Fakta Baru 3

Di seberang toko sana, sepasang mata sedang mengawasi kedua insan yg berada di toko perhiasan tersebut. Dia mengepalkan kedua tangannya. Menatap penuh kebencian.

Dia adalah Imel. Gadis yg sangat membenci Ifa. Tujuan Imel juga sama seperti Ifa. Ke toko perhiasan tersebut. Imel diperintah sang mama untuk mengambil pesanan di toko perhiasan tersebut.

Tapi.. tanpa sengaja, dia melihat dua orang yg sangat dia kenal masuk ke dalam toko perhiasan tersebut. Imel mengurungkan niatnya untuk masuk. Dia menyuruh sang sopir untuk menunggunya sebentar. Dia akan masuk nanti saja setelah dua sejoli itu keluar dari toko itu.

Ifa dan Reydan terlihat keluar dari toko tersebut. Mereka masuk ke mobil dan meninggalkan tempat tersebut terburu-buru. Karena hari sudah gelap dan sedikit gerimis.

Setelah memastikan mobil Rey berlalu dan tak terlihat lagi. Imel pun turun dari taksi, lalu segera masuk ke toko perhiasan itu setengah berlari.

" Selamat datang ke toko kami mbak. Ada yg bisa saya bantu?" sapa sang penjaga toko sambil tersenyum ramah.

" Oh, iya mbak. Saya mau tanya. Barusan ada dua orang muda-mudi yg baru... saja keluar. Mereka ada perlu apa ya mbak ?" tanya Imel hati-hati.

" MMM..oh... yg baru saja. Mbaknya kenal?" sambung mbaknya.

" Iya mbak, saya kenal dengan mereka. Yg cewek, sahabat saya mbak. Lalu yg cowok, pacar saya." aku Imel berbohong pada sang penjaga toko.

" Oh ya, saya pikir mereka tadi pasangan sejoli. Soalnya mereka cocok. Ternyata saya salah. Mereka cuma melihat-lihat saja mbak. Kalau yg cewek tadi, dia menanyakan harga liontin ini mbak. Sepertinya mbak cantik tadi berniat mau membelinya." kata mbaknya panjang lebar. Sambil menunjuk liontin matahari tadi.

" Yang mana mbak? " tanya Imel penasaran.

" Ini mbak. " sambung mbaknya sambil memperlihatkan liontin yg dimaksud.

" Mbak. Ini belum ada yg pesan kan ? " imbuh Imel.

" O.. belum mbak. Mbak yg tadi hanya melihat dan menanyakan harga saja. Apa mbak nya berminat dengan kalung ini?" tawar mbaknya.

" O.k, kalau begitu.. Kalung ini saya pesan. Saya DP dulu, boleh kan mbak. Seminggu lagi saya akan ambil bersama pacar saya. Bisa kan? " tanya Imel kemudian.

" Baik mbak. Saya percaya karena mbak pelanggan tetap kami. Seperti biasa kartu membernya harus ditinggal di sini sebagai bukti ya mbak." jelas mbaknya.

" O.k mbak. Oh ya, sama mau ambil pesanan mama saya mbak. Apa sudah datang ya?" tanya Imel.

" Sudah saya siapkan mbak. Sebentar saya ambilkan." jawab sang penjaga toko.

" Ya mbak, saya tunggu." sahut Imel.

Tak butuh waktu lama, mbak penjaga toko perhiasan tadi kembali.

" Ini mbak barangnya. Sesuai pesanan mama anda. Dan ini dapat hadiah dari kami. Seperti biasa mbak. Karena mama anda sebagai pelanggan setia di toko perhiasan kami." jelas mbaknya.

" Baik, terima kasih mbak. Makasih juga untuk hadiahnya. Saya akan sampaikan ke mama saya. Saya pamit mbak. Mari." jawab Imel lalu pamit undur diri dengan sopan.

" Mari mbak." sahut sang penjaga toko.

Imel keluar toko dengan wajah sumringah. Dia tersenyum penuh kemenangan. Dalam otaknya sudah memikirkan hal apa yg akan ia lakukan untuk Ifa.

Senyum jahatnya tergambar jelas di wajah ayunya. Dia akan menyusun rencana untuk memisahkan Ifa dari Rey. Karena Imel sangat membenci Ifa.

"( Lihat saja nanti, kau akan tahu siapa aku Ifa ? Kamu tanggung sendiri akibatnya. Karena kamu tak mau mengindahkan permintaanku. Tunggu pembalasanku. Aku !! Imelda Suprapto tak takut dengan apa pun )" batin Imel.

................

Sedang di tempat lain, tepatnya masih di dalam mobil Rey. Ifa terlihat senyum-senyum sendiri.

" Hey, honey.. Why ? Hem, kenapa senyum-senyum sendiri?" tanya Rey pada Ifa.

" Eh, Nggak kak... nggak apa-apa kok." jawab Ifa malu karena ketahuan Rey.

" Oh ayolah honey, kak. Sejak kapan aku jadi kakakmu. Aku tak mau dengar panggilan itu." gerutu Rey kesal.

Rey langsung memasang wajah cemberutnya. Iya kesal jika dipanggil kakak oleh Ifa.

" Ih... kenapa kakak marah. Ya ketimbang aku panggil nama. Kan lebih bagus aku panggil kakak kan?" timpal Ifa menggoda Rey.

" Stop !!! Never honey !!! Please honey? Enough. You must called me baby, Hubby, My destiny, My love etc. Up to you. But, don't called me brother again. O.k !!! " keluh Reydan.

" Ck.. !! Ribet, belum jadi pacar aja banyak banget maunya. Apa lagi sudah jadi pacar. Meni rieuweh pisan. Kalau sampai jadi suami bisa stress Ifa lama-lama." gerutu Ifa.

" Ifa Naura Karna... " panggil Rey ke Ifa dalam mood marahnya.

Ifa tahu jika Rey sedang marah padanya pasti memanggil nama lengkapnya.

" Ck.. !! O.k ... sorry Hubby. I Will !! Puas ??" decak Ifa lagi sambil mengerucutkan bibirnya.

" Honey ?? Jangan menggodaku. Eit's tunggu..tunggu..apa aku nggak salah dengar ? Kamu panggil aku..? Once more again please honey?" pinta Rey. Tersenyum senang.

" No !!! " jawab Ifa singkat.

" My If... cammon ? Once more, please ? " pinta Rey . Sambil mengedipkan sebelah matanya.

Tiba-tiba Rey menghentikan mobilnya secara mendadak.

" Mas Rey !! Kaget tahu !! Iya...my Hubby...? I'm your's." ungkap Ifa sambil menggenggam tangan Rey.

Ifa menatap Rey dengan serius. Sedangkan Rey membalas genggaman tangan Ifa dengan erat. Sambil menatap intens mata sayu Ifa.

Rey tidak bisa berkata-kata. Hatinya sangat berbunga-bunga sekarang. Sama seperti Ifa. Kedua sejoli itu kini menjadi sepasang kekasih.

Meskipun tak ada kata jadian.

Cara Rey merayu dan mendekati Ifa yang pantang menyerah. Dan tanggapan Ifa yg tak pernah menolak perlakuan Rey padanya. Sudah membuktikan bagaimana perasaan mereka sebenarnya.

" Terima kasih honey. Kamu milikku sekarang. Ingat janji ku. Tunggu aku pulang. Aku akan segera menjadikanku milikku seutuhnya. Aku percaya kamu akan setia. Cup!" ungkap Rey sambil mengecup kening Ifa.

" Aku menunggumu. Hati-hati. Jaga ini untukku." pinta Ifa sambil menempelkan telapak tangannya di dada Rey.

" I know that ! I promise." janji Rey.

" Jangan berjanji sayang, aku takut kamu tidak bisa memenuhinya. Aku percaya kamu." pinta Ifa.

" O.k ! Sesuai yg kau pinta sayang. Tunggu aku kembali. "

Hari itu adalah hari spesial bagi mereka. Rey lalu melajukan mobilnya kembali. Mobilnya melaju cukup kencang membelah jalan. Diiringi hujan. Beda dengan suasana hati mereka sekarang.

" Hubby.." panggil Ifa pelan, memecah keheningan.

" Yes honey ? " jawab Rey singkat sambil menoleh ke arah Ifa.

" Apakah aku boleh minta sesuatu?" tanya Ifa ragu-ragu.

Rey mengerutkan dahinya.

" Of course, Honey. Asal jangan memintaku untuk menjauh darimu. Atau memintaku mengambilkan bulan dari langit. Maaf, itu tidak akan ku lakukan. Sebanyak apa yg tangga yg akan ku gunakan untuk memanjat sayang. Aku tidak sekaya sultan Brunei." kelakar Rey menggoda Ifa.

" Ck... !! Mulai deh !! Nggak lah..."decak Ifa kesal.

" Lalu.. apa yg kamu pinta dariku honey ? " tanya Rey kembali.

" Aku ingin, hubungan kita jangan sampai ada yg tahu. Apa lagi Imel dan gengnya. Aku takut.." jawab Ifa sambil menundukkan wajahnya.

Tak terasa mobil yg mereka tumpangi sampai di depan rumah Ifa. Tapi Rey memundurkan mobilnya agak sedikit jauh.

" Lho !! Kenapa mundur lagi Hubby..?" tanya Ifa lagi bingung.

" Nggak apa-apa honey. Aku masih ingin ngobrol sama kamu." jawab Rey.

" Pertanyaan ku belum kamu jawab sayang." kata Ifa.

" Oh ! Sorry ! Sesuai permintaan kamu. Jangan takut. Ada aku yg akan jagain kamu. Yang penting kamu harus janji. Nggak boleh keluar rumah sendiri. Harus ada teman. Aku akan suruh David menemanimu ke mana pun. Jangan membantah atau mendebat ku. Bisa !! " tegas Rey.

" Tapi.." belum selesai Ifa bicara. Tangan Rey sudah terangkat.

" Jangan membantahku ! Ini perintah calon suami mu. Demi kebaikanmu honey." tegas Rey lagi.

" Iya..iya My Hubby..." sambil mencubit hidung kekasihnya. Gemas.

" Baiklah.. sudah..ayo masuk. aku anterin." pinta Rey.

" Eh !! Nggak usah sayang. Biar aku masuk sendiri. Nggak apa-apa.." jawab Ifa tapi tak didengar Rey. Karena Rey terlanjur turun dari mobil dan sudah membukakan pintu untuk Ifa turun.

" Aku akan antar. Jangan membantah." sahut Rey.

" Iya sayang.." jawab Ifa singkat.

Mereka pun masuk ke halaman rumah Ifa. Lalu Ifa mengetuk pintu rumah sambil mengucapkan salam.

"Tok. Tok. Tok !!"

" Assalamu'alaikum..buk. Ifa pulang buk.

Sampai 3x ucapan salam Ifa dan ketukan pintu. Baru terdengar langkah kaki dari dalam rumah.

"Ceklek !" suara pintu terbuka.

"Wa'alaikum salam..Eh...ada nak Rey. Masuk nak. Ifa.. ajak masuk nak Rey.".jawab ibu Ifa.

" Iya tan, nggak usah tan. Saya hanya

mengantarkan Ifa. Sudah malam Tante, saya harus pulang." jawab Rey segan.

" Minum dulu sebentar. Lagi pula masih gerimis tuh." sahut ibu Ifa.

" Makasih Tante, lain kali saya akan mampir kemari." jelas Rey.

" Begitu ya.. ya sudah. Tapi lain kali main ke rumah Tante ya. Makasih sudah anterin Ifa dengan selamat nak Rey." kata ibu Ifa.

" Sama-sama Tante. Saya permisi. Ifa saya pulan ya. Assalamu'alaikum." pamit Rey.

Ifa yg sedari tadi diam pun menjawab.

" Wa'alaikum salam . Makasih mas Rey." jawab Ifa.

Rey pun menjawabnya dengan anggukan kepala.

" Wa'alaikum salam nak Rey. " Timpal ibu Ifa kemudian.

Ibu dan Ifa menunggu Rey sampai mobil Rey tak terlihat lagi. Setelah memastikannya mereka pun masuk rumah.

Terpopuler

Comments

Eka Chusnul Msi

Eka Chusnul Msi

flashbacknya koq gak selesai selesai??

2023-09-19

1

Sum Arni

Sum Arni

kasian ifa .....yg mau di jahatin sama imel ......sedih thor

2023-02-19

1

lihat semua
Episodes
1 Tak Sengaja
2 Sadar
3 Menolak
4 Bersabar
5 Fakta Baru 1
6 Fakta Baru 2
7 Fakta Baru 3
8 Fakta Baru 4
9 Fakta Baru 5
10 Menyalahkan Diri
11 Mengakhiri Hidup !
12 Ketakutan Reydan
13 Ungkapan Hati Ifa
14 Ungkapan Hati Ifa ( 2 )
15 Kesungguhan Reydan
16 Hilang Kendali
17 Tuan Misterius
18 Tuan Misterius (2)
19 Tuan Misterius (3)
20 Tuan Misterius (4)
21 Tuan Misterius (5)
22 Tuan Misterius (6)
23 Tuan Misterius (7)
24 Kenangan Randy
25 Kenangan Randy (2)
26 Kenangan Randy (3)
27 Permintaan Ifa Naura Karna
28 Imelda Suprapto
29 Jordan Michael
30 Rahasia Jordan Michael
31 Dewa Penolong Naura
32 Dewa Penolong Naura (2)
33 Untuk mu Naura
34 Untukmu Nura (2)
35 Meninggalkan Naura
36 Amarah Jordan
37 Terus Terang
38 Terus Terang ( 2 )
39 Mengambil Hati Diandra
40 Mengambil Hati Diandra ( 2 )
41 Kegelisahan Jordan dan Randy
42 Menemui Mami Novia
43 Keegoisan Syailendra
44 Buah dari Keegoisan
45 Kabar Gembira
46 Bertemu Anggi
47 Mami Olivia Doris Satya
48 Olivia vs Syailendra
49 Kemarahan Suprapto
50 Imelda Hamil
51 Kandungan Imelda
52 Perhatian Suprapto
53 Ketabahan Kristin
54 Masalah Baru
55 Curhat dengan David
56 Kembali Ke Rumah Besar
57 Nostalgia di Rumah Besar
58 Ifa Berulah Lagi
59 Sisi Lain Seorang Rey
60 Kegusaran David
61 Bima menemui Rey
62 Menjenguk Ifa Naura Karna
63 Terbang ke Negeri Singa
64 Meminta Penjelasan (1)
65 Meminta Penjelasan (2)
66 Meminta Restu
67 Kembali Berseteru
68 Informasi dari Jordan
69 Mencari-cari Kesalahan
70 Sedikit Mengusik
71 Jiran dan Lilian
72 Menemui Jordan
73 Dilema Jordan
74 Setengah hati Jordan
75 Tamu tak Diundang
76 Dibuat Geram
77 Peringatan Pertama
78 Teror Kedua
79 Hukuman untuk Lili
80 Bimbang
81 Mencari Lili (1)
82 Mencari Lili (2)
83 Mencari Lili (3)
84 Sekeping Hati Randy
85 Hati Yang Rapuh
86 Hati yang Rapuh (2)
87 Sangat Menyiksa
88 Mengagumimu
89 Heart to Heart
90 Pergi Bersama
91 Seseorang di Masa Lalu
92 Cemburu
93 Terkenang
94 Memendam Rindu
95 Draft
96 Menghadapi Singa Jantan Mengamuk
97 Menghadapi Singa Jantan Mengamuk (2)
98 Skin to Skin Contact
99 Diterpa Rasa Canggung
100 Tumbang
101 Membujuk Bayi Besar
102 Peringatan
103 Peringatan ( 2 )
104 Panik
105 Di Posisi yang Sama
106 Luka Jordan
107 Masih Menutup Diri
108 Perdebatan
109 Simalakama
110 Ruang Hampa
111 Pergolakan Batin
112 Jalan Buntu
113 Karma Berbalas
114 Kesal
115 Menguntit
116 Perasaan Lelah
117 Penculik Masa Lalu
118 Penculik Di Masa Lalu (2)
119 Uring-uringan
120 Merasa Kehilangan Lagi
121 Penyatuan Terlarang
122 Si imut Sedang Bertanduk
123 Klarifikasi AUTHOR
124 Tak Sempurna
125 Keraguan
126 Malam Pengantin
127 Singa yang Mengamuk
128 Singa Mengamuk ( 2 )
129 Cerita Rey
130 Mencair
131 Selangkah Lebih Maju
132 Di titik terendah
133 Perubahan
134 Kesibukan
135 Sekretaris Baru Suprapto
136 Kagum
137 Bertemu Randy
138 Empat Mata
139 Tersulut Emosi
140 Kecewa
141 DM Dari Seseorang
142 Amarah Terpendam David
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Tak Sengaja
2
Sadar
3
Menolak
4
Bersabar
5
Fakta Baru 1
6
Fakta Baru 2
7
Fakta Baru 3
8
Fakta Baru 4
9
Fakta Baru 5
10
Menyalahkan Diri
11
Mengakhiri Hidup !
12
Ketakutan Reydan
13
Ungkapan Hati Ifa
14
Ungkapan Hati Ifa ( 2 )
15
Kesungguhan Reydan
16
Hilang Kendali
17
Tuan Misterius
18
Tuan Misterius (2)
19
Tuan Misterius (3)
20
Tuan Misterius (4)
21
Tuan Misterius (5)
22
Tuan Misterius (6)
23
Tuan Misterius (7)
24
Kenangan Randy
25
Kenangan Randy (2)
26
Kenangan Randy (3)
27
Permintaan Ifa Naura Karna
28
Imelda Suprapto
29
Jordan Michael
30
Rahasia Jordan Michael
31
Dewa Penolong Naura
32
Dewa Penolong Naura (2)
33
Untuk mu Naura
34
Untukmu Nura (2)
35
Meninggalkan Naura
36
Amarah Jordan
37
Terus Terang
38
Terus Terang ( 2 )
39
Mengambil Hati Diandra
40
Mengambil Hati Diandra ( 2 )
41
Kegelisahan Jordan dan Randy
42
Menemui Mami Novia
43
Keegoisan Syailendra
44
Buah dari Keegoisan
45
Kabar Gembira
46
Bertemu Anggi
47
Mami Olivia Doris Satya
48
Olivia vs Syailendra
49
Kemarahan Suprapto
50
Imelda Hamil
51
Kandungan Imelda
52
Perhatian Suprapto
53
Ketabahan Kristin
54
Masalah Baru
55
Curhat dengan David
56
Kembali Ke Rumah Besar
57
Nostalgia di Rumah Besar
58
Ifa Berulah Lagi
59
Sisi Lain Seorang Rey
60
Kegusaran David
61
Bima menemui Rey
62
Menjenguk Ifa Naura Karna
63
Terbang ke Negeri Singa
64
Meminta Penjelasan (1)
65
Meminta Penjelasan (2)
66
Meminta Restu
67
Kembali Berseteru
68
Informasi dari Jordan
69
Mencari-cari Kesalahan
70
Sedikit Mengusik
71
Jiran dan Lilian
72
Menemui Jordan
73
Dilema Jordan
74
Setengah hati Jordan
75
Tamu tak Diundang
76
Dibuat Geram
77
Peringatan Pertama
78
Teror Kedua
79
Hukuman untuk Lili
80
Bimbang
81
Mencari Lili (1)
82
Mencari Lili (2)
83
Mencari Lili (3)
84
Sekeping Hati Randy
85
Hati Yang Rapuh
86
Hati yang Rapuh (2)
87
Sangat Menyiksa
88
Mengagumimu
89
Heart to Heart
90
Pergi Bersama
91
Seseorang di Masa Lalu
92
Cemburu
93
Terkenang
94
Memendam Rindu
95
Draft
96
Menghadapi Singa Jantan Mengamuk
97
Menghadapi Singa Jantan Mengamuk (2)
98
Skin to Skin Contact
99
Diterpa Rasa Canggung
100
Tumbang
101
Membujuk Bayi Besar
102
Peringatan
103
Peringatan ( 2 )
104
Panik
105
Di Posisi yang Sama
106
Luka Jordan
107
Masih Menutup Diri
108
Perdebatan
109
Simalakama
110
Ruang Hampa
111
Pergolakan Batin
112
Jalan Buntu
113
Karma Berbalas
114
Kesal
115
Menguntit
116
Perasaan Lelah
117
Penculik Masa Lalu
118
Penculik Di Masa Lalu (2)
119
Uring-uringan
120
Merasa Kehilangan Lagi
121
Penyatuan Terlarang
122
Si imut Sedang Bertanduk
123
Klarifikasi AUTHOR
124
Tak Sempurna
125
Keraguan
126
Malam Pengantin
127
Singa yang Mengamuk
128
Singa Mengamuk ( 2 )
129
Cerita Rey
130
Mencair
131
Selangkah Lebih Maju
132
Di titik terendah
133
Perubahan
134
Kesibukan
135
Sekretaris Baru Suprapto
136
Kagum
137
Bertemu Randy
138
Empat Mata
139
Tersulut Emosi
140
Kecewa
141
DM Dari Seseorang
142
Amarah Terpendam David

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!