Bab 20: Kehidupan disekolah yang berbeda

...🍒Reading Books 🍒...

Tak berselang satu hari,kedua orang tua kedua gadis itu datang dengan membawa polisi menghadap Stevani. Stevani tampak tenang,ia menatap acuh saat polisi menghampiri nya.

Cukup banyak siswa/siswi yang menatap sekeliling mereka,beberapa ucapan didengar oleh Stevani dengan cukup jelas karena berada tak jauh darinya.

"Anda tau kesalahan anda nona" Ucap polisi itu.

"Ya saya tau dan saya saat ini ingin membuat sebuah laporan" Ucap nya dengan tegas.

"Tapi bukan itu yang saya bahas nona,anda telah membuat dua siswi mengalami cedera tulang, seharusnya anda tau hukuman apa untuk siswi yang nakal" Ucap polisi itu yang masih berusaha sopan.

Sebenarnya polisi itu tau bahwa yang di hadapannya saat ini adalah anak seorang pengusaha yang bisa menghancurkan dirinya dan orang lain yang mengganggu ketenangan keluarganya,jadi ia harus berhati-hati dalam berbicara.

"Untuk apa berbicara basa basi untuk orang seperti ini,cepat tangkap dan masukkan ke jeruji besi,biar dia tau bagaimana rasanya" Ucap papanya Savina.

" Harap tenang pak,disini kita sedang berkerja" Ucap polisi itu.

"Bawa aku ke kantor mu,akan ku selesai kan masalah ini dan juga mereka" Ucap Stevani dingin dengan mata tajamnya.

"Baiklah nona,sekarang anda ikut kita" Ucap polisi itu dan Stevani langsung berjalan lebih dulu dengan polisi mengawasinya dari belakang.Stevani dibawa oleh polisi menggunakan mobil polisi.

Setelah kepergian Stevani dan beberapa orang,membuat beberapa siswa dan siswi merasakan bahwa Stevani sebentar lagi akan dikeluarkan dan pasti akan dipenjara.

Semua murid pun masuk kekelas masing-masing untuk memulai pelajaran nya yang terakhir sebelum pulang sekolah. Banyak desas desus mengatakan Stevani karena kejadian itu.

Bahkan beberapa saat Stevani tak pernah menampakkan diri sehingga semua orang berpikir bahwa Stevani sudah dikeluarkan dan dipenjarakan di jeruji besi.

Namun hal itu buyar saat Stevani datang menggunakan mobil mewahnya yang berwarna hitam pekat. Ia datang dengan gaya angkuhnya membelah semua murid yang berkumpul melihatnya.

Kini malah setelah sekolah kembali Stevani terdengar kabar bahwa keluarga Abimanyu bangkrut dan keluarga Hendra juga mengalami hal itu. Kedua keluarga itu adalah kedua keluarga dari gadis yang tak lain adalah Resva dan Savina.

"Masih ada muka tu cewek dateng kesekolah setelah kejadian waktu itu" Rumpi beberapa siswi.

"Lihat nggak tu mobilnya yang sendiri terlihat cukup mewah la dia mampu lah menyogok polisi itu" timpal mereka.

Ucapan demi ucapan didengar langsung oleh Dimas,ia pun langsung berlari mencari keberadaan Stevani saat ini. Ia terus mencari sampai akhirnya bertemu Stevani yang berada dikantin memakan makanannya dengan santai.

"Hay...makan kok sendirian sih,aku temenin ya " Ucap Dimas yang menyapa Stevani.

Namun Stevani hanya diam dan menatap dingin kearah Dimas.

" Jangan mengganggu " Ucap Stevani datar.

" Baiklah,aku cuman duduk saja di deket kamu doang kok" Bela Dimas.

Stevani hanya diam,ia acuh pada Dimas yang terus menatapnya. Setelah selesai makan Stevani langsung pergi dari kantin tanpa sepatah kata pun setelah membayar makanannya.

Dimas terus mengikutinya,sampai saatnya Stevani merasa sudah cukup kesal dengan sikap Dimas yang kekanakan seperti ini.

" Pergi dari sini atau kamu habis di tangan aku" Ucap Stevani dengan tatapan tajam.

"Oh santai lah,baiklah aku pergi tapi makanlah ini! ini bisa mengembalikan mood " Ucap Dimas yang memberikan satu coklat yang sudah diikat pita.

Dimas pun pergi meninggalkan Stevani yang memegang coklat dengan muka bengongnya. Semua orang menatap keduanya dengan tatapan yang berbeda-beda diantara mereka berdua.

Stevani berjalan masuk kedalam kelasnya,semua orang menatapnya lagi dan lagi dengan tatapan waspada.

"Jika kalian tidak mengganggu aku,kalian tak akan bermasalah jadi hentikan tatapan waspada itu atau kalian aku congkel tu mata" Ucap Stevani dengan suara yang disengaja ditinggikan.

Semua orang langsung menunduk dan pura-pura melihat sesuatu agar diri mereka masing-masing tak bermasalah dengan gadis gila dan bar-bar itu.

Stevani langsung duduk ketempat nya,ia membuka plastik coklat dan perlahan mematahkan sedikit demi sedikit coklat itu.

Stevani membaca sebuah artikel yang ada di handphone nya,saat ini ia cukup merasa senang karna orang yang telah mendorongnya sekarang berada di jeruji dan hanya meninggalkan satu orang yang akan selalu ia permainkan.

Saat Syifa masuk dengan wajah yang pucat,terlihat Stevani sedikit meliriknya. Tak seperti biasa,Syifa yang berpenampilan modis kini berpenampilan sedikit berantakan sedikit ada yang kurang.

Syifa menatap Stevani dengan tatapan penuh kebencian,ia sudah bersumpah akan membunuh Stevani dengan tangannya.

"Dasar bodoh" Batin stevani.

Stevani menampakkan senyum penuh kemenangan nya dengan sangat terlihat jelas. Sempat beberapa orang merasa takut meski Stevani menutupinya menggunakan handphone tapi tetap saja senyum itu terlihat jelas.

"Akan aku buat derita kamu Stevani,lihatlah dendam ini akan aku balas kan pada kamu" Batin Syifa yang langsung memutus kontak mata yang sengit terhadap Stevani.

Pelajaran pun dimulai,semua murid sudah siap untuk menerima ilmu yang diberikan guru pengajar.

Dijam istirahat, semua orang memberi jalan untuk Stevani dengan cukup luas,mereka semua berbaris ditepi dinding agar tidak mengenai Stevani.

Stevani terus berjalan menghiraukan tatapan dan perilaku semua orang,sampai tanpa sengaja adek kelasnya menabraknya.

"Ma-maaf kak" Ucap ketakutan siswi itu.

"Ki-kita akan mundur atau kau beri hukuman asal jangan mempermasalahkan kita" Mohon siswi yang satu lagi.

"*Apa begitu menakutkan kah aku*" Batin Stevani.

"Berdirilah,kalian tak salah apa-apa " Ucap Stevani dan siswa itu langsung berdiri namun kepalanya menunduk.

"Ba-baik kak" Ucap takut keduanya.

"Tegakkan kepala kalian" Perintah Stevani.

Kedua siswa itu pun langsung menegakkan kepalanya,dengan wajah yang ketakutan dan kaki menggigil ia menatap Stevani. Stevani pun langsung pergi meninggalkan kedua gadis itu dan kerumunannya.

Ia berjalan menuju kantin untuk mengisi perutnya yang kosong karena tidak sempat untuk serapan pagi tadi.

Saat ia memasuki kantin,semua orang yang berkumpul langsung bubar dan memberikan Stevani jalan dengan cukup lebar.

Saat Stevani akan mengantri semua orang yang didepannya langsung beranjak dan menyusahkan Stevani sendiri. Begitu banyak hal yang ia lihat saat ini,dari tingkah laku sampai yang mereka lakukan karena merasa takut padanya.

Stevani pun mengambil makanannya,ia duduk dibangku yang kosong bukan yang kosong sih,hanya siswa yang langsung berpindah tempat karena melihat Stevani menghampiri mereka.

Episodes
1 bab 1 : dikurung digudang
2 bab 2: mimpi
3 bab 3: kecelakaan
4 bab 4: sadar
5 bab 5 : keluarga baru
6 bab 6: kembali ke rumah baru
7 bab 7: kolam berenang
8 Bab 8: Masuk sekolah
9 Bab 9 Baru dimulai...heh
10 bab 10 : Rencana busuk Syifa dan Madani
11 bab 11 :Dihadang
12 Bab 12: Diantar pulang
13 Bab 13: Terlambat
14 bab 14 : Manjat pagar
15 Bab 15: Di aula
16 bab 16 Diganggu dua cowok
17 bab 17: Masa lalu Madani
18 bab 18: Danau
19 bab 19 Kerugian Stevani
20 Bab 20: Kehidupan disekolah yang berbeda
21 bab 21: maafkan Stevani pa ma
22 Bab 22:Nomor tak dikenal
23 bab 23 : Gue tidak meminta pendapat (Coklat)
24 Bab 24: Deal,sesuai perjanjian
25 Bab 25 : Rumah makan Padang
26 Bab 26: Peretas
27 Bab 27: Perpustakaan
28 Bab 28: Pembalasan Syifa
29 Bab 29: Kotak bekal (Emosi)
30 Bab 30: Pemilik tempat musik
31 Bab 31: Pergi kerumah teman Maya
32 Bab 32: Dirumah bunda Eva
33 Bab 33: Jangan ganggu aku
34 Bab 34: Identitas terbongkar (memberi pelajaran pada sampah)
35 Bab: 35 Maya yang tegas
36 Bab 36: XVQ
37 Bab 37: Acara di sekolah
38 Bab 38: Kasih gue alasan
39 Bab 39:Gue bukan barang yang diperebutkan
40 Bab 40: Keluarga Erlangga
41 Bab 41: Tak bisa tidur.
42 Bab 42: Pelatihan untuk anggota XVQ
43 Bab 43: Hancurnya keluarga Syifa
44 Bab 44: Menangkap penghianat
45 Bab 45: Dikerjai oleh Gabriel
46 Bab 46: Krim kue
47 Bab 47: milih kue
48 Bab 48: Kejutan untuk Maya
49 Bab 49: Vidio call
50 Bab 50: Pergi atau kau habis
51 Bab 51: Bar
52 Bab 52: Pulang ke rumah
53 Bab 53: Susah bangun
54 Bab:54 kejutan yang luar biasa
55 Bab 55: Mengurus perusahaan
56 Bab 56: Toko kue
57 Bab 57: Toko kue 2
58 Bab 58: Godaan Elang
59 Bab 59: Melakukan kerjasama.
60 Bab 60: Kembali di ganggu
61 Bab 61: Dewrid Anwar
62 Bab 62: Mempunyai tamu
63 Bab 63: Liontin
64 Bab 64: Tak sengaja tertabrak
65 Bab 65: Kisah Elang
66 bab 66 : Menguji kesabaran
67 Bab 67: Wanita arogan
68 Bab 68: Aku bos nya
69 Bab 69: Penyesalan Syifa.
70 Visual
71 Bab 70: Gangguan
72 Bab 71: Drama
Episodes

Updated 72 Episodes

1
bab 1 : dikurung digudang
2
bab 2: mimpi
3
bab 3: kecelakaan
4
bab 4: sadar
5
bab 5 : keluarga baru
6
bab 6: kembali ke rumah baru
7
bab 7: kolam berenang
8
Bab 8: Masuk sekolah
9
Bab 9 Baru dimulai...heh
10
bab 10 : Rencana busuk Syifa dan Madani
11
bab 11 :Dihadang
12
Bab 12: Diantar pulang
13
Bab 13: Terlambat
14
bab 14 : Manjat pagar
15
Bab 15: Di aula
16
bab 16 Diganggu dua cowok
17
bab 17: Masa lalu Madani
18
bab 18: Danau
19
bab 19 Kerugian Stevani
20
Bab 20: Kehidupan disekolah yang berbeda
21
bab 21: maafkan Stevani pa ma
22
Bab 22:Nomor tak dikenal
23
bab 23 : Gue tidak meminta pendapat (Coklat)
24
Bab 24: Deal,sesuai perjanjian
25
Bab 25 : Rumah makan Padang
26
Bab 26: Peretas
27
Bab 27: Perpustakaan
28
Bab 28: Pembalasan Syifa
29
Bab 29: Kotak bekal (Emosi)
30
Bab 30: Pemilik tempat musik
31
Bab 31: Pergi kerumah teman Maya
32
Bab 32: Dirumah bunda Eva
33
Bab 33: Jangan ganggu aku
34
Bab 34: Identitas terbongkar (memberi pelajaran pada sampah)
35
Bab: 35 Maya yang tegas
36
Bab 36: XVQ
37
Bab 37: Acara di sekolah
38
Bab 38: Kasih gue alasan
39
Bab 39:Gue bukan barang yang diperebutkan
40
Bab 40: Keluarga Erlangga
41
Bab 41: Tak bisa tidur.
42
Bab 42: Pelatihan untuk anggota XVQ
43
Bab 43: Hancurnya keluarga Syifa
44
Bab 44: Menangkap penghianat
45
Bab 45: Dikerjai oleh Gabriel
46
Bab 46: Krim kue
47
Bab 47: milih kue
48
Bab 48: Kejutan untuk Maya
49
Bab 49: Vidio call
50
Bab 50: Pergi atau kau habis
51
Bab 51: Bar
52
Bab 52: Pulang ke rumah
53
Bab 53: Susah bangun
54
Bab:54 kejutan yang luar biasa
55
Bab 55: Mengurus perusahaan
56
Bab 56: Toko kue
57
Bab 57: Toko kue 2
58
Bab 58: Godaan Elang
59
Bab 59: Melakukan kerjasama.
60
Bab 60: Kembali di ganggu
61
Bab 61: Dewrid Anwar
62
Bab 62: Mempunyai tamu
63
Bab 63: Liontin
64
Bab 64: Tak sengaja tertabrak
65
Bab 65: Kisah Elang
66
bab 66 : Menguji kesabaran
67
Bab 67: Wanita arogan
68
Bab 68: Aku bos nya
69
Bab 69: Penyesalan Syifa.
70
Visual
71
Bab 70: Gangguan
72
Bab 71: Drama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!