Arya berfikir keras, menerka-nerka siapa gerangan si pengirim pesan misterius ini. Tiba-tiba dia ingat seorang gadis manis nan ayu dan juga baik hati yang sangat peduli dengan lukanya saat ditebing tiga bintang. Selain itu tidak mungkin Ani dan Verra karena mereka ada disini.
"Elya ?" Arya melonjak, setelah menarik kesimpulan siapa yang telah mengiriminya pesan.
"Sudah tidur" Arya mengetik pesan balasan pendek untuk memastikan siapa si pengirim pesan misterius itu. Namun justru sukses membuat Elya yang membacanya tertawa lebar.
"Ha.. ha..ha.. terus itu siapa yang mengetik." isi pesan dilayar ponsel Arya.
Giliran Arya yang tertawa lebar, menyadari kekonyolannya sendiri.
"Sekarang sudah bangun, ini siapa ya ?" ketik Arya meralat omongannya.
"Panggilan video dari nomor tak dikenal"
Arya mengangkat ponselnya bermaksut untuk menerima panggilan itu.
"Tuuuut tuuuuuuut"
Tanda sambungan terputus.
"Sudah malam gak jadi telpon, besok Kakak akan tahu siapa aku, met istirahat.. dan met penasaran sampai besok." lagi-lagi Arya dibuat makin penasan membaca pesan yang baru masuk ponselnya.
"Selamat kamu sudah sukses membuatku penasaran." Arya mengetik pesan balasan, Arya menunggu balasan dari pengirim pesan misterius sampai dia ketiduran.
~° play off °~
Saat Arya menggapai titik tertinggi tertinggi tebing tiga bintang, Elya merekam vidio dan mengirim vidio itu pada Ayahnya. Dan pada malam harinya setelah acara ulang tahun Elya selesai, Elya menelepon oleh Ayah Arthur.
"Selamat malam Ayah ? Elya bahagia sekali malam ini, namun apalah arti kebahagiaan ini kalau tidak dapat ku rasakan bersama-sama dengan kakakku, Ayah tahu ? Betapa sakitnya hati Elya saat Kak Arya memberikan tropy Tebing Tiga Bintang kepadaku, Kakak bilang (Selamat Ulang Tahun temanku..?!.. kamu adalah salah satu teman terbaik yang aku miliki, maaf aku tidak punya apa-apa untuk kado ulang tahunmu, aku hanya punya ini, benda berharga yang kumiliki, terimalah dan simpanlah.) sakit banget hati Elya mendengar ucapan Kak Arya saat itu Ayah." ucap Elya dengan mode sedih. Tanpa memberi kesempatan pada Ayah Arthur menyela omongannya.
"Elya putri kesayangan Ayah, dengarkan dulu Ayah mau ngomong padamu, sebenarnya sejak Ayah melihat vidio yang kamu kirim, Ayah sudah berfikir kalau sudah waktunya Kakakmu Arya mengakiri masa kemiskinannya, sudah waktunya dia tahu yang sebenarnya. Untuk itu Ayah mengatur ulang schedule pekerjaan Ayah. Besok lusa Ayah akan menemuimu dan kita akan sama-sama memberi kejutan pada Kakak tercintamu, kita akan pergi ke Pavilyun Pecinta Alam bersama-sama Putriku." kata Ayah Arthur dari seberang telpon.
"Terima Kasih Ayah.. Elya akan menunggu saat itu," kata Elya dengan mode bahagia.
"Gag usah berterima kasih pada Ayah, berterima kasihlah pada Arya, karena perjuangannya kalian dapat bersama lebih cepat, sudah larut malam selamat istirahat putri kesanyangan Ayah," kata Ayah Arthur dari seberang sana.
"Tuuuuuuuut " tanda pangilan terputus
~° play on °~
Siang itu Matahari terasa panas menyengat bumi, karena Arya sudah tidak punya mata pelajaran untuk diikuti, Arya memutuskan untuk kembali ke pavilyun pecinta alam.
"Srrrreeeeet" pintu pavilyun otomatis terbuka saat Arya mendekatinya. Aryapun melangkah masuk kedalam pavilyun yang langsung disambut oleh aroma parfum bunga angrek lembut menusuk hidungnya.
"Aroma parfum ini, aku kenal dengan aroma ini, tapi ndak mungkin dia," monolog Arya, sambil menghentikan langkahnya arah mengarahkan pandangannya memutari ruang tamu itu. Mata Arya terbelalak saat melihat Tropy Tebing Tiga Bintang berada diatas meja ruang tamunya.
"Elya," guman Arya sambil mendekati tropy itu, setelah memastikan tropy itu Arya mengambilnya dan membawanya ke lantai tiga. Keluar dari pintu lift di lantai tiga lagi-lagi Arya dikejutkan oleh seorang gadis yang melihat keluar jendela dan memunggungi tempat Arya berada. Arya meletakkan tropy dimeja kerja.
"Elya ? kok kamu disini ?" tanya Arya yang tidak mengharapkan jawaban. Mendengar namanya dipanggil Elya langsung membalik badan menghadap Arya.
"Kakak..?" teriak Elya sambil berlari dan memeluk tubuh atletis Arya dengan erat. Arya masih bingung dengan perbuatan Elya. Sedang Arya masih shock, suara yang sangat familiar terdengar ditelinganya.
"Arya Putra kebanggaan Ayah, gimana kabarmu nak ?" ucap Ayah Arthur sambil melangkah keluar dari dalam ruang pribadi Arya, yang diikuti oleh Bunda Ana.
"Ayaaaah....?!.. Bundaaaaaa..?!.." ucap Arya shock, melihat penampilan Ayah dan Bundanya yang berubah 180 derajat. Ayahnya yang dia tahu adalah seorang pria sederhana yang kerja keluar negeri bersama Bundanya untuk mencari nafkah dan mencukupi kebutuhan keluarga hingga ia dititipkan pada Kakek dan Neneknya. Sedang Bunda Ana melihat ketidak mengertian anaknya, dia berjalan mendekati dan memeluk putra dan putrinya.
"Ada apa saaayyaaang..?!.. kenapa kok bengong.." ucap Bunda Ana sambil mengecup kening putranya.
Pergantian peristiwa yang begitu drastis membuat Arya semakin shock hingga tak mampu tuk berkata-kata.
Bunda Anastasya membawa putra dan putrinya duduk di sofa yang ada dalam ruangan itu. Mengajaknya duduk dan...
...CREATED, NOV 2021...
...~•° CINK's eL A °•~...
...bila harus memilih, ku suka kopi hitam gulanya sedikit, karena pahitnya kan terasa...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
DEBU JALANAN
ikut ngopi ya..? kak
2022-10-23
0
DEBU JALANAN
ikut ngopi ya..? kak
2022-10-23
0