Ifa pun langsung masuk ke kamarnya, setelah tadi mengobrol sebentar dengan sang ibu. Setelah membersihkan diri, kini gadis cantik itu sudah terlelap di alam mimpi. Mimpi yg sangat indah tentunya.
Seperti hari ini, hari indah di mana telah resmi menjadi kekasih Reydan Syailendra. Kakak kelas yg selalu membuat hari-harinya berwarna.
Sedangkan Rey, dia masih di perjalanan pulang. Dengan cuaca yg sedang diguyur hujan tak mengganggu suasana hatinya yg sedang bahagia karena di mabuk cinta.
Dia mengemudikan mobilnya sambil bersenandung ria. Mengikuti alunan lagu yg ia putar di Speaker mobilnya. Entah kenapa, lagu yg sedang ia nyanyikan seperti menggambarkan suasana hatinya sekarang yg lagi kasmaran. Sebuah lagu dari John Legend penyanyi berkulit hitam dari negara X. Rey sangat menyukai lagu-lagu darinya.
What would I do without your smart mouth
( Apa yg akan ku lakukan tanpa mulut cerdas mu )
Drawing me in and you kicking me out
( Memikat ku dan kemudian menendang ku )
Got my head spinning , no kidding )
( Kau membuat kepala ku pusing, sungguh )
I can't pin you down
( Aku tak bisa membuat mu diam )
What's going on on that beautiful mind
( Apa yg terjadi di dalam pikiran yg indah itu )
I'm on your magical mystery ride
( Aku ada dalam kendaraan misteri mu yg ajaib )
And I'm so dizzy, don't know what hit me
( Dan aku sungguh pusing, tak tahu apa yg menimpaku )
But I'll be alright
( Tapi aku kan baik-baik saja )
My head's underwater but I'm breathing fine
( Kepala ku di dalam air, tapi aku bisa bernafas dengan baik )
You're crazy and I'm out of my mind
( Kau gila dan aku tak waras )
Cause all of me
( Karena kau seluruh diriku )
Loves all of you
( Mencintai sepenuh dirimu )
Love your curves and all your edges
( Mencintai lekukan tubuh dan semua sisi mu )
All your perfect imperfections
( Semua ketidaksempurnaan mu yg sempurna )
Give your all to me
( Berikanlah sepenuh dirimu pada ku )
I'll give my all to you
( Akan ku berikan segalanya untuk mu )
You're my end and my beginning
( Kau adalah akhir dan awal ku )
Even when I lose I'm winning
( Meski ketika aku kalah pun, aku tetap menang )
Cause I give you all of me
( Karena ku berikan seluruh diriku pada mu )
And you give me all of you
( Dan kau berikan sepenuh dirimu pada ku )
How many times do I have to tell you
( Berapa kali harus ku katakan pada mu )
Even when you're crying, you're beautiful too
( Bahkan ketika kau menangis, kau tetaplah cantik )
The world is beating you down
( Dunia sedang mengecilkan dirimu )
I'm around through every mood
( Aku kan selalu ada dalam suasana hati apa pun )
You're my downfall, you're my muse
( Kau adalah kehancuran ku, kau adalah renungan ku )
My worst distraction, my rhythm and blues
( Gangguan terburuk ku, irama dan laguku )
I can't stop singing
( Aku tak bisa berhenti bernyanyi )
Hmm, it's ringing in my head for you
( Selalu bergema di kepalaku untuk mu )
Give me all of you, ohh
( Berikan seluruh dirimu padaku )
Cards on the table, we're both showing hearts
( Kartu-kartu di meja, kita berdua menunjukkan gambar hati )
And risking it all, though it's hard
( Dan pertaruhkan segalanya, meskipun itu berat )
And you give me all of you
( Dan kau berikan seluruh dirimu pada ku )
Cause I give you all of me, ohh..
( Karena ku berikan seluruh diriku pada mu )
Tiba-tiba ada panggilan masuk di ponsel Rey. Bersamaan dengan lagu yg diputar itu usai. Rey mengerutkan dahinya.
( Imel .. kenapa dia menelpon ku.. tumben..? ) kata Rey dalam hati. Rey menekan tombol hijau dari layar ponselnya lalu mengangkatnya.
" Hello, Rey? Maaf gue ganggu nggak?" sapa Imel di ujung sana.
" Hello mel. Hh.. ya gue lagi nyetir nih. Ada apa ? tumben ? jawab Rey ketus.
" Oh, sorry.. gue cuma mau ngundang loe aja kok. Malam Minggu datang ya, ke acara party gue ? " terang Imel.
" Sorry Mel, gue kayaknya nggak bisa dateng. Gue harus berangkat ke negara X, " tukas Rey.
"Oh, ayolah Rey. Usahain ya loe dateng. Gue juga undang Ifa dan temen-temennya kok. Sebentar juga nggak apa-apa. Loe dateng pas puncak acara aja Rey. Please? " rayu Imel pada Rey.
Rey mengernyitkan dahinya. Berpikir sejenak.
" O.k. Gue usahain datang. Apakah gue boleh ajak David? " sambung Rey kemudian.
" Of course. Ajak semua sahabat dan geng basket loe Rey. Gue akan siapin kartu undangannya. Besok gue kasih ke loe. O.k." jelas Imel tersenyum senang.
" Hemm.." sahut Rey dengan berdehem.
" Satu lagi, ajak Kak Bima juga ya. Tadi udah gue hubungi. Katanya dia mau datang kalau loe juga dateng Rey." terang Imel.
" O.k ! Akan ku usahakan. " jawab Rey.
"Aku ingin tahu apa yg kamu rencanakan Mel ? Aku tahu akal busuk mu. Maka, aku akan hal yg sama jika sampai kau berani menyentuh atau menyakiti belahan jiwa ku !" batin Rey kemudian.
*
*
*
~ 3 hari kemudian ~
Imel beserta gengnya masuk ke kelas.
" Hi, guys !! Dengerin semua, gue ada pengumuman ! " teriak Imel memberitahu semua teman di kelasnya.
Seketika, mereka semua menghentikan aktifitasnya. Termasuk Ifa bersama gengnya pun ikut menghentikan percakapan mereka yg sedang asyik bercanda, mendengar aksi Imel.
" Iya guys, nih ! Kalian semua di undang ke acara ulang tahun Imelda. Jangan lupa kalian semua harus datang. Tanpa terkecuali. Ingat !!! Dan loe juga My If ? Datang juga ya, jangan lupa loh !!! " sambung Tiara teman geng Imel ikut menimpali.
Dia juga menirukan gaya Rey, saat memanggil dengan panggilan kesayangan Rey. Seraya membagikan undangan dari Imel ke seluruh teman-temannya.
" Mm.. maaf Mel. Aku nggak bisa datang, soalnya saudara ku mau datang dari luar kota. " tolak Ifa berbohong. Dia sedikit ragu. Sebenarnya dia juga malas datang ke acara Imelda. Entah kenapa dia merasa Imel akan merencanakan sesuatu padanya. Pikir Ifa.
Imelda berjalan menghampiri Ifa. Dia mendekat dan kemudian memegang pundak Ifa dengan lembut.
" If.. kita kan sahabatan dari dulu. Aku minta maaf jika selama ini ucapan dan perilaku ku banyak mengecewakan mu. Undangan ini sebagai bentuk permintaan maaf ku. Kamu mau kan maafin aku ? Datang ya ke pestaku, please ? " pinta Imel merayu Ifa. Dia mencoba meyakinkan Ifa dengan sikap manisnya.
Dengan segala bujuk rayu Imel. Akhirnya, dengan terpaksa Ifa pun menerima undangan Imelda. Meski dalam hati Ifa tak yakin dengan sikap Imel padanya. Dia melihat kebohongan dari tatapan Imel. Ifa mempunyai firasat tak enak. Tapi, Ifa akan berusaha lebih hati-hati dan waspada terhadap Imel.
Hari yg ditunggu-tunggu pun tiba. Sabtu siang, Imel tak lupa mengambil barang yg ia pesan waktu itu di toko perhiasan. Kalian benar Reader. Imel tak lupa juga mengajak, lebih tepatnya memaksa Rey untuk mengambil kalung tersebut.
Yah, meskipun ada perdebatan karena Rey tak mau membayarnya. Rey tahu, liontin itu liontin yg diidamkan pujaan hatinya. Mana mungkin dia berikan pada Imel. Mau bagaimana lagi, kalung itu ternyata sudah di DP Imel. Gadis yg ia benci.
Bukan Imel namanya jika tidak bisa merayu dan memaksa Rey. Karena Imel mengancam akan menyakiti Ifa. Dengan sangat terpaksa Rey pun menuruti permintaan Imelda.
Malam yg dinantikan pun tiba. Satu persatu tamu undangan memasuki pelataran rumah Imelda. Pesta itu digelar di halaman belakang rumah orang tua Imel yg luas. Pesta itu digelar dengan megah mewah. Pesta bernuansa out for dengan dress code putih semakin menambah kesan elegan.
Imel terlihat sangat cantik dengan gaun yg ia kenakan sekarang. Dia sedang bercanda bersama teman gengnya.
Sedang di rumah Ifa. Dia nampak gelisah. Dia terlihat mondar-mandir tak tahu apa yg sedang ia pikirkan.
Ibunya pun ikut heran, melihat tingkah anak gadisnya. Ibu lalu menegurnya.
" Nak.. Kenapa mondar-mandir terus sih, kaya setrikaan aja. Sedari tadi ibu lihat, kamu gelisah gitu. Ada apa sayang ? " tegur ibu.
Sambil memainkan jari-jari tangannya jika sedang gelisah.
" Bu.. eh ..nggak..anu.. Bu, perasaan Ifa nggak enak. Ifa malas datang ke acara Imel buk. Apa Ifa nggak usah berangkat aja ya buk ?" keluh Ifa pada sang ibu.
" Nak... kewajiban seorang muslim salah satunya adalah memenuhi undangan. Wajib hukumnya untuk kita datang sayang. Kasihan Imel pasti sudah nungguin kamu. Apa lagi kata kamu undangan ini bentuk permintaan maaf dia, sayang." jelas ibu panjang lebar.
" Iya sih buk.. tapi ? " belum selesai jawaban Ifa. Sudah terpotong karena terdengar ketukan pintu dan suara memanggil nama Ifa.
Teman karib Ifa datang menjemputnya.
Memang Ifa sudah janji akan datang bersama mereka. Ifa juga tak lupa memberi tahu Rey bahwa dia tak bisa datang bersamanya ke acara Imel. Meskipun Rey sedikit kecewa.
" Siapa nak ? " potong ibu.
" Pasti Karin dan Rendy buk, mereka jemput Ifa." kata Ifa.
" Oh, ya sudah berangkatlah. Kasihan mereka sudah menunggu. Nanti telat." terang ibu.
" Baik Bu." jawab Ifa singkat.
" Buang jauh-jauh pikiran buruk mu. Semoga tidak akan terjadi apa-apa nanti. Doa ibu menyertaimu sayang. Allah bersama mu." doa ibu untuk anak semata wayangnya.
" Makasih Bu.. Ibu selalu bisa menenangkan Ifa. Ifa berangkat buk. Assalamu'alaikum." pamit Ifa seraya mencium punggung tangan Ibu.
" Hati-hati, jangan pulang larut malam. Pamali. Maaf ibu nggak bisa temuin dan antar kalian sampai depan. Ibu Ani sholat Isya. Wa'alaikum salam." jawab salam ibu panjang lebar.
" Iya ibuku sayang... ? kata Ifa sambil berlari menuju teras di mana kedua sahabatnya berada.
" Wah... Ada bidadari turun dari kayangan nih Ren? " celetuk Karin merasa takjub melihat Ifa.
Dia menatap intens Ifa dari atas ke bawah. Ifa terlihat sangat cantik. Riasan dan gaun yg Ifa kenakan sangat cocok dan pas di badannya. Sederhana tapi terlihat elegan.
"Sempurna. So beautiful." sahut Rendy ikut menimpali perkataan Karin.
Rendy yg juga takjub. Dia pun tertegun melihat penampilan Ifa. Tanpa berkedip menatap Ifa.
" Ck.. !! Apa-apaan sih kalian. Biasa aja kali ngeliatnya. Masih kalah jauh sama loe, Rin." Decak Ifa merendah.
" Kaya gini dia bilang biasa Ren. Kak Rey tambah klepek-klepek nanti. Lihat aja !!! " tukas Karin.
Rendy pun setuju dengan perkataan sahabatnya itu.
" Udah memujinya. Bisa terbang gue. Ayuk atuh berangkat. Nggak enak Natar telat. Disangka minta makan doang nanti." gerutu Ifa pada kedua sahabatnya.
" Siap.. tuan putri." sahut Rendy.
" Oh ya guys, sampai lupa. Ibu minta maaf nggak bisa temuin kalian. Soalnya ibu lagi sholat tadi pas aku pamit," jelas Ifa lagi.
" It's O.k Baby. And now, Let's go guys. Kita hancurkan pesta Imelda. It's show time. " tukas mereka bersamaan.
Beberapa menit kemudian, mereka telah sampai di kediaman Imel. Semua tamu undangan sudah nampak hadir. Mereka terpesona dengan kehadiran Ifa.
Ifa bak primadona di acara Imelda sekarang. Banyak pasang mata yg memandangnya penuh kekaguman.
Imelda yg mengetahuinya pun menatap penuh kebencian terhadap Ifa. Rasa kesal dan amarahnya semakin besar terhadap Ifa. Tapi dia bisa menutupinya dengan senyum manisnya pada tamu undangan. Senyum yg tak bisa diartikan.
Ifa sedari tadi melihat sekelilingnya. Berharap bisa melihat pujaan hatinya. Tapi belum tampak batang hidungnya. Yang Ifa lihat hanya David dan Bima beserta gengnya. Entah kemana Reydan, tumben tak bersama mereka.
" Kemana sih mas Rey ? Apa dia tidak datang ? Atau tidak diundang ? Mustahil Imel tak mengundang mas Rey. " batin Ifa.
David dan Bima sama kagumnya melihat penampilan Ifa yg berbeda. Bima terpesona. Gadis yg dia cintai sangat anggun dan berkharisma. Dia semakin jatuh hati padanya.
Rey yg melihatnya sangat khawatir. Ya, sebenarnya Rey sudah datang lebih dulu dari mereka dia sengaja bersembunyi. Dia ingin tahu apa yg direncanakan Imel.
Dia menatap kekasihnya dari jauh. Sama terpesonanya dengan yg lain. Ingin rasanya ia berlari dan memeluk kekasihnya sekarang. Namun apa daya. Tak mungkin ia lakukan karena janjinya pada Ifa yg tak ingin hubungannya dipublikasikan. Dia tak bisa menyembunyikan perasaannya. Rey sangat bangga pada Ifa. Cintanya semakin besar pada Ifa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Devi Handayani
hadehhh... kisah cinta terhalang ain dan iri dengki teman sendiri😤😤😤😤
2024-01-16
0