bab 14 : Manjat pagar

...🍒Reading Books 🍒...

Saat Stevani sudah berhasil menaiki pagar sekolah,ia cukup berusaha untuk turun dari sana,karna saat ini ia menggunakan rok dan hanya mengandalkan kelincahannya agar kakinya tidak tersangkut oleh roknya sendiri.

Sreekk....

Stevani turun bebas dari atas pagar,namun ia tidak merasakan apa-apa dan malah ia merasa melayang saat ini. Perlahan ia membuka mata dan ternyata ia melihat wajah kakaknya Dian dengan muka dingin menangkapnya.

"Apa menyenangkan" Ucap Dian dengan muka dingin.

"Lepas" Ketus Stevani dan benar saja Dian langsung melepaskan tanpa mempedulikan Stevani yang merasakan sakit pada pinggulnya

"Ah ....****" kesalnya.

"Memanjat pagar,terlambat selama Satu jam dan berkata kotor didepan orang yang lebih tua kamu melakukan pelanggaran 3 buah" Ujar Dian yang menghitung semua pelanggaran yang dilakukan oleh Stevani.

"Serah aku lah,minggir aku nggak ada urusan sama kau" Ucap Stevani yang berusaha bersikap angkuh tapi sebenarnya ia takut berbicara tidak sopan pada kakaknya.

"Apa kamu anak baru" Tanya nya.

"Ya" Balasnya dengan malas.

"Aku ketua OSIS jadi berhak menghukum siswa/i yang melanggar aturan sekolah" Jelas nya.

"Terus" Acuh Stevani.

Tanpa berkata apapun,Dian langsung menarik Stevani menuju depan sekolah atau lapangan sekolah. Stevani sempat berusaha memberontak tapi apalah daya ia yang tak memiliki kekuatan tangan yang begitu kuat dari Dian harus pasrah ditarik begitu saja.

"Lepas,kamu bisa nggak lebih baik sama cewek"Ketus stevani menghempas tangan Dian.

"Nggak"Jawabnya singkat.

"Berlari 10 putaran tanpa berhenti jika mengeluh maka ditambah satu putaran" Ucap Dian tanpa mempedulikan reaksi yang diperlihatkan oleh Stevani.

'ternyata nih orang ngeselin banget,untung aku dulu yang jadi Clara nggak pernah cari masalah kalo nggak habis aku sama seluruh keluarga aku dulu' batin Stevani memikirkan nasibnya.

Stevani langsung melempar tasnya dan berlari menuju lapangan,Ia berlari perlahan bisa dibilang ia seperti orang berjalan.

"Aku menyuruh berlari bukan berjalan" Ucap Dian dan Stevani langsung mempercepat langkah larinya mengelilingi lapangan.

sinar matahari yang sudah terik cukup membakar kulitnya,apalagi ia tadi pagi hanya sarapan roti dan susu.

Stevani terus berlari tanpa henti meski langkahnya semakin lama semakin pelan. Sudah hampir 6 Putaran ia lewati namun karna sinar yang begitu terik membuatnya hampir pingsan tapi ia tetap berusaha untuk berlari agar hukumannya tidak ditambah.

Lapangan ia lihat semakin lama semakin berbeda jalur dimana ia berjalan,lapangan itu selalu bergerak dan sampai ia pun terjatuh dan semua nya gelap dan ia tak tau kejadian habis itu.

###

Saat ia membuka mata,orang yang pertama kali ia lihat adalah Dian yang sedang mengipasi nya menggunakan satu buku.

"Merepotkan" Satu kata yang Stevani dengar dari mulut Dian setelah sadar.

Dian langsung berdiri,ia mengambil teh hangat yang berada pada meja yang cukup jauh dari duduknya.

"Minum lah dan segera masuk kelas" Ketusnya dan langsung pergi meninggalkan Stevani yang menatap bingung kearahnya.

Stevani menatap punggung bidang itu sampai hilang dari penglihatannya,ia pun meminum teh hangat yang diberikan oleh Dian.

Dulu ia Yang menjadi Clara,Dian cukup care dengannya dimana Dian memberikannya segelas air saat ia baru bangun dari pingsannya. Sedangkan mama dan keluarga lainnya tak mempedulikan nya bahkan menatapnya pun mereka enggan dan hanya Dian lah kakaknya itu yang memberikan teh hangat dan saat itu ia percaya bahwa peduli tidak harus berlebihan dan memberikan perhatian sekecil apapun itu yang namanya peduli.

"Makasih,kamu adalah orang yang pertama kali peduli pada ku" Ucap Stevani memegang erat gelas ditangan nya itu.

Cklekkk

Pintu kembali dibuka oleh seorang yang cukup dikenal oleh Stevani.

"Permisi,dimana petugas UKS nya ya" Tanyanya.

"Aku nggak tau" Jawab Stevani.

"Yaudah makasih kak" Ucapnya dan seketika itu Stevani langsung merasa canggung dimana sahabatnya sendiri memanggil dirinya kakak.

"Apa suci tak ngerasain bahwa ini aku meski wajahnya berbeda" Batinnya.

"Seperti akrab" Batin Suci yang langsung membalikkan tubuhnya kembali ke tujuan pertama nya yaitu mencari petugas UKS.

Stevani yang merasa sudah cukup baikkan,ia pun memutuskan untuk pergi ke kantin mengisi perutnya yang sudah kosong.

Stevani berjalan melewati koridor sekolah,saat itu juga ia dihampiri oleh Dimas orang yang baru ia kenal.

"Aku denger kamu pingsan,ini ambillah dimakan" Ucap Dimas dengan gaya cool nya memberikan satu roti selai.

"Tak perlu,aku mau makan kekantin" Tolak Stevani dan mempercepat jalannya.

Dimas langsung mengejar Stevani,ia mengikuti langkah Stevani sampai Stevani merasa bosan dengan kehadirannya.

"Pergilah,jangan mengganggu aku" Kesal Stevani.

"Aku hanya ingin berteman saja, seharusnya kamu nggak perlu terlalu galak dong" Ucap Dimas dengan muka memelas.

Stevani berusaha memendam emosi dan kesalnya,wajah memelas Dimas membuatnya takut menjadi sasaran pada fansnya itu sehingga Stevani harus berusaha untuk tenang bila berhadapan dengan orang seperti ini.

"Dimas Adi Winata, bisa tidak kamu tidak mengganggu aku" Ucap Stevani yang sudah merasa geram.

"Ah baiklah,tapi ingat pulang sekolah pulang sama aku" Ucap Dimas yang langsung berdiri.

"Aku bawa mobil" tolak Stevani.

"Aku yang akan bawa mobil kamu" Ujar Dimas yang masih tetap kekeuh dengan pendiriannya.

"Tak perlu" Ucap Stevani yang masih menolak.

"Baiklah,berarti kamu mau aku tetap disini" Ujar Dimas dan seketika itu wajah Stevani langsung memerah menahan emosi.

Mengapa masih ada orang yang memiliki pendirian begitu kuat meski sudah ditolak berulang kali,apa perlu ia membawa toa agar telinga pria ini bisa mendengar penolakannya.

Braak

"Eh kamu J*l**g,Jan caper deh sama calon pacar orang" Ucap Syifa yang langsung menggebrak meja yang berada Stevani.

"Heh....dasar tak tau malu,baru masih calon sudah begitu agresif bagaimana jika sudah menjadi pacar" ledek Stevani.

"Kalo aku agresif gimana,masalah buat kamu" Tantangnya.

"Kamu ngapain deketin cowok orang sih,tadi Dian sekarang Dimas, kalo j***** mah ya J****g aja,jangan sok" Sindir Savina.

"Oh J*l**g ya,terus bagaimana dengan orang yang datang ke sekolah dengan pakaian yang ketat dan makeup yang tebal? apa itu disebutkan J*l**g atau gimana ya" balik Stevani yang menyindir ketiga gadis yang ia hadapin itu.

Episodes
1 bab 1 : dikurung digudang
2 bab 2: mimpi
3 bab 3: kecelakaan
4 bab 4: sadar
5 bab 5 : keluarga baru
6 bab 6: kembali ke rumah baru
7 bab 7: kolam berenang
8 Bab 8: Masuk sekolah
9 Bab 9 Baru dimulai...heh
10 bab 10 : Rencana busuk Syifa dan Madani
11 bab 11 :Dihadang
12 Bab 12: Diantar pulang
13 Bab 13: Terlambat
14 bab 14 : Manjat pagar
15 Bab 15: Di aula
16 bab 16 Diganggu dua cowok
17 bab 17: Masa lalu Madani
18 bab 18: Danau
19 bab 19 Kerugian Stevani
20 Bab 20: Kehidupan disekolah yang berbeda
21 bab 21: maafkan Stevani pa ma
22 Bab 22:Nomor tak dikenal
23 bab 23 : Gue tidak meminta pendapat (Coklat)
24 Bab 24: Deal,sesuai perjanjian
25 Bab 25 : Rumah makan Padang
26 Bab 26: Peretas
27 Bab 27: Perpustakaan
28 Bab 28: Pembalasan Syifa
29 Bab 29: Kotak bekal (Emosi)
30 Bab 30: Pemilik tempat musik
31 Bab 31: Pergi kerumah teman Maya
32 Bab 32: Dirumah bunda Eva
33 Bab 33: Jangan ganggu aku
34 Bab 34: Identitas terbongkar (memberi pelajaran pada sampah)
35 Bab: 35 Maya yang tegas
36 Bab 36: XVQ
37 Bab 37: Acara di sekolah
38 Bab 38: Kasih gue alasan
39 Bab 39:Gue bukan barang yang diperebutkan
40 Bab 40: Keluarga Erlangga
41 Bab 41: Tak bisa tidur.
42 Bab 42: Pelatihan untuk anggota XVQ
43 Bab 43: Hancurnya keluarga Syifa
44 Bab 44: Menangkap penghianat
45 Bab 45: Dikerjai oleh Gabriel
46 Bab 46: Krim kue
47 Bab 47: milih kue
48 Bab 48: Kejutan untuk Maya
49 Bab 49: Vidio call
50 Bab 50: Pergi atau kau habis
51 Bab 51: Bar
52 Bab 52: Pulang ke rumah
53 Bab 53: Susah bangun
54 Bab:54 kejutan yang luar biasa
55 Bab 55: Mengurus perusahaan
56 Bab 56: Toko kue
57 Bab 57: Toko kue 2
58 Bab 58: Godaan Elang
59 Bab 59: Melakukan kerjasama.
60 Bab 60: Kembali di ganggu
61 Bab 61: Dewrid Anwar
62 Bab 62: Mempunyai tamu
63 Bab 63: Liontin
64 Bab 64: Tak sengaja tertabrak
65 Bab 65: Kisah Elang
66 bab 66 : Menguji kesabaran
67 Bab 67: Wanita arogan
68 Bab 68: Aku bos nya
69 Bab 69: Penyesalan Syifa.
70 Visual
71 Bab 70: Gangguan
72 Bab 71: Drama
Episodes

Updated 72 Episodes

1
bab 1 : dikurung digudang
2
bab 2: mimpi
3
bab 3: kecelakaan
4
bab 4: sadar
5
bab 5 : keluarga baru
6
bab 6: kembali ke rumah baru
7
bab 7: kolam berenang
8
Bab 8: Masuk sekolah
9
Bab 9 Baru dimulai...heh
10
bab 10 : Rencana busuk Syifa dan Madani
11
bab 11 :Dihadang
12
Bab 12: Diantar pulang
13
Bab 13: Terlambat
14
bab 14 : Manjat pagar
15
Bab 15: Di aula
16
bab 16 Diganggu dua cowok
17
bab 17: Masa lalu Madani
18
bab 18: Danau
19
bab 19 Kerugian Stevani
20
Bab 20: Kehidupan disekolah yang berbeda
21
bab 21: maafkan Stevani pa ma
22
Bab 22:Nomor tak dikenal
23
bab 23 : Gue tidak meminta pendapat (Coklat)
24
Bab 24: Deal,sesuai perjanjian
25
Bab 25 : Rumah makan Padang
26
Bab 26: Peretas
27
Bab 27: Perpustakaan
28
Bab 28: Pembalasan Syifa
29
Bab 29: Kotak bekal (Emosi)
30
Bab 30: Pemilik tempat musik
31
Bab 31: Pergi kerumah teman Maya
32
Bab 32: Dirumah bunda Eva
33
Bab 33: Jangan ganggu aku
34
Bab 34: Identitas terbongkar (memberi pelajaran pada sampah)
35
Bab: 35 Maya yang tegas
36
Bab 36: XVQ
37
Bab 37: Acara di sekolah
38
Bab 38: Kasih gue alasan
39
Bab 39:Gue bukan barang yang diperebutkan
40
Bab 40: Keluarga Erlangga
41
Bab 41: Tak bisa tidur.
42
Bab 42: Pelatihan untuk anggota XVQ
43
Bab 43: Hancurnya keluarga Syifa
44
Bab 44: Menangkap penghianat
45
Bab 45: Dikerjai oleh Gabriel
46
Bab 46: Krim kue
47
Bab 47: milih kue
48
Bab 48: Kejutan untuk Maya
49
Bab 49: Vidio call
50
Bab 50: Pergi atau kau habis
51
Bab 51: Bar
52
Bab 52: Pulang ke rumah
53
Bab 53: Susah bangun
54
Bab:54 kejutan yang luar biasa
55
Bab 55: Mengurus perusahaan
56
Bab 56: Toko kue
57
Bab 57: Toko kue 2
58
Bab 58: Godaan Elang
59
Bab 59: Melakukan kerjasama.
60
Bab 60: Kembali di ganggu
61
Bab 61: Dewrid Anwar
62
Bab 62: Mempunyai tamu
63
Bab 63: Liontin
64
Bab 64: Tak sengaja tertabrak
65
Bab 65: Kisah Elang
66
bab 66 : Menguji kesabaran
67
Bab 67: Wanita arogan
68
Bab 68: Aku bos nya
69
Bab 69: Penyesalan Syifa.
70
Visual
71
Bab 70: Gangguan
72
Bab 71: Drama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!