🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Fajar yang berniat akan pulang kerumah utama sudah bangun sejak pagi seperti biasa, anak tampan kedua keturunan Rahardian Lee itu memang tak pernah bisa bangun siang seperti si bungsu. Ia yang sudah mandi dan siap sarapan menunggu Abahnya merapihkan diri.
"Enin gak ikut?" tanya Fajar.
"Enggak, kan Abah mau ke toko sebentar," jawab Rendra.
"Aa boleh ikut? habis dari toko baru kita pulang kerumah utama, gimana?" si tengah mulai bernegosiasi.
Rendra tersenyum sambil mengusap lalu mencium kepala cucu kesayangan itu.
"Kapan-kapan ya, sekarang kita pulang dulu, Ok"
Rendra yang punya perasaan tentu cukup tahu diri siapa dirinya yang tentunya tak memiliki ikatan darah sama sekali dengan si anak hebat di depannya itu. Tapi meski begitu Angkasa, Fajar dan Lintang adalah anugerah terindah yang di miliki Rendra yang tetap mendamba hadirnya sang buah hati dari darah dagingnya sendiri. Ada rasa takut dalam hatinya jika sudah besar nanti mungkin saja si kembar tak mengakuinya jika tahu siapa abahnya selama ini.
"Abah, kok ngelamun?" tanya si tengah sambil menggoyang bahu Rendra yang berlutut di depannya agar sejajar.
"Ah, enggak, Sayang"
Rendra menghapus cairan bening di ujung matanya sebelum ia menuntun Fajar keluar dari kamar.
"Enin---" panggil Fajar saat sampai di ruang makan.
"Solehnya Enin, yakin mau pulang?" tanya Cheryl yang langsung mencium kening dan dua pipi bulat bagai bakpao.
"Hem, nanti kan sini lagi. Aa kangen Abang juga Lilin," ujarnya, meski sering tak akur tapi ikatan bathin tetap nomer satu di antara mereka.
Cheryl mengangguk paham, sebagai saudara kembar identik tentu Fajar merasa kehilangan saat jauh dari kakak dan adiknya itu.
Usai sarapan Rendra langsung mengantar Fajar pulang, meski berat melepas si tengah pergi, tapi pasangan baya itu harus ikhlas berpisah tanpa air mata.
.
.
.
.
#Rumah utama.
Makan malam yang kemarin sedikit berbeda kini nampak kembali sempurna, ada si kembar yang sudah duduk di kursinya masing-masing siap menyantap menu makanan yang ada di atas piring mereka.
"Abang Asha yang ganteng nasinya jangan banak-banak ya," pesan si sulung pada Embun saat wanita cantik itu mengambil piring milik putra pertamanya yang entah mengapa tingkat percaya dirinya sungguh luar biasa.
"Siap, Ganteng!" sahut Nyonya besar Lee tersebut.
Usai mengurus Angkasa, kini saatnya Embun mengambil piring Fajar yang jarang sekali protes. Ia manut saja dengan apa yang di berikan padanya.
"Cukup, A?"
"Iya, Bun. Makasih ya," ucapnya dengan nada lembut.
"Sama-sama, Sayang"
Belum juga Embun mengambil piring milik Lintang, bocah itu sudah mengutarakan maunya lebih dulu.
"Lilin nda mahu mam ikan," ucapnya sambil menggeleng kan kepala.
"Kenapa? jangan milih-milih, ayo di makan!" tegas Hujan, karena baginya cukup sang suami saja yang rewel tak suka dengan sayur sayuran.
"Nda mahu, ih" rengeknya sambil merentangkan tangan kearah Samudera berharap pria itu mau memangkunya.
"Makan dulu," tolak Sam.
"Piyuuuuuuuh, Didong! Lilin atut," Lintang yang sudah mengeluarkan air mata tentu membuat hati Samudera luluh. Ia memang selalu kalah pada bocah cengeng itu.
"Kenapa sih? makan dulu ayo. Itu ikannya enak loh," rayu Air yang mulai membuka suara.
"Nda mahu!" keukeh Lintang sedikit menjerit.
"Kenapa sih, Lin?" tanya Embun.
.
.
Itu itannya liyatin Lilin aja ambil malah malah, awas ya, anan mam aku, tanyanya!!!
#GajahMohonTransleteDong.
********
Bohong banget sih lo Lin 🤣🤣🤣🤣🤣
Mana ada ikan marah-marah pake ngancem!
Dasar kardus! leutik keneh ges jadi kang ngibul 😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Ragil Saputri
ikannya dh digoreng Lilin, gk bisa malah" lgi apalagi pake ngancem segala...
2023-09-08
1
Nurhayati Nia
🤣🤣🤣🤣🤣 dasar c lilun ganteng banyak drama dehh
2023-03-26
0
Susan Handayani
ah ela s lilin ada"wae mn ada ikan yg mo d makan marah"alasan ja nih 😋😋😋
2023-02-23
0