Sesampainya di sana Elya sudah menunggu di lobby.
"Kakak diam dulu jangan melangkah," Elya menyetop langkah Arya yang turun dari Lamborghini Veneno Roadsternya.
Elya tiba-tiba jongkok dan mengikat tali sepatu Arya yang lepas, dengan santai Elya mengikat tali sepatu Arya. Disaksikan puluhun pasang mata yang menatap kagum dan iri kedekatan Kakak beradik itu.
"Udah, ayo jalan..!? mereka sudah menunggu di ruang VVIP." ucap Elya.
Robert sang manajer hotel dan resto membawa mereka memasuki ruang yang sudah dipersiapkan.
"Perkenalkan nama saya Arya Nugraha, yang akan mengajak kerja sama perusahaan anda," suara Arya penuh wibawa.
Arya memberikan senyum ramah kepada kedua manajer perusahaan kontruksi yang berada disana.
Arya mengambil alih kepemimpinan rapat, dengan penuh percaya diri, Menunjukkan gambar dan meminta presentasi kedua manajer tentang rencana pembangunan, tanpa sedikitpun merusak alam.
Akhirnya mereka memutuskan General Contruction membuat jalan dari pintu masuk gunung sampai puncak abadi dan Megantara Contruction membangun kuil di puncak abadi adapun material di angkut menggunakan hellikopter. Dan untuk pimpinan proyek diserahkan pada Rangga yang saat itu mengikuti rapat lewat virtual.
Adapun Arya menunjuk Rangga sebagai pimpinan proyek, karena Rangga orang pribumi dan dia juga pecinta alam jadi Rangga lebih mementingkan kelestarian alam dalam pembangunan.
Arya meminta pembangunan selesai dalam tiga bulan dan dimulai secepatnya.
Kedua manager itu sepakat dan puas atas segala pengaturan yang diberikan Arya.
Kesan pertama Arya yang mempesona kedua manager perusahaan kontruksi, dan tak luput dari pantauan Elya yang melakukan panggilan vidio pada ayah Arthur, semyuman muncul diwajah tegas Tuan Arthur.
Rapat telah selesai, Arya, Black dan Elya keluar dari ruang rapat dan kembali ketempat mereka masing-masing.
Akhirnya mereka PULANG DAN KEMBALI untuk membangun kuil di puncak ABADI
...CREATED, NOV 2021...
...~°• CINK's eL A •°~...
..."Gunung itu seperti Ibu, dia adalah tempat pelarian terbaik di saat diri kita sedang membutuhkan semangat baru."...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments