Bab 13: Terlambat

...🍒Reading Books 🍒...

Keesokan harinya,sinar matahari menerpa wajah nya yang mulus. Stevani berusaha menutup wajahnya dari sinar matahari yang masuk dari sela-sela gorden kamarnya.

"Sayang bangun,apa kamu nggak sekolah hari ini atau memang kamu mau cuti" Ucap Maya yang langsung membuka gorden kamarnya.

"Iya ma" Jawabnya tapi tetap saja wajahnya ditutupi oleh bantal.

"Cepet ah,sekarang sudah jam 7 kamu mau terlambat apa" Ucap Maya yang berusaha menarik bantal dari wajah Stevani.

"Apa jam 7, MAMA!..." Stevani langsung melompat dari tempat tidur dan berlari ke kamar mandi.

"dasar anak itu" geleng kepala Maya saat melihat tingkah Stevani.

Maya pun membersihkan tempat tidur anaknya dengan lembut,saat ia sedang membersihkan ia menemukan dua kalung yang sama namun dengan warna yang sedikit berbeda.

satu berwarna merah terang dan satu berwarna agak gelap. Dan sudah Maya yakin bahwa warna yang terang itu pemberian dari suaminya tapi yang sedikit gelap itu,pemberian siapakah itu? apa anaknya memiliki seorang kekasih? dan Maya pun kembali acuh dan membiarkan kedua kalung itu terletak ditempat tidur yang telah ia bersihkan.

setelah selesai membersihkan tempat tidur,Maya segera keluar untuk mengambil kan sarapan suaminya yang sudah menunggu ditempat makan.

"Bagaimana ! apa dia sudah bangun" Tanya Elang.

"Sudah,sekarang ia sedang mandi" Jawab Maya yang langsung duduk disamping suaminya.

"Kamu mau sarapan apa sayang" Tanya Maya yang sudah bersiap ingin mengambilkan sarapan suaminya.

"Hmm...kamu aja deh" Goda Elang.

"Isss...Males ah kalo diginiin" Ucap malu Maya namun tetap pura-pura kesal.

"Hhhhh.... Bercanda sayang,aku mau sarapan nasi goreng buatan istri tercinta ku ini dong" Ucapnya yang sedikit menyenggol hidung mancung Maya.

"Baiklah" Ucapnya dengan pipi yang memerah.

Elang tampak tertawa lepas dan akhirnya tersenyum lebar saat melihat rona pipi yang jelas dari maya,istrinya itu. Istrinya itu selalu malu saat ia menggodanya, padahal mereka sudah lama bersuami istri.

Setelah Maya mengambilkan makanannya, Elang langsung memakan nasi gorengnya karena tak mungkinkan ia menunggu sang anak yang masih bersiap,sedangkan dirinya sudah akan terlambat.

"Maaf Vani terlambat" Ucap Stevani yang baru datang menuruni tangga.

"Yaudah,sini sayang kamu mau sarapan apa hmmm!" Tanya Maya pada Stevani.

Stevani pun duduk berhadapan dengan Maya, Tampak Stevani yang masih ribet dengan baju dan perlengkapan sekolah lainnya.

"Roti aja ma" Jawabnya dan Maya pun mengambilkan apa yang diminta anaknya.

"Selainya" Tanya Maya lagi.

"Kacang" Jawab Stevani yang masih ribet dengan perlengkapan nya.

"Kenapa sayang,apa kamu kehilangan sesuatu" Tanya Elang yang dari tadi melihat anaknya rusuh terus.

"Oh nggak kok pa,ini lagi mempersiapkan semuanya takut ada yang ketinggalan" Jawab Stevani dan Elang hanya mengangguk paham saja.

"Tinggalkan itu dulu, habiskan sarapan mu" Ucap Elang menegur sang anak dan Stevani hanya mengangguk dan menjatuhkan tasnya.

Maya pun meletakkan roti yang sudah di olesi selai diatas piring dan Stevani pun langsung memakannya dengan cepat.

"Pelan-pelan sayang! ini susunya" Tegur Maya lalu memberikan susu pada Stevani.

Stevani pun menerima susunya dan ia pun meneguk susunya dengan Segeran dan akhirnya ia pun selesai makan.

"Nak, motor kamu kemana? papa kemaren memasukkan mobil dalam garasi motor kamu tak ada disana" Tanya Elang.

"Eh itu lagi diperbaiki,kemaren sempat mogok" Jawabnya dengan alasan yang dibuat tapi masalah mogok memang bener tapi alasan mogok nya gak Stevani ucapkan.

"Kamu berbohong kan nak,papa tau kamu sedang berbohong" Intemidasi sang papa yang melihat gelagat anaknya yang berbeda.

"Enggak kok pa,aku jujur" Jawabnya mempertegas.

"Baiklah,kamu mau pergi papa antar atau minta diantar oleh sopir" Tawar Elang dan Stevani hanya terdiam seperti orang berpikir.

"Pa! apa aku ada mobil sendiri" Tanya Stevani.

"Hmmm.... sepertinya ada,coba kamu lihat sana di garasi" Ucap Elang dan Stevani langsung berlari menuju ke garasi dengan sekalian membawa tasnya.

Stevani langsung berlari kearah garasi, Ia tak pernah kesana sehingga ia sempat kagum karna disuguhkan dengan berbagai mobil mewah didalam nya.

"Wah banyak bener,ini mobil atau mainan mudah banget koleksi banyakan ginian" Kagum Stevani

ia menatap satu persatu mobil yang ia lihat,berbagai model,warna dan merk semuanya ada.

"Kamu mau yang mana sayang,ambil saja papa kasih kok" Ucap Elang yang tiba-tiba datang.

"Serius pa" Tanya nya memastikan dan Elang pun mengangguk dengan tersenyum.

"Makasih pa,yaudah aku pilih ini boleh" Tanya Stevani yang semangat 45 nya.

"Ambil sayang,papa kasih kok" Jawab Elang dan Stevani langsung bersemangat merasa senang saat ini karna diberikan sebuah mobil.

ia sudah belajar mengendarai mobil,dulu waktu ia menjadi Clara. Ia selalu disuruh mengantar dan jemput Madani sang mam saat pergi arisan atau apalah jika tak ada sopir dan ia pun sudah cukup lancar dan paham dengan mobil.

"Yaudah sekarang aku pergi ya pa,udah terlambat nih" Ucapnya Stevani meminta izin pada Elang.

"Yaudah pergilah sayang, hati-hati jangan terlalu ngebut ya" Ucap Elang dengan melambaikan tangan nya.

Stevani langsung melajukan mobilnya,ia tak perlu membuka garasi, karena pintu sudah dibuka otomatis dengan dipencet tombol dan tombol itu dipencet oleh Elang.

Stevani melajukan mobilnya keluar dari per-karangan rumahnya dan kini ia membawa mobilnya itu menuju sekolahnya.

Saat ini ia sudah cukup terlambat, bagaimana tidak ia selesai bersiap saja jam 7:20 belum lagi sarapan atau semacamnya dan kini jam sudah menunjukkan pukul 8 kurang.

"Ah harus segera cepat nih,udah terlambat banget lagi!" Gumam Stevani.

Ia pun langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata dan mobilnya pun berhenti karna macet jalan yang menghalangi.

"Ah sial,mana macet lagi" Umpat Stevani.

Cukup lama Stevani bersabar dan akhirnya macetnya pun selesai dan Stevani datang pukul 8:17 Wib. sangat tidak menyenangkan bukan.

Gerbang sudah tertutup,tak ada satu orang pun yang terlihat bahkan satpam pun sedang sarapan pagi di posnya.

Stevani pun berjalan perlahan,ia mencari situasi bagaimana ia bisa masuk dan akhirnya ia memiliki ide konyol yang tak lain adalah memanjat gerbang sekolah yang tinggi.

"Ah mana tinggi banget lagi" Kesalnya.

Stevani melihat sekelilingnya dan ini pertama kalinya ia melakukan hal diluar batasnya.

Episodes
1 bab 1 : dikurung digudang
2 bab 2: mimpi
3 bab 3: kecelakaan
4 bab 4: sadar
5 bab 5 : keluarga baru
6 bab 6: kembali ke rumah baru
7 bab 7: kolam berenang
8 Bab 8: Masuk sekolah
9 Bab 9 Baru dimulai...heh
10 bab 10 : Rencana busuk Syifa dan Madani
11 bab 11 :Dihadang
12 Bab 12: Diantar pulang
13 Bab 13: Terlambat
14 bab 14 : Manjat pagar
15 Bab 15: Di aula
16 bab 16 Diganggu dua cowok
17 bab 17: Masa lalu Madani
18 bab 18: Danau
19 bab 19 Kerugian Stevani
20 Bab 20: Kehidupan disekolah yang berbeda
21 bab 21: maafkan Stevani pa ma
22 Bab 22:Nomor tak dikenal
23 bab 23 : Gue tidak meminta pendapat (Coklat)
24 Bab 24: Deal,sesuai perjanjian
25 Bab 25 : Rumah makan Padang
26 Bab 26: Peretas
27 Bab 27: Perpustakaan
28 Bab 28: Pembalasan Syifa
29 Bab 29: Kotak bekal (Emosi)
30 Bab 30: Pemilik tempat musik
31 Bab 31: Pergi kerumah teman Maya
32 Bab 32: Dirumah bunda Eva
33 Bab 33: Jangan ganggu aku
34 Bab 34: Identitas terbongkar (memberi pelajaran pada sampah)
35 Bab: 35 Maya yang tegas
36 Bab 36: XVQ
37 Bab 37: Acara di sekolah
38 Bab 38: Kasih gue alasan
39 Bab 39:Gue bukan barang yang diperebutkan
40 Bab 40: Keluarga Erlangga
41 Bab 41: Tak bisa tidur.
42 Bab 42: Pelatihan untuk anggota XVQ
43 Bab 43: Hancurnya keluarga Syifa
44 Bab 44: Menangkap penghianat
45 Bab 45: Dikerjai oleh Gabriel
46 Bab 46: Krim kue
47 Bab 47: milih kue
48 Bab 48: Kejutan untuk Maya
49 Bab 49: Vidio call
50 Bab 50: Pergi atau kau habis
51 Bab 51: Bar
52 Bab 52: Pulang ke rumah
53 Bab 53: Susah bangun
54 Bab:54 kejutan yang luar biasa
55 Bab 55: Mengurus perusahaan
56 Bab 56: Toko kue
57 Bab 57: Toko kue 2
58 Bab 58: Godaan Elang
59 Bab 59: Melakukan kerjasama.
60 Bab 60: Kembali di ganggu
61 Bab 61: Dewrid Anwar
62 Bab 62: Mempunyai tamu
63 Bab 63: Liontin
64 Bab 64: Tak sengaja tertabrak
65 Bab 65: Kisah Elang
66 bab 66 : Menguji kesabaran
67 Bab 67: Wanita arogan
68 Bab 68: Aku bos nya
69 Bab 69: Penyesalan Syifa.
70 Visual
71 Bab 70: Gangguan
72 Bab 71: Drama
Episodes

Updated 72 Episodes

1
bab 1 : dikurung digudang
2
bab 2: mimpi
3
bab 3: kecelakaan
4
bab 4: sadar
5
bab 5 : keluarga baru
6
bab 6: kembali ke rumah baru
7
bab 7: kolam berenang
8
Bab 8: Masuk sekolah
9
Bab 9 Baru dimulai...heh
10
bab 10 : Rencana busuk Syifa dan Madani
11
bab 11 :Dihadang
12
Bab 12: Diantar pulang
13
Bab 13: Terlambat
14
bab 14 : Manjat pagar
15
Bab 15: Di aula
16
bab 16 Diganggu dua cowok
17
bab 17: Masa lalu Madani
18
bab 18: Danau
19
bab 19 Kerugian Stevani
20
Bab 20: Kehidupan disekolah yang berbeda
21
bab 21: maafkan Stevani pa ma
22
Bab 22:Nomor tak dikenal
23
bab 23 : Gue tidak meminta pendapat (Coklat)
24
Bab 24: Deal,sesuai perjanjian
25
Bab 25 : Rumah makan Padang
26
Bab 26: Peretas
27
Bab 27: Perpustakaan
28
Bab 28: Pembalasan Syifa
29
Bab 29: Kotak bekal (Emosi)
30
Bab 30: Pemilik tempat musik
31
Bab 31: Pergi kerumah teman Maya
32
Bab 32: Dirumah bunda Eva
33
Bab 33: Jangan ganggu aku
34
Bab 34: Identitas terbongkar (memberi pelajaran pada sampah)
35
Bab: 35 Maya yang tegas
36
Bab 36: XVQ
37
Bab 37: Acara di sekolah
38
Bab 38: Kasih gue alasan
39
Bab 39:Gue bukan barang yang diperebutkan
40
Bab 40: Keluarga Erlangga
41
Bab 41: Tak bisa tidur.
42
Bab 42: Pelatihan untuk anggota XVQ
43
Bab 43: Hancurnya keluarga Syifa
44
Bab 44: Menangkap penghianat
45
Bab 45: Dikerjai oleh Gabriel
46
Bab 46: Krim kue
47
Bab 47: milih kue
48
Bab 48: Kejutan untuk Maya
49
Bab 49: Vidio call
50
Bab 50: Pergi atau kau habis
51
Bab 51: Bar
52
Bab 52: Pulang ke rumah
53
Bab 53: Susah bangun
54
Bab:54 kejutan yang luar biasa
55
Bab 55: Mengurus perusahaan
56
Bab 56: Toko kue
57
Bab 57: Toko kue 2
58
Bab 58: Godaan Elang
59
Bab 59: Melakukan kerjasama.
60
Bab 60: Kembali di ganggu
61
Bab 61: Dewrid Anwar
62
Bab 62: Mempunyai tamu
63
Bab 63: Liontin
64
Bab 64: Tak sengaja tertabrak
65
Bab 65: Kisah Elang
66
bab 66 : Menguji kesabaran
67
Bab 67: Wanita arogan
68
Bab 68: Aku bos nya
69
Bab 69: Penyesalan Syifa.
70
Visual
71
Bab 70: Gangguan
72
Bab 71: Drama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!