bab 6: kembali ke rumah baru

...🍒Reading books 🍒...

Setelah mengurus semua surat-surat untuk keluar dari rumah sakit, Stevani (Clara) keluar bersama dengan keluarga barunya. Ia cukup bersyukur saat ini ia memiliki keluarga yang sangat mencintainya melebihi keluarga yang merawatnya dulu sejak kecil.

Stevani berjalan keluar dengan tawa yang terus melekat di wajahnya,beberapa candaan yang dilontarkan oleh sang papa dan mama barunya.

Ia tak dapat mengekspresikan bagaimana kebahagiaan nya saat ini,namun yang ia tau saat ini ia sangatlah bahagia.

Didalam perjalan menuju kediaman menggunakan mobil,Stevani beberapa kali bertanya dan mereka berdua menjawab dengan senang hati sehingga membuat Stevani merasakan bagaimana dicintai dan dipedulikan.

"Apakah aku boleh nanya satu kali lagi" Ujar Stevani yang sedikit kaku.

"Tanyakan lah sayang,akan papa dan mama jawab" Ucap Elang.

"Aku sekolah selama ini dimana" Tanya Stevani

"Kamu sekolah di Alexandria school,disana sekolah yang sangat terbaik di Indonesia ini dan fasilitas nya tak main-main" Ucap Elang menjelaskan

"Apa aku boleh pindah ke sekolah SMAN dua samudera" Tanya Stevani dengan mata yang berkaca-kaca.

"Ah ekspresi mu mengapa begitu, bukannya kau yang memilih sekolah itu dan papa hanya mengikuti saja keinginan mu sayang" Ucap Elang yang langsung mengacak rambut Stevani.

"Iss...boleh kok sayang apalagi kan sekolah dua samudera kan juga bagus,disana SMA yang didirikan oleh sahabat mama" Ucap Maya dengan sedikit menyenggol lengan suaminya.

"Baiklah ma,tapi apa besok aku boleh pindah sekolah di SMA dua samudra" Ujar Stevani dengan penuh semangat.

"Etss.... tunggu kamu pulih sepenuhnya baru boleh sekolah,oke!" Ujar Maya menyenggol hidung Stevani dan membentuk tangan seperti oke.

"Baiklah ma" patuh Stevani

Dan perjalanan menuju kediaman rumah nya diselangi oleh canda dan tawa.

"Dendam ini sebentar lagi akan terbalaskan,bersiaplah kalian " Batinnya

Sekitaran satu jam lebih perjalanan dan mereka akhirnya sampai dirumah yang sangat besar. Stevani sempat tertegun melihat kemewahan yang terlihat saat ini.

"Ayo sayang ini rumah mu,kita masuk yok " Ujar Maya dengan merangkul Stevani.

"Baiklah ma " Ucap segan Stevani.

Mereka pun masuk kedalam rumah mewah itu setelah pintu dibuka oleh dua pelayan yang disana.

"Selamat datang nona,nyonya dan tuan " Sapa mereka dengan sedikit menunduk.

Stevani hanya melontarkan senyum karna saat ini ia merasakan canggung dimana ia belum pernah sekali pun diperlakukan bak nona muda.

Pelayan dan beberapa pekerja yang menyambut mereka bertiga sempat terkejut,pasalnya nona muda mereka itu tak pernah tersenyum dan bahkan hanya memperlihatkan wajah dinginnya dan angkuhnya.

Mereka bertiga langsung duduk di sofa ruang utama. Maya dan Elang sama-sama saling memapah Stevani meski gadisnya itu seringkali meminta untuk dilepaskan.

"Lihat itu sayang,itu foto mu" Tunjuk elang pada sebuah foto gadis dengan muka datar dan dinginnya.

Sepertinya foto yang ada dibingkai itu adalah foto yang di foto secara diam-diam oleh kedua orang tua nya sehingga terlihat Stevani tak sadar bahwa ia difoto.

"Apa dia begitu dingin,sampai di foto pun ia tak tersenyum" Batin Clara.

"Dan itu foto yang mama dan papa minta untuk berfoto bertiga meski kamu sedikit sulit di minta ber foto" Tunjuk Maya pada sebuah foto bertiga dimana kedua orang tua itu tersenyum dan Stevani hanya tersenyum tipis bahkan hampir tak terlihat.

"Dan ini adalah cemilan kesukaan mu,meski mama tak tau pasti kamu menyukainya tapi mama yakin saat ada tiga varian bentuk cemilan dan hanya ini yang kamu makan" Ujar Maya dengan lirih.

Stevani hanya diam,ia menatap cemilan yang disediakan oleh keluarga ini,bahkan ia dulu waktu menjadi Clara saja tak memiliki makanan kesukaan dan malah semua nya ia makan yang penting perutnya kenyang.

"Baiklah sekarang kamu istirahat gih, sini mama antar" Ujar Maya dengan merangkul Stevani

Stevani langsung berdiri dari duduknya,ia mengikuti langkah Maya. Ia hanya menurut kemana arah yang dibawa oleh sang mama nya.

Sesampainya didepan pintu yang cukup besar dan tinggi,mereka berhenti tepat dipintu putih itu. Pintu dibuka oleh Maya dengan perlahan dan memperlihatkan isi kamar mewah itu.

"Yok masuk sayang" Ucap Maya dengan rangkul Stevani dan Stevani hanya mengikut saja untuk masuk.

Sempat tertegun melihat isi kamar yang cukup mewah, desain yang dibawakan oleh Stevani sangat cool dan berwarna hitam dan merah. Sepertinya Stevani adalah gadis yang tomboi dan dingin.

"Kamu istirahat ya dulu sayang,mama keluar dulu" Ujar Maya dengan penuh lemah lembut.

"Iya ma" Jawab Stevani.

Stevani pun masuk dalam selimut kasur dengan dibantu Maya yang menyelimutinya. Stevani menutup matanya berpura-pura untuk tidur,saat sang mama pergi ia pun bangun dari tidurnya.

"Ternyata ini kepribadian nya,pintar juga ia mendesain bahkan warnanya tak terlalu mencolok" Ucap kagum Clara.

"Badan ku terlalu lepek, sepertinya mandi sejenak segar deh apalagi sekalian ngerasain mandi di tempat orang kaya" Ujar Clara yang langsung menuju kesebuah pintu.

Ia bingung,disini terdapat 3 pintu dengan warna yang sama bahkan ia harus memilih salah satunya.

Clara berjalan kearah pintu sebelah kiri,terlihat pintu nya sedikit berukuran lebih kecil dari yang lain. Saat ia memasuki ruangan itu,ia melihat berbagai baju yang tersusun rapi namun belum terlepas dari merk baju.

"Wah... ini mau jualan atau gimana ya kok banyak banget tapi sepertinya ini baju nggak pernah ia pakai deh" Ujar kagum Clara memegang satu persatu baju.

Disana terdapat berbagai baju tapi terlihat disebelah kirinya terdapat baju dan celana yang sepertinya untuk keseharian dan berpergian.

"Sepertinya aku lebih suka gaya bajunya yang seperti ini" Ucap Clara dan ia kembali pada tujuan pertamanya yaitu mandi.

Ia keluar dari ruangan itu,ia masuk diruangan tengah,perlahan ia masuk dan melihat ternyata disana terdapat berbagai alat olah raga dan alat perekam suara.

"Apa ini hobinya" Ujar Clara memegang satu persatu alat yang ia pegang.

"Sepertinya dikamar ini masih banyak yang lebih menarik lagi deh" ujar Clara dan ia berjalan mengelilingi tempat. Tanpa sadar ia menginjak sesuatu sehingga sebuah tangga rahasia terbuka dengan sendirinya.

"Apaan ini,sepertinya ini tempat rahasianya juga" Ujar Clara yang berjalan perlahan menuju tangga.

Clara sedikit berhati-hati masuk kedalam ruangan kecil itu,cukup gelap namun ia berusaha mencari saklar lampu. Saat telah menemukannya,ia pun menekan tombol dan memperlihatkan berbagai buku dan senjata yang tersusun dengan berbagai ragam jenis senjata.

"Apa dia seorang mafia,bahkan ia bisa membuat tempat rahasia seperti ini" Gumam Clara yang terus memperhatikan semua sudut ruangan kecil itu.

Clara terus berkeliling memperhatikan,Samapi satu teriakan suara membuatnya segera harus keluar.

"STEVANI!! KAMU DIMANA SAYANG!!!..." Teriak Maya menggema di seluruh ruangan kamar.

Clara langsung keluar,ia adalah Clara yang berpindah tubuh Stevani sehingga ia harus terbiasa dengan panggilan Stevani oleh orang sekitarnya.

"IYA MA!!!" Teriak Stevani yang langsung keluar dari ruang olahraga.

Saat ia keluar dan saat itu pula Maya berada didepan pintu olahraga.

"Kamu ngapain didalam sini sayang" Tanya Maya.

"Nggak ada,aku tadi cuman lihat-lihat doang ma" Ujar Stevani.

"Yaudah,ini mama bawakan kue lapis" Ucap Maya memberikan beberapa potong kue lapis dalam piring.

"Makasih ma" Ucap Stevani yang langsung menerima piring berisi kue itu.

"Yaudah kamu lihat-lihat lah dulu,mama pergi ya" Ujar Maya d Ngan senyumnya lalu ia pun pergi.

Stevani hanya membalas dengan senyuman dan menatap kepergian dari sang mama.

Terpopuler

Comments

Nurwana

Nurwana

ini mah cocoknya arwah Stevani masuk ditubuhnya Clara.

2025-01-17

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 : dikurung digudang
2 bab 2: mimpi
3 bab 3: kecelakaan
4 bab 4: sadar
5 bab 5 : keluarga baru
6 bab 6: kembali ke rumah baru
7 bab 7: kolam berenang
8 Bab 8: Masuk sekolah
9 Bab 9 Baru dimulai...heh
10 bab 10 : Rencana busuk Syifa dan Madani
11 bab 11 :Dihadang
12 Bab 12: Diantar pulang
13 Bab 13: Terlambat
14 bab 14 : Manjat pagar
15 Bab 15: Di aula
16 bab 16 Diganggu dua cowok
17 bab 17: Masa lalu Madani
18 bab 18: Danau
19 bab 19 Kerugian Stevani
20 Bab 20: Kehidupan disekolah yang berbeda
21 bab 21: maafkan Stevani pa ma
22 Bab 22:Nomor tak dikenal
23 bab 23 : Gue tidak meminta pendapat (Coklat)
24 Bab 24: Deal,sesuai perjanjian
25 Bab 25 : Rumah makan Padang
26 Bab 26: Peretas
27 Bab 27: Perpustakaan
28 Bab 28: Pembalasan Syifa
29 Bab 29: Kotak bekal (Emosi)
30 Bab 30: Pemilik tempat musik
31 Bab 31: Pergi kerumah teman Maya
32 Bab 32: Dirumah bunda Eva
33 Bab 33: Jangan ganggu aku
34 Bab 34: Identitas terbongkar (memberi pelajaran pada sampah)
35 Bab: 35 Maya yang tegas
36 Bab 36: XVQ
37 Bab 37: Acara di sekolah
38 Bab 38: Kasih gue alasan
39 Bab 39:Gue bukan barang yang diperebutkan
40 Bab 40: Keluarga Erlangga
41 Bab 41: Tak bisa tidur.
42 Bab 42: Pelatihan untuk anggota XVQ
43 Bab 43: Hancurnya keluarga Syifa
44 Bab 44: Menangkap penghianat
45 Bab 45: Dikerjai oleh Gabriel
46 Bab 46: Krim kue
47 Bab 47: milih kue
48 Bab 48: Kejutan untuk Maya
49 Bab 49: Vidio call
50 Bab 50: Pergi atau kau habis
51 Bab 51: Bar
52 Bab 52: Pulang ke rumah
53 Bab 53: Susah bangun
54 Bab:54 kejutan yang luar biasa
55 Bab 55: Mengurus perusahaan
56 Bab 56: Toko kue
57 Bab 57: Toko kue 2
58 Bab 58: Godaan Elang
59 Bab 59: Melakukan kerjasama.
60 Bab 60: Kembali di ganggu
61 Bab 61: Dewrid Anwar
62 Bab 62: Mempunyai tamu
63 Bab 63: Liontin
64 Bab 64: Tak sengaja tertabrak
65 Bab 65: Kisah Elang
66 bab 66 : Menguji kesabaran
67 Bab 67: Wanita arogan
68 Bab 68: Aku bos nya
69 Bab 69: Penyesalan Syifa.
70 Visual
71 Bab 70: Gangguan
72 Bab 71: Drama
Episodes

Updated 72 Episodes

1
bab 1 : dikurung digudang
2
bab 2: mimpi
3
bab 3: kecelakaan
4
bab 4: sadar
5
bab 5 : keluarga baru
6
bab 6: kembali ke rumah baru
7
bab 7: kolam berenang
8
Bab 8: Masuk sekolah
9
Bab 9 Baru dimulai...heh
10
bab 10 : Rencana busuk Syifa dan Madani
11
bab 11 :Dihadang
12
Bab 12: Diantar pulang
13
Bab 13: Terlambat
14
bab 14 : Manjat pagar
15
Bab 15: Di aula
16
bab 16 Diganggu dua cowok
17
bab 17: Masa lalu Madani
18
bab 18: Danau
19
bab 19 Kerugian Stevani
20
Bab 20: Kehidupan disekolah yang berbeda
21
bab 21: maafkan Stevani pa ma
22
Bab 22:Nomor tak dikenal
23
bab 23 : Gue tidak meminta pendapat (Coklat)
24
Bab 24: Deal,sesuai perjanjian
25
Bab 25 : Rumah makan Padang
26
Bab 26: Peretas
27
Bab 27: Perpustakaan
28
Bab 28: Pembalasan Syifa
29
Bab 29: Kotak bekal (Emosi)
30
Bab 30: Pemilik tempat musik
31
Bab 31: Pergi kerumah teman Maya
32
Bab 32: Dirumah bunda Eva
33
Bab 33: Jangan ganggu aku
34
Bab 34: Identitas terbongkar (memberi pelajaran pada sampah)
35
Bab: 35 Maya yang tegas
36
Bab 36: XVQ
37
Bab 37: Acara di sekolah
38
Bab 38: Kasih gue alasan
39
Bab 39:Gue bukan barang yang diperebutkan
40
Bab 40: Keluarga Erlangga
41
Bab 41: Tak bisa tidur.
42
Bab 42: Pelatihan untuk anggota XVQ
43
Bab 43: Hancurnya keluarga Syifa
44
Bab 44: Menangkap penghianat
45
Bab 45: Dikerjai oleh Gabriel
46
Bab 46: Krim kue
47
Bab 47: milih kue
48
Bab 48: Kejutan untuk Maya
49
Bab 49: Vidio call
50
Bab 50: Pergi atau kau habis
51
Bab 51: Bar
52
Bab 52: Pulang ke rumah
53
Bab 53: Susah bangun
54
Bab:54 kejutan yang luar biasa
55
Bab 55: Mengurus perusahaan
56
Bab 56: Toko kue
57
Bab 57: Toko kue 2
58
Bab 58: Godaan Elang
59
Bab 59: Melakukan kerjasama.
60
Bab 60: Kembali di ganggu
61
Bab 61: Dewrid Anwar
62
Bab 62: Mempunyai tamu
63
Bab 63: Liontin
64
Bab 64: Tak sengaja tertabrak
65
Bab 65: Kisah Elang
66
bab 66 : Menguji kesabaran
67
Bab 67: Wanita arogan
68
Bab 68: Aku bos nya
69
Bab 69: Penyesalan Syifa.
70
Visual
71
Bab 70: Gangguan
72
Bab 71: Drama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!