...🍒READING BOOK🍒...
"Stevani Carolina" Ucapnya tanpa menyebutkan nama belakang dari keluarganya.
"Pindahan dari mana" Tanya seorang gadis yang duduk tepat didepan.
"Alexander school" Jawabnya singkat.
Semua murid sempat terkejut,dimana beberapa orang menginginkan untuk masuk sana tapi ia malah pindah kesekolah yang seperti ini. Tak ingin banyak keributan,guru pun menyuruh Stevani untuk duduk segera.
"Silakan duduk dikursi kosong" Tunjuk guru itu sambil menunjuk kearah bangku yang kosong.
Tak jauh dari sana tiga orang gadis yang dipermalukan oleh Stevani menatap dengan kebencian dan emosi yang sudah memuncak, mereka pun akhirnya berencana akan balas dendam setelah jam pelajaran ini usai.
Di jam istirahat,cukup banyak yang mendekati Stevani dengan alasan berteman. Stevani hanya acuh tanpa niat untuk menanggapi semua celoteh teman kelasnya yang mengajaknya berteman.
"Dasar!! sombong bat dah,aku kalo nggak denger dia dari Alexander school mana mau aku" Ucap salah satu murid saat melihat Stevani berjalan keluar kelas.
"Iya terlebih tu gaya nya,kayak orang songong" timpal siswi satu lagi.
Dan banyaklah ucapan yang menyindir Stevani meski tak dihiraukan oleh nya. Stevani terus berjalan tanpa menghiraukan tatapan yang diberikan oleh beberapa murid. Saat ini ternyata ia baru tau bahwa umur Stevani lebih tua darinya yang dulu menjadi Clara.
"Membosankan"Gumam nya sambil mengunyah permen karet.
Saat sedang berjalan, tiba-tiba tangannya langsung ditarik oleh seseorang dengan cukup kasar menuju tempat yang sunyi. Setelah penarikan itu selesai ia langsung balikkan tubuhnya menghadap 3 orang gadis yang saat ini membuat Stevani ingin sekali membunuhnya.
"Bagaimana,nyalinya masih aman" Sinis Syifa yang memajukan langkahnya menghadap Stevani.
Syifa menjulurkan tangannya,menarik dagu Stevani keatas dan tersenyum remeh pada Stevani.
"Sepertinya kalian salah mencari lawan...heh" Ucap Stevani dengan senyum remeh nya juga.
"Pegang" Tintah Syifa dan kedua gadis yang bernama Savina dan Resva langsung memegang kedua tangan Stevani dan menginjak kakinya agar pergerakan Stevani berkurang.
Syifa langsung menampar satu pipi Stevani dengan sangat kuat,ia sudah dipenuhi emosi yang cukup mendalam meski baru pertama kali bertemu.
"Ini karna kau ikut campur urusan aku...*plak* " Ucap Syifa dengan menampar pipi Stevani.
"Ini karna kau mempermalukan kita ditempat umum..... *plak* " Ucap nya lagi dengan menampar kembali Stevani.
Stevani tersenyum miring,ia pun langsung memulai aksinya dengan membuka kunci tangannya. Ia langsung menekuk lutut kedua gadis yang menghalangi pergerakannya dan akhirnya ia pun menendang dengan cukup kuat kedua gadis itu,lalu ia mendekat kearah Syifa yang semakin kebelakang.
"Bagaimana,sekarang kita gantian" Ucap Stevani yang mendekat dan langsung menggampar pipi Syifa dengan sangat kuat,saat ini ia sedang membalaskan dendam nya secara perlahan.
"Jangan mendekat" Ujar ketakutan Syifa.
"Bukannya kau sangat hebat tadi,tapi mengapa sekarang kau seperti ini nona Syifa" Sinis Stevani dengan mendekatkan wajahnya pada wajah Syifa.
"Dasar \*\*\*\*\*\*,bajingan pergi kau" Teriak Syifa dengan cukup ketakutan.
Syifa langsung terduduk dan perlahan mundur kebelakang seiring langkah kaki Stevani. Stevani yang merasakan akan datang orang ia langsung menginjak tangan Syifa dengan sangat kuat dan langsung pergi meninggalkan ketiga gadis itu yang meringis kesakitan.
"Ada apa? Kenapa disini ada keributan?" Tanya seorang siswa yang sepertinya salah satu anggota OSIS.
"Aw....aw...anak baru....anak baru itu mem-bully kami" Ringis kesakitan Resva.
"Bagaimana mungkin,sedangkan aku aja baru datang cuman ada kalian,cepat bangun mana tauan kalian yang memang sedang bertengkar" Bantah siswa itu yang langsung membantu Syifa dan teman-temannya.
"Kau pikir kita pembohong apa" Emosi Syifa.
Dan cowok itu hanya menunduk takut terkena masalah hanya karna salah bicara pada ketiga gadis ini.
"Sudah lah,minggir kau" Ketus Savina yang langsung mendorong siswa itu sampai terjatuh.
Syifa dkk langsung berjalan kembali sekolah,tak ingin terkena masalah karna pergi ke taman belakang.
"Sial! awas kau Stevani" Ucap penuh kebencian dari Syifa.
Mereka bertiga langsung pergi kekelas yang sudah memulai pelajaran,mereka perlahan-lahan masuk dan meminta izin untuk mengikuti pelajaran.
"Dari mana saja kalian? kamu juga itu muka kenapa apa kalian berantem ya?"Tanya guru itu dengan menunjuk bekas kebiruan di pipi Syifa.
"Itu Itu gara-gara Stevani buk" Tunjuk Syifa langsung pada Stevani yang sedang mencatat tulisan dipapan di bukunya.
"Kenapa aku...kau lihat aku dari tadi duduk disini" Bantah Stevani saat dirinya ditunjuk.
"Kau..."
"Kenapa aku...Kalo begitu kalian tanyakan pada Bu guru,aku dari tadi sudah berada disini" Bela Stevani.
"Sudah! Kalian ngapain nuduh Stevani sedang dia saja sudah dari tadi masuk kelas ibu" Ucap guru itu dan dari tempat duduk Stevani merasa puas saat ini.
Mereka bertiga merasa geram terlebih Syifa yang melihat senyum kemenangan Stevani dari jauh. Meski terlihat kedua pipi Stevani agak bengkak tapi ia tetap tak terlihat bekas tamparan di pipinya,sedangkan dirinya malah terlihat bekas tamparan dan bahkan saat ini tangannya sedikit terkilir.
"**Akan aku inget lo**" Batin Syifa.
Ketiga gadis itu menatap dengan tatapan yang begitu tajam menatap kearah Stevani. Sudah kedua kalinya mereka dipermalukan oleh Stevani,saat ini kebencian mereka sudah melebihi batas.
Tak ada seorang pun yang berani mengganggu dan mempermalukan mereka ,tapi sekarang mereka seperti bola yang dipermainkan dengan mudah oleh Stevani.
Stevani hanya bersikap santay,dari tempat duduk ia tersenyum remeh pada ketiga gadis itu, ia juga sempat menjulurkan lidah pada ketiga gadis itu sehingga mereka saat ini merasa kesal dan emosi.
sudah dipastikan oleh Stevani bahwa saat ini ketiga gadis itu sudah kebakaran jenggot karna ledekan dan senyumannya dari jarak yang cukup jauh.
Selama jam pelajaran ke empat gadis itu saling bertatapan dengan tatapan kebencian dan emosi ,tanpa berniat untuk memutuskan mereka terus bertatapan dan mengirim tanda-tanda mengancam dari keempatnya dengan gerakan tangan dan ekspresi wajah.
"*Aku pastiin kamu nyesel berurusan sama aku*" Batin Syifa yang terus menatap Stevani dengan tatapan yang ingin balas dendam
"*Ini baru permulaan dan bertahanlah kalian sampai akhir*" Batin Stevani dengan senyum miring dan liciknya
"*Itu cewek berani banget,aku nggak lupain perbuatan kamu*" Batin Resva dengan tatapan penuh kebencian
"*Aku akan balas dendam*" Batin Savina dengan tatapan yang juga kebencian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments