...🍒Reading Books 🍒...
Keesokan harinya,sinar matahari menerpa wajah nya yang mulus. Stevani berusaha menutup wajahnya dari sinar matahari yang masuk dari sela-sela gorden kamarnya.
"Sayang bangun,apa kamu nggak sekolah hari ini atau memang kamu mau cuti" Ucap Maya yang langsung membuka gorden kamarnya.
"Iya ma" Jawabnya tapi tetap saja wajahnya ditutupi oleh bantal.
"Cepet ah,sekarang sudah jam 7 kamu mau terlambat apa" Ucap Maya yang berusaha menarik bantal dari wajah Stevani.
"Apa jam 7, MAMA!..." Stevani langsung melompat dari tempat tidur dan berlari ke kamar mandi.
"dasar anak itu" geleng kepala Maya saat melihat tingkah Stevani.
Maya pun membersihkan tempat tidur anaknya dengan lembut,saat ia sedang membersihkan ia menemukan dua kalung yang sama namun dengan warna yang sedikit berbeda.
satu berwarna merah terang dan satu berwarna agak gelap. Dan sudah Maya yakin bahwa warna yang terang itu pemberian dari suaminya tapi yang sedikit gelap itu,pemberian siapakah itu? apa anaknya memiliki seorang kekasih? dan Maya pun kembali acuh dan membiarkan kedua kalung itu terletak ditempat tidur yang telah ia bersihkan.
setelah selesai membersihkan tempat tidur,Maya segera keluar untuk mengambil kan sarapan suaminya yang sudah menunggu ditempat makan.
"Bagaimana ! apa dia sudah bangun" Tanya Elang.
"Sudah,sekarang ia sedang mandi" Jawab Maya yang langsung duduk disamping suaminya.
"Kamu mau sarapan apa sayang" Tanya Maya yang sudah bersiap ingin mengambilkan sarapan suaminya.
"Hmm...kamu aja deh" Goda Elang.
"Isss...Males ah kalo diginiin" Ucap malu Maya namun tetap pura-pura kesal.
"Hhhhh.... Bercanda sayang,aku mau sarapan nasi goreng buatan istri tercinta ku ini dong" Ucapnya yang sedikit menyenggol hidung mancung Maya.
"Baiklah" Ucapnya dengan pipi yang memerah.
Elang tampak tertawa lepas dan akhirnya tersenyum lebar saat melihat rona pipi yang jelas dari maya,istrinya itu. Istrinya itu selalu malu saat ia menggodanya, padahal mereka sudah lama bersuami istri.
Setelah Maya mengambilkan makanannya, Elang langsung memakan nasi gorengnya karena tak mungkinkan ia menunggu sang anak yang masih bersiap,sedangkan dirinya sudah akan terlambat.
"Maaf Vani terlambat" Ucap Stevani yang baru datang menuruni tangga.
"Yaudah,sini sayang kamu mau sarapan apa hmmm!" Tanya Maya pada Stevani.
Stevani pun duduk berhadapan dengan Maya, Tampak Stevani yang masih ribet dengan baju dan perlengkapan sekolah lainnya.
"Roti aja ma" Jawabnya dan Maya pun mengambilkan apa yang diminta anaknya.
"Selainya" Tanya Maya lagi.
"Kacang" Jawab Stevani yang masih ribet dengan perlengkapan nya.
"Kenapa sayang,apa kamu kehilangan sesuatu" Tanya Elang yang dari tadi melihat anaknya rusuh terus.
"Oh nggak kok pa,ini lagi mempersiapkan semuanya takut ada yang ketinggalan" Jawab Stevani dan Elang hanya mengangguk paham saja.
"Tinggalkan itu dulu, habiskan sarapan mu" Ucap Elang menegur sang anak dan Stevani hanya mengangguk dan menjatuhkan tasnya.
Maya pun meletakkan roti yang sudah di olesi selai diatas piring dan Stevani pun langsung memakannya dengan cepat.
"Pelan-pelan sayang! ini susunya" Tegur Maya lalu memberikan susu pada Stevani.
Stevani pun menerima susunya dan ia pun meneguk susunya dengan Segeran dan akhirnya ia pun selesai makan.
"Nak, motor kamu kemana? papa kemaren memasukkan mobil dalam garasi motor kamu tak ada disana" Tanya Elang.
"Eh itu lagi diperbaiki,kemaren sempat mogok" Jawabnya dengan alasan yang dibuat tapi masalah mogok memang bener tapi alasan mogok nya gak Stevani ucapkan.
"Kamu berbohong kan nak,papa tau kamu sedang berbohong" Intemidasi sang papa yang melihat gelagat anaknya yang berbeda.
"Enggak kok pa,aku jujur" Jawabnya mempertegas.
"Baiklah,kamu mau pergi papa antar atau minta diantar oleh sopir" Tawar Elang dan Stevani hanya terdiam seperti orang berpikir.
"Pa! apa aku ada mobil sendiri" Tanya Stevani.
"Hmmm.... sepertinya ada,coba kamu lihat sana di garasi" Ucap Elang dan Stevani langsung berlari menuju ke garasi dengan sekalian membawa tasnya.
Stevani langsung berlari kearah garasi, Ia tak pernah kesana sehingga ia sempat kagum karna disuguhkan dengan berbagai mobil mewah didalam nya.
"Wah banyak bener,ini mobil atau mainan mudah banget koleksi banyakan ginian" Kagum Stevani
ia menatap satu persatu mobil yang ia lihat,berbagai model,warna dan merk semuanya ada.
"Kamu mau yang mana sayang,ambil saja papa kasih kok" Ucap Elang yang tiba-tiba datang.
"Serius pa" Tanya nya memastikan dan Elang pun mengangguk dengan tersenyum.
"Makasih pa,yaudah aku pilih ini boleh" Tanya Stevani yang semangat 45 nya.
"Ambil sayang,papa kasih kok" Jawab Elang dan Stevani langsung bersemangat merasa senang saat ini karna diberikan sebuah mobil.
ia sudah belajar mengendarai mobil,dulu waktu ia menjadi Clara. Ia selalu disuruh mengantar dan jemput Madani sang mam saat pergi arisan atau apalah jika tak ada sopir dan ia pun sudah cukup lancar dan paham dengan mobil.
"Yaudah sekarang aku pergi ya pa,udah terlambat nih" Ucapnya Stevani meminta izin pada Elang.
"Yaudah pergilah sayang, hati-hati jangan terlalu ngebut ya" Ucap Elang dengan melambaikan tangan nya.
Stevani langsung melajukan mobilnya,ia tak perlu membuka garasi, karena pintu sudah dibuka otomatis dengan dipencet tombol dan tombol itu dipencet oleh Elang.
Stevani melajukan mobilnya keluar dari per-karangan rumahnya dan kini ia membawa mobilnya itu menuju sekolahnya.
Saat ini ia sudah cukup terlambat, bagaimana tidak ia selesai bersiap saja jam 7:20 belum lagi sarapan atau semacamnya dan kini jam sudah menunjukkan pukul 8 kurang.
"Ah harus segera cepat nih,udah terlambat banget lagi!" Gumam Stevani.
Ia pun langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata dan mobilnya pun berhenti karna macet jalan yang menghalangi.
"Ah sial,mana macet lagi" Umpat Stevani.
Cukup lama Stevani bersabar dan akhirnya macetnya pun selesai dan Stevani datang pukul 8:17 Wib. sangat tidak menyenangkan bukan.
Gerbang sudah tertutup,tak ada satu orang pun yang terlihat bahkan satpam pun sedang sarapan pagi di posnya.
Stevani pun berjalan perlahan,ia mencari situasi bagaimana ia bisa masuk dan akhirnya ia memiliki ide konyol yang tak lain adalah memanjat gerbang sekolah yang tinggi.
"Ah mana tinggi banget lagi" Kesalnya.
Stevani melihat sekelilingnya dan ini pertama kalinya ia melakukan hal diluar batasnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments