Untukmu, aku mampu berpura-pura bahagia meski aku sedih. Untukmu, aku mampu berpura-pura kuat meski aku menderita. Semoga kelemahan ini mampu ku sembunyikan.
•{ Anonimoûs }•
** BTS - Fake Love
Suasana hari pertama masuk sekolah untuk hari ini sudah nampak ramai, mungkin para siswa-siswi berangkat pagi untuk memilih bangku mana yang akan diduduki sebelum di tempati oleh yang lain.
Murid perempuan juga sudah ada yang mulai bergosip, bercerita kepada temannya di bangku depan kelas. Memang dasarnya perempuan itu ada saja hal yang diperbincangkan.
Sicka yang sedang berjalan tak luput dari perbincangan mereka bahkan kali ini tatapan para siswa-siswi terlihat aneh. Tatapannya seperti menyiratkan agar Sicka ini musnah saja dari hadapan mereka.
Sicka memasang senyum lebar untuk orang yang membicarakannya. Namun dahinya berkerut saat mendengar salah satu adik kelasnya berceletuk.
"Masih bisa senyum lebar aja tuh kakel cacat, nggak malu apa jadi pelakor sama majikannya sendiri?" Siswi itu menatap Sicka sinis sembari menggelengkan kepalanya.
"Lah masa iya cewek macem dia bisa jadi pelakor? Lo tau dari mana?" ujar siswi satunya.
"Ih kudet bat lo! Ituloh kemaren di grup lagi heboh sama foto yang di*share* Kak Sandri. Fotonya si jelek itu sama Kak Brandon \*\*\*\*!" jelas siswi itu.
"Eh \*\*\*\*\* beneran lo?"
Sicka terus melanjutkan langkahnya mencoba menghiraukan obrolan adik kelasnya tadi. Sapaan paginya terlalu indah untuk didengar oleh telinga.
Saat Sicka memasuki gedung Bahasa, dirinya kembali merasa menjadi perbincangan. Dia menghela nafas, ada apa lagi sih? Lelah juga jadi perbincangan negatif terus.
Sicka menaiki tangga satu persatu dengan pelan, mengimbangkan langkahnya yang menggunakan tongkat. Hingga akhirnya dia sudah berada di lantai tiga dimana kelas disini khusus untuk kelas duabelas. Kebetulan dia berada di kelas XII Bahasa 1.
"Eh Sickarina!" Sicka berhenti saat seorang gadis dari kelas bahasa dua mencegatnya.
"Iya kenapa?" tanya Sicka kepada gadis di depannya yang dia sendiri tak tau namanya.
Gadis itu menatap Sicka dari atas sampai bawah, kemudian gadis itu mendekatkan wajahnya, "Eh lo beneran melakorin si San?" bisiknya yang membuat Sicka terkejut.
*Melakor? Aku*? Hatinya bertanya\-tanya.
"Ha? Melakorin gimana maksud lo?" Gadis di depannya ini berdecak kemudian memperlihatkan sebuah foto kepada Sicka dari ponsel gadis itu.
Sicka melihat foto itu lalu matanya membelalak. Kenapa di foto itu dirinya dan Brandon kemarin saat duduk berdua di ruang tamu?
"Semalem di grup HN SIS, si San centil itu ngirim nih poto terus dia bilang kalo lo yang statusnya anak pembantu berani ngerebut cowok yang dia suka. Lebih tepatnya lo disebut pelakor gitu." jelas gadis itu yang membuat Sicka mematung.
Gadis didepannya ini melambaikan tangannya guna menyadarkan Sicka dari pikirannya, "Heh Sicka back to earth!"
Sicka mengerjap lalu menatap gadis didepannya, "Dia bilang gue kaya gitu?" tanya Sicka yang mendapat anggukan dari gadis itu.
"Gue sih dukung ae lo sama Brandon, malah gue suka kalo lo melakorin si Sandriana sok cantik itu. Oh iya udah dulu ye Ka, gue masuk kelas dulu." Sicka hanya mengangguk lalu kembali berjalan ke kelasnya.
Sesampainya di kelas, dia segera mendudukkan dirinya di bangku baris dua dari pintu dan mengambil posisi paling depan. Dia menelungkupkan wajahnya kedalam lipatan tangannya. Teman sekelasnya yang ada dikelas itu hanya melirik sebentar lalu kembali asik dengan aktivitasnya.
Tak berlangsung lama suasana kelas yang tadinya sepi berubah jadi ramai lantaran suara teman perempuan Sicka masuk kelas dengan berteriak memanggil nama Sicka, tak terkecuali Kimi.
"Karinaaaa lo beneran pacaran sama si gendon?"
"Ya ampun! Alhamdulillah lo melakorin si Sandrianjing itu."
"Karinaaaa gue nggak nyangka \*\*\*\*\*, apalagi nih HN SIS deres banget bahas lo daritadi malem."
Sicka hanya menatap malas teman-temannya yang sudah mengerubunginya, "Gue berasa lemper yang dikerubungi lalat dah." ujar Sicka kepada teman-temannya yang segera mendapat delikan dari temannya.
HN SIS adalah grup chat yang dibuat oleh teman Sandriana tentang gosip-gosip di SIS. Tak hanya gosip, grup chat yang berisikan murid perempuan saja ini juga membahas para cogannya SIS. HN SIS sendiri adalah kepanjangan dari Hot News Skylar International School.
"Udah jangan berisik, kasian Rin. Dia itu abis sakit terus kalian ribut\-ribut gini kan bikin dia pusing." Kimi melirik Sicka yang memijit kepalanya pelan.
"Sicka itu emang pacaran sama Gendon, dan itupun Brandon yang ngajakin. Katanya tuh cowok udah suka sama Sicka dari lama." Kimi menjelaskan kepada teman\-temannya yang masih penasaran dengan hubungan Sicka dan Brandon.
Mereka pun mengangguk paham. Ada sebagian temannya yang bertepuk tangan karena kagum ada juga yang menganga tak percaya.
"Gue pen sumpel tuh mulut orang\-orang yang ngatain Sicka pelakor." geram Naya murid pintar di kelas bahasa.
"Iya tuh, dasar mulut \-mulut nggak guna. Sukanya ngatain orang nggak bener tapi nggak ngaca dulu dirinya udah bener atau nggak."
"Biarin aja cuy, itu pens gue emang. Duh makin banyak aja yak pens gue hehe ..." Sicka mencoba mencairkan suasana.
Teman Sicka hanya menggelengkan kepalanya mendengar ucapannya, "Eh Rin you jangan over lope ke Gendon, nanti me takut you sakit hati " ingat Jessi teman Sicka yang kalau ngomong suka ada inggrisnya.
"Iya zeyeng iya." Itu bukan Sicka yang menjawab tapi teman\-temannya yang lain lantaran ingin mengejek Jessi. Sedangkan Jessi memasang wajah kesal.
"GUYS BURUAN KE LAPANGAN UPACARA! NOH KEBURU DAPET RUQYAH DARI BU PRAM." seruan ketua kelas mereka membuat semua murid kelabakan segera keluar dari kelas.
<•[💙]•>
Setelah upacara semua murid memasuki kelas masing-masing ada juga sebagian yang pergi ke kantin untuk membeli minum atau hanya sekedar nongkrong karena hari pertama masuk sekolah KBM masih belum efektif.
Sedangkan Sicka dan teman sekelasnya lebih memilih berada di kelas saja. Para murid laki-laki sudah tiduran di lantai karena merasa lelah akibat berdiri terlalu lama.
Sicka yang tengah minum air putih dingin segera di ambil oleh Dodo lalu meminumnya, "Rin minta minumnya ya?" Ijinnya setelah meminum air yang kini tersisa sedikit.
Sicka menatap nanar botol yang sudah dia pegang lagi, " Ijin lo telat ***, mana ada minum dulu baru ijin. Hiks ... mana tinggal dikit lagi," dengus Sicka yang ditanggapi tawa oleh Dodo.
"Hehe ... maap Rin ntar gue beliin deh buat lo." Setelah mengucapakan itu Dodo ikut berkumpul dengan temannya yang berkerumun di meja guru.
Sicka hanya menghembuskan napas kasar kemudian dia duduk di depan kelas bersama teman perempuannya. Tak lama setelah Sicka bergabung dengan temannya, suara dari sound speaker kelasnya mengeluarkan bunyi lagu NDX - Remukan Ati. Teman-teman Sicka memang lebih suka ke lagu dangdut koplo dan juga hip hop.
Selain belajar bahasa asing, kelas bahasa juga diajarkan bahasa Jawa juga sunda. Maka dari itu mereka suka sekali dengan lagu berbahasa Jawa yang liriknya terlalu ngena di hati mereka. Alhasil sekarang kelasnya menjadi tempat karaoke mendadak.
"ROSO SAYANGKU UWES MATI AJUR DADI REMUKAN ATI ..." Suara Fahmi si anak rokhis itu mendominasi. \(*Rasa sayangku sudah mati hancur menjadi remukan hati*\)
"ATI ORA BAKAL NGEMIS WELASE TRESNOO ..." sambung Bowo. \(*Hati tidak akan mengemis belasnya cinta*\)
"USTADZ PAHMI BEROKEN HERET GUYSSS!" seruan Adit sang ketua kelas membuat sekelas tertawa dan Fahmi yang ditertawakan mengumpat di tempatnya.
Sudah menjadi kebiasaan di kelas bahasa menyanyi bersama seperti ini lalu berujung dengan meledek salah satu temannya. Hal seperti inilah yang selalu mereka harapkan agar tetap terjaga. Meskipun mereka bukan dari keluarga terpandang ataupun kaya mereka akan tetap menjadi teman. Dan Sicka sangat beruntung karena dia bisa masuk di kelas ini yang berisi murid tanpa memandang rendah dirinya yang cacat.
"Abis ini *request* lagu apa guys?" tanya Edo selaku bandar lagu koplo dan juga ponselnya yang menjadi sumber lagu menggema di kelasnya sekarang.
"NELLA KHARISMA DO!" sahut murid perempuan serempak yang langsung di angguki oleh Edo kemudian lagu Nella kharisma \- wegah kelangan menggema di kelas.
<•[💙]•>
Sicka keluar dari toilet dengan lega setelah mengeluarkan panggilan alamnya. Dia kemudian berdiri di depan kaca yang tersedia disitu, dia menatap pantulan dirinya yang rambutnya di kuncir biasa lalu poni jatuh dikanan kirinya. Kemudian dia beralih ke bibirnya yang merah lantaran tadi dia memakai liptint milik temannya hanya sekedar coba-coba.
Prok prok prok
Tepukan tangan seseorang membuat Sicka menoleh dan mendapati empat perempuan yang dia ketahui adalah anak IPA 3 teman seangkatannya. Dan saat itu firasat Sicka tak enak, dalam hati dia merutuki tawaran Kimi yang ingin menemaninya ke toilet.
Tadi dia dan teman-temannya pergi ke kantin, tapi karena Sicka yang kebelet jadi dia akan menyusul belakangan ke kantin. Dan untuk ke kantin sendiri harus melewati gedung IPA dan IPS. Apalagi sekarang memang dia tengah berada di toilet yang memang dekat dengan gedung IPA, resiko terkena bully untuk dirinya bisa saja terjadi.
"Bisa ngaca ya lo, tapi kenapa nggak sadar kalo udah jadi pelakor? Ckck," ucap salah satu siswi itu menatap Sicka sinis.
"Kayaknya emang perlu di sadarin nih anak Mel." ujar siswi yang berada di dekat pintu.
Sicka menatap mereka was-was, dia mencengkram tongkatnya kuat-kuat. "Duh mbak mbak pelakor apa sih? Gue nggak melakorin kak San kok. Brandon yang emang suka ke gue." Sicka mencoba santai agar tak terlalu terlihat bahwa dia tengah takut.
Tawa ke empat siswi itu menggelegar setelah mendengar ucapan Sicka, " Lo bilang Brandon suka elo? Hahahaha ... NGGAK MUNGKIN!" lalu siswi yang di panggil 'Mel' tadi mendekatinya.
"Yaudah sih kalo nggak percaya, gue udah jujur juga." balas Sicka yang menambah geram Mel Mel itu.
"AKHHH ..." Sicka meringis karena rambutnya di tarik ke belakang.
"Gue beneran nggak terima lo rebut cowok yang udah jadi inceran gue. Awalnya gue kira Sandriana yang bakal rebut Brandon dari gue tapi gue nggak nyangka kalo lo yang bakal rebut." ucapnya yang penuh penekanan.
"Gue nggak akan rela Brandon sama lo, Sandriana atau siapapun merebut dia. Brandon itu cuma pantes buat gue." Gadis itu berteriak di akhir kalimat didepan wajah Sicka.
Brug
Gadis itu melempar tongkat yang di pegang Sicka, kemudian kaki gadis itu menendang kaki kiri Sicka yang membuat Sicka terjatuh dengan posisi yang tidak siap. Hal itu membuat kaki kiri Sicka sangat nyeri, sepertinya dia keseleo.
"Akhhh lepasin tangan lo!" teriak Sicka mencoba melepaskan tangan gadis itu dari rambutnya.
Dug dug
Kaki Sicka yang sudah sakit makin sakit lantaran di tendang oleh teman-teman gadis itu. Puas melihat Sicka yang kesakitan mereka tertawa keras lalu melenggang pergi.
Sicka tidak akan menangis, dia harus terbiasa untuk hal ini jika dia terus bersama Brandon. Inilah bentuk pengorbanan cintanya untuk Brandon, rela kesakitan hanya agar terus bersanding dengan Brandon.
Dengan susah payah Sicka berdiri, mengambil tongkatnya yang tadi dilempar. Dia juga merapikan rambutnya. Lalu kembali suara pintu terbuka membuatnya menoleh dan mendapati raut kesal orang yang dia sayang, Sandriana.
"Eh kak San," Sicka mencoba menyapa San meskipun harus menahan rasa nyeri di kaki kirinya.
San mendekat ke arah Sicka kemudian mencengkram kedua pundak Sicka kencang. Membuat Sicka meringis akan itu.
"Putusin Brandon, karena dia punya gue." Setalah berucap seperti itu Sicka di dorong oleh San yang membuatnya jatuh kembali. Tanpa peduli kepada Sicka, San melenggang keluar.
"Berat banget ya Bran untuk deket sama kamu." Lirih Sicka sembari mencoba berdiri. Dengan susah payah dia melangkah keluar dari toilet untuk menuju kantin menyusul temannya. Dia tidak ingin membuat temannya curiga kalau dia kembali ke kelas.
Dia sungguh kesusahan sekarang, kaki kanannya yang lumpuh itu kaku untuk digerakkan sedangkan kaki kirinya keseleo. Cobaan macam apa ini ya Allah?
Tapi dia harus terus berusaha, dia terus berjalan di temani tatapan jijik ,tak suka sepanjang menuju kantin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments