Dongeng.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

"Abang Asha bobo mana??" tanya Lintang saat semua sudah berkumpul di kamar Abah dan Enin mereka karna Embun juga Keanu tak jadi datang, ada saja alasan dua orang itu untuk menghabiskan waktu bersama tanpa tiga krucil hasil keringat mereka sendiri.

"Abang deket Enin," jawab di sulung.

"Aa, mana?" tanya Lintang lagi.

"Deket abah dong" Fajar langsung berhambur memeluk pria baya kesayangannya, bocah itu selalu nyaman dan tenang sejak bayi dalam dekapan Rendra.

"Lilin, puwang deh!" rajuknya sedih karna tak kebagian pelukan.

"Sini, sama-sama ya. Jangan nangis udah malem" kata Cheryl merayu si bungsu yang masih duduk.

Angkasa yang sudah mendapatkan ucapan selamat malam dari papAynya kini akan bersiap mengarungi mimpi, ia yang menguap berkali-kali sudah tak mampu lagi untuk membuka mata dan bicara.

"Udah baca doa, kan?" tanya Cheryl pada Angkasa yang sudah terpejam.

"Udah, Enin."

"Selamat bobo ya, mimpi indah ganteng," ucap Wanita baya itu pada si sulung yang di jawab anggukan kepala.

Hal yang sama pun di lakukan oleh Fajar, ia sudah berdoa dan diantar buang air kecil juga oleh Abahnya. Fajar naik lagi keatas ranjang dan masuk kedalam dekapan Rendra.

"Mimp indah ya, Sayang. Semoga harimu dan dua saudaramu bahagia selalu," ucapnya sambil mencium kening dan kedua pipi si tengah begitupun pada Angkasa.

"Aamiin, Abah"

Dua bocah beda sifat itu kini suda terbuai ke alam mimpi. Tinggal Lintang yang masih merengut duduk di ujung ranjang.

"Enin bikinin susu ya?" tawar Cheryl yang di balas gelengan kepala.

"Nda, tenyang."

"Terus Lilin mau apa? kalau udah kenyang ayo bobo, ini Abang Asha sama Aa Fajar udah bobo loh nanti ketinggalan sama mereka," rayu Rendra, ia mengulurkan sebelah tangannya agar Lintang mau mendekar.

"Bialin, Lilin inggal ntal dadah-dadah" jawabnya kesal dengan bibir mengerucut.

Rendra dan Cheryl pun tertawa kecil, di banding dua saudaranya Lintang memang yang paling susah di ajak tidur saat malam hari, jadi tak salah jika ia pun menjadi paling akhir saat bangun pagi. Meski lebih dekat dengan Samudera tapi bukan berarti Rendra tak bisa merayu, ia akan melakukan banyak hal agar si bungsu bisa cepat terbuai mimpi indah.

"Mau mainan??" tanya Cheryl yang ada Angkasa dalam pelukannya, tapi satu atau dua jam lagi bocah jahil itu pasti akan pindah posisi semaunya. Ia yang paling lasak saat tidur memang perlu ranjang berukuran besar.

"Mau nonton?" tawar Rendra, ia mencoba bangun dan bergantian menggendong Lintang setelah Fajar sudah sangat lelap.

"Onton apa?"

"Terserah Lilin, oh ya kayanya masih ada kue di dapur. Mau gak?"

Lintang menggelengkan kepala, ia sendiri bingung mau apa tapi yang jelas bocah menggemaskan itu belum mau untuk tidur, tak perduli kini waktu sudah menunjukan hampir jam sepuluh malam.

"Bobonya di gendong ya, atau mau telepon Bubun dan Ayah?"

"Nda, tanyanya Ayah sama Bubun mahu punya bayi," tolak Lintang.

"Memang Lilin mau punya dede bayi?" tanya Rendra.

"Mahu, tapi yang cantik ya kaya belbi," jawab si bungsu.

Rendra terus saja mengajak Lintang mengobrol sambil di gendong, berharap jika ia lelah akan tidur sendiri.

"Abah---"

"Iya, Sayang. Lintang mau apa?"

.

.

.

Lilin mahu celitain Tutut umpet ke tuping Jajah dong...

Gak usah macem-macem.. Jangan bikin gue pusing ya Lin..

Kalo gue ngumpet sambil iyup tutut jajah baru mau 🤣🤣🤣🤣

Terpopuler

Comments

Ragil Saputri

Ragil Saputri

Mak OTOR dibuat pucing ma lilin.... obatnya iyup itup Tutut jajah.......
Lum dapet" ya Teh 🤭🤭🤭

2023-09-08

0

Arin

Arin

Ampun baca ceritanya terkikik kikik, ketawa terus 😀😀😀😀

2023-06-30

0

Nurhayati Nia

Nurhayati Nia

lilinnnnnnnn emak kuemessss deh ama kamuuu

2023-03-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!