...🍒Reading Books 🍒...
Ketiga gadis itu tampak kesal dan geram karna ucapan Stevani. Terlihat semua orang menatap mereka dengan tatapan remeh terutama Stevani yang menatap mereka dengan tatapan begitu remeh.
"Kurang ajar,sini kau" Ucap Syifa yang sudah siap menyerang.
Stevani tampak ingin mengambil ancang-ancang ingin melawan,tapi Syifa sudah lebih dulu ditahan oleh tangan seseorang yang tak lain itu adalah Dian.
Dian datang bersama dengan Bian berserta teman-temannya. Mereka melihat pertengkaran antara mereka sehingga mereka menghampiri keempat gadis yang sedang bertengkar.
"Lepaskan" Kesalnya yang berusaha melepaskan tangannya dari halangan seseorang.
"Jangan membuat masalah Syifa,jika tidak ingin terkena masalah" Ucap Dian yang masih tetap menahan tangan Syifa.
"Lepas bang, kamu nggak tau aja gimana tu orang mulutnya" Kesal Syifa dan langsung menghempas tangan Dian.
"Eh kamu siapa,jangan cari masalah dengan adek aku" Bela Bian pada adeknya.
Stevani tampak tersenyum dingin,ia perlahan mendekat kearah Bian yang berdiam diri ditempat.
"Cari tau baru berbicara" Bisiknya pada telinga Bian.
'Wanginya sangat enak' Batin Bian saat mencium bau bayi ditubuh stevani.
Stevani menepuk bahu Bian dan ia pun langsung meninggalkan segerombolan orang bodoh menurutnya.
Sedangkan ditempat,Syifa langsung mendekati Dimas dan Resva mendekati Dian sedangkan Savina sedang pdkt dengan Bian.
"Jangan membuat ku risih Syifa" Ucap Dimas yang berusaha melepaskan diri dari Syifa.
"Jangan terlalu kasar,Syifa sekarang kamu ke kelas mu dan kamu jangan pernah ganggu aku" Ucap dingin Dian yang langsung pergi begitu pula dengan Dimas yang juga pergi.
Tampak keduanya yang kecewa karena penolakan dari cowok yang sangat mereka idamkan.
"Ah gini amat deketin bang Dian, susah bener" Ngeluh Resva karena Dian begitu sulit untuk didekati.
"Terlebih Dimas,dia malah ingin dekat sama tu j***ng itu" Kesalnya.
Namun saat melihat satu pasangan yang sedang pdkt membuat mereka bertambah kesal dan murka,mereka akhirnya memutuskan meninggalkan satu pasangan itu dikantin dan pergi kekelas kembali.
Sedangkan ditempat Stevani,ia duduk di reptof sekolah,Ia menenangkan dirinya dengan sebuah lagu. Ia menenangkan pikiran yang cukup kacau hari ini.
"Apa yang kau pikirkan" Ucap seseorang yang sudah dikenal Stevani.
"Pergilah,jangan mengusik ku saat ini" Ucap Stevani mengusirnya.
"Apa kita pernah bertemu?" Tanya nya.
"Senior Dian,ketua OSIS atau adakah jabatan kamu yang lainnya biar aku sebutkan asalkan kamu pergi saat ini dari hadapan aku" Kesal Stevani namun ia tetap tak menatap Dian disampingnya.
"Tak perlu,Kembali lah kekelas aku tak ingin tugas aku terbengkalai hanya karnakamu" Ucap Dian dan langsung pergi meninggalkan Stevani sendiri.
Stevani pun beranjak dari sana,ia pun pergi kembali ke kelasnya. Meski ia cukup terlambat,dengan berbagai alasan akhirnya ia masuk dan bisa mengikuti pelajaran saat ini.
Ia mengikuti pelajaran dengan santay,meski 3 pasang mata menatapnya dengan kesal dan sangat benci padanya.
Stevani terus memperhatikan guru yang menerangkan,sesekali ia menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru dan beberapa kali juga ia dipuji oleh guru.
Tak jauh dari sana,mereka bertiga semakin panas dan kesal karna Stevani selalu bisa menjawab pertanyaan dari guru dan bahkan dipuji oleh guru itu sendiri.
"Kita harus buat rencana agar tu anak mengerti artinya menunduk kebawah" Ucap Syifa dengan senyum kelicikan.
"Dan dia harus tau,bahwa kita tak mudah untuk disingkirkan apalagi diremehkan" Ucap penuh kebencian dari Resva.
Sedangkan Savina hanya diam mendengarkan ucapan para sahabatnya itu dan sekalian memperhatikan guru juga menjelaskan.
*Triiiingg*.....
Bel pulang sudah berbunyi,kini semua murid diwajibkan untuk berkumpul lebih dulu di aula sekolah karena ada beberapa pengumuman yang akan dibahas oleh OSIS.
**DIHARAPKAN SEMUA MURID UNTUK SEGERA BERKUMPUL DI AULA,KARENA ADA SEBUAH PENGUMUMAN YANG AKAN DIUMUMKAN SEKARANG**
Suara mic yang cukup menggelegar di sekolah,semua murid bergegas menuju ke aula tapi tidak untuk Stevani yang hanya berjalan santai tanpa harus berlari.
*Bukk*...
"Maaf,apa kakak tak apa" Ucap seseorang suara yang sangat dirindukan oleh dirinya.
Stevani mendongak melihat siapa yang menabraknya,ia cukup merasa senang karena saat ini ia bisa melihat kembali wajah sahabatnya yang imut itu.
Stevani menerima juluran tangan suci,ia langsung berdiri setelah itu.
"Siapa nama" Tanya Stevani yang pura-pura tak tau
"Suci kak" Jawabnya.
"Panggil aku aja Stevani,berapa umur mu" Tanya Stevani.
"16 Tahun kak" Jawabnya.
"Baiklah,kita sama jadi panggil nama" Ucapnya.
"Baiklah Stevani" Ucap canggung Suci.
"Yok bersama-sama ke aula" Ajak nya.
"Yok" Antusias suci yang langsung menggandeng tangan Stevani.
Stevani hanya tersenyum,ia cukup merasa senang karna sahabatnya telah kembali lagi meski tak sepenuhnya.
Sesampainya mereka di aula,cukup banyak yang berada disana sehingga mereka harus berdesak-desakan untuk masuk.
"Hah.... akhirnya bisa masuk " Ucap lega Stevani.
"Sempit amat ini aula terasa,biasanya beh seluas studio" Ucap Suci memperhatikan sekitarnya.
"Iyalah,kan itu tu ketos yang nyuruh semua orang kesini,ya sempit lah" Ngeluh Stevani.
"Eh itu OSIS ganteng loh, kamu ngk tertarik apa van" Tanya Suci menunjuk kearah Dian.
Saat suci sedang menunjuk Dian langsung menatap mereka dan segeralah Stevani menurunkan tangan Suci agar tak terlihat bahwa mereka sedang membahas orang yang didepan itu.
sedangkan ditempat Dian,ia tersenyum tipis melihat tingkah Stevani yang cukup imut.
"Eh kamu ngapain senyum-senyum sendiri,kesambet" Tegur Adit.
"Nggak" Singkatnya dan mereka pun memulai mengumumkan pemberitahuan.
"**Baiklah,besok diharapkan untuk para siswa-siswi membawa sebuah bunga beserta tanah dan pot nya,kita akan mengadakan yang namanya cinta lingkungan. Itu adalah sebuah lomba,bagi kelasnya yang paling indah maka ia pemenangnya**" Ucap Dian menggunakan mic.
"**Silakan kembali dan sampai jumpa besok**" Ucap Adit menggunakan mic dengan gaya bad boy nya.
Sempat semua orang berteriak tapi karna di aula mereka sedikit menahan agar tak membuat keributan yang panjang.
Semua murid pun keluar dengan berdesak-desakan,yang membuat Stevani semakin mundur kebelakang karena didorong oleh beberapa siswa.
*Bruk*....
"Ah maaf" Ucap Stevani yang tak sengaja menabrak seseorang karna ia terus mundur jadi tak sengaja.
Seseorang itu langsung menariknya kebelakang ,dimana tempat yang masih kosong dari beberapa siswa.
"Siapa sih" Kesal Stevani yang langsung melepaskan tangan yang berani menarik dan memeluknya.
Stevani langsung berputar melihat siapa yang menariknya,cukup terkejut karena yang menariknya adalah Dian mantan kakaknya karna sekarang ia menjadi Stevani bukan Clara.
"Ngapain sih kamu narik aku" Kesal Stevani.
"Sempit" Jawabnya singkat.
"Terus apa hubungannya sama aku, kan aku mau Segera keluar" Ucap Stevani yang kesal.
Ia pun berjalan meninggalkan Dian karena saat ini aula sudah hampir kosong tak ada orang. Sedangkan Dian langsung mengikuti langkah Stevani sambil melihat wajah Stevani yang tampak lucu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Ida Blado
ish gk usahlah deket2 ma dian,krn dian golongan mak lampir.dan katanya mau balas dendam,,,, kok gk niat bgt
2023-01-31
0