bab 19 Kerugian Stevani

...🍒Reading Books 🍒...

Dengan tatapan dingin, Stevani berjalan melewati beberapa siswa yang ada. Ia sengaja datang cepat agar ia dapat melihat Syifa sekolah atau tidak setelah kejadian kemaren.

Ia duduk dimeja nya dengan buku pelajaran satu ,meski begitu buku itu tak semuanya ia baca dan hanya beberapa poin yang menurutnya harus dihapal.

Tak terasa beberapa orang pun akhirnya datang dan ia pun memutuskan untuk sebentar keluar hanya karena bosan didalam.

Ia berjalan perlahan-lahan menatap kiri kanan sekolah yang ia lewati,sampai satu tangan menarik dan membekap mulutnya dengan cukup kuat.

Stevani berusaha untuk lepas namun kekuatan oran Guang menariknya cukup kuat,ia tak mampu melihat siapa orang itu namun yang ia yakin bahwa saat ini yang berada dihadapan nya adalah anak sekolah sini.

"Tenanglah,aku hanya bertanya beberapa hal saja" Ucap dingin seseorang dengan suara yang cukup familiar oleh Stevani.

Stevani pun tenang,ia diam dan terus menatap seseorang yang memakai masker dan Hoodie hitam sehingga tak sedikit pun terlihat dan hanya mata coklat itu yang diperlihatkan.

"Ada apa" Tanya Stevani dengan tatapan dingin.

"Berhentilah mengganggu Syifa" Ucap nya.

"Heh...aku tak pernah mengganggu nya tapi dia selalu membuat mata ku sakit,jadi kotoran seperti itu harus segera disingkirkan" Ucapnya dengan gaya angkuh Stevani.

Stevani saat ini tau bahwa yang bersamanya adalah Dian,Abang nya Syifa atau bisa dibilang Abang tiri yang beda ayah.

Terlihat Dian hanya diam menatap lekat padanya,seakan pria itu mengatakan 'apa Syifa pernah menyinggung mu' . Cukup lama tatapan itu sampai akhirnya pun berakhir.

"Kamu seharusnya tak begitu dendam dengan Syifa bukan" Ucap Dian dengan badan yang masih mengurung Stevani.

"Heh...dendam, aku hanya mengembalikan semua perlakuan nya pada ku " Ucap Stevani datar dengan tatapan dingin.

"Kurangilah dendam mu,mata mu begitu tajam sehingga membuat orang sekitar terluka" Ucap Dian yang langsung pergi begitu saja meninggalkan Stevani dengan pikiran yang berkecamuk.

"Heh,kamu pikir aku bodoh hanya karna hal sepele itu aku akan nyerah. Bang Dian...bang Dian kamu pikir kamu hebat apa" Batin Stevani dengan senyum semringai nya.

Ia pun pergi menuju kelasnya lagi. Saat ini mood nya cukup terbantu ntah karna Dian yang tiba-tiba memperingati nya atau karena ia datang pagi ini tapi ia tak peduli,ia duduk dengan anteng di kursinya sambil membaca buku yang ia letakkan tadi di dalam laci

Di jam istirahat,ia duduk di kantin melihat Syifa dan teman-temannya tertawa dengan girang disudut ruangan kantin.

Terlihat Stevani hanya menatap remeh lalu pergi mengambil makanan dan duduk dimeja kosong. Cukup tenang ia menikmati makanannya,namun beberapa saat kedua teman Syifa datang menghampiri nya dengan satu botol minuman dan langsung menuangkannya di piringnya. Hal itu membuat Stevani langsung diam dan matanya mulai tajam membuat beberapa siswa yang berada didekatnya langsung menghindar.

"Hahaha... Lihat si bodoh ini, makanannya saja sampai begitu banyak kuah nya" Ucap penuh kemenangan Savina.

"Sebaiknya cepat lah kamu makan,kalo tidak ini makanan akan tumpah" Ucap Resva sembari tertawa dan bertos ria.

Sedangkan dari kejauhan Syifa menatap takut pada temannya yang sebentar lagi akan tamat riwayatnya karna telah mengganggu ketenangan Stevani saat ini.

"Heh...Apakah sudah selesai" Ucap Stevani yang langsung berdiri dan tersenyum licik.

Kedua gadis itu langsung berhadapan dengan Stevani,dengan percaya dirinya ia menatap angkuh dirinya.

"Makan lah makanan itu,bukan kah sangat nikmat" Ucap Resva yang mengambil piring Stevani dan menyodorkan pada Stevani.

Stevani langsung menangkis piring itu,sehingga membuat isinya mengenai baju Resva secara menyeluruh.

"Sialan!" Ucapnya yang langsung melayangkan tangannya.

Tapi tangan itu tak sempat mengenai wajah Stevani dan malah tangannya digenggam sangat kuat oleh Stevani.

"Sudah cukup bermain-main nya,sekarang giliran aku" Ucap Stevani.

Ia langsung mempelintir tangan Resva sehingga beberapa bunyi tulang bergeser terdengar jelas dan seisi kantin langsung menegang dan diam.

"Akhh....sakit" Ringisnya yang merasa kesakitan pada pergelangan tangannya.

Savina perlahan mundur kebelakang, berancang-ancang ingin kabur. Namun hal itu tak mungkin,Stevani langsung membuat jari Savina patah dan terkulai seperti tak bertulang.

"Akhh..."

Semua yang ada dikantin perlahan langsung keluar dari kantin,mereka berlari berbondong-bondongan termasuk Syifa yang tak ingin berurusan dengan Stevani.

"Ikut aku" Ucap Dian yang langsung menarik Stevani dengan kasar.

Sedangkan kedua gadis yang meringis itu,langsung dibawa oleh oleh beberapa anggotanya untuk dibawa kerumah sakit.

*BRAKK*...

Dian langsung melempar Stevani dengan cukup keras,sehingga Stevani langsung merasakan pinggang yang cukup sakit.

"Apa tulang kamu begitu kuat,sampai membuat kedua siswi mengalami patah tulang ha" Bentak Dian.

"Dia yang memulai dulu" Ucap Stevani yang langsung tegak dari tempatnya.

Dian tampak geram,ia langsung mengurung Stevani. Tatapannya begitu tajam,ia tak habis pikir mengapa ada cewek yang begitu bruntal nya seperti ini.

"Kamu ingat, sebagai mana mereka berbuat hal, Ingat! kamu masih disekolah bukan diluar" Ucap Dian yang sudah emosi dengan tingkah laku Stevani saat ini.

Sangat keterlaluan,ini bukanlah sikap seorang pelajar saat ini. Apa begitu mudahnya ia berbuat hal yang tidak wajar itu.

"Lepas! dan ini bukan urusan kamu" Tunjuk Stevani pada Dian.

"Heh...kamu cari gara-gara,ini akibat karena kamu tak patuh" Ucap Dian yang langsung saja menc\*um Stevani dengan cukup kasar.

Stevani berusaha melepas nya namun Dian begitu sangat kuat dan kasar sehingga ia tak mampu untuk menang dari Dian. Cukup lama mereka melakukan hal itu,sehingga membuat Stevani sesak nafas dan akhirnya Dian pun selesai.

"Ini ganjaran karena kamu tak pernah patuh,sekali lagi kamu berbuat hal itu maka bukan hanya ini hukuman kamu tapi lebih dari ini" Ucap Dian yang langsung pergi meninggalkan Stevani.

Stevani cukup kesal dimana ia mengalami kerugian.satu, makanannya sudah tak ada. dua, first kiss nya telah hilang. Yang ketiga,kini bibirnya cukup terasa tebal saat ini.

Dengan kesal Stevani mengambil masker dari sakunya dan memakai masker itu diwajahnya. Ia pun keluar,seakan tak terjadi apa-apa namun semua murid menatapnya takut karena hal itu.

Terpopuler

Comments

Ida Blado

Ida Blado

males bgt ceweknya lemah

2023-01-31

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 : dikurung digudang
2 bab 2: mimpi
3 bab 3: kecelakaan
4 bab 4: sadar
5 bab 5 : keluarga baru
6 bab 6: kembali ke rumah baru
7 bab 7: kolam berenang
8 Bab 8: Masuk sekolah
9 Bab 9 Baru dimulai...heh
10 bab 10 : Rencana busuk Syifa dan Madani
11 bab 11 :Dihadang
12 Bab 12: Diantar pulang
13 Bab 13: Terlambat
14 bab 14 : Manjat pagar
15 Bab 15: Di aula
16 bab 16 Diganggu dua cowok
17 bab 17: Masa lalu Madani
18 bab 18: Danau
19 bab 19 Kerugian Stevani
20 Bab 20: Kehidupan disekolah yang berbeda
21 bab 21: maafkan Stevani pa ma
22 Bab 22:Nomor tak dikenal
23 bab 23 : Gue tidak meminta pendapat (Coklat)
24 Bab 24: Deal,sesuai perjanjian
25 Bab 25 : Rumah makan Padang
26 Bab 26: Peretas
27 Bab 27: Perpustakaan
28 Bab 28: Pembalasan Syifa
29 Bab 29: Kotak bekal (Emosi)
30 Bab 30: Pemilik tempat musik
31 Bab 31: Pergi kerumah teman Maya
32 Bab 32: Dirumah bunda Eva
33 Bab 33: Jangan ganggu aku
34 Bab 34: Identitas terbongkar (memberi pelajaran pada sampah)
35 Bab: 35 Maya yang tegas
36 Bab 36: XVQ
37 Bab 37: Acara di sekolah
38 Bab 38: Kasih gue alasan
39 Bab 39:Gue bukan barang yang diperebutkan
40 Bab 40: Keluarga Erlangga
41 Bab 41: Tak bisa tidur.
42 Bab 42: Pelatihan untuk anggota XVQ
43 Bab 43: Hancurnya keluarga Syifa
44 Bab 44: Menangkap penghianat
45 Bab 45: Dikerjai oleh Gabriel
46 Bab 46: Krim kue
47 Bab 47: milih kue
48 Bab 48: Kejutan untuk Maya
49 Bab 49: Vidio call
50 Bab 50: Pergi atau kau habis
51 Bab 51: Bar
52 Bab 52: Pulang ke rumah
53 Bab 53: Susah bangun
54 Bab:54 kejutan yang luar biasa
55 Bab 55: Mengurus perusahaan
56 Bab 56: Toko kue
57 Bab 57: Toko kue 2
58 Bab 58: Godaan Elang
59 Bab 59: Melakukan kerjasama.
60 Bab 60: Kembali di ganggu
61 Bab 61: Dewrid Anwar
62 Bab 62: Mempunyai tamu
63 Bab 63: Liontin
64 Bab 64: Tak sengaja tertabrak
65 Bab 65: Kisah Elang
66 bab 66 : Menguji kesabaran
67 Bab 67: Wanita arogan
68 Bab 68: Aku bos nya
69 Bab 69: Penyesalan Syifa.
70 Visual
71 Bab 70: Gangguan
72 Bab 71: Drama
Episodes

Updated 72 Episodes

1
bab 1 : dikurung digudang
2
bab 2: mimpi
3
bab 3: kecelakaan
4
bab 4: sadar
5
bab 5 : keluarga baru
6
bab 6: kembali ke rumah baru
7
bab 7: kolam berenang
8
Bab 8: Masuk sekolah
9
Bab 9 Baru dimulai...heh
10
bab 10 : Rencana busuk Syifa dan Madani
11
bab 11 :Dihadang
12
Bab 12: Diantar pulang
13
Bab 13: Terlambat
14
bab 14 : Manjat pagar
15
Bab 15: Di aula
16
bab 16 Diganggu dua cowok
17
bab 17: Masa lalu Madani
18
bab 18: Danau
19
bab 19 Kerugian Stevani
20
Bab 20: Kehidupan disekolah yang berbeda
21
bab 21: maafkan Stevani pa ma
22
Bab 22:Nomor tak dikenal
23
bab 23 : Gue tidak meminta pendapat (Coklat)
24
Bab 24: Deal,sesuai perjanjian
25
Bab 25 : Rumah makan Padang
26
Bab 26: Peretas
27
Bab 27: Perpustakaan
28
Bab 28: Pembalasan Syifa
29
Bab 29: Kotak bekal (Emosi)
30
Bab 30: Pemilik tempat musik
31
Bab 31: Pergi kerumah teman Maya
32
Bab 32: Dirumah bunda Eva
33
Bab 33: Jangan ganggu aku
34
Bab 34: Identitas terbongkar (memberi pelajaran pada sampah)
35
Bab: 35 Maya yang tegas
36
Bab 36: XVQ
37
Bab 37: Acara di sekolah
38
Bab 38: Kasih gue alasan
39
Bab 39:Gue bukan barang yang diperebutkan
40
Bab 40: Keluarga Erlangga
41
Bab 41: Tak bisa tidur.
42
Bab 42: Pelatihan untuk anggota XVQ
43
Bab 43: Hancurnya keluarga Syifa
44
Bab 44: Menangkap penghianat
45
Bab 45: Dikerjai oleh Gabriel
46
Bab 46: Krim kue
47
Bab 47: milih kue
48
Bab 48: Kejutan untuk Maya
49
Bab 49: Vidio call
50
Bab 50: Pergi atau kau habis
51
Bab 51: Bar
52
Bab 52: Pulang ke rumah
53
Bab 53: Susah bangun
54
Bab:54 kejutan yang luar biasa
55
Bab 55: Mengurus perusahaan
56
Bab 56: Toko kue
57
Bab 57: Toko kue 2
58
Bab 58: Godaan Elang
59
Bab 59: Melakukan kerjasama.
60
Bab 60: Kembali di ganggu
61
Bab 61: Dewrid Anwar
62
Bab 62: Mempunyai tamu
63
Bab 63: Liontin
64
Bab 64: Tak sengaja tertabrak
65
Bab 65: Kisah Elang
66
bab 66 : Menguji kesabaran
67
Bab 67: Wanita arogan
68
Bab 68: Aku bos nya
69
Bab 69: Penyesalan Syifa.
70
Visual
71
Bab 70: Gangguan
72
Bab 71: Drama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!