Tubuh Ifa menggeliat. Hancur sudah harapannya. Air matanya menggenang. Dia telah dilecehkan. Ditampar dan dipukuli, sakit bertubi-tubi yg ia rasakan.
Plak !!! Plak !!! Plak !!!
Tamparan demi tamparan dilayangkan pada pipinya. Sudut bibirnya berdarah. Air mata Ifa terus mengalir.
Ifa kehabisan tenaga. Tak lagi bisa bersuara. Lelah, letih dan sakit. Akhirnya Ifa terkapar tak berdaya.
Seketika Ifa tersadar dan bangun dari tidurnya. Dia langsung terduduk. Dia masih ketakutan. Melihat kiri dan kanan. Hatinya tak tenang. Dia melihat ke sekelilingnya. Seperti mencari sesuatu.
Tapi lidahnya terasa kelu. Tak berani berteriak atau pun mengeluarkan suara. Takut kalau-kalau pria dalam mimpinya itu berada di sekitarnya.
Dia menghembuskan nafas kasar. Menyeka keringat dan air matanya. Sadar bahwa tadi hanyalah mimpi. Ifa takut peristiwa kelam itu akan terulang.
Seketika netra hitamnya menatap sosok yg ia dambakan. Ia amat merindukannya. Sosok penyayang yg tak lagi bisa ia miliki.
Ifa menangis dalam diam. Menahan segala rasa. Gejolak di hatinya. Sakit. Seperti tertusuk ribuan sembilu.
Dia lalu mencabut dengan paksa jarum infus yg menancap di tangan kirinya. Dia turun dari ranjang.
Berjalan perlahan. Meskipun tertatih. Sedikit limbung. Namun Ifa tetap bertahan supaya tak terjatuh. Ia berjalan menuju kamar mandi.
Tangannya meraih gagang pintu. Membukanya perlahan agar tak mengeluarkan suara ia menekannya.
" Cklek !!! " pintu pun terbuka.
Dia berdiri di bawah shower kemudian memutar tombol kran. Tubuh Ifa basah terguyur air shower.
Air matanya terus mengalir. Hanyut terbawa air yg mengalir.
Dia berteriak. Menangis dan memukuli dadanya.
" Aaaaaaarrrrgghhhh !!! " teriak Ifa sekencang-kencangnya.
Karena lupa tak mengunci pintu kamar mandi. Teriakan Ifa terdengar oleh Reydan.
Rey terlonjak kaget mendengar suara teriakan. Rey berusaha mengumpulkan nyawanya. Rey yg menatap ranjang terkejut karena ternyata tak menemukan Ifa di sana.
"Kenapa semua ini terjadi padaku. Bahkan dalam mimpi sekalipun tak kau biarkan aku tenang. Apa salahku Mel. Kenapa kau keji sekali. Kau merenggut semua kebahagiaanku. Hiks.. Hiks.. Kau jahat Mel !!! " teriak Ifa histeris.
Setan telah menutup mata dan hatinya. Tak lagi bisa berpikir jernih. Semua nasib yg menimpanya ternyata membuatnya kehilangan akal sehatnya.
Hidupnya telah hancur. Masa depan suram. Ia kehilangan harga diri, kesuciannya lenyap sudah tak tersisa. Harta satu-satunya yg ia jaga.
Dia pun kehilangan sang bunda. Entah di mana. Ifa tak bisa menemukannya sampai sekarang. Apakah ibunya masih hidup atau sudah mati.
Toko pakaian peninggalan keluarganya pun telah dikuasai dan berpindah tangan atas nama orang lain. Hingga ia tak bisa meneruskan pendidikannya ke jenjang Sarjana. Karena putus di tangah jalan setelah dua semester.
Ifa tak tahu, bahwa sang ayah meninggalkan hutang begitu banyak. Hutang yg belum bisa ia bayar.
Hutang ayah Ifa pada keluarga seterunya, Imelda Suprapto.
Rumah Ifa disita. Hingga semua lenyap tak tersisa.
Dia diculik dan diasingkan ke suatu kota. Di jual pada mucikari suruhan Imelda.
Dia dilepaskan setelah seorang pria baik hati menebusnya dan membawanya dari lokalisasi.
Bahkan David orang kepercayaan yg ditugaskan menjaganya pun tak mengetahui hal ini. Karena dikirim pak Syailendra ke luar kota.
Masih beruntung Ifa selamat dan masih hidup sampai sekarang. Meskipun kehilangan kesuciannya.
Namun jiwanya kosong seperti tak bertuan.
Dia melarikan diri dari rumah sang pria yg menolongnya. Mengganti identitasnya. Dan bekerja menjadi karyawan pabrik.
Dia juga tak tahu jika pabrik tempatnya bekerja ternyata milik Reydan. Karena selama berhubungan dengan Rey. Ifa hanya mengetahui jika keluarga Syailendra pemilik perkebunan teh. Itu saja.
Tak ada yg mengetahui identitasnya. Entah pria yg menolongnya, Imelda, Pak Syailendra, Bima, David bahkan Rey sekali pun.
Selama dia bersembunyi, tak ada yg tahu bahwa ia seorang korban penculikan. Dan sampai saat ini Ifa yakin banyak yg mencarinya.
Di pabrik tempat ia bekerja, ia dijuluki Ifa si gadis aneh.
Ia tak pernah berkumpul dengan temannya. Tak pernah terlihat mengobrol. Kecuali jika ia sedang berhadapan dengan leader atau supervisinya.
Prang !!!
Ifa melempar cermin di wastafel dengan botol besar berisi sabun cair. Ifa meraih pecahan kaca lalu menggoreskan ke pergelangan tangannya.
" Ah...sssssshhh..." desis Ifa menahan perih di tangannya.
Rey yg mendengar sesuatu yg pecah di kamar mandi pun langsung berlari. Benar saja dia menemukan Ifa di sana dalam keadaan tak karuan. Badannya basah kuyup. Darah kemana-mana. Rey yg melihatnya pun dibuat ngilu dan nyeri.
" Aku menjijikkan !!! Tubuhku sudah kotor !!! " Ifa mencakar seluruh tubuhnya.
Berusaha membersihkan kalau-kalau kotoran dari lelaki yg melecehkannya masih menempel di tubuhnya.
Rey telah berdiri di depan pintu. Dia masih memperhatikan semua yg dilakukan oleh pujaannya, sebelum akhirnya ia mendekat ke arah Ifa.
Ifa yg lelah menangis luruh ke lantai kamar mandi. Bersandar di tembok. Semua yg dilakukan Ifa dilihat oleh Rey.
Ifa meronta. Dengan deraian air mata. Darah mulai menetes.
" Kenapa tak kau biarkan aku mati saja Rey ? Kenapa kau malah menolongku ? Kenapa Rey !!! Kenapa !!! " teriak Ifa lagi.
Ia belum sadar jika Rey juga telah mendengar semua ucapannya.
Hati Rey perih mendengar teriakan Ifa. Rey memejamkan matanya menahan tangis. Rey tak kuat melihat Ifa bersimbah darah.
Dia langsung berlari memeluk tubuh Ifa. Rey pun ikut menangis.
Mata Ifa masih jelas menatap Rey. Dia takut, malu dan kesal. Emosinya memuncak. Tangisnya semakin menjadi saat tangan kekar itu memeluknya.
Ifa merasakan kenyamanan dan kedamaian yg telah lama hilang dan yg ia dambakan. Rasa yg sama saat dia masih bersama Rey dulu. Rasa yg begitu ia rindukan selama ini.
Orang yg telah lama dinantikannya. Pria yg ia harapkan datang menyelamatkannya waktu itu. Kini berada dihadapannya. Sangat dekat.
Mereka saling menatap. Dengan tatapan yg intens dan penuh harap. Ifa merasa malu,benci dan jijik pada dirinya sendiri. Dia merasa sangat hina di hadapan Rey.
Rey sangat khawatir dengan keadaan wanitanya pun kemudian berteriak.
" Tidak... !!! Sayang ... Apa yg kau lakukan !!! Sadar sayang..." Rey meraung-raung menepuk pelan pipi Ifa. Wanitanya semakin melemah.
" Mas Rey.. Hiks.. hiks.." lirih Ifa yg sudah berada dalam dekapan Rey.
Derai air matanya tak sanggup ia tahan. Ia tak bisa lagi menahan segala rasa.
Cintanya pada Rey begitu besar masih tersimpan dalam relung hatinya.
" Sayang... maafkan aku.. maafkan aku yg meninggalkanmu. Maaf aku tak cepat datang menolong mu. Aku mencari mu kemana-mana. Tapi tak bisa menemukan mu sayang. Honey.. jangan seperti ini. Ini menyiksaku, sangat-sangat menyiksaku. Maafkan aku yg ingkar." tangis Rey meminta maaf pada Ifa.
Isak tangis Ifa tertahan. Tubuhnya masih bergetar. Dalam hatinya bertanya-tanya kenapa Rey malah minta maaf. Ifa tak tahan menahan perih di tangannya menggenggam pergelangannya yg terluka.
" Kenapa tak kau biarkan aku mati saja mas Rey ?. Kenapa kau malah menyelamatkanku. Aku kotor mas. Aku tak suci lagi. Tubuhku kotor. Pergilah !!! Jangan dekati aku mas !!! " Ifa memberontak, meronta menahan sakit.
Dia mendorong tubuh Rey. Tapi Rey tak bergerak sedikit pun.
" Sssstt ... jangan bicara seperti itu my If. Semua sudah diatur sayang. Kita tak tahu nasib kita seperti apa. Lihat aku sayang. Tatap mataku honey. Kau aman di sini bersamaku. Aku tak akan meninggalkanmu. Mereka tak akan berani menyakiti mu lagi. Aku janji akan menghukum mereka yg telah membuat mu seperti ini. " jelas Rey panjang lebar.
Mengecup puncak kepala bertubi-tubi dan mengelus punggung agar sang wanitanya tenang.
Ifa masih berusaha melepaskan pelukan Rey. Rey tetap tak bergeming dan tak menghiraukan permintaan Ifa. Pelukan Rey malah semakin erat.
Mereka sama-sama menumpahkan kerinduan yg menyesakkan dada. Ifa yang kelelahan lalu memeluk dada bidang Rey. Rey semakin mengeratkan pelukannya lagi.
Rey yg masih mengusap-usap punggung Ifa. Dan menciumi puncak kepala dan seluruh wajah Ifa. Kemudian melanjutkan kata-katanya.
"Tidak sayang !!! Aku tak akan pergi lagi. Aku tak mau meninggalkanmu lagi. Aku akan tetap di sini bersamamu." tolak Rey.
Tangis Ifa semakin menyayat hatinya. Ifa tiba-tiba terdiam. Deru nafasnya semakin melemah. Ifa kehilangan kesadarannya.
Rey yg merasakan aneh pada wanitanya semakin dibuat khawatir dan takut.
" Sayang.. My If.. buka matamu sayang.. Hey !!! Honey.. please.. listen to me.. wake-up honey.. please ??? Sayang buka matamu !!! " bentak Rey semakin takut.
Dia menggendong tubuh mungil Ifa. Berlari sambil berteriak memanggil suster.
" Suster !!! Tolong Suster !!! " teriak Rey memanggil kedua perawatnya.
Kedua suster pun terperanjat kaget mendengar teriakan Reydan. Mereka langsung lari tergopoh-gopoh menuju ke sumber suara.
Seraya mengumpulkan nyawa terbangun dari tidur karena kaget.
Mereka yg melihat tuannya berlari menggendong wanitanya pun ikut kaget.
" Tuan !!! Apa yg terjadi pada nona. Kenapa nona berdarah tuan ??? tanya suster Rena khawatir.
Suster Ani tak kalah terkejut. Melongo menatap tak percaya dengan apa yg terjadi. Kareena sepeninggal mereka tadi nona mereka tampak tidur pulas.
" Suster bantu saya, Ifa mencoba bunuh diri, sus." pungkas Rey. Seraya berjalan tergesa menuju ranjang.
" Apa !!! " jawab suster Ani dan Rena bersamaan. Kaget luar biasa.
Rey meletakkan tubuh Ifa ke ranjang dibantu para suster.
Suster Rena lalu mengambil kotak P3K di atas nakas. Dengan gerakan cepat suster Rena membersihkan luka Ifa.
Beruntung lukanya tidak begitu dalam. Sehingga urat nadi Ifa tak terputus.
Suster Ani membantu membalut luka Ifa dengan perban.
Rey diam mematung. Dia semakin merutuki kebodohannya dan menyalahkan dirinya. Tangannya mengepal kuat. Matanya sudah memerah menahan amarah. Darahnya sudah naik ke ubun-ubun.
" Ini tak bisa dibiarkan. Kamu harus membayarnya dengan mahal Mel. Karena kau telah membuat Ifa seperti ini. " batin Rey yg geram pada Imelda.
Rey tak akan memaafkan Imel. Dan tak akan membiarkannya lolos begitu saja. Dia sempat meninju dinding. Ia tak menghiraukan rasa sakit di tangannya yg telah berlumuran darah.
Rey juga akan membongkar kedok sang ayah yg telah menghancurkan keluarganya. Apalagi papanya telah berani melukai hati kedua wanita yg sangat ia cintai. Sang mama Novia dan Ifa Naura Karna.
*
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Devi Handayani
ayolah ketegakkan keadilan sebenar benarnya/Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined/
2024-01-16
0