Fakta Baru 1

Rey berusaha mengingat kalung berliontin matahari tersebut. Seingatnya kalung itu ia berikan untuk kado ulang tahun Imel. Dia juga masih berusaha mencerna kenapa kalung tersebut berada di tangan Ifa.

Semakin bingung dengan semua yg terjadi. Sekarang semua bukti mengarah pada mantannya Imel. Masih teringat jelas di ingatannya. Bagaimana asal-usul kalung cantik berliontin matahari itu.

*Flashback on*

Pagi itu, adalah hari Minggu. Seperti biasa, setiap week end Ifa membantu ibunya membuka lapak dagangan di sebuah pasar tradisional.

Ibu Ifa adalah seorang pemilik toko pakaian serta fashion muslimah. Toko tersebut adalah toko peninggalan sang ayah. Sepeninggal sang ayah, Ifa selalu membantu ibunya menjaga toko tersebut saat hari Minggu.

" Nak ? Nanti tolong hantarkan pesanan hijab ini ke Tante Novia ya sayang. Seperti biasanya." pinta sang ibu Anggi, ibu Ifa.

"Baik buka. Apakah harus dibuatkan nota juga buk?" tanya Ifa.

" Iya sayang, soalnya ini pesanan teman-teman Tante Novia," sahut sang ibu.

" Buk, sebenarnya kalau Ifa boleh jujur. Ifa malas ke rumah Tante Novia, " gerutu Ifa.

" Malas ? Tumben sekali putri ibu yg cantik ini malas main ke rumah Tante Novia. Kenapa sayang ? Biasanya kamu paling getol kalau ibu dapat orderan dari Tante Novia." goda ibu Anggi.

" E...HH... Gak suka aja bu. Hari ini hari Minggu pasti ada Imel di sana. Malas aja ketemu sama Imel Bu." sahut Ifa.

" Imel temen kamu ? Kenapa sayang ?" jawab ibu bingung. Lalu mengerutkan dahinya.

" Iya buk. Tapi sekarang Imel gak mau temenan sama Ifa karena Ifa orang miskin buk. Itu yg dia bilang." keluh Ifa.

" Terus, apa hubungannya sama tante Novia sayang...?" kata ibu lagi sambil mengusap lembut bahu Ifa.

Ifa menghela nafasnya.

" Huh... Ada buk... Imel sekarang lagi PDKT sama mas Reydan buk. Anaknya tante Anggi." gerutu Ifa.

" Reydan yg sering ke toko ibu dan ambil pesanan Tante Anggi ? " jelas ibu sambil melotot.

"Ih , ibu ? Kenapa jadi melotot nya ke Ifa sih ! " timpal Ifa.

" Maaf.. maaf.. ibu hanya kaget sayang. Bukannya nak Rey itu lagi dekat sama kamu sayang ?" tanya ibu lagi. Sambil mengedipkan sebelah matanya.

" Ibuuuu... Jangan mulai deh." kesal Ifa.

" Kelihatannya putri ibu yg manis ini sedang patah hati atau sedang cemburu ?" goda ibu.

" Bu ?? Ih... ? Mana mungkin mas Rey suka sama Ifa buk. Dia orang berada, Ifa cuma anak penjual toko di pasar. Beda sama Imel buk. Imel anak juragan beras. Tanahnya berhektar-hektar. Sudah pasti mas Rey lebih pantas sama Imel buk." terang Ifa.

" Waktu itu nak Rey minta ijin sama ibu, buat jadiin kamu istrinya. Kata Rey , kamu disuruh nunggu sampai dia lulus sarjana. Berarti Rey bohong dong sama ibu ?" tanya ibu lagi, sembari membungkus pesanan pelanggan.

" Ibu suka bercanda mana mungkin? Bisa dipancung Ifa sama si Imel buk ! Kalau sampai Ifa deket-deket sama mas Rey." sahut Ifa.

" Dua Minggu yg lalu nak. Nak Rey nyamperin ibu ke sini. Dia bilang sama ibu bahwa dia suka sama kamu. Mau serius sama kamu. Tapi kamu harus janji mau nunggu dia lulus sarjana. Ya .. mana ibu tahu kalau Imel juga suka sama nak Rey. Karena sepengetahuan ibu. Tante Anggi gak pernah setuju kalau Rey anaknya jalan sama Imel." jawab ibu penasaran.

" Ya.. Ifa juga tahu buk. Kalau tante gak setuju. Tiap kali Ifa nganter pesanan Tante Anggi selalu cerita hal yg sama sih. Bahkan mas Rey juga risih kalau Imel deket-deket sama mas Rey buk. Entahlah Ifa g tahu isi hati mas Rey. Ifa kan bukan cenayang buk. Dan Ifa juga gak punya kaca benggala kayak punya Mak Lampir. Yang bisa tahu segalanya atau isi hati orang." celetuk Ifa.

" Bisa aja kamu itu sayang.. Ya sudah. Sekarang berangkatlah. Masalah Imel nggak usah dipikirin. Entar keburu hujan. Tuh, sudah mendung. " tunjuk ibu ke arah langit yg lagi mendung. Semendung hati Ifa.

" Ih, ibu. Mas buk...?" rengek Ifa.

" Nggak boleh gitu atuh, anak ibu yg cantik...?" ratu ibu.

"Hemmm...ya sudah. Ifa berangkat Bu. Assalamu'alaikum" sahut Ifa sambil mencium tangan ibu Anggi.

" Wa'alaikum salam sayang... hati-hati. Pulangnya jangan malam-malam ya?" sahut ibu.

" O.k buk !!! sembari berlari dan mengacungkan ibu jarinya.

Ya !!! Benar , reader !!! Ifa si konyol dan lucu. Sangat pekerja keras. Dia sangat penyayang kepada siapa saja. Terutama sang ibu, orang tua satu-satunya yang dia punya.

Sedangkan Imel adalah sahabat baiknya kala dia duduk di bangku sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama.

Tapi... semenjak duduk di bangku sekolah menengah atas. Imel tak mau lagi bersahabat dengan Ifa. Entah apa alasannya. Hanya author yg tahu.

Rey yg saat itu sedang mengikuti ujian akhir sekolah di sekolahan yang sama tempat Ifa dan Imel menuntut ilmu. Anak kelas tiga IPS.1 itu memang gencar melakukan pendekatan pada Ifa semenjak masa orientasi siswa. Rey jatuh hati pada pandangan pertama.

Sejak saat itu juga Rey selalu mengutarakan isi hatinya pada Ifa di mana pun, kapan pun. Tanpa mengenal kata lelah.

Kedekatan Rey dan Ifa itulah yang membuat Imel murka dan tak mau berteman dengan Ifa lagi. Usut punya usut, ternyata Imel juga sangat menyukai Rey. Karena Ifa tahu dari buku diary Imel yg tertinggal di bangku sekolah.Di hari terakhir pada saat malam PERSAMI. Ifa sendiri yg menemukannya waktu itu. Imel meminta Ifa menjauhi Rey saat itu juga.

Beberapa menit kemudian, Ifa sampai di plataran rumah mewah milik keluarga Syailendra. Halaman yg penuh dengan tanaman anggrek itu berjajar rapi.

Ada juga kolam ikan yg terdapat air mancur juga di sana. Ifa dibuat takjub setiap kali dia datang ke rumah tersebut.

Kadang dia sengaja berlama-lama memandangi anggrek-anggrek di sana. Sejenak bisa sedikit mengurangi rasa penatnya.

Tante Novia yg sudah lama menunggunya dibuat kagum. Mendapati gadis cantik, energik, sopan santun, ramah. Entah gelar apa lagi yg patut Ifa sandang karena kepribadiannya. Mami dari Rey itu sangat mengidolakan gadis di hadapannya sekarang. Tante Novia bahkan meminta izin langsung pada mendiang ayah Ifa untuk menjadikan Ifa sebagai menantunya.

" Sayang... ? " panggil Tante Novia pada Ifa sambil menepuk bahu Ifa.

Ifa berjengkit kaget.

" Eh !!! Tante ? Ngagetin Ifa aja. Maaf Ifa melamun tan. Sampai gak tahu yg Tante datang." seru Ifa seraya tersipu malu.

" Nggak apa-apa sayang. lagi ngelamunin apa sih ! Atau... jangan - jangan .. lagi bayangin anak Tante ya ? Sampai nggak dengar Tante datang. Hayo ngaku...? " goda Tante Anggi.

" Ah... Tante bisa aja. Nggak lah Tan... mana berani Ifa... bisa dicincang sama... Eh gak jadi !!! " jawab Ifa terputus sambil menutup mulutnya.

Ifa tidak mau mulutnya keceplosan. Mengingat mamanya Rey tidak suka dengan Imel.

"Loh ! Ada apa sayang. Kok g jadi. Cincang ? apa yg dicincang ? maksudmu ?" sahut Tante bingung.

"Nggak Tan ? Bukan apa-apa kok ? mm.. oh ya ini pesanan Tante. Kata ibu, nota nya di dalam paper bag Tan ? Kalau begitu Ifa undur diri Tante." jelas Ifa

" O.k. Sayang.. masuk dulu yuk. Kenapa buru-buru. Biasanya juga ngobrol dulu sama Tante sama Rey. Oh ya, Rey ada di dalam lagi makan siang tuh. Kamu juga makan bareng yuk sama Tante sama Rey. Ayolah...?" bujuk Tante Novia.

" Tante... maaf bukannya Ifa menolak rejeki. Tapi Ifa masih ada perlu Tante. Ifa harus ke toko buku. Lagi pula cuaca di luar sedang mendung Tan. Takut keburu hujan dan Ifa takut kemaleman." terang Ifa.

" Aduh, sayang sekali ya. Tante masak banyak lagi. Ya udah, nggak apa-apa sayang. Tapi.. lain kali kamu nggak boleh nolak ya nak. Kamu harus mau cobain masakan Tante ya sayang. Tante senang kalau kamu sering-sering main ke rumah Tante. Tante kesepian, mana sekarang Rey jarang di rumah." jelas Tante sendu.

" Maaf ya Tante... jadi buat Tante Novia kecewa. Ifa janji lain kali Ifa bakalan cicipin masakan Tante kok. O.k. Tapi.. tidak hari ini ya Tante? Please.." Mohon Ifa. Menyipitkan mata dan menangkupkan kedua tangannya.

" Ih, Tante gemes lihat kamu yg begini. Nggak sabar mau Tante jadiin mantu. Ya sudah... ya sudah.. tapi... ke toko bukunya biar dianter Rey. Kamu nggak boleh pergi sendiri. Pamali gadis manis jalan sendirian. Mana mendung begini. Ntar diculik lagi, mantu Tante yg cantik ini. Rey ... keluar sayang !!! Rey cepetan Rey !!! " sambil teriak .

" Tante.. ah, Tante ada-ada aja. Nggak perlu Tan. Ngerepotin. Kasihan mas Rey lagi makan. Ifa bisa sendiri. Biar Ifa naik taksi aja tan." meringis menahan malu karena digoda.

" Pokoknya nggak boleh nolak. Tante nggak mau kamu kenapa-kenapa. Menantu Tante harus aman. Titik !!! " jelas Tante.

" Tante, jangan begitu atuh. Nanti pacar mas Rey marah gimana ? Lagi pula pacar mas Rey itu lebih cantik Tante dari Ifa. Ifa mah nggak ada sekuku jarinya Tan. Udah dulu Tan. Ifa permisi." sambil mengulurkan tangannya ingin bersalaman tapu dicegah.

" Siapa ? Pacar Rey, yang mana ? Rey Jomblo sayang Kalau pun ada Tante suruh putus aja. Biar Rey pacaran sama kamu." terang mama Novia.

" Tante ini. Suka asal. Mana mau mas Rey sama Ifa Tan... Tan... Kita juga masih sekolah." sahut Ifa menggelengkan kepala karena heran.

" Tante panggil Rey sebentar ya. Rey !!! kemana sih tuh anak kalo dipanggil nggak pernah nyahut !!! " geram Tante Novia sambil menggenggam tangan Ifa.

Tap.. tap..tap !!!

Terdengar jejak kaki orang. Rey yang datang sambil berlari. Menjawab panggilan sang Mama.

"Ya, mah !! Kenapa mamah teriak- teriak sih ma. malu sama tetangga. Eh ... Ifa, sudah lama? " jawab Rey sambil menyapa Ifa.

"Iya mas. Nggak kok. Baru aja." jawab Ifa.

" Kamu itu, tiap kali mama panggil selalu lelet. Jawab kenapa sih Rey. Dosa tahu, mengabaikan mama. Kamu mau mama kutuk jadi batu. Karena durhaka sama mama." sambar mama Novia.

" Mama.. malu ma ada Ifa juga. Main kutuk-kutukan segala. Kan, tadi Rey lagi makan ma.." bantah Rey.

" Jawab aja terus, kalau mama lagi bicara." sungut mama. Biarin ! Biarin Ifa tahu kelakuan kamu itu suka bikin Mama sedih. Sana ambil kunci mobil, anterin Ifa ke toko buku sekarang ! " titah mama Novia.

" Tante.. gak usah Tan, Ifa bisa sendiri kok Tan ? " cegah Ifa.

" Sayang..Rey nggak keberatan kok. Biar Rey bisa jagain kamu. Tante nggak mau terjadi apa-apa sama kamu nak ? Ya kan Rey? " jelas mama Novia sambil berkedip ke arah Rey.

" Ya, my If... nggak apa-apa. Aku juga ada yg mau dibeli." timpal Rey. Sambil menggaruk kepalanya yg tak gatal." tersenyum senang.

" Ya geh !! Keburu hujan." sahut mama Novia lagi sambil mengecup kening calon menantu idamannya.

" Tante..." rengek Ifa karena malu.

" Rey jalan dulu mah " pamit Rey. Salim dan mengecup punggung tangan mamanya.

" Makasih Tante. Ifa permisi dulu. Assalamu'alaikum." pamit Ifa kemudian sambil mencium punggung tangan mama Novia.

" Sama-sama sayang... Hati-hati.. wa'alaikum salam." jawab mama Novia. Dibalas anggukan Novia dan Rey bersamaan.

Kemudian mobil Rey pun terlihat berlalu meninggalkan plataran rumah mewah tersebut.

Terpopuler

Comments

Devi Handayani

Devi Handayani

ooww begityuuu celitanyaaa.... hemmm dengki seorang sahabat ga bisa liat sahabat sendiri senang yaaa... dasar🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬

2024-01-16

0

Sum Arni

Sum Arni

kasihan saja seorang ifa ...mudah" han ada titik terang nya secepat nya ketemu pelaku nya ....semangat terus thor

2023-02-18

1

lihat semua
Episodes
1 Tak Sengaja
2 Sadar
3 Menolak
4 Bersabar
5 Fakta Baru 1
6 Fakta Baru 2
7 Fakta Baru 3
8 Fakta Baru 4
9 Fakta Baru 5
10 Menyalahkan Diri
11 Mengakhiri Hidup !
12 Ketakutan Reydan
13 Ungkapan Hati Ifa
14 Ungkapan Hati Ifa ( 2 )
15 Kesungguhan Reydan
16 Hilang Kendali
17 Tuan Misterius
18 Tuan Misterius (2)
19 Tuan Misterius (3)
20 Tuan Misterius (4)
21 Tuan Misterius (5)
22 Tuan Misterius (6)
23 Tuan Misterius (7)
24 Kenangan Randy
25 Kenangan Randy (2)
26 Kenangan Randy (3)
27 Permintaan Ifa Naura Karna
28 Imelda Suprapto
29 Jordan Michael
30 Rahasia Jordan Michael
31 Dewa Penolong Naura
32 Dewa Penolong Naura (2)
33 Untuk mu Naura
34 Untukmu Nura (2)
35 Meninggalkan Naura
36 Amarah Jordan
37 Terus Terang
38 Terus Terang ( 2 )
39 Mengambil Hati Diandra
40 Mengambil Hati Diandra ( 2 )
41 Kegelisahan Jordan dan Randy
42 Menemui Mami Novia
43 Keegoisan Syailendra
44 Buah dari Keegoisan
45 Kabar Gembira
46 Bertemu Anggi
47 Mami Olivia Doris Satya
48 Olivia vs Syailendra
49 Kemarahan Suprapto
50 Imelda Hamil
51 Kandungan Imelda
52 Perhatian Suprapto
53 Ketabahan Kristin
54 Masalah Baru
55 Curhat dengan David
56 Kembali Ke Rumah Besar
57 Nostalgia di Rumah Besar
58 Ifa Berulah Lagi
59 Sisi Lain Seorang Rey
60 Kegusaran David
61 Bima menemui Rey
62 Menjenguk Ifa Naura Karna
63 Terbang ke Negeri Singa
64 Meminta Penjelasan (1)
65 Meminta Penjelasan (2)
66 Meminta Restu
67 Kembali Berseteru
68 Informasi dari Jordan
69 Mencari-cari Kesalahan
70 Sedikit Mengusik
71 Jiran dan Lilian
72 Menemui Jordan
73 Dilema Jordan
74 Setengah hati Jordan
75 Tamu tak Diundang
76 Dibuat Geram
77 Peringatan Pertama
78 Teror Kedua
79 Hukuman untuk Lili
80 Bimbang
81 Mencari Lili (1)
82 Mencari Lili (2)
83 Mencari Lili (3)
84 Sekeping Hati Randy
85 Hati Yang Rapuh
86 Hati yang Rapuh (2)
87 Sangat Menyiksa
88 Mengagumimu
89 Heart to Heart
90 Pergi Bersama
91 Seseorang di Masa Lalu
92 Cemburu
93 Terkenang
94 Memendam Rindu
95 Draft
96 Menghadapi Singa Jantan Mengamuk
97 Menghadapi Singa Jantan Mengamuk (2)
98 Skin to Skin Contact
99 Diterpa Rasa Canggung
100 Tumbang
101 Membujuk Bayi Besar
102 Peringatan
103 Peringatan ( 2 )
104 Panik
105 Di Posisi yang Sama
106 Luka Jordan
107 Masih Menutup Diri
108 Perdebatan
109 Simalakama
110 Ruang Hampa
111 Pergolakan Batin
112 Jalan Buntu
113 Karma Berbalas
114 Kesal
115 Menguntit
116 Perasaan Lelah
117 Penculik Masa Lalu
118 Penculik Di Masa Lalu (2)
119 Uring-uringan
120 Merasa Kehilangan Lagi
121 Penyatuan Terlarang
122 Si imut Sedang Bertanduk
123 Klarifikasi AUTHOR
124 Tak Sempurna
125 Keraguan
126 Malam Pengantin
127 Singa yang Mengamuk
128 Singa Mengamuk ( 2 )
129 Cerita Rey
130 Mencair
131 Selangkah Lebih Maju
132 Di titik terendah
133 Perubahan
134 Kesibukan
135 Sekretaris Baru Suprapto
136 Kagum
137 Bertemu Randy
138 Empat Mata
139 Tersulut Emosi
140 Kecewa
141 DM Dari Seseorang
142 Amarah Terpendam David
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Tak Sengaja
2
Sadar
3
Menolak
4
Bersabar
5
Fakta Baru 1
6
Fakta Baru 2
7
Fakta Baru 3
8
Fakta Baru 4
9
Fakta Baru 5
10
Menyalahkan Diri
11
Mengakhiri Hidup !
12
Ketakutan Reydan
13
Ungkapan Hati Ifa
14
Ungkapan Hati Ifa ( 2 )
15
Kesungguhan Reydan
16
Hilang Kendali
17
Tuan Misterius
18
Tuan Misterius (2)
19
Tuan Misterius (3)
20
Tuan Misterius (4)
21
Tuan Misterius (5)
22
Tuan Misterius (6)
23
Tuan Misterius (7)
24
Kenangan Randy
25
Kenangan Randy (2)
26
Kenangan Randy (3)
27
Permintaan Ifa Naura Karna
28
Imelda Suprapto
29
Jordan Michael
30
Rahasia Jordan Michael
31
Dewa Penolong Naura
32
Dewa Penolong Naura (2)
33
Untuk mu Naura
34
Untukmu Nura (2)
35
Meninggalkan Naura
36
Amarah Jordan
37
Terus Terang
38
Terus Terang ( 2 )
39
Mengambil Hati Diandra
40
Mengambil Hati Diandra ( 2 )
41
Kegelisahan Jordan dan Randy
42
Menemui Mami Novia
43
Keegoisan Syailendra
44
Buah dari Keegoisan
45
Kabar Gembira
46
Bertemu Anggi
47
Mami Olivia Doris Satya
48
Olivia vs Syailendra
49
Kemarahan Suprapto
50
Imelda Hamil
51
Kandungan Imelda
52
Perhatian Suprapto
53
Ketabahan Kristin
54
Masalah Baru
55
Curhat dengan David
56
Kembali Ke Rumah Besar
57
Nostalgia di Rumah Besar
58
Ifa Berulah Lagi
59
Sisi Lain Seorang Rey
60
Kegusaran David
61
Bima menemui Rey
62
Menjenguk Ifa Naura Karna
63
Terbang ke Negeri Singa
64
Meminta Penjelasan (1)
65
Meminta Penjelasan (2)
66
Meminta Restu
67
Kembali Berseteru
68
Informasi dari Jordan
69
Mencari-cari Kesalahan
70
Sedikit Mengusik
71
Jiran dan Lilian
72
Menemui Jordan
73
Dilema Jordan
74
Setengah hati Jordan
75
Tamu tak Diundang
76
Dibuat Geram
77
Peringatan Pertama
78
Teror Kedua
79
Hukuman untuk Lili
80
Bimbang
81
Mencari Lili (1)
82
Mencari Lili (2)
83
Mencari Lili (3)
84
Sekeping Hati Randy
85
Hati Yang Rapuh
86
Hati yang Rapuh (2)
87
Sangat Menyiksa
88
Mengagumimu
89
Heart to Heart
90
Pergi Bersama
91
Seseorang di Masa Lalu
92
Cemburu
93
Terkenang
94
Memendam Rindu
95
Draft
96
Menghadapi Singa Jantan Mengamuk
97
Menghadapi Singa Jantan Mengamuk (2)
98
Skin to Skin Contact
99
Diterpa Rasa Canggung
100
Tumbang
101
Membujuk Bayi Besar
102
Peringatan
103
Peringatan ( 2 )
104
Panik
105
Di Posisi yang Sama
106
Luka Jordan
107
Masih Menutup Diri
108
Perdebatan
109
Simalakama
110
Ruang Hampa
111
Pergolakan Batin
112
Jalan Buntu
113
Karma Berbalas
114
Kesal
115
Menguntit
116
Perasaan Lelah
117
Penculik Masa Lalu
118
Penculik Di Masa Lalu (2)
119
Uring-uringan
120
Merasa Kehilangan Lagi
121
Penyatuan Terlarang
122
Si imut Sedang Bertanduk
123
Klarifikasi AUTHOR
124
Tak Sempurna
125
Keraguan
126
Malam Pengantin
127
Singa yang Mengamuk
128
Singa Mengamuk ( 2 )
129
Cerita Rey
130
Mencair
131
Selangkah Lebih Maju
132
Di titik terendah
133
Perubahan
134
Kesibukan
135
Sekretaris Baru Suprapto
136
Kagum
137
Bertemu Randy
138
Empat Mata
139
Tersulut Emosi
140
Kecewa
141
DM Dari Seseorang
142
Amarah Terpendam David

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!