...🍒Reading Books 🍒...
Saat Stevani sudah berhasil menaiki pagar sekolah,ia cukup berusaha untuk turun dari sana,karna saat ini ia menggunakan rok dan hanya mengandalkan kelincahannya agar kakinya tidak tersangkut oleh roknya sendiri.
Sreekk....
Stevani turun bebas dari atas pagar,namun ia tidak merasakan apa-apa dan malah ia merasa melayang saat ini. Perlahan ia membuka mata dan ternyata ia melihat wajah kakaknya Dian dengan muka dingin menangkapnya.
"Apa menyenangkan" Ucap Dian dengan muka dingin.
"Lepas" Ketus Stevani dan benar saja Dian langsung melepaskan tanpa mempedulikan Stevani yang merasakan sakit pada pinggulnya
"Ah ....****" kesalnya.
"Memanjat pagar,terlambat selama Satu jam dan berkata kotor didepan orang yang lebih tua kamu melakukan pelanggaran 3 buah" Ujar Dian yang menghitung semua pelanggaran yang dilakukan oleh Stevani.
"Serah aku lah,minggir aku nggak ada urusan sama kau" Ucap Stevani yang berusaha bersikap angkuh tapi sebenarnya ia takut berbicara tidak sopan pada kakaknya.
"Apa kamu anak baru" Tanya nya.
"Ya" Balasnya dengan malas.
"Aku ketua OSIS jadi berhak menghukum siswa/i yang melanggar aturan sekolah" Jelas nya.
"Terus" Acuh Stevani.
Tanpa berkata apapun,Dian langsung menarik Stevani menuju depan sekolah atau lapangan sekolah. Stevani sempat berusaha memberontak tapi apalah daya ia yang tak memiliki kekuatan tangan yang begitu kuat dari Dian harus pasrah ditarik begitu saja.
"Lepas,kamu bisa nggak lebih baik sama cewek"Ketus stevani menghempas tangan Dian.
"Nggak"Jawabnya singkat.
"Berlari 10 putaran tanpa berhenti jika mengeluh maka ditambah satu putaran" Ucap Dian tanpa mempedulikan reaksi yang diperlihatkan oleh Stevani.
'ternyata nih orang ngeselin banget,untung aku dulu yang jadi Clara nggak pernah cari masalah kalo nggak habis aku sama seluruh keluarga aku dulu' batin Stevani memikirkan nasibnya.
Stevani langsung melempar tasnya dan berlari menuju lapangan,Ia berlari perlahan bisa dibilang ia seperti orang berjalan.
"Aku menyuruh berlari bukan berjalan" Ucap Dian dan Stevani langsung mempercepat langkah larinya mengelilingi lapangan.
sinar matahari yang sudah terik cukup membakar kulitnya,apalagi ia tadi pagi hanya sarapan roti dan susu.
Stevani terus berlari tanpa henti meski langkahnya semakin lama semakin pelan. Sudah hampir 6 Putaran ia lewati namun karna sinar yang begitu terik membuatnya hampir pingsan tapi ia tetap berusaha untuk berlari agar hukumannya tidak ditambah.
Lapangan ia lihat semakin lama semakin berbeda jalur dimana ia berjalan,lapangan itu selalu bergerak dan sampai ia pun terjatuh dan semua nya gelap dan ia tak tau kejadian habis itu.
###
Saat ia membuka mata,orang yang pertama kali ia lihat adalah Dian yang sedang mengipasi nya menggunakan satu buku.
"Merepotkan" Satu kata yang Stevani dengar dari mulut Dian setelah sadar.
Dian langsung berdiri,ia mengambil teh hangat yang berada pada meja yang cukup jauh dari duduknya.
"Minum lah dan segera masuk kelas" Ketusnya dan langsung pergi meninggalkan Stevani yang menatap bingung kearahnya.
Stevani menatap punggung bidang itu sampai hilang dari penglihatannya,ia pun meminum teh hangat yang diberikan oleh Dian.
Dulu ia Yang menjadi Clara,Dian cukup care dengannya dimana Dian memberikannya segelas air saat ia baru bangun dari pingsannya. Sedangkan mama dan keluarga lainnya tak mempedulikan nya bahkan menatapnya pun mereka enggan dan hanya Dian lah kakaknya itu yang memberikan teh hangat dan saat itu ia percaya bahwa peduli tidak harus berlebihan dan memberikan perhatian sekecil apapun itu yang namanya peduli.
"Makasih,kamu adalah orang yang pertama kali peduli pada ku" Ucap Stevani memegang erat gelas ditangan nya itu.
Cklekkk
Pintu kembali dibuka oleh seorang yang cukup dikenal oleh Stevani.
"Permisi,dimana petugas UKS nya ya" Tanyanya.
"Aku nggak tau" Jawab Stevani.
"Yaudah makasih kak" Ucapnya dan seketika itu Stevani langsung merasa canggung dimana sahabatnya sendiri memanggil dirinya kakak.
"Apa suci tak ngerasain bahwa ini aku meski wajahnya berbeda" Batinnya.
"Seperti akrab" Batin Suci yang langsung membalikkan tubuhnya kembali ke tujuan pertama nya yaitu mencari petugas UKS.
Stevani yang merasa sudah cukup baikkan,ia pun memutuskan untuk pergi ke kantin mengisi perutnya yang sudah kosong.
Stevani berjalan melewati koridor sekolah,saat itu juga ia dihampiri oleh Dimas orang yang baru ia kenal.
"Aku denger kamu pingsan,ini ambillah dimakan" Ucap Dimas dengan gaya cool nya memberikan satu roti selai.
"Tak perlu,aku mau makan kekantin" Tolak Stevani dan mempercepat jalannya.
Dimas langsung mengejar Stevani,ia mengikuti langkah Stevani sampai Stevani merasa bosan dengan kehadirannya.
"Pergilah,jangan mengganggu aku" Kesal Stevani.
"Aku hanya ingin berteman saja, seharusnya kamu nggak perlu terlalu galak dong" Ucap Dimas dengan muka memelas.
Stevani berusaha memendam emosi dan kesalnya,wajah memelas Dimas membuatnya takut menjadi sasaran pada fansnya itu sehingga Stevani harus berusaha untuk tenang bila berhadapan dengan orang seperti ini.
"Dimas Adi Winata, bisa tidak kamu tidak mengganggu aku" Ucap Stevani yang sudah merasa geram.
"Ah baiklah,tapi ingat pulang sekolah pulang sama aku" Ucap Dimas yang langsung berdiri.
"Aku bawa mobil" tolak Stevani.
"Aku yang akan bawa mobil kamu" Ujar Dimas yang masih tetap kekeuh dengan pendiriannya.
"Tak perlu" Ucap Stevani yang masih menolak.
"Baiklah,berarti kamu mau aku tetap disini" Ujar Dimas dan seketika itu wajah Stevani langsung memerah menahan emosi.
Mengapa masih ada orang yang memiliki pendirian begitu kuat meski sudah ditolak berulang kali,apa perlu ia membawa toa agar telinga pria ini bisa mendengar penolakannya.
Braak
"Eh kamu J*l**g,Jan caper deh sama calon pacar orang" Ucap Syifa yang langsung menggebrak meja yang berada Stevani.
"Heh....dasar tak tau malu,baru masih calon sudah begitu agresif bagaimana jika sudah menjadi pacar" ledek Stevani.
"Kalo aku agresif gimana,masalah buat kamu" Tantangnya.
"Kamu ngapain deketin cowok orang sih,tadi Dian sekarang Dimas, kalo j***** mah ya J****g aja,jangan sok" Sindir Savina.
"Oh J*l**g ya,terus bagaimana dengan orang yang datang ke sekolah dengan pakaian yang ketat dan makeup yang tebal? apa itu disebutkan J*l**g atau gimana ya" balik Stevani yang menyindir ketiga gadis yang ia hadapin itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments