...🍒 Reading books 🍒...
Disebuah rumah sakit,seorang gadis dengan wajah cantik terbaring didalam ruang VIP,sudah lebih dari sebulan masih belum saja terbangun. Dan pertama kalinya ia menggerakkan tangan nya setelah sekian lama.
Seorang wanita paru bayah yang sibuk mengelap tubuh gadis itu dengan penuh kasih sayang,ia mengelap sekujur tubuh anaknya dengan kain yang sudah di basah kan. Saat kain itu bergerak menuju tangan,disaat itu juga tangan gadis itu bergerak.
"DOKTER DOK!!...DOKTER" Teriak wanita itu sambil terus memencet tombol darurat.
Tak berselang lama,seorang dokter dan suster berjalan menghampirinya dengan sangat tergesa-gesa.
"Kenapa buk,biar saya periksa sekarang" Ucap dokter itu yang segera mendekat.
"Tangannya!! Tangannya bergerak" Ujar nya yang tersenyum
"Baiklah buk,anak anda sudah melewati masa kritis nya tinggal menunggu beberapa jam lagi baru anak anda sadar" Jelas dokter itu setelah memeriksa gadis yang terbaring itu.
Masih dengan alat pernapasan yang masih terpasang dan infus yang masih terpasang, bahkan alat penentu detak jantung pun masih melekat di sekujur tubuh gadis itu. Saat dokter itu berbalik gadis itu langsung membuka mata dan berkata "Air" dengan suara serak dan lemahnya.
Dokter dan suster langsung mendekat, sedangkan wanita paruh baya itu langsung mengambilkan segelas air.
"Saya periksa dulu ya nona" Ucap dokter itu dengan lemah lembut.
Setelah pemeriksaan itu selesai,alat pembantu dilepaskan dan semua alat yang melekat ditubuh gadis itu juga dilepaskan,kecuali infus.
"Bagaimana keadaannya dok" Tanya wanita itu yang sangat bahagia karna akhirnya anaknya itu bangun dari komanya selama sebulan itu.
"Nona sudah melewati masa kritis dan bahkan sudah sadar,sekarang semua alat sudah dicopot kecuali infus ya buk" Ucap dokter itu menjelaskan.
Sedangkan gadis itu yang masih berbaring berusaha untuk bangkit dari tidurnya namun tetap saja tubuhnya cukup kaku sehingga sulit untuk bangun.
"Saya bantu nona" Tawar suster itu dan gadis itu hanya mengangguk saja.
"Buka infusnya saya tak suka" Ucap gadis itu dengan suara yang masih melemah.
Suster itu hanya menurut saja,ia tak ingin berurusan dengan gadis dihadapannya,sebab gadis itu banyak terdengar rumor bahwa gadis itu memiliki sifat yang dominan,keras kepala,dingin dan bahkan tak bisa diajak untuk berbicara.
Gadis itu menatap sekelilingnya,ia bingung mengapa ia bisa sampai disini padahal ia kecelakaan disekolah setelah didorong oleh ketiga nenek sihir itu.
Clara, dia Clara yang berpindah tubuh atau bisa dibilang reinkarnasi namun ia belum menyadari itu.
"Kok aku sampai disini,dimana ini" Batin Clara yang terus berkata-kata.
Sampai wanita paruh baya itu menghampirinya Clara tetap terus membatin dalam diamnya sambil memperhatikan sekitar.
"Bagaimana sayang,apa tubuhmu ada yang sakit" Tanya wanita paruh baya itu.
Clara menatap dengan lekat,ia melihat bingung siapa yang sedang dihadapannya.
"Sepertinya anak anda mengalami amnesia dan waktu pemulihan nya cukup lama karna anak anda mengalami kecelakaan yang cukup hebat dalam keadaan mabuk nyonya" Jelas dokter itu.
"Ini mama sayang,kamu nggak ingat hmmm..." Ucap wanita itu penuh harap.
"Mama" Ucap bingung Clara.
"Iya ini mama" Ujar wanita itu yang masih berharap anaknya mengingat kembali.
"Aku siapa" Tanya Clara menunjuk dirinya.
"Stevani Carolina Ziegler dan kamu adalah keluarga Ziegler" Jelas wanita itu.
Seketika memori yang tercantum dalam kepala Clara berputar dengan sangat cepat dan berganti-ganti. Ia mengalami sakit kepala yang sangat kuat sehingga ia menarik rambutnya dengan cukup kuat.
"Sayang kamu kenapa sayang,maaf kan mama sayang" Ucap khawatir wanita itu.
Dokter langsung bergegas mendekat,dokter itu langsung mengambil botol obat penenang dan memasukkan obat itu dalam jarum suntik.
Sedangkan Clara berusaha menetralkan sakit kepalanya agar sakit itu hilang dan rekaman dalam kepalanya berhenti. Saat jarum akan mendekat,Clara langsung mengibaskan jarum itu lalu ia mendorong dokter dan berlari keluar dari kamarnya.
Semua yang ada disana langsung mengejar Clara. Clara terus berlari namun ia berhenti saat melihat sebuah keranda dengan sebuah mayat diatasnya. Satu orang yang ia kenal sedang menangis menatap arah sebuah mayat sambil memanggil Clara.
"Ada apa itu,kenapa nama aku dipanggil oleh suci ya bukannya aku ada disini" batin Clara
Terlihat gadis itu terus menangis sambil memanggil namanya,membuat Clara ingin menghampiri nya namun ia sudah lebih dulu ditahan oleh seseorang yang diyakini itu adalah orang yang ingin menangkapnya .
"Lepaskan" Ucap Clara dengan suara dinginnya.
"Maaf nona anda harus kembali keruangan anda" Ucap suster yang berusaha memegang tangan Clara.
"Lepas atau kalian akan tau akibatnya" Ancam Clara.
Seketika itu suster langsung melepaskannya dan Clara langsung berjalan mendekat kearah keranda yang semakin menjauh ,Belum saja Clara berjalan 5 langkah tangannya sudah ditahan oleh seseorang kembali.
"Sayang! kembali ya kekamar mu,mama nggak mau kamu terjadi terjadi sesuatu" Lirih wanita itu.
"Izinkan aku sebentar,aku mau kesana nyonya" Ujar Clara.
"Panggil aku mama sayang" Ucap wanita itu.
"Baik lah mama!!" Ujar Clara dan seketika itu senyum lembut terpancar.
Clara langsung berjalan menjauh menuju arah keranda itu dibawah,ia sangat ingin tau siapa yang membuat sahabatnya sampai menangis begitu sedihnya dan bahkan memanggil namanya.
Clara berjalan menuju kamar mayat dimana arah keranda itu dibawa. Ia berjalan perlahan mendekati kamar mayat itu. Ia hanya menatap kearah berkumpulnya orang yang ia kenal.
Ia terus memperhatikan sampai kain kafan itu dibuka oleh mamanya. Perlahan-lahan kain itu terbuka dan memperlihatkan sepenuhnya wajah siapa yang sedang terbaring disana.
Clara langsung terhuyung kebelakang namun ia sudah ditahan tubuhnya oleh kedua suster yang menjaganya.
"Apa anda baik-baik saja nona,apa kita harus kembali kekamar anda" Ucap suster itu.
"Tak! terima kasih" Jawab Clara.
"Itu bukannya aku,mengapa bisa aku disana jadi aku ini siapa" batin Clara yang terus bergejolak.
Ia melihat dengan jelas wajah siapa yang sedang terbaring diatas keranda dengan kepala yang sedikit terkelupas dan seluruh wajah yang pucat.
Clara kembali memperhatikan siapa saja yang berada disana,terlihat sang ayah,mama,kakaknya,kedua abangnya,sahabatnya dan satu lagi cowok yang tidak ia kenal. Mereka semua memiliki ekspresi masing-masing dan paling ia bingung kan mengapa cowok yang tidak ia kenal memiliki raut kesedihan yang cukup mendalam.
Sedangkan kedua orang tuanya bahkan kakak dan abangnya tidak memiliki raut wajah kesedihan sedikit pun dan malah terlihat wajah yang pura-pura sedih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments