Ekor buaya,

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

"Hih, dinin ya?" kata Lintang saat keluar dari kamar mandi. Bocah menggemaskan semakin mengeratkan pelukannya pada Samudera yang hanya memakai handuk sebatas pinggang.

"Yuk, kita ke kamar," ajak Biru pada cucunya yang di jawab gelengan kepala.

"Sini aja"

"Bajumu di kamar semua, udah gak ada disini, yuk" Biru masih mencoba merayu meski biasanya akan gagal.

"Bawa sini aja bajunya," sahut Lintang yang masih kekeuh tak ingin melepas pelukan.

Ia yang manja tingkat dewa di tambah rasa rindu yang belum tuntas membuat Lintang tak ingin melepas Phiunya begitu saja.

Cek lek

Pintu yang terbuka setelah beberapa kali di ketuk. membuat semua menoleh, ada Embun yang datang dengan senyum mengembang.

"Lin, udah mandi?" tanya Wanita cantik yang kini berstatus kan Nyonya besar Lee tersebut.

"Syudah," jawabnya sambil mengangguk.

"Yuk, pakai baju sama Bubun"

"Nda, ma Miyuuh aja yaaaa," ujar Lintang sambil memohon lewat sorot matanya.

"Sama Bubun, tadi Abang Asha juga sama Bubun pakai bajunya," rayu Embun lagi.

Sebagai ibu, tentu ia ingin mengurus tiga jagoannya dengan kedua tangannya sendiri. Entah itu hanya membuatkan susu atau hanya memakaikan baju. Kadang ia tak enak hati dengan para orang tua yang mengurus Angkasa, Fajar dan Lintang meski itu tampak menyenangkan. Dan jika melihat si sulung, ia selalu ingat dengan sosok Appa dan Ammanya yang dulu begitu baik ikut menjaganya juga saat Mhiunya sibuk mengurus sang adik.

Lintang yang terus di rayu akhirnya pasrah, ia pindah kedalam pelukan Bubunnya lalu berlalu ke kamar pribadinya sendiri yang jarang sekali di tiduri.

"Kenapa? cemberut aja?" tanya Samudera yang langsung menarik tubuh istrinya untuk di peluk.

"Kalian deket banget, aku nya cemburu, By!" ujar Biru yang kadang sampai seharian tak di peluk oleh suami tampannya itu.

"Cemburu sama si Ulet Dudut? nih aku kasih Si Tutut buat kamu!"

s

k

i

p

*******

Didalam kamar, sudah ada Hujan dan Angkasa. Keduanya sedang duduk di sofa usai memakai baju dan minum susu.

Si sulung pun sama seperti Lintang, di bawa langsung oleh Mimoynya karna Air mendapat telepon yang sepertinya penting. Hujan, meski tak lagi muda ia tetap bisa mengurus Angka dengan sangat baik meski penglihatannya kini sudah tak se normal dulu karna saat kuliah dan aktif di rumah sakit hari harinya terbiasa di depan layar komputer.

Dari sederet menantu Rahardian, hanya Hujan yang bukan ibu rumah tangga seperti yang lainnya. Jadi, untuk mengulang masa-masa Samudera kecil, ia lakukan pada cucu dan cicitnya.

"Iiiiih, masih tanjang," ujar Angkasa saat melihat adiknya baru datang.

Bocah cengeng itu di tuntun dengan hanya memakai handuk karena Embun tak kuat menggendong, apalagi jika Keanu tahu.

"Balin, kan Lilin habis mahandi," jawabnya sambil mencibir karna ternyata sang kakak lebih dulu rapih.

"Abang Asha juga habis mandi sama papAy dooooooong, " balas Angkasa mulai percaya diri membanggakan Tuan besar Rahardian.

"Lilin ugha, mahandi sama Phiu mplot-mplot. Basah mua nua." balas Lintang tak mau kalah. Baginya putra mahkota Rahardian lah yang terbaik.

"Abang Asha nda mplot-mplot, kalena papAynya elus-elus aja" jawabnya lagi yang membuat Hujan dan Biru mengernyitkan dahi.

"Elus apa?"

.

.

.

Noh, ekol Ba'aya biar bobo.....

Kenapa gak ngajak gue atuh Abang Asha 😂

jangankan ngelus, iyup juga gue mau wey 😌

Terpopuler

Comments

Warini Blitar

Warini Blitar

yg paling kocak mah ya teh outhor...
ini yg paling kusuka dari karya teteh...isinya ngocok perut terus...

2023-10-10

0

Ragil Saputri

Ragil Saputri

satu kata bt Mak OTOR. "KEYEN" 👍❤️

2023-09-08

0

Susan Handayani

Susan Handayani

s aki somplak ngajarin cicitnya yg g"😅😅😅

2023-02-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!