* Cinta yang sejati akan menemukan jalan-nya. Jika memang kita berjodoh, Allah pasti mempertemukan kita. Sejauh apa pun kau pergi dariku. Di mana pun kau bersembunyi.
Allah telah menciptakan suka sepaket dengan duka. Cinta dan juga lara. *
Reydan Syailendra
......................
Rey masih menggenggam erat tangan Ifa seperti tak ingin lepas. Dengan sangat posesif. Rey sangat mencemaskan kondisi Ifa. Ia takut kejadian di masa lalu terulang. Dia tak ingin kehilangan Ifa lagi untuk kesekian kalinya.
Dia tak menghiraukan bahwa ada kedua perawat di hadapannya yg memperhatikan gerak-geriknya sedari tadi. Terkesan lucu dan sangat menggemaskan menurut mereka.
Suster Ani terus menggelengkan kepalanya karena heran. Ia salut akan ketulusan Rey. Terlihat bahwa laki-laki itu sangat mencintai wanita di hadapannya. Seakan tak mau melepaskannya sedetik pun.
Cinta yg begitu besar untuk wanita yg tergolek lemah tak berdaya. Sakit ditubuhnya. Bahkan psikis dan mentalnya terguncang.
Entah, kesalahan apa dulu yg telah dilakukan wanita dan keluarganya di hadapannya ini. Sehingga Ifa menanggung beban berat seorang diri.Tapi, ini sangat menguras emosi jiwa Rey.
Laki-laki yg biasanya tegas dan keras terhadap bawahannya. Pria yg biasanya tegar ini bahkan terlihat menitikkan air mata. Iba dan tak tega melihat wanitanya. Membayangkan Ifa yg menghadapi sendiri semua bahaya yg telah mengancamnya selama ini. Rey seakan tak sanggup.
Menurut Rey semua yg dialami pujaannya sangat mengerikan.
Kedua perawat itu sampai kesulitan karena Rey mempersulit gerak mereka mengobati luka Ifa. Tapi mereka masih bisa mengatasinya.
Karena mereka juga yakin, Rey seperti ini karena sangat mencemaskan pujaan hatinya tersebut.
Tubuh Rey masih gemetar mengingat peristiwa yg sungguh memilukan serta menyayat hatinya. Rey tak menyangka Ifa sang pujaan hati yg ia kenal sangat manis, kini berubah 180°. Rey sangat terluka. Masih tak percaya dengan apa yang ia lihat barusan.
Rey meraih gelas berisi air minum milik Ifa. Tapi Rey tak jadi meminumnya. Dia menggenggam erat gelas berisi air tesebut.
Semakin erat dan kuat. Hingga gelas itu pecah dan melukai telapak tangannya. Bahkan Rey terlihat biasa saja seperti tak merasakan kesakitan.
Kedua perawat yg melihatnya menatap nyeri dan ngeri. Ngilu, yg dirasakan suster Ani dan Rena. Mereka bergidik ngeri. Tuannya memperlihatkan aura mengerikan. Matanya memerah menahan amarah. Tatapannya tajam setajam pedang yg siap menghunus lawannya.
Entah apa yang ada dalam isi pikiran dan hati Rey. Mereka tak mengerti.
Yang jelas, menurut pandangan kedua perawat itu cinta Rey sangat besar untuk Ifa. Itu yg mereka lihat beberapa hari ini.
Suster Rena menegur Rey dengan perlahan.
" Tuan Reydan ??? Tangan anda terluka. " tegur suster Rena lembut karena takut. Sambil menunjuk luka di tangan tuannya.
Rey yg mendengar namanya dipanggil seseorang langsung menoleh ke sumber suara. Karena ia terlalu lama melamun. Serta asyik dengan pemikirannya sendiri.
" Hhh.. suster Rena ??? Tak apa sus. Ini tak sebanding dengan yg Ifa alami. " sendu Reydan sambil terus mengusap jemari Ifa. Menatap sendu wanita di hadapannya.
" Tuan.. boleh saya bersihkan lukanya ??? " ijin suster Rena.
" Hemmm.." jawab Rey dengan berdehem.
Rey pun mengulurkan tangannya pada suster Rena yang telah siap dengan peralatan medisnya. Entah kapan suster Rena mengambilnya.
" Permisi tuan Rey ? " ijin suster Ani
Suster Ani ikut membantu menggulung kaos panjang yg dikenakan Rey. Karena cuaca di luar sangat dingin, jadi Rey memutuskan mengenakan kaos panjang saat tidur tadi.
Meskipun sekarang malah semakin basah karena kejadian di kamar mandi barusan. Rey belum sempat mengganti pakaiannya. Karena tak tega meninggalkan kekasihnya. Dia masih merasa berat hati dan masih enggan beranjak dari duduknya. Posisinya pun masih tetap sama tak berubah sedikit pun.
Berbeda dengan wanita di hadapannya yg kini terlelap. Pengaruh obat yg diberikan suster Rena. Pun juga mungkin faktor kelelahan fisik dan mental wanita ini. Sehingga membuat Ifa sangat terlihat lemah. Juga sangat mempengaruhi kesehatannya.
" Sudah selesai tuan ? Silakan ganti baju anda. Saya akan membuatkan anda teh. Supaya tubuh anda hangat. Biarkan suster Ani yg menemani nona Ifa untuk sementara. Anda pasti lelah. " pinta suster Rena pada Rey yg mengkhawatirkan kondisi Reydan juga.
Tergambar jelas di wajah Rey yg sedang kelelahan.
" Baiklah.. terima kasih suster." angguk Reydan yg berdiri lalu beranjak dari duduknya. Rey pun melangkah menuju kamar ganti miliknya.
Setelah membereskan peralatan medis yg dialami untuk mengobati luka Ifa dan Rey. Suster Rena menuju dapur untuk membuat teh.
Sedangkan suster Ani terlihat duduk di sofa yg ada di kamar rawat Ifa telah selesai menghubungi dokter Elvi. Setelah dari kamar mandi untuk cuci tangan.
Dokter Elvi berjanji akan datang pagi hari bersama dokter Indra dan Hendi juga.
Dokter Elvi menyarankan agar suster Ani dan Rena istirahat. Suster Ani juga terlihat tenang dokter Elvi memberi tahu bahwa luka Ifa tak terlalu parah sehingga tak melukai urat nadinya. Penyebab Ifa pingsan karena kelelahan dan emosional. Kondisi kejiwaannya lah yang telah mempengaruhi kesehatannya.
Dokter Elvi juga menyuruh suster Ani untuk memberitahu Reydan supaya tenang dan tak terlalu khawatir. Suster Ani berjanji akan menyampaikannya pada Reydan.
Suster Rena yg baru saja dari dapur untuk membuat teh telah terlihat kembali. Rey pun sama sudah usai mengganti bajunya sedang duduk di sofa ruang tamu.
Suster Ani keluar kamar menuju ruang tamu. Bertepatan dengan bunyi ketukan pintu di luar.
" Ini teh nya tuan, silakan di minum mumpung masih hangat." kata suster Rena. Meletakkan nampan di atas meja dan mengulurkan secangkir teh pada Reydan.
"Terima kasih sus." balas Rey singkat. Lalu meneguk teh yg suster Rena berikan.
" Suster, apakah luka di tangan Ifa parah ??? Aku khawatir dengan kondisinya sus ? " cemas Rey.
Sambil menatap suster Rena yg tengah memperbaiki duduknya. Rey gusar menanti jawaban dari suster Rena.
David yg telah dihubungi Reydan segera mempercepat langkahnya. Dengan tergesa-gesa ia berjalan karena diliputi kecemasan dan kekhawatiran akan kondisi nona nya.
Beruntung tugas yg diberikan Rey bisa cepat ia selesaikan bersama dengan bawahannya. Semua telah teratasi.
Jadi ia bisa segera kembali dengan cepat saat Rey menghubunginya tadi.
David kini telah sampai di unit apartemen milik Reydan dan ia segera menekan bel serta mengetuk pintu dengan keras.
Suster Ani telah membuka pintu.
Bertepatan dengan kedatangan David dan suster Ani usai membuka pintu untuk David.
Suster Ani yg mendengar pertanyaan Reydan barusan langsung menjawab.
" Tuan Reydan tak perlu cemas. Luka nona tak separah yg tuan kira. Nona pingsan karena kelelahan dan kondisi kejiwaannya tuan. Anda harus tenang. Saya sudah mengabari dokter Elvi. Beliau akan datang esok, bersama dokter Indra dan dokter Hendi tuan." terang suster Ani panjang lebar.
" Apa yg terjadi bos ??? Kenapa dengan tanganmu ??? " tukas David memotong pembicaraan suster dengan Reydan.
David langsung duduk di antara mereka. Memasang wajah penuh kekhawatiran. Rey terdiam tak menjawab pertanyaan David.
" Begini tuan David ? " jawab suster Rena hendak menjelaskan pada David namun sayang, terpotong karena Rey mengangkat tangannya.
Suster Rena menghentikan ucapannya.
" Biar aku saja sus, yg menjelaskan Klian berdua istirahatlah di kamar. Kalian pasti kelelahan. Terima kasih untuk hari yg sangat melelahkan sus. " sahut Rey.
Seraya menyatukan kedua tangannya. Terlihat sebelah telapak tangannya terbelit perban. Membuat David yg melihatnya pun mengerutkan dahinya.
" Tapi nona ? " suara suster Ani tercekat. Melihat Reydan menggelengkan kepala.
" Sama-sama tuan. " jawab mereka bersama.
David melihat tangan Rey yg dibalut perban makin cemas dan khawatir. Pasti ada kejadian yg membuat bos nya ini emosi. Tapi David tak berani berasumsi.
" Tak apa biar aku saja yg menjaganya. Beristirahatlah. " pinta Rey dengan lembut tapi penuh penekanan. Pada kedua suster tersebut.
Kedua suster mengangguk mengerti. Mereka pamit dan melangkah ke kamar mereka.
" Jelaskan pada ku bos. Ada apa sebenarnya. " pinta David tak sabar.
Rey memperbaiki duduknya.
" Ifa mencoba bunuh diri Dev. Dia melukai tangannya. " jelas Reydan menengadahkan kepala bertumpu pada bantalan sofa. Terlihat penuh ketakutan pada kata-kat yg keluar dari mulut Rey.
" A..apa !!! " jawab David shock dan terkejut tak percaya.
" Iya Dev ? Aku serius. " tukas Rey singkat penuh penekanan.
" Oh My God !!! Kenapa nona bisa sampai seperti ini ??? Apa yg sebenarnya mereka lakukan pada nona Ifa bos. Ini tak bisa dibiarkan. Kita harus segera bertindak. " sungut David tersulut emosi. Memikirkan kondisi Ifa.
" Yah !!! Kau benar. Kita tak bisa biarkan ini berlaku begitu saja. Besok Indra dan Hendi akan kemari. Kita lihat kabar baik apa yg mereka bawa. " kata Rey bersemangat.
Meskipun dalam hatinya rapuh. Dia harus menyemangati dirinya demi sang pujaan hati. Ifa Naura Karna.
" Aku setuju. Apa anda sudah menghubungi tuan Bima bos ? " tanya David kemudian.
" Dev !!! " panggil Rey pada David.
" Ya bos . jawab David.
" Imel dalang dibalik semua ini Dev. " terang Rey penuh keyakinan.
" Apa yg anda temukan ? " sambung David penasaran.
" Aku mendengar semua yg Ifa ungkapkan tadi Dev. Dia mengeluarkan semua unek-unek nya sebelum akhirnya dia melukai dirinya. " terang Reydan. Dengan raut kesedihan.
" Apa saja yg nona katakan bos ? " semakin penasaran David dibuatnya.
" Tidak begitu jelas. Karena aku terlelap. Tapi teriakan Ifa mengutuk tindakan keji Imelda. Bahkan Ifa bilang Imel mengambil seluruh hidupnya. Serta hartanya. Aku memang tak mengerti maksudnya. Tapi, aku bisa menyimpulkan apa yg dimaksud Ifa, Dev ? " ungkap Rey.
David masih bingung dengan perkataan bosnya.
" Satu lagi, Ifa menyinggung tentang merenggut kesucian dan menjual harga dirinya. Apa kau tahu maksud kata-kata Ifa ini Dev ? " bingung Rey menghentikan ucapannya.
" Bos !!! Apakah nona dijual ? " ungkap David memecah keheningan.
Reydan yang sepaham dengan David pun menatap asistennya yg sekaligus saudara angkatnya ini menatap David dengan tajam.
" Kita sependapat Dev !!! Ini gila !!! Benar-benar gila !!! Jika kesimpulan kita sama." tukas Rey emosi.
David mengangguk-anggukkan kepalanya.
" Kamu tak akan lolos lagi. Kami tak akan membiarkan hidup mu tenang. Kamu harus hancur. Hukum akan berbicara. Dasar wanita ****** !!! " geram David dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments