Terjerat Cinta

Terjerat Cinta

Tak Sengaja

Pagi ini, seperti biasa. Seorang gadis telah menyelesaikan sholat subuh di sebuah kost di daerah kota kecil di Kota B. Setelah pukul 06.00, dia akan berangkat ke sebuah pabrik tempat dia bekerja.

Sudah 2 tahun ini ia bekerja memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dia mempunyai keinginan untuk melanjutkan kuliah. Setelah rentetan peristiwa yang menimpa kehidupannya.

Karena belum sempat sarapan pagi, dia tergesa-gesa berjalan menyusuri gang yang biasa ia lewati. Ketika akan menyebrang, tiba-tiba.

Ciiiiiiiiitttt !!!

Aaaaaaaa !!!

Suara suara decitan ban sebuah mobil dan teriakan menggema di badan jalan.

Braakkkkk !!!!!

Seketika tubuh Ifa terpental membentur aspal. Seketika sang pengemudi mobil tersebut syok dan masih terdiam di tempatnya. Seorang pemuda itu turun dari mobilnya. Dia berlari menghampiri seseorang yg ditabraknya. Dengan setengah berlari dan masih syok, dia menggendong tubuh mungil itu ke dalam mobilnya. Menancapkan gas, lalu membawa korban itu ke Rumah Sakit terdekat.

Setelah 15 menit, mobil yg membawa korban tabrakan tersebut sampai di pelataran Rumah Sakit. Sang pengemudi langsung turun memanggil perawat yg sedang melintas. Lalu ia membopong korban yg tak sadarkan diri itu menaruhnya di brangkar. Mereka mendorong dengan setengah berlari. Supaya gadis tersebut segera mendapatkan pertolongan.

Selang 1 jam, di ruang tunggu IGD tempat gadis itu ditangani. Masih duduk seorang pria tampan dengan wajah pucat pasi. Rasa khawatir, lelah, serta bingung. Ya... pria itu Reydan Syailendra. Laki-laki berpawakan tinggi besar, rambut ikal sedikit panjang, hidung mancung serta tentu ketampanannya yg mencolok. Pria yg naas menabrak karyawati pabriknya sendiri hari ini. Dia yang masih diliputi kecemasan.

Tiba-tiba dia dikagetkan seseorang yg menepuk pundaknya. Seorang dokter tampan seumurannya.

"Maaf, pak apa anda yg membawa pasien korban kecelakaan itu ke Rumah Sakit ini?" tanya sang dokter dengan senyum simpulnya.

"Ohhh !!! maaf dok, saya melamun, sampai kaget. Iya saya yang membawanya kemari dok. Karena sayalah yang menabraknya. Mungkin hari ini adalah hari saya yg paling sial dok." jawab Rey sembari berdir menghadap sang dokter tampan tersebut.

Degg.. !!!

Tiba-tiba sang dokter bicara

"Sepertinya wajahmu sangat familiar??" tanya sang dokter.

"Apa dokter mengenal saya??? " sahut Rey kemudian.

"Ngobrolnya kita lanjut nanti saja. Sekarang anda harus ikut ke ruangan saya. Sangat penting dan darurat." kata sang dokter.

"Baiklah mari dok." jawab Rey kemudian.

Mereka berjalan beriringan menuju ke ruang kerja sang dokter tampan itu.

"mmm... dok, bagaimana keadaan gadis itu??? Apa dia terluka parah dok??? " tanya Rey antusias setelah mereka sampai di ruangan sang dokter.

"Ohh, O.k. Saya hampir lupa. Gini pak." sahut sang dokter.

"Reydan, dok. Panggil saya Rey." jawab Reydan.

"Ya, Pak Reydan. Kondisi gadis itu tidak parah. Hanya saja dia sekarang masih belum sadar. Akibat benturan tadi. Tapi ... saya curiga gadis ini mempunyai riwayat trauma psikologi yang cukup berat pak Reydan. " kata sang dokter tersebut.

"Apa begitu dok? Mmm... maksud saya. Seberapa parah traumanya hingga saat ini gadis itu tak juga sadarkan diri dok? " tanya Reydan dengan sejuta kekhawatirannya.

"Apa anda mengenalnya???" tanya sang dokter.

"Ohh... tidak dok. Saya baru kenal dia setelah tragedi barusan. Bahwa dia karyawati di pabrik saya dok." sahut Reydan.

"Begini pak Rey, kondisi psikologi gadis itu sangat mengkhawatirkan. Dia membutuhkan psikiater untuk membantu gadis itu pak, ketika gadis itu nanti sadar." Jawab pak dokter.

"Dok, tolong lakukan yg terbaik. Saya yg akan bertanggung jawab pada gadis itu. Untuk biaya dokter tidak usah khawatir. Saya yg akan menanggungnya hingga dia sembuh dok. Saya mohon." pinta Reydan sembari memohon.

"Baik kami akan upayakan untuk kesembuhannya. Tolong kalau bisa segera hubungi keluarganya. Karena kehadiran orang-orang terdekatnya bisa membantu memulihkan kesehatan gadis itu." jawab sang dokter.

"Oh , ya dok. Apa sekarang saya bisa menjenguk gadis itu dok." pinta Rey.

"Bisa-bisa. Silakan. Tapi mohon maaf. Jangan terlalu lama pak Rey. Biarkan beliau istrahat. Semoga gadis itu cepat sadar." kata sang dokter mengingatkan.

"Baik dok, terima kasih. Saya undur diri dok. Ingat !!! Dokter masih punya hutang sama saya". jawab Rey sambil berjabat tangan.

" Hutang." sahut dokter.

"Iya hutang... Hutang penjelasan. " jawab Rey antusias.

Dengan berpikir dokter pun menjawab.

"Mmmm... oh.. aaaa, saya ingat... saya ingat. Tadi sebelum ke ruangan ada yg ingin saya tanyakan. Apakah nama panjang anda Reydan Syailendra? putra Om Syailendra pemilik kebun teh di villa kota C.???" tanya sang dokter.

" Kok dokter kenal ayah saya??? " tanya Rey kebingungan.

"Sebuah kebetulan. Jadi benar itu nama panjang anda??? Kenalkan saya Indra Prakasa putra dari bapak Hilman Prakasa.Teman SD kamu yg jahil. Yang pernah mendorongmu saat mandi di sungai dulu." kata sang dokter seraya mengulurkan tangannya sambil tersenyum.

"Oh !!! Wow !!! Kamu... beneran ini kamu Dra.. si beo. " Cibir Rey.

" Kamu ingat sekarang??? " sahut dokter Indra.

" Iya lah !!! Aku ingat, si beo ganteng yg merebut cewek gue." celetuk Rey.

"Opps ... sorry bro. Untuk urusan itu. Gue gak ikut-ikut. " jawab dokter Indra.

"Ganteng juga loe sekarang, mana berwibawa. Pak dokter. Pasti sekarang jadi incaran para perawat di sini. Ya kan???" kata Rey menggoda.

" So pasti lah bro. Tampang cassanova kayak kita ini masih merajai dunia pergombalan bro. Apa kabar loe sekarang. " tanya dokter kemudian.

"Wuidiiihhh... o.k....o.k gua percaya. Kharisma sang dokter cinta ini pasti tidak akan luntur. ohh... kabar gue ya... begini ... seperti yang kamu lihat. Pekerja pabrik bro." jawab Rey.

"Jangan merendah. Siapa yg tidak mengenal Syailendra ... tangan dingin om mampu mencetak penerus perusahaan yg terkenal itu." kata sang dokter.

" Yah begitulah bro,oh ya... lanjut kapan-kapan ya ngobrolnya. Ini kartu nama gue. Sorry bro gue buru-buru, mau ke pabrik sebentar. Ada Metting. Tolong gue titip jagain pasien itu sebentar. 2 jam lagi gue kembali ke sini lagi. Titip ya bro. " jawab Rey sembari keluar ruangan Dokter Indra terburu-buru.

"O.k bro !!! Don't worry lah. Gue jagain. Kalau perlu hatinya gue jaga. Gue mau kok, nggak keberatan." sahut sang dokter sembari tertawa puas.

" Awass !!! Gue bantai loe macem-macem Ama tu gadis" ketus Rey sembari berlari ke ruangan sang gadis seraya mengacungkan jarinya ke arah sang dokter.

Dengan terburu-buru Rey menuju ke ruang perawatan si gadis mungil yg masih belum sadarkan diri itu.

Rey menatap gadis itu dengan penuh antusias. Dia membeku melihat gadis yang tergolek lemah tak berdaya itu.

Seketika tangannya menggapai tangan gadis itu, menggenggamnya. Kemudian mengecup lembut tangan gadis itu.

"Fa...., sayang... maafkan atas kebodohanku". Lirih Rey, sambil meletakkan kembali tangan gadis tersebut.

Rey seketika berlalu, meninggalkan gadis itu seorang diri. Seraya menghapus air matanya yang tak sengaja menetes. Menoleh sebentar.

"Aku tidak akan melepasmu lagi untuk kedua kalinya. Kamu akan aman di sini. Aku akan kembali sayang. Tunggu aku. " batin Rey lalu meninggalkan rumah sakit itu segera.

Setelah sampai di pabriknya, tepatnya di ruangan kantornya ia pun menelpon seseorang.

"Cepat kerahkan dua orang pengawal ke rumah sakit X segera. Aku akan kirimkan informasinya lewat pesan secepatnya." ketus Rey.

"Baik boss. Apa ada lagi boss ???"sahut assitent Rey.

..."Jangan sampai Imel tahu tentang semua ini. kalo Bisa tutup informasi tentang gadis itu. Oh ya. satu lagi ... siapkan apartement yg cukup jauh dari kota ini. Ajukan permohonan pada rumah sakit itu. Kita rawat di apartement saja. " sahut Rey....

"Apa dia nona muda Ifa boss. Dan ada yg anda perlukan lagi boss???" jawab sang assitent penuh tanya.

"Jangan banyak bertanya. Atau ku potong lidahmu itu. Lakukan segera apa yg ku minta. Ingat !!! Aku tidak menerima kesalahan. Atau nyawa kalian melayang." perintah Rey.

" Baik boss. Kami tidak akan mengecewakanmu boss." jawab sang assitent penuh semangat.

"Lakukan segera. Aku tak butuh bualanmu. Satu hal lagi cari dokter psikiater handal. Bayar berapa pun yg diminta. Siapkan peralatan medis di apartement. Ingat David rahasiakan semuanya. Tidak boleh ada kebocoran sedikit pun tentang ini."Pinta Rey.

"Laksanakan Boss! ". sahut David, assitent Rey itu segera.

"Ternyata selama ini kau berada di dekatku sayang... Aku merindukanmu Ifa... Sangat... Jangan pergi dariku lagi sayang. Aku bisa mati karena mu ." Gumam Rey.

Tok tok tok!!!

"Masuk", sahut Rey.

"Permisi pak ? apa saya mengganggu ? Apakah bapak sudah siap?? Karena meetting akan segera dimulai pak. " tanya sekretaris Rey.

"Oh, Devi. ya... aku sudah siap." Jawab Rey.

"Baik pak, mari pak kita sudah ditunggu klien kita di ruang meetting pak." sahut Devi, sang sekretaris seraya membukakan pintu untuk sang boss lalu meninggalkan ruangan Rey.

Di tempat lain , tepatnya di apartement XX di sudut kota C. David telah melakukan semua tugas yg dipeintahhkan oleh bosnya itu. Semuanya telah selesai.

"Hallo boss. Semua yg anda minta sudah rapi boss. Tinggal memindahkan nona kecil ke apartement boss. Semua telah siap sesuai yg anda pesan boss." ungkap David ke Rey.

"Good job !!! Lakukan pemindahan nona kalian segera. Aku Sudah di jalan akan menyusul kalian langsung ke apartement. Temui dokter yg menanginya bilang dari Reydan Syailendra yg meminta." sahut Rey dari seberang telpon.

"O.k Boss. Kami mengerti. Kami berangkat boss. " jawab David segera. Setelah mematikan sambungan telponnya.

Beberapa jam kemudian, Rey yg tampak antusias. Setelah melalui perjalanan yang menyita waktu telah sampai ke bassement apartement yg dituju.

Dia turun dari mobilnya dengan segera sedikit berlari kecil menuju ke apartement yg akan dia yg tempati bersama pujaan hatinya.

Rey menekan tombol password sesuai pesan David. David dan beberapa petugas medis sedang melakukan pengecekan di ruangan yg di tempati Ifa saat ini. Rey langsung menuju ke ruangan tersebut.

"Apakah sudah sesuai prosedur keamanannya??" tanya Rey.

" Sudah pak ! " jawab salah satu petugas medis.

"Bagus !!! " sahut Rey.

"Oh , ya boss tadi sebelum saya ke rumah sakit untuk memindahkan nona muda, Nona Imel menelpon saya boss." adu David ke boss Rey-nya.

"Bicara apa dia David??", tanya sang boss sembari menautkan alisnya.

" Nona Imel meminta ijin ke luar kota boss. Dia menelpon saya untuk meminta ini pad anda. Katanya ponsel anda tidak bisa dihubungi." jawab David panjang lebar.

"Hanya itu??? Apa ada lagi yg dia bicarakan Dav??" tanya Rey antusias.

"Nona Imel juga berpesan bahwa dia akan lama di sana tuan??" ungkap David.

"O.k. Tapi ... untuk apa dia keluar kota Dav. Aku curiga ... Ada yg dia sembunyikan dariku. " sahut Rey.

" Tenang boss saya sudah mengirim pengawal bayangan kita untuk mengikuti nona Imel selama di kota itu tuan. Karena saya juga menaruh curiga padanya tuan." ungkap David.

"Bagus Dav, kau memang selalu bisa diandalkan ." puji Rey.

" Terima kasih boss, atas pujiannya." sahut David.

Para petugas medis telah menyelesaikan tugasnya. Setelah David pamit untuk mengerjakan tugas yg lainnya. Rey masih setia menemani sang pujaan hati yang masih terlelap tak berdaya di ranjangnya.

"Sayang ... bangunlah... aku di sampingmu sayang. Kita bertemu lagi. Setelah sekian lama... Kita berjumpa lagi sayang. " Ungkap Rey seraya membelai rambut Ifa. Sambil sesekali mencium kening gadis pujaannya.

Ia menatap intens gadis yg telah meluluhkan hatinya itu dengan penuh damba. Ya , gadis yg bertahun-tahun meninggalkannya. Tanpa sebab, tanpa alasan, dan tak ada kabarnya. Kini gadis yg bertahun-tahun dicarinya itu berada dihadapannya. Tak berdaya, serta belum membuka matanya.

" Wake-up my dear... I Miss you so much... I Miss you... very Miss you. Aku masih setia dear menunggumu, aku mencarimu selama ini. Maafkan ketidakpekaan ku. Maafkan aku. Aku yang tak sengaja membuatmu seperti ini. Maafkan aku jika aku terlalu lama menemukanmu. I love you My Ifa..." ungkap Rey dengan leleha. air matanya.

Tanpa sengaja air matanya menetes dan jatuh tepat di punggung telapak tangan Ifa. Beberapa saat kemudian. Tanpa diduga jemari Ifa bergerak.

Rey yg masih menggenggam tangan Ifa. Sontak, dibuat kaget. Rey langsung berteriak memanggil petugas medis yg berada di ruangan lain di apartement Rey itu. Mereka segera berlali ke ruangan tempat Ifa dirawat.

Terpopuler

Comments

F.T Zira

F.T Zira

diriku mampir ya kak

2024-03-23

1

yourOcean

yourOcean

segitu panik nya kah sampai tanda tanya nya banyak banget /Left Bah!/

2024-02-17

1

yourOcean

yourOcean

syok amat pak

2024-02-17

0

lihat semua
Episodes
1 Tak Sengaja
2 Sadar
3 Menolak
4 Bersabar
5 Fakta Baru 1
6 Fakta Baru 2
7 Fakta Baru 3
8 Fakta Baru 4
9 Fakta Baru 5
10 Menyalahkan Diri
11 Mengakhiri Hidup !
12 Ketakutan Reydan
13 Ungkapan Hati Ifa
14 Ungkapan Hati Ifa ( 2 )
15 Kesungguhan Reydan
16 Hilang Kendali
17 Tuan Misterius
18 Tuan Misterius (2)
19 Tuan Misterius (3)
20 Tuan Misterius (4)
21 Tuan Misterius (5)
22 Tuan Misterius (6)
23 Tuan Misterius (7)
24 Kenangan Randy
25 Kenangan Randy (2)
26 Kenangan Randy (3)
27 Permintaan Ifa Naura Karna
28 Imelda Suprapto
29 Jordan Michael
30 Rahasia Jordan Michael
31 Dewa Penolong Naura
32 Dewa Penolong Naura (2)
33 Untuk mu Naura
34 Untukmu Nura (2)
35 Meninggalkan Naura
36 Amarah Jordan
37 Terus Terang
38 Terus Terang ( 2 )
39 Mengambil Hati Diandra
40 Mengambil Hati Diandra ( 2 )
41 Kegelisahan Jordan dan Randy
42 Menemui Mami Novia
43 Keegoisan Syailendra
44 Buah dari Keegoisan
45 Kabar Gembira
46 Bertemu Anggi
47 Mami Olivia Doris Satya
48 Olivia vs Syailendra
49 Kemarahan Suprapto
50 Imelda Hamil
51 Kandungan Imelda
52 Perhatian Suprapto
53 Ketabahan Kristin
54 Masalah Baru
55 Curhat dengan David
56 Kembali Ke Rumah Besar
57 Nostalgia di Rumah Besar
58 Ifa Berulah Lagi
59 Sisi Lain Seorang Rey
60 Kegusaran David
61 Bima menemui Rey
62 Menjenguk Ifa Naura Karna
63 Terbang ke Negeri Singa
64 Meminta Penjelasan (1)
65 Meminta Penjelasan (2)
66 Meminta Restu
67 Kembali Berseteru
68 Informasi dari Jordan
69 Mencari-cari Kesalahan
70 Sedikit Mengusik
71 Jiran dan Lilian
72 Menemui Jordan
73 Dilema Jordan
74 Setengah hati Jordan
75 Tamu tak Diundang
76 Dibuat Geram
77 Peringatan Pertama
78 Teror Kedua
79 Hukuman untuk Lili
80 Bimbang
81 Mencari Lili (1)
82 Mencari Lili (2)
83 Mencari Lili (3)
84 Sekeping Hati Randy
85 Hati Yang Rapuh
86 Hati yang Rapuh (2)
87 Sangat Menyiksa
88 Mengagumimu
89 Heart to Heart
90 Pergi Bersama
91 Seseorang di Masa Lalu
92 Cemburu
93 Terkenang
94 Memendam Rindu
95 Draft
96 Menghadapi Singa Jantan Mengamuk
97 Menghadapi Singa Jantan Mengamuk (2)
98 Skin to Skin Contact
99 Diterpa Rasa Canggung
100 Tumbang
101 Membujuk Bayi Besar
102 Peringatan
103 Peringatan ( 2 )
104 Panik
105 Di Posisi yang Sama
106 Luka Jordan
107 Masih Menutup Diri
108 Perdebatan
109 Simalakama
110 Ruang Hampa
111 Pergolakan Batin
112 Jalan Buntu
113 Karma Berbalas
114 Kesal
115 Menguntit
116 Perasaan Lelah
117 Penculik Masa Lalu
118 Penculik Di Masa Lalu (2)
119 Uring-uringan
120 Merasa Kehilangan Lagi
121 Penyatuan Terlarang
122 Si imut Sedang Bertanduk
123 Klarifikasi AUTHOR
124 Tak Sempurna
125 Keraguan
126 Malam Pengantin
127 Singa yang Mengamuk
128 Singa Mengamuk ( 2 )
129 Cerita Rey
130 Mencair
131 Selangkah Lebih Maju
132 Di titik terendah
133 Perubahan
134 Kesibukan
135 Sekretaris Baru Suprapto
136 Kagum
137 Bertemu Randy
138 Empat Mata
139 Tersulut Emosi
140 Kecewa
141 DM Dari Seseorang
142 Amarah Terpendam David
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Tak Sengaja
2
Sadar
3
Menolak
4
Bersabar
5
Fakta Baru 1
6
Fakta Baru 2
7
Fakta Baru 3
8
Fakta Baru 4
9
Fakta Baru 5
10
Menyalahkan Diri
11
Mengakhiri Hidup !
12
Ketakutan Reydan
13
Ungkapan Hati Ifa
14
Ungkapan Hati Ifa ( 2 )
15
Kesungguhan Reydan
16
Hilang Kendali
17
Tuan Misterius
18
Tuan Misterius (2)
19
Tuan Misterius (3)
20
Tuan Misterius (4)
21
Tuan Misterius (5)
22
Tuan Misterius (6)
23
Tuan Misterius (7)
24
Kenangan Randy
25
Kenangan Randy (2)
26
Kenangan Randy (3)
27
Permintaan Ifa Naura Karna
28
Imelda Suprapto
29
Jordan Michael
30
Rahasia Jordan Michael
31
Dewa Penolong Naura
32
Dewa Penolong Naura (2)
33
Untuk mu Naura
34
Untukmu Nura (2)
35
Meninggalkan Naura
36
Amarah Jordan
37
Terus Terang
38
Terus Terang ( 2 )
39
Mengambil Hati Diandra
40
Mengambil Hati Diandra ( 2 )
41
Kegelisahan Jordan dan Randy
42
Menemui Mami Novia
43
Keegoisan Syailendra
44
Buah dari Keegoisan
45
Kabar Gembira
46
Bertemu Anggi
47
Mami Olivia Doris Satya
48
Olivia vs Syailendra
49
Kemarahan Suprapto
50
Imelda Hamil
51
Kandungan Imelda
52
Perhatian Suprapto
53
Ketabahan Kristin
54
Masalah Baru
55
Curhat dengan David
56
Kembali Ke Rumah Besar
57
Nostalgia di Rumah Besar
58
Ifa Berulah Lagi
59
Sisi Lain Seorang Rey
60
Kegusaran David
61
Bima menemui Rey
62
Menjenguk Ifa Naura Karna
63
Terbang ke Negeri Singa
64
Meminta Penjelasan (1)
65
Meminta Penjelasan (2)
66
Meminta Restu
67
Kembali Berseteru
68
Informasi dari Jordan
69
Mencari-cari Kesalahan
70
Sedikit Mengusik
71
Jiran dan Lilian
72
Menemui Jordan
73
Dilema Jordan
74
Setengah hati Jordan
75
Tamu tak Diundang
76
Dibuat Geram
77
Peringatan Pertama
78
Teror Kedua
79
Hukuman untuk Lili
80
Bimbang
81
Mencari Lili (1)
82
Mencari Lili (2)
83
Mencari Lili (3)
84
Sekeping Hati Randy
85
Hati Yang Rapuh
86
Hati yang Rapuh (2)
87
Sangat Menyiksa
88
Mengagumimu
89
Heart to Heart
90
Pergi Bersama
91
Seseorang di Masa Lalu
92
Cemburu
93
Terkenang
94
Memendam Rindu
95
Draft
96
Menghadapi Singa Jantan Mengamuk
97
Menghadapi Singa Jantan Mengamuk (2)
98
Skin to Skin Contact
99
Diterpa Rasa Canggung
100
Tumbang
101
Membujuk Bayi Besar
102
Peringatan
103
Peringatan ( 2 )
104
Panik
105
Di Posisi yang Sama
106
Luka Jordan
107
Masih Menutup Diri
108
Perdebatan
109
Simalakama
110
Ruang Hampa
111
Pergolakan Batin
112
Jalan Buntu
113
Karma Berbalas
114
Kesal
115
Menguntit
116
Perasaan Lelah
117
Penculik Masa Lalu
118
Penculik Di Masa Lalu (2)
119
Uring-uringan
120
Merasa Kehilangan Lagi
121
Penyatuan Terlarang
122
Si imut Sedang Bertanduk
123
Klarifikasi AUTHOR
124
Tak Sempurna
125
Keraguan
126
Malam Pengantin
127
Singa yang Mengamuk
128
Singa Mengamuk ( 2 )
129
Cerita Rey
130
Mencair
131
Selangkah Lebih Maju
132
Di titik terendah
133
Perubahan
134
Kesibukan
135
Sekretaris Baru Suprapto
136
Kagum
137
Bertemu Randy
138
Empat Mata
139
Tersulut Emosi
140
Kecewa
141
DM Dari Seseorang
142
Amarah Terpendam David

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!