Bab 15: Di aula

...🍒Reading Books 🍒...

Ketiga gadis itu tampak kesal dan geram karna ucapan Stevani. Terlihat semua orang menatap mereka dengan tatapan remeh terutama Stevani yang menatap mereka dengan tatapan begitu remeh.

"Kurang ajar,sini kau" Ucap Syifa yang sudah siap menyerang.

Stevani tampak ingin mengambil ancang-ancang ingin melawan,tapi Syifa sudah lebih dulu ditahan oleh tangan seseorang yang tak lain itu adalah Dian.

Dian datang bersama dengan Bian berserta teman-temannya. Mereka melihat pertengkaran antara mereka sehingga mereka menghampiri keempat gadis yang sedang bertengkar.

"Lepaskan" Kesalnya yang berusaha melepaskan tangannya dari halangan seseorang.

"Jangan membuat masalah Syifa,jika tidak ingin terkena masalah" Ucap Dian yang masih tetap menahan tangan Syifa.

"Lepas bang, kamu nggak tau aja gimana tu orang mulutnya" Kesal Syifa dan langsung menghempas tangan Dian.

"Eh kamu siapa,jangan cari masalah dengan adek aku" Bela Bian pada adeknya.

Stevani tampak tersenyum dingin,ia perlahan mendekat kearah Bian yang berdiam diri ditempat.

"Cari tau baru berbicara" Bisiknya pada telinga Bian.

'Wanginya sangat enak' Batin Bian saat mencium bau bayi ditubuh stevani.

Stevani menepuk bahu Bian dan ia pun langsung meninggalkan segerombolan orang bodoh menurutnya.

Sedangkan ditempat,Syifa langsung mendekati Dimas dan Resva mendekati Dian sedangkan Savina sedang pdkt dengan Bian.

"Jangan membuat ku risih Syifa" Ucap Dimas yang berusaha melepaskan diri dari Syifa.

"Jangan terlalu kasar,Syifa sekarang kamu ke kelas mu dan kamu jangan pernah ganggu aku" Ucap dingin Dian yang langsung pergi begitu pula dengan Dimas yang juga pergi.

Tampak keduanya yang kecewa karena penolakan dari cowok yang sangat mereka idamkan.

"Ah gini amat deketin bang Dian, susah bener" Ngeluh Resva karena Dian begitu sulit untuk didekati.

"Terlebih Dimas,dia malah ingin dekat sama tu j***ng itu" Kesalnya.

Namun saat melihat satu pasangan yang sedang pdkt membuat mereka bertambah kesal dan murka,mereka akhirnya memutuskan meninggalkan satu pasangan itu dikantin dan pergi kekelas kembali.

Sedangkan ditempat Stevani,ia duduk di reptof sekolah,Ia menenangkan dirinya dengan sebuah lagu. Ia menenangkan pikiran yang cukup kacau hari ini.

"Apa yang kau pikirkan" Ucap seseorang yang sudah dikenal Stevani.

"Pergilah,jangan mengusik ku saat ini" Ucap Stevani mengusirnya.

"Apa kita pernah bertemu?" Tanya nya.

"Senior Dian,ketua OSIS atau adakah jabatan kamu yang lainnya biar aku sebutkan asalkan kamu pergi saat ini dari hadapan aku" Kesal Stevani namun ia tetap tak menatap Dian disampingnya.

"Tak perlu,Kembali lah kekelas aku tak ingin tugas aku terbengkalai hanya karnakamu" Ucap Dian dan langsung pergi meninggalkan Stevani sendiri.

Stevani pun beranjak dari sana,ia pun pergi kembali ke kelasnya. Meski ia cukup terlambat,dengan berbagai alasan akhirnya ia masuk dan bisa mengikuti pelajaran saat ini.

Ia mengikuti pelajaran dengan santay,meski 3 pasang mata menatapnya dengan kesal dan sangat benci padanya.

Stevani terus memperhatikan guru yang menerangkan,sesekali ia menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru dan beberapa kali juga ia dipuji oleh guru.

Tak jauh dari sana,mereka bertiga semakin panas dan kesal karna Stevani selalu bisa menjawab pertanyaan dari guru dan bahkan dipuji oleh guru itu sendiri.

"Kita harus buat rencana agar tu anak mengerti artinya menunduk kebawah" Ucap Syifa dengan senyum kelicikan.

"Dan dia harus tau,bahwa kita tak mudah untuk disingkirkan apalagi diremehkan" Ucap penuh kebencian dari Resva.

Sedangkan Savina hanya diam mendengarkan ucapan para sahabatnya itu dan sekalian memperhatikan guru juga menjelaskan.

*Triiiingg*.....

Bel pulang sudah berbunyi,kini semua murid diwajibkan untuk berkumpul lebih dulu di aula sekolah karena ada beberapa pengumuman yang akan dibahas oleh OSIS.

**DIHARAPKAN SEMUA MURID UNTUK SEGERA BERKUMPUL DI AULA,KARENA ADA SEBUAH PENGUMUMAN YANG AKAN DIUMUMKAN SEKARANG**

Suara mic yang cukup menggelegar di sekolah,semua murid bergegas menuju ke aula tapi tidak untuk Stevani yang hanya berjalan santai tanpa harus berlari.

*Bukk*...

"Maaf,apa kakak tak apa" Ucap seseorang suara yang sangat dirindukan oleh dirinya.

Stevani mendongak melihat siapa yang menabraknya,ia cukup merasa senang karena saat ini ia bisa melihat kembali wajah sahabatnya yang imut itu.

Stevani menerima juluran tangan suci,ia langsung berdiri setelah itu.

"Siapa nama" Tanya Stevani yang pura-pura tak tau

"Suci kak" Jawabnya.

"Panggil aku aja Stevani,berapa umur mu" Tanya Stevani.

"16 Tahun kak" Jawabnya.

"Baiklah,kita sama jadi panggil nama" Ucapnya.

"Baiklah Stevani" Ucap canggung Suci.

"Yok bersama-sama ke aula" Ajak nya.

"Yok" Antusias suci yang langsung menggandeng tangan Stevani.

Stevani hanya tersenyum,ia cukup merasa senang karna sahabatnya telah kembali lagi meski tak sepenuhnya.

Sesampainya mereka di aula,cukup banyak yang berada disana sehingga mereka harus berdesak-desakan untuk masuk.

"Hah.... akhirnya bisa masuk " Ucap lega Stevani.

"Sempit amat ini aula terasa,biasanya beh seluas studio" Ucap Suci memperhatikan sekitarnya.

"Iyalah,kan itu tu ketos yang nyuruh semua orang kesini,ya sempit lah" Ngeluh Stevani.

"Eh itu OSIS ganteng loh, kamu ngk tertarik apa van" Tanya Suci menunjuk kearah Dian.

Saat suci sedang menunjuk Dian langsung menatap mereka dan segeralah Stevani menurunkan tangan Suci agar tak terlihat bahwa mereka sedang membahas orang yang didepan itu.

sedangkan ditempat Dian,ia tersenyum tipis melihat tingkah Stevani yang cukup imut.

"Eh kamu ngapain senyum-senyum sendiri,kesambet" Tegur Adit.

"Nggak" Singkatnya dan mereka pun memulai mengumumkan pemberitahuan.

"**Baiklah,besok diharapkan untuk para siswa-siswi membawa sebuah bunga beserta tanah dan pot nya,kita akan mengadakan yang namanya cinta lingkungan. Itu adalah sebuah lomba,bagi kelasnya yang paling indah maka ia pemenangnya**" Ucap Dian menggunakan mic.

"**Silakan kembali dan sampai jumpa besok**" Ucap Adit menggunakan mic dengan gaya bad boy nya.

Sempat semua orang berteriak tapi karna di aula mereka sedikit menahan agar tak membuat keributan yang panjang.

Semua murid pun keluar dengan berdesak-desakan,yang membuat Stevani semakin mundur kebelakang karena didorong oleh beberapa siswa.

*Bruk*....

"Ah maaf" Ucap Stevani yang tak sengaja menabrak seseorang karna ia terus mundur jadi tak sengaja.

Seseorang itu langsung menariknya kebelakang ,dimana tempat yang masih kosong dari beberapa siswa.

"Siapa sih" Kesal Stevani yang langsung melepaskan tangan yang berani menarik dan memeluknya.

Stevani langsung berputar melihat siapa yang menariknya,cukup terkejut karena yang menariknya adalah Dian mantan kakaknya karna sekarang ia menjadi Stevani bukan Clara.

"Ngapain sih kamu narik aku" Kesal Stevani.

"Sempit" Jawabnya singkat.

"Terus apa hubungannya sama aku, kan aku mau Segera keluar" Ucap Stevani yang kesal.

Ia pun berjalan meninggalkan Dian karena saat ini aula sudah hampir kosong tak ada orang. Sedangkan Dian langsung mengikuti langkah Stevani sambil melihat wajah Stevani yang tampak lucu.

Terpopuler

Comments

Ida Blado

Ida Blado

ish gk usahlah deket2 ma dian,krn dian golongan mak lampir.dan katanya mau balas dendam,,,, kok gk niat bgt

2023-01-31

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 : dikurung digudang
2 bab 2: mimpi
3 bab 3: kecelakaan
4 bab 4: sadar
5 bab 5 : keluarga baru
6 bab 6: kembali ke rumah baru
7 bab 7: kolam berenang
8 Bab 8: Masuk sekolah
9 Bab 9 Baru dimulai...heh
10 bab 10 : Rencana busuk Syifa dan Madani
11 bab 11 :Dihadang
12 Bab 12: Diantar pulang
13 Bab 13: Terlambat
14 bab 14 : Manjat pagar
15 Bab 15: Di aula
16 bab 16 Diganggu dua cowok
17 bab 17: Masa lalu Madani
18 bab 18: Danau
19 bab 19 Kerugian Stevani
20 Bab 20: Kehidupan disekolah yang berbeda
21 bab 21: maafkan Stevani pa ma
22 Bab 22:Nomor tak dikenal
23 bab 23 : Gue tidak meminta pendapat (Coklat)
24 Bab 24: Deal,sesuai perjanjian
25 Bab 25 : Rumah makan Padang
26 Bab 26: Peretas
27 Bab 27: Perpustakaan
28 Bab 28: Pembalasan Syifa
29 Bab 29: Kotak bekal (Emosi)
30 Bab 30: Pemilik tempat musik
31 Bab 31: Pergi kerumah teman Maya
32 Bab 32: Dirumah bunda Eva
33 Bab 33: Jangan ganggu aku
34 Bab 34: Identitas terbongkar (memberi pelajaran pada sampah)
35 Bab: 35 Maya yang tegas
36 Bab 36: XVQ
37 Bab 37: Acara di sekolah
38 Bab 38: Kasih gue alasan
39 Bab 39:Gue bukan barang yang diperebutkan
40 Bab 40: Keluarga Erlangga
41 Bab 41: Tak bisa tidur.
42 Bab 42: Pelatihan untuk anggota XVQ
43 Bab 43: Hancurnya keluarga Syifa
44 Bab 44: Menangkap penghianat
45 Bab 45: Dikerjai oleh Gabriel
46 Bab 46: Krim kue
47 Bab 47: milih kue
48 Bab 48: Kejutan untuk Maya
49 Bab 49: Vidio call
50 Bab 50: Pergi atau kau habis
51 Bab 51: Bar
52 Bab 52: Pulang ke rumah
53 Bab 53: Susah bangun
54 Bab:54 kejutan yang luar biasa
55 Bab 55: Mengurus perusahaan
56 Bab 56: Toko kue
57 Bab 57: Toko kue 2
58 Bab 58: Godaan Elang
59 Bab 59: Melakukan kerjasama.
60 Bab 60: Kembali di ganggu
61 Bab 61: Dewrid Anwar
62 Bab 62: Mempunyai tamu
63 Bab 63: Liontin
64 Bab 64: Tak sengaja tertabrak
65 Bab 65: Kisah Elang
66 bab 66 : Menguji kesabaran
67 Bab 67: Wanita arogan
68 Bab 68: Aku bos nya
69 Bab 69: Penyesalan Syifa.
70 Visual
71 Bab 70: Gangguan
72 Bab 71: Drama
Episodes

Updated 72 Episodes

1
bab 1 : dikurung digudang
2
bab 2: mimpi
3
bab 3: kecelakaan
4
bab 4: sadar
5
bab 5 : keluarga baru
6
bab 6: kembali ke rumah baru
7
bab 7: kolam berenang
8
Bab 8: Masuk sekolah
9
Bab 9 Baru dimulai...heh
10
bab 10 : Rencana busuk Syifa dan Madani
11
bab 11 :Dihadang
12
Bab 12: Diantar pulang
13
Bab 13: Terlambat
14
bab 14 : Manjat pagar
15
Bab 15: Di aula
16
bab 16 Diganggu dua cowok
17
bab 17: Masa lalu Madani
18
bab 18: Danau
19
bab 19 Kerugian Stevani
20
Bab 20: Kehidupan disekolah yang berbeda
21
bab 21: maafkan Stevani pa ma
22
Bab 22:Nomor tak dikenal
23
bab 23 : Gue tidak meminta pendapat (Coklat)
24
Bab 24: Deal,sesuai perjanjian
25
Bab 25 : Rumah makan Padang
26
Bab 26: Peretas
27
Bab 27: Perpustakaan
28
Bab 28: Pembalasan Syifa
29
Bab 29: Kotak bekal (Emosi)
30
Bab 30: Pemilik tempat musik
31
Bab 31: Pergi kerumah teman Maya
32
Bab 32: Dirumah bunda Eva
33
Bab 33: Jangan ganggu aku
34
Bab 34: Identitas terbongkar (memberi pelajaran pada sampah)
35
Bab: 35 Maya yang tegas
36
Bab 36: XVQ
37
Bab 37: Acara di sekolah
38
Bab 38: Kasih gue alasan
39
Bab 39:Gue bukan barang yang diperebutkan
40
Bab 40: Keluarga Erlangga
41
Bab 41: Tak bisa tidur.
42
Bab 42: Pelatihan untuk anggota XVQ
43
Bab 43: Hancurnya keluarga Syifa
44
Bab 44: Menangkap penghianat
45
Bab 45: Dikerjai oleh Gabriel
46
Bab 46: Krim kue
47
Bab 47: milih kue
48
Bab 48: Kejutan untuk Maya
49
Bab 49: Vidio call
50
Bab 50: Pergi atau kau habis
51
Bab 51: Bar
52
Bab 52: Pulang ke rumah
53
Bab 53: Susah bangun
54
Bab:54 kejutan yang luar biasa
55
Bab 55: Mengurus perusahaan
56
Bab 56: Toko kue
57
Bab 57: Toko kue 2
58
Bab 58: Godaan Elang
59
Bab 59: Melakukan kerjasama.
60
Bab 60: Kembali di ganggu
61
Bab 61: Dewrid Anwar
62
Bab 62: Mempunyai tamu
63
Bab 63: Liontin
64
Bab 64: Tak sengaja tertabrak
65
Bab 65: Kisah Elang
66
bab 66 : Menguji kesabaran
67
Bab 67: Wanita arogan
68
Bab 68: Aku bos nya
69
Bab 69: Penyesalan Syifa.
70
Visual
71
Bab 70: Gangguan
72
Bab 71: Drama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!