Fakta Baru 4

Ifa pun langsung masuk ke kamarnya, setelah tadi mengobrol sebentar dengan sang ibu. Setelah membersihkan diri, kini gadis cantik itu sudah terlelap di alam mimpi. Mimpi yg sangat indah tentunya.

Seperti hari ini, hari indah di mana telah resmi menjadi kekasih Reydan Syailendra. Kakak kelas yg selalu membuat hari-harinya berwarna.

Sedangkan Rey, dia masih di perjalanan pulang. Dengan cuaca yg sedang diguyur hujan tak mengganggu suasana hatinya yg sedang bahagia karena di mabuk cinta.

Dia mengemudikan mobilnya sambil bersenandung ria. Mengikuti alunan lagu yg ia putar di Speaker mobilnya. Entah kenapa, lagu yg sedang ia nyanyikan seperti menggambarkan suasana hatinya sekarang yg lagi kasmaran. Sebuah lagu dari John Legend penyanyi berkulit hitam dari negara X. Rey sangat menyukai lagu-lagu darinya.

What would I do without your smart mouth

( Apa yg akan ku lakukan tanpa mulut cerdas mu )

Drawing me in and you kicking me out

( Memikat ku dan kemudian menendang ku )

Got my head spinning , no kidding )

( Kau membuat kepala ku pusing, sungguh )

I can't pin you down

( Aku tak bisa membuat mu diam )

What's going on on that beautiful mind

( Apa yg terjadi di dalam pikiran yg indah itu )

I'm on your magical mystery ride

( Aku ada dalam kendaraan misteri mu yg ajaib )

And I'm so dizzy, don't know what hit me

( Dan aku sungguh pusing, tak tahu apa yg menimpaku )

But I'll be alright

( Tapi aku kan baik-baik saja )

My head's underwater but I'm breathing fine

( Kepala ku di dalam air, tapi aku bisa bernafas dengan baik )

You're crazy and I'm out of my mind

( Kau gila dan aku tak waras )

Cause all of me

( Karena kau seluruh diriku )

Loves all of you

( Mencintai sepenuh dirimu )

Love your curves and all your edges

( Mencintai lekukan tubuh dan semua sisi mu )

All your perfect imperfections

( Semua ketidaksempurnaan mu yg sempurna )

Give your all to me

( Berikanlah sepenuh dirimu pada ku )

I'll give my all to you

( Akan ku berikan segalanya untuk mu )

You're my end and my beginning

( Kau adalah akhir dan awal ku )

Even when I lose I'm winning

( Meski ketika aku kalah pun, aku tetap menang )

Cause I give you all of me

( Karena ku berikan seluruh diriku pada mu )

And you give me all of you

( Dan kau berikan sepenuh dirimu pada ku )

How many times do I have to tell you

( Berapa kali harus ku katakan pada mu )

Even when you're crying, you're beautiful too

( Bahkan ketika kau menangis, kau tetaplah cantik )

The world is beating you down

( Dunia sedang mengecilkan dirimu )

I'm around through every mood

( Aku kan selalu ada dalam suasana hati apa pun )

You're my downfall, you're my muse

( Kau adalah kehancuran ku, kau adalah renungan ku )

My worst distraction, my rhythm and blues

( Gangguan terburuk ku, irama dan laguku )

I can't stop singing

( Aku tak bisa berhenti bernyanyi )

Hmm, it's ringing in my head for you

( Selalu bergema di kepalaku untuk mu )

Give me all of you, ohh

( Berikan seluruh dirimu padaku )

Cards on the table, we're both showing hearts

( Kartu-kartu di meja, kita berdua menunjukkan gambar hati )

And risking it all, though it's hard

( Dan pertaruhkan segalanya, meskipun itu berat )

And you give me all of you

( Dan kau berikan seluruh dirimu pada ku )

Cause I give you all of me, ohh..

( Karena ku berikan seluruh diriku pada mu )

Tiba-tiba ada panggilan masuk di ponsel Rey. Bersamaan dengan lagu yg diputar itu usai. Rey mengerutkan dahinya.

( Imel .. kenapa dia menelpon ku.. tumben..? ) kata Rey dalam hati. Rey menekan tombol hijau dari layar ponselnya lalu mengangkatnya.

" Hello, Rey? Maaf gue ganggu nggak?" sapa Imel di ujung sana.

" Hello mel. Hh.. ya gue lagi nyetir nih. Ada apa ? tumben ? jawab Rey ketus.

" Oh, sorry.. gue cuma mau ngundang loe aja kok. Malam Minggu datang ya, ke acara party gue ? " terang Imel.

" Sorry Mel, gue kayaknya nggak bisa dateng. Gue harus berangkat ke negara X, " tukas Rey.

"Oh, ayolah Rey. Usahain ya loe dateng. Gue juga undang Ifa dan temen-temennya kok. Sebentar juga nggak apa-apa. Loe dateng pas puncak acara aja Rey. Please? " rayu Imel pada Rey.

Rey mengernyitkan dahinya. Berpikir sejenak.

" O.k. Gue usahain datang. Apakah gue boleh ajak David? " sambung Rey kemudian.

" Of course. Ajak semua sahabat dan geng basket loe Rey. Gue akan siapin kartu undangannya. Besok gue kasih ke loe. O.k." jelas Imel tersenyum senang.

" Hemm.." sahut Rey dengan berdehem.

" Satu lagi, ajak Kak Bima juga ya. Tadi udah gue hubungi. Katanya dia mau datang kalau loe juga dateng Rey." terang Imel.

" O.k ! Akan ku usahakan. " jawab Rey.

"Aku ingin tahu apa yg kamu rencanakan Mel ? Aku tahu akal busuk mu. Maka, aku akan hal yg sama jika sampai kau berani menyentuh atau menyakiti belahan jiwa ku !" batin Rey kemudian.

*

*

*

~ 3 hari kemudian ~

Imel beserta gengnya masuk ke kelas.

" Hi, guys !! Dengerin semua, gue ada pengumuman ! " teriak Imel memberitahu semua teman di kelasnya.

Seketika, mereka semua menghentikan aktifitasnya. Termasuk Ifa bersama gengnya pun ikut menghentikan percakapan mereka yg sedang asyik bercanda, mendengar aksi Imel.

" Iya guys, nih ! Kalian semua di undang ke acara ulang tahun Imelda. Jangan lupa kalian semua harus datang. Tanpa terkecuali. Ingat !!! Dan loe juga My If ? Datang juga ya, jangan lupa loh !!! " sambung Tiara teman geng Imel ikut menimpali.

Dia juga menirukan gaya Rey, saat memanggil dengan panggilan kesayangan Rey. Seraya membagikan undangan dari Imel ke seluruh teman-temannya.

" Mm.. maaf Mel. Aku nggak bisa datang, soalnya saudara ku mau datang dari luar kota. " tolak Ifa berbohong. Dia sedikit ragu. Sebenarnya dia juga malas datang ke acara Imelda. Entah kenapa dia merasa Imel akan merencanakan sesuatu padanya. Pikir Ifa.

Imelda berjalan menghampiri Ifa. Dia mendekat dan kemudian memegang pundak Ifa dengan lembut.

" If.. kita kan sahabatan dari dulu. Aku minta maaf jika selama ini ucapan dan perilaku ku banyak mengecewakan mu. Undangan ini sebagai bentuk permintaan maaf ku. Kamu mau kan maafin aku ? Datang ya ke pestaku, please ? " pinta Imel merayu Ifa. Dia mencoba meyakinkan Ifa dengan sikap manisnya.

Dengan segala bujuk rayu Imel. Akhirnya, dengan terpaksa Ifa pun menerima undangan Imelda. Meski dalam hati Ifa tak yakin dengan sikap Imel padanya. Dia melihat kebohongan dari tatapan Imel. Ifa mempunyai firasat tak enak. Tapi, Ifa akan berusaha lebih hati-hati dan waspada terhadap Imel.

Hari yg ditunggu-tunggu pun tiba. Sabtu siang, Imel tak lupa mengambil barang yg ia pesan waktu itu di toko perhiasan. Kalian benar Reader. Imel tak lupa juga mengajak, lebih tepatnya memaksa Rey untuk mengambil kalung tersebut.

Yah, meskipun ada perdebatan karena Rey tak mau membayarnya. Rey tahu, liontin itu liontin yg diidamkan pujaan hatinya. Mana mungkin dia berikan pada Imel. Mau bagaimana lagi, kalung itu ternyata sudah di DP Imel. Gadis yg ia benci.

Bukan Imel namanya jika tidak bisa merayu dan memaksa Rey. Karena Imel mengancam akan menyakiti Ifa. Dengan sangat terpaksa Rey pun menuruti permintaan Imelda.

Malam yg dinantikan pun tiba. Satu persatu tamu undangan memasuki pelataran rumah Imelda. Pesta itu digelar di halaman belakang rumah orang tua Imel yg luas. Pesta itu digelar dengan megah mewah. Pesta bernuansa out for dengan dress code putih semakin menambah kesan elegan.

Imel terlihat sangat cantik dengan gaun yg ia kenakan sekarang. Dia sedang bercanda bersama teman gengnya.

Sedang di rumah Ifa. Dia nampak gelisah. Dia terlihat mondar-mandir tak tahu apa yg sedang ia pikirkan.

Ibunya pun ikut heran, melihat tingkah anak gadisnya. Ibu lalu menegurnya.

" Nak.. Kenapa mondar-mandir terus sih, kaya setrikaan aja. Sedari tadi ibu lihat, kamu gelisah gitu. Ada apa sayang ? " tegur ibu.

Sambil memainkan jari-jari tangannya jika sedang gelisah.

" Bu.. eh ..nggak..anu.. Bu, perasaan Ifa nggak enak. Ifa malas datang ke acara Imel buk. Apa Ifa nggak usah berangkat aja ya buk ?" keluh Ifa pada sang ibu.

" Nak... kewajiban seorang muslim salah satunya adalah memenuhi undangan. Wajib hukumnya untuk kita datang sayang. Kasihan Imel pasti sudah nungguin kamu. Apa lagi kata kamu undangan ini bentuk permintaan maaf dia, sayang." jelas ibu panjang lebar.

" Iya sih buk.. tapi ? " belum selesai jawaban Ifa. Sudah terpotong karena terdengar ketukan pintu dan suara memanggil nama Ifa.

Teman karib Ifa datang menjemputnya.

Memang Ifa sudah janji akan datang bersama mereka. Ifa juga tak lupa memberi tahu Rey bahwa dia tak bisa datang bersamanya ke acara Imel. Meskipun Rey sedikit kecewa.

" Siapa nak ? " potong ibu.

" Pasti Karin dan Rendy buk, mereka jemput Ifa." kata Ifa.

" Oh, ya sudah berangkatlah. Kasihan mereka sudah menunggu. Nanti telat." terang ibu.

" Baik Bu." jawab Ifa singkat.

" Buang jauh-jauh pikiran buruk mu. Semoga tidak akan terjadi apa-apa nanti. Doa ibu menyertaimu sayang. Allah bersama mu." doa ibu untuk anak semata wayangnya.

" Makasih Bu.. Ibu selalu bisa menenangkan Ifa. Ifa berangkat buk. Assalamu'alaikum." pamit Ifa seraya mencium punggung tangan Ibu.

" Hati-hati, jangan pulang larut malam. Pamali. Maaf ibu nggak bisa temuin dan antar kalian sampai depan. Ibu Ani sholat Isya. Wa'alaikum salam." jawab salam ibu panjang lebar.

" Iya ibuku sayang... ? kata Ifa sambil berlari menuju teras di mana kedua sahabatnya berada.

" Wah... Ada bidadari turun dari kayangan nih Ren? " celetuk Karin merasa takjub melihat Ifa.

Dia menatap intens Ifa dari atas ke bawah. Ifa terlihat sangat cantik. Riasan dan gaun yg Ifa kenakan sangat cocok dan pas di badannya. Sederhana tapi terlihat elegan.

"Sempurna. So beautiful." sahut Rendy ikut menimpali perkataan Karin.

Rendy yg juga takjub. Dia pun tertegun melihat penampilan Ifa. Tanpa berkedip menatap Ifa.

" Ck.. !! Apa-apaan sih kalian. Biasa aja kali ngeliatnya. Masih kalah jauh sama loe, Rin." Decak Ifa merendah.

" Kaya gini dia bilang biasa Ren. Kak Rey tambah klepek-klepek nanti. Lihat aja !!! " tukas Karin.

Rendy pun setuju dengan perkataan sahabatnya itu.

" Udah memujinya. Bisa terbang gue. Ayuk atuh berangkat. Nggak enak Natar telat. Disangka minta makan doang nanti." gerutu Ifa pada kedua sahabatnya.

" Siap.. tuan putri." sahut Rendy.

" Oh ya guys, sampai lupa. Ibu minta maaf nggak bisa temuin kalian. Soalnya ibu lagi sholat tadi pas aku pamit," jelas Ifa lagi.

" It's O.k Baby. And now, Let's go guys. Kita hancurkan pesta Imelda. It's show time. " tukas mereka bersamaan.

Beberapa menit kemudian, mereka telah sampai di kediaman Imel. Semua tamu undangan sudah nampak hadir. Mereka terpesona dengan kehadiran Ifa.

Ifa bak primadona di acara Imelda sekarang. Banyak pasang mata yg memandangnya penuh kekaguman.

Imelda yg mengetahuinya pun menatap penuh kebencian terhadap Ifa. Rasa kesal dan amarahnya semakin besar terhadap Ifa. Tapi dia bisa menutupinya dengan senyum manisnya pada tamu undangan. Senyum yg tak bisa diartikan.

Ifa sedari tadi melihat sekelilingnya. Berharap bisa melihat pujaan hatinya. Tapi belum tampak batang hidungnya. Yang Ifa lihat hanya David dan Bima beserta gengnya. Entah kemana Reydan, tumben tak bersama mereka.

" Kemana sih mas Rey ? Apa dia tidak datang ? Atau tidak diundang ? Mustahil Imel tak mengundang mas Rey. " batin Ifa.

David dan Bima sama kagumnya melihat penampilan Ifa yg berbeda. Bima terpesona. Gadis yg dia cintai sangat anggun dan berkharisma. Dia semakin jatuh hati padanya.

Rey yg melihatnya sangat khawatir. Ya, sebenarnya Rey sudah datang lebih dulu dari mereka dia sengaja bersembunyi. Dia ingin tahu apa yg direncanakan Imel.

Dia menatap kekasihnya dari jauh. Sama terpesonanya dengan yg lain. Ingin rasanya ia berlari dan memeluk kekasihnya sekarang. Namun apa daya. Tak mungkin ia lakukan karena janjinya pada Ifa yg tak ingin hubungannya dipublikasikan. Dia tak bisa menyembunyikan perasaannya. Rey sangat bangga pada Ifa. Cintanya semakin besar pada Ifa.

Terpopuler

Comments

Devi Handayani

Devi Handayani

hadehhh... kisah cinta terhalang ain dan iri dengki teman sendiri😤😤😤😤

2024-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 Tak Sengaja
2 Sadar
3 Menolak
4 Bersabar
5 Fakta Baru 1
6 Fakta Baru 2
7 Fakta Baru 3
8 Fakta Baru 4
9 Fakta Baru 5
10 Menyalahkan Diri
11 Mengakhiri Hidup !
12 Ketakutan Reydan
13 Ungkapan Hati Ifa
14 Ungkapan Hati Ifa ( 2 )
15 Kesungguhan Reydan
16 Hilang Kendali
17 Tuan Misterius
18 Tuan Misterius (2)
19 Tuan Misterius (3)
20 Tuan Misterius (4)
21 Tuan Misterius (5)
22 Tuan Misterius (6)
23 Tuan Misterius (7)
24 Kenangan Randy
25 Kenangan Randy (2)
26 Kenangan Randy (3)
27 Permintaan Ifa Naura Karna
28 Imelda Suprapto
29 Jordan Michael
30 Rahasia Jordan Michael
31 Dewa Penolong Naura
32 Dewa Penolong Naura (2)
33 Untuk mu Naura
34 Untukmu Nura (2)
35 Meninggalkan Naura
36 Amarah Jordan
37 Terus Terang
38 Terus Terang ( 2 )
39 Mengambil Hati Diandra
40 Mengambil Hati Diandra ( 2 )
41 Kegelisahan Jordan dan Randy
42 Menemui Mami Novia
43 Keegoisan Syailendra
44 Buah dari Keegoisan
45 Kabar Gembira
46 Bertemu Anggi
47 Mami Olivia Doris Satya
48 Olivia vs Syailendra
49 Kemarahan Suprapto
50 Imelda Hamil
51 Kandungan Imelda
52 Perhatian Suprapto
53 Ketabahan Kristin
54 Masalah Baru
55 Curhat dengan David
56 Kembali Ke Rumah Besar
57 Nostalgia di Rumah Besar
58 Ifa Berulah Lagi
59 Sisi Lain Seorang Rey
60 Kegusaran David
61 Bima menemui Rey
62 Menjenguk Ifa Naura Karna
63 Terbang ke Negeri Singa
64 Meminta Penjelasan (1)
65 Meminta Penjelasan (2)
66 Meminta Restu
67 Kembali Berseteru
68 Informasi dari Jordan
69 Mencari-cari Kesalahan
70 Sedikit Mengusik
71 Jiran dan Lilian
72 Menemui Jordan
73 Dilema Jordan
74 Setengah hati Jordan
75 Tamu tak Diundang
76 Dibuat Geram
77 Peringatan Pertama
78 Teror Kedua
79 Hukuman untuk Lili
80 Bimbang
81 Mencari Lili (1)
82 Mencari Lili (2)
83 Mencari Lili (3)
84 Sekeping Hati Randy
85 Hati Yang Rapuh
86 Hati yang Rapuh (2)
87 Sangat Menyiksa
88 Mengagumimu
89 Heart to Heart
90 Pergi Bersama
91 Seseorang di Masa Lalu
92 Cemburu
93 Terkenang
94 Memendam Rindu
95 Draft
96 Menghadapi Singa Jantan Mengamuk
97 Menghadapi Singa Jantan Mengamuk (2)
98 Skin to Skin Contact
99 Diterpa Rasa Canggung
100 Tumbang
101 Membujuk Bayi Besar
102 Peringatan
103 Peringatan ( 2 )
104 Panik
105 Di Posisi yang Sama
106 Luka Jordan
107 Masih Menutup Diri
108 Perdebatan
109 Simalakama
110 Ruang Hampa
111 Pergolakan Batin
112 Jalan Buntu
113 Karma Berbalas
114 Kesal
115 Menguntit
116 Perasaan Lelah
117 Penculik Masa Lalu
118 Penculik Di Masa Lalu (2)
119 Uring-uringan
120 Merasa Kehilangan Lagi
121 Penyatuan Terlarang
122 Si imut Sedang Bertanduk
123 Klarifikasi AUTHOR
124 Tak Sempurna
125 Keraguan
126 Malam Pengantin
127 Singa yang Mengamuk
128 Singa Mengamuk ( 2 )
129 Cerita Rey
130 Mencair
131 Selangkah Lebih Maju
132 Di titik terendah
133 Perubahan
134 Kesibukan
135 Sekretaris Baru Suprapto
136 Kagum
137 Bertemu Randy
138 Empat Mata
139 Tersulut Emosi
140 Kecewa
141 DM Dari Seseorang
142 Amarah Terpendam David
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Tak Sengaja
2
Sadar
3
Menolak
4
Bersabar
5
Fakta Baru 1
6
Fakta Baru 2
7
Fakta Baru 3
8
Fakta Baru 4
9
Fakta Baru 5
10
Menyalahkan Diri
11
Mengakhiri Hidup !
12
Ketakutan Reydan
13
Ungkapan Hati Ifa
14
Ungkapan Hati Ifa ( 2 )
15
Kesungguhan Reydan
16
Hilang Kendali
17
Tuan Misterius
18
Tuan Misterius (2)
19
Tuan Misterius (3)
20
Tuan Misterius (4)
21
Tuan Misterius (5)
22
Tuan Misterius (6)
23
Tuan Misterius (7)
24
Kenangan Randy
25
Kenangan Randy (2)
26
Kenangan Randy (3)
27
Permintaan Ifa Naura Karna
28
Imelda Suprapto
29
Jordan Michael
30
Rahasia Jordan Michael
31
Dewa Penolong Naura
32
Dewa Penolong Naura (2)
33
Untuk mu Naura
34
Untukmu Nura (2)
35
Meninggalkan Naura
36
Amarah Jordan
37
Terus Terang
38
Terus Terang ( 2 )
39
Mengambil Hati Diandra
40
Mengambil Hati Diandra ( 2 )
41
Kegelisahan Jordan dan Randy
42
Menemui Mami Novia
43
Keegoisan Syailendra
44
Buah dari Keegoisan
45
Kabar Gembira
46
Bertemu Anggi
47
Mami Olivia Doris Satya
48
Olivia vs Syailendra
49
Kemarahan Suprapto
50
Imelda Hamil
51
Kandungan Imelda
52
Perhatian Suprapto
53
Ketabahan Kristin
54
Masalah Baru
55
Curhat dengan David
56
Kembali Ke Rumah Besar
57
Nostalgia di Rumah Besar
58
Ifa Berulah Lagi
59
Sisi Lain Seorang Rey
60
Kegusaran David
61
Bima menemui Rey
62
Menjenguk Ifa Naura Karna
63
Terbang ke Negeri Singa
64
Meminta Penjelasan (1)
65
Meminta Penjelasan (2)
66
Meminta Restu
67
Kembali Berseteru
68
Informasi dari Jordan
69
Mencari-cari Kesalahan
70
Sedikit Mengusik
71
Jiran dan Lilian
72
Menemui Jordan
73
Dilema Jordan
74
Setengah hati Jordan
75
Tamu tak Diundang
76
Dibuat Geram
77
Peringatan Pertama
78
Teror Kedua
79
Hukuman untuk Lili
80
Bimbang
81
Mencari Lili (1)
82
Mencari Lili (2)
83
Mencari Lili (3)
84
Sekeping Hati Randy
85
Hati Yang Rapuh
86
Hati yang Rapuh (2)
87
Sangat Menyiksa
88
Mengagumimu
89
Heart to Heart
90
Pergi Bersama
91
Seseorang di Masa Lalu
92
Cemburu
93
Terkenang
94
Memendam Rindu
95
Draft
96
Menghadapi Singa Jantan Mengamuk
97
Menghadapi Singa Jantan Mengamuk (2)
98
Skin to Skin Contact
99
Diterpa Rasa Canggung
100
Tumbang
101
Membujuk Bayi Besar
102
Peringatan
103
Peringatan ( 2 )
104
Panik
105
Di Posisi yang Sama
106
Luka Jordan
107
Masih Menutup Diri
108
Perdebatan
109
Simalakama
110
Ruang Hampa
111
Pergolakan Batin
112
Jalan Buntu
113
Karma Berbalas
114
Kesal
115
Menguntit
116
Perasaan Lelah
117
Penculik Masa Lalu
118
Penculik Di Masa Lalu (2)
119
Uring-uringan
120
Merasa Kehilangan Lagi
121
Penyatuan Terlarang
122
Si imut Sedang Bertanduk
123
Klarifikasi AUTHOR
124
Tak Sempurna
125
Keraguan
126
Malam Pengantin
127
Singa yang Mengamuk
128
Singa Mengamuk ( 2 )
129
Cerita Rey
130
Mencair
131
Selangkah Lebih Maju
132
Di titik terendah
133
Perubahan
134
Kesibukan
135
Sekretaris Baru Suprapto
136
Kagum
137
Bertemu Randy
138
Empat Mata
139
Tersulut Emosi
140
Kecewa
141
DM Dari Seseorang
142
Amarah Terpendam David

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!