EIGHT

Ingatkan aku, bahwa aku hanya makhluk biasa yang mungkin saja hidup individualis. Tetapi sosokmu yang menjelma sebagai sahabat tetap dibutuhkan olehku.

•{ Protector }•

Di sebuah ruangan yang di dalamnya nampak rapi dengan sebuah meja yang terdapat banyak dokumen-dokumen penting tersusun rapi, ada seorang lelaki berusia sekitar 50 han yang sibuk dengan laptopnya.

Tok tok tok

Ceklek

"Bagaimana? Apa semua berjalan lancar?" tanya lelaki yang duduk di kursi kerjanya itu kepada orang yang baru masuk.

 

"Iya pak Suryo, semua aman terkendali. Data yang bapak inginkan sudah saya buat. Coba di cek." lelaki itu menyerahkan sebuah map dokumen berwarna biru kepada Suryo.

 

Dengan teliti Suryo mengecek dokumen tersebut. Hingga senyum puas terbit di wajahnya, "Bagus, kerja yang bagus." Lalu Suryo mulai menandatangani dokumen tersebut.

Suryo mengambil amplop dari loker mejanya, lalu menyerahkannya kepada lelaki tadi, "Ini sesuai perjanjian kita."

 

"Terima kasih Pak, kalau begitu saya undur diri."

Suryo begitu puas, sebentar lagi rencananya akan berhasil. Impiannya membangun usaha kecil-kecilan di Shanghai akan terwujud.

Dia kemudian segera menelpon seseorang.

 

"Halo pak Afkar, dana tersebut sudah saya kirim ke Subang. Datanya akan saya berikan kepada bapak secepatnya."

"*Bagus! Aku percayakan kepadamu Suryo. Kamu tangan kananku yang sangat handal*!"  di lain tempat, tepatnya Korea dimana Afkar dan keluarganya kecuali Sicka tengah berlibur memuji bangga kepada Suryo.

"Kalau begitu, selamat menikmati hari libur bersama keluarga bapak."

"*Ya, terimakasih. Kamu juga bisa meluangkan waktu untuk keluargamu. Jangan terlalu menyibukkan dengan kertas mulu, Yo*."

"Hahaha baiklah pak, saya tutup dulu telfonnya."

 

Setelah itu, dia meletakkan ponselnya di atas meja. Senyum puas tak henti-hentinya pudar dari wajahnya.

 

"Dasar Afkar bodoh!"

<•[💙]•>

Hilang sudah ketenangannya di kamar. Kedatangan kedua sahabatnya membuat Rion kini harus terus menggumamkan kata sabar.

Dia baru saja ingin memejamkan mata, hingga Ken tiba-tiba masuk ke kamarnya dan disusul Leo dibelakang Ken kemudian mulai mengobrak-abrik kamarnya.

Dan tanpa bersalah kini mereka tengah melihat koleksi mainannya dan menyebarnya di lantai.

 

"Wihhh udah gede juga masih main mobil\-mobilan huahahahaha," ucap Ken sembari memainkan mobil mini berwarna kuning kesukaan Rion.

"Nih nih di dalem mobilnya malah ada dua pengantinnya hahahahha," tambah Leo yang juga tengah memegang mobil honda jazz mini dengan sepasang pengantin di dalamnya. Dan itu juga mobil kesayangannya pemberian dari pamannya yang saat itu baru saja datang dari Paris.

"Taro balik itu semua." ucap Rion dingin yang tak dihiraukan oleh mereka. Rio pun berdiri, hilang sudah rasa sabarnya. Segera dia menarik mereka keluar kamar dan langsung mengunci pintu dari dalam.

 

Mereka menggedor-gedor pintu kamar, tapi Rion tak peduli. Rion harus membereskan kamarnya yang berantakan akibat ulah mereka.

 

"HOY BANG RION, LO KOK JAHAT AMAT SAMA KITA? BUKAIN PINTUNYA BANG!"

 

BRAK BRAK BRAK

 

"OKE KALO GITU KITA NGADU KE TANTE SILPI KALO LO UDAH NGUSIR KITA!"

 

Ck. Dasar tukang ngadu, biarlah mereka mengadu. Rion tak peduli, salah sendiri mereka membuat kamarnya berantakan.

Setelah lima belas menit membereskan semuanya, Rion pun keluar kamar untuk menemui sahabat-sahabatnya.

Saat dia turun, Rion mendapati pelototan dari mama yang tengah membawa nampan berisi dua toples kue yang Rion duga untuk kedua sahabat kampretnya.

 

"Kamu itu ya bang ... ada temen kok malah di usir. Kamu tuh harus bersyukur punya temen kaya mereka, inget bang! Kita juga butuh temen untuk menjalani hidup. Nih kamu yang bawa nampannya dan jangan lupa minta maaf ke mereka!" omel mama kepada Rion lalu menyerahkan nampan tersebut.

 

Rion hanya bisa mendengus, lalu dia menuju ruang tamu dimana kedua sahabatnya itu berada.

TAK

Dia meletakkan nampan tersebut di atas meja dengan sedikit keras yang membuat sahabatbya itu menoleh kepadanya lalu membuang muka.

Drama yang bagus.

Rion mendengus karena saat ini dia tengah diawasi mama yang menyuruhnya untuk minta maaf kepada mereka berdua.

 

"Maaf." Rion terpaksa.

 

Mereka masih memalingkan wajah. Dih dasar kaya perawan aja.

 

"Yang bener dong minta maafnya." Suara mamanya membuat kedua sahabatnya itu mengangguk setuju.

 

Rion mengepalkan tangannya geram. "Gue minta maaf, nggak seharusnya gue kaya gitu ke kalian." ucap Rion yang membuat mereka seketika tersenyum penuh kemenangan.

 

"Uluh uluh bang Rionn, gue maapin kok. Iye nggak, Leo?" Si Ken menyenggol lengan Leo dan Leo pun mengangguk.

Apakah Leo tertular virus GBK dari Ken? Setelah melihat mama yang tak mengawasinya lagi. Rion menatap mereka tajam sembari duduk.

Sedangkan mereka kini mulai memakan kue yang Rion bawa tadi dengan wajah tanpa dosa mereka.

 

"Le kayaknya lo ketularan virus GBK dari Ken deh," ucap Rion ke Leo yang membuatnya mengernyit.

"Virus GBK?" Beo Ken dengan tangannya yang mencomot kue lalu memakannya lagi.

"Virus \*\*\*\*\*\* Bobrok Ken!" Leo tergelak sedangkan Ken mencebik kesal.

"Lha bukannya dia virus SHTT ya?"

"SHTT apaan lagi?" Ken menampakkan wajah tak terima.

"Sintingnya Haqiqi Tak Terkendali!" Rion dan Leo tertawa terbahak\\-bahak.

"Jahat banget ya kalian sama gue ... fiks putus nih putus?" Ancamnya yang membuat Rion makin tertawa dan Leo juga sama sepertinya, dia bahkan sampai mengeluarkan air mata.

"SILAHKAN PUTUS!" ucap Rion bersamaan dengan Leo.

 

 

Kini wajah Ken makin kusut, sedangkan tawa Rion masih belum berhenti. Ya inilah Rion bila sedang bersama kedua sahabatnya. Hanya mereka yang melihat Rion tertawa lebar seperti ini.

 

"Eh udah elah, seneng banget mgetawain gue?!" Ken mencoba menghentikan tawa Rion dan Leo yang masih terurai.

 

"Kalian masih inget kan kejadian dimana kita ketemu untuk pertama kalinya hingga kita bisa jadi sahabat kaya gini?" tanyanya yang membuat tawa Rion perlahan hilang, kemudian dia mengangguk.

"Masih ingat dong." Leo menyahut sembari mengelap sudut matanya yang berair.

"Gue kadang keinget terus alhasil gue cekakaan sendiri huahahahahah, " Kini Ken yang tertawa keras. Rion pun melempar bantal kepadanya.

"Kejadian malu\\-maluin gitu lo inget. Gue aja risi." Rion pun mengakui terkadang dia juga teringat pertemuan mereka.

"Nggak ada etis\\-etis nya banget dah." tambah Leo. Kini mereka mulai mengingat dimana mereka bertemu dulu.

 

Saat itu Rion tengah berada di kamar mandi, ya untuk membuang panggilan alam. Saat itu disebelahnya ada Leo yang sama sepertinya. Saat itu Rion tak menyadari kalau Leo teman semasa SD nya berada di sekolah yang sama, karena mereka sempat berpisah ketika SMP. Rion yang sudah selesai pun segera beranjak untuk keluar. Tapi saat dia ingin keluar tiba-tiba Ken datang dengan berlari, hingga tubuhnya menabrak Rion.

Ken kehilangan keseimbangannya akibat lantai yang licin, membuat mereka berdua terjatuh. Tapi saat itu juga Rion mencari pegangan yang malah mendapat kain seragam Leo hingga alhasil Leo ikut terjatuh.

Tubuh Rion ditimpa oleh Ken sedangkan dia menimpa Leo. Sampai teriakan murid lain yang akan masuk kamar mandi pun membuat mereka tersadar dengan posisi mereka yang seperti threesome.

 

"HOMOOO!" ucap Rion berbarengan dengan Ken dan Leo setelah teringat kejadian 2 tahun lalu.

 

Tawa mereka pecah di ruang tamu.

 

"Haduh perut gue huahahahahah, kita dikatain homo gilaaa hahahha,"

"Masa iya gue jadi uke lo pada?mana bisa kan bertiga homoan." ucap Ken tak jelas tapi membuat tawa mereka makin keras.

 

Meskipun terkadang Rion juga jengkel dengan sahabat-sahabatnya ini, dia berharap persahabatannya akan terus berlanjut hingga mereka tua nanti.

Karena masa SMA-nya tidak akan berarti tanpa kehadiran mereka. Ya dan persahabatan sejati akan sangat terasa ketika kita memang sudah memasuki masa SMA yang kalau kata orang adalah masa-masa terindah. Dan akan lebih indah apabila juga menemukan cinta di situ.

Dan untuk urusan yang satu ini, Rion belum mengalaminya atau mungkin tidak mengalami.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!