bab 4: sadar

...🍒 Reading books 🍒...

Disebuah rumah sakit,seorang gadis dengan wajah cantik terbaring didalam ruang VIP,sudah lebih dari sebulan masih belum saja terbangun. Dan pertama kalinya ia menggerakkan tangan nya setelah sekian lama.

Seorang wanita paru bayah yang sibuk mengelap tubuh gadis itu dengan penuh kasih sayang,ia mengelap sekujur tubuh anaknya dengan kain yang sudah di basah kan. Saat kain itu bergerak menuju tangan,disaat itu juga tangan gadis itu bergerak.

"DOKTER DOK!!...DOKTER" Teriak wanita itu sambil terus memencet tombol darurat.

Tak berselang lama,seorang dokter dan suster berjalan menghampirinya dengan sangat tergesa-gesa.

"Kenapa buk,biar saya periksa sekarang" Ucap dokter itu yang segera mendekat.

"Tangannya!! Tangannya bergerak" Ujar nya yang tersenyum

"Baiklah buk,anak anda sudah melewati masa kritis nya tinggal menunggu beberapa jam lagi baru anak anda sadar" Jelas dokter itu setelah memeriksa gadis yang terbaring itu.

Masih dengan alat pernapasan yang masih terpasang dan infus yang masih terpasang, bahkan alat penentu detak jantung pun masih melekat di sekujur tubuh gadis itu. Saat dokter itu berbalik gadis itu langsung membuka mata dan berkata "Air" dengan suara serak dan lemahnya.

Dokter dan suster langsung mendekat, sedangkan wanita paruh baya itu langsung mengambilkan segelas air.

"Saya periksa dulu ya nona" Ucap dokter itu dengan lemah lembut.

Setelah pemeriksaan itu selesai,alat pembantu dilepaskan dan semua alat yang melekat ditubuh gadis itu juga dilepaskan,kecuali infus.

"Bagaimana keadaannya dok" Tanya wanita itu yang sangat bahagia karna akhirnya anaknya itu bangun dari komanya selama sebulan itu.

"Nona sudah melewati masa kritis dan bahkan sudah sadar,sekarang semua alat sudah dicopot kecuali infus ya buk" Ucap dokter itu menjelaskan.

Sedangkan gadis itu yang masih berbaring berusaha untuk bangkit dari tidurnya namun tetap saja tubuhnya cukup kaku sehingga sulit untuk bangun.

"Saya bantu nona" Tawar suster itu dan gadis itu hanya mengangguk saja.

"Buka infusnya saya tak suka" Ucap gadis itu dengan suara yang masih melemah.

Suster itu hanya menurut saja,ia tak ingin berurusan dengan gadis dihadapannya,sebab gadis itu banyak terdengar rumor bahwa gadis itu memiliki sifat yang dominan,keras kepala,dingin dan bahkan tak bisa diajak untuk berbicara.

Gadis itu menatap sekelilingnya,ia bingung mengapa ia bisa sampai disini padahal ia kecelakaan disekolah setelah didorong oleh ketiga nenek sihir itu.

Clara, dia Clara yang berpindah tubuh atau bisa dibilang reinkarnasi namun ia belum menyadari itu.

"Kok aku sampai disini,dimana ini" Batin Clara yang terus berkata-kata.

Sampai wanita paruh baya itu menghampirinya Clara tetap terus membatin dalam diamnya sambil memperhatikan sekitar.

"Bagaimana sayang,apa tubuhmu ada yang sakit" Tanya wanita paruh baya itu.

Clara menatap dengan lekat,ia melihat bingung siapa yang sedang dihadapannya.

"Sepertinya anak anda mengalami amnesia dan waktu pemulihan nya cukup lama karna anak anda mengalami kecelakaan yang cukup hebat dalam keadaan mabuk nyonya" Jelas dokter itu.

"Ini mama sayang,kamu nggak ingat hmmm..." Ucap wanita itu penuh harap.

"Mama" Ucap bingung Clara.

"Iya ini mama" Ujar wanita itu yang masih berharap anaknya mengingat kembali.

"Aku siapa" Tanya Clara menunjuk dirinya.

"Stevani Carolina Ziegler dan kamu adalah keluarga Ziegler" Jelas wanita itu.

Seketika memori yang tercantum dalam kepala Clara berputar dengan sangat cepat dan berganti-ganti. Ia mengalami sakit kepala yang sangat kuat sehingga ia menarik rambutnya dengan cukup kuat.

"Sayang kamu kenapa sayang,maaf kan mama sayang" Ucap khawatir wanita itu.

Dokter langsung bergegas mendekat,dokter itu langsung mengambil botol obat penenang dan memasukkan obat itu dalam jarum suntik.

Sedangkan Clara berusaha menetralkan sakit kepalanya agar sakit itu hilang dan rekaman dalam kepalanya berhenti. Saat jarum akan mendekat,Clara langsung mengibaskan jarum itu lalu ia mendorong dokter dan berlari keluar dari kamarnya.

Semua yang ada disana langsung mengejar Clara. Clara terus berlari namun ia berhenti saat melihat sebuah keranda dengan sebuah mayat diatasnya. Satu orang yang ia kenal sedang menangis menatap arah sebuah mayat sambil memanggil Clara.

"Ada apa itu,kenapa nama aku dipanggil oleh suci ya bukannya aku ada disini" batin Clara

Terlihat gadis itu terus menangis sambil memanggil namanya,membuat Clara ingin menghampiri nya namun ia sudah lebih dulu ditahan oleh seseorang yang diyakini itu adalah orang yang ingin menangkapnya .

"Lepaskan" Ucap Clara dengan suara dinginnya.

"Maaf nona anda harus kembali keruangan anda" Ucap suster yang berusaha memegang tangan Clara.

"Lepas atau kalian akan tau akibatnya" Ancam Clara.

Seketika itu suster langsung melepaskannya dan Clara langsung berjalan mendekat kearah keranda yang semakin menjauh ,Belum saja Clara berjalan 5 langkah tangannya sudah ditahan oleh seseorang kembali.

"Sayang! kembali ya kekamar mu,mama nggak mau kamu terjadi terjadi sesuatu" Lirih wanita itu.

"Izinkan aku sebentar,aku mau kesana nyonya" Ujar Clara.

"Panggil aku mama sayang" Ucap wanita itu.

"Baik lah mama!!" Ujar Clara dan seketika itu senyum lembut terpancar.

Clara langsung berjalan menjauh menuju arah keranda itu dibawah,ia sangat ingin tau siapa yang membuat sahabatnya sampai menangis begitu sedihnya dan bahkan memanggil namanya.

Clara berjalan menuju kamar mayat dimana arah keranda itu dibawa. Ia berjalan perlahan mendekati kamar mayat itu. Ia hanya menatap kearah berkumpulnya orang yang ia kenal.

Ia terus memperhatikan sampai kain kafan itu dibuka oleh mamanya. Perlahan-lahan kain itu terbuka dan memperlihatkan sepenuhnya wajah siapa yang sedang terbaring disana.

Clara langsung terhuyung kebelakang namun ia sudah ditahan tubuhnya oleh kedua suster yang menjaganya.

"Apa anda baik-baik saja nona,apa kita harus kembali kekamar anda" Ucap suster itu.

"Tak! terima kasih" Jawab Clara.

"Itu bukannya aku,mengapa bisa aku disana jadi aku ini siapa" batin Clara yang terus bergejolak.

Ia melihat dengan jelas wajah siapa yang sedang terbaring diatas keranda dengan kepala yang sedikit terkelupas dan seluruh wajah yang pucat.

Clara kembali memperhatikan siapa saja yang berada disana,terlihat sang ayah,mama,kakaknya,kedua abangnya,sahabatnya dan satu lagi cowok yang tidak ia kenal. Mereka semua memiliki ekspresi masing-masing dan paling ia bingung kan mengapa cowok yang tidak ia kenal memiliki raut kesedihan yang cukup mendalam.

Sedangkan kedua orang tuanya bahkan kakak dan abangnya tidak memiliki raut wajah kesedihan sedikit pun dan malah terlihat wajah yang pura-pura sedih.

Episodes
1 bab 1 : dikurung digudang
2 bab 2: mimpi
3 bab 3: kecelakaan
4 bab 4: sadar
5 bab 5 : keluarga baru
6 bab 6: kembali ke rumah baru
7 bab 7: kolam berenang
8 Bab 8: Masuk sekolah
9 Bab 9 Baru dimulai...heh
10 bab 10 : Rencana busuk Syifa dan Madani
11 bab 11 :Dihadang
12 Bab 12: Diantar pulang
13 Bab 13: Terlambat
14 bab 14 : Manjat pagar
15 Bab 15: Di aula
16 bab 16 Diganggu dua cowok
17 bab 17: Masa lalu Madani
18 bab 18: Danau
19 bab 19 Kerugian Stevani
20 Bab 20: Kehidupan disekolah yang berbeda
21 bab 21: maafkan Stevani pa ma
22 Bab 22:Nomor tak dikenal
23 bab 23 : Gue tidak meminta pendapat (Coklat)
24 Bab 24: Deal,sesuai perjanjian
25 Bab 25 : Rumah makan Padang
26 Bab 26: Peretas
27 Bab 27: Perpustakaan
28 Bab 28: Pembalasan Syifa
29 Bab 29: Kotak bekal (Emosi)
30 Bab 30: Pemilik tempat musik
31 Bab 31: Pergi kerumah teman Maya
32 Bab 32: Dirumah bunda Eva
33 Bab 33: Jangan ganggu aku
34 Bab 34: Identitas terbongkar (memberi pelajaran pada sampah)
35 Bab: 35 Maya yang tegas
36 Bab 36: XVQ
37 Bab 37: Acara di sekolah
38 Bab 38: Kasih gue alasan
39 Bab 39:Gue bukan barang yang diperebutkan
40 Bab 40: Keluarga Erlangga
41 Bab 41: Tak bisa tidur.
42 Bab 42: Pelatihan untuk anggota XVQ
43 Bab 43: Hancurnya keluarga Syifa
44 Bab 44: Menangkap penghianat
45 Bab 45: Dikerjai oleh Gabriel
46 Bab 46: Krim kue
47 Bab 47: milih kue
48 Bab 48: Kejutan untuk Maya
49 Bab 49: Vidio call
50 Bab 50: Pergi atau kau habis
51 Bab 51: Bar
52 Bab 52: Pulang ke rumah
53 Bab 53: Susah bangun
54 Bab:54 kejutan yang luar biasa
55 Bab 55: Mengurus perusahaan
56 Bab 56: Toko kue
57 Bab 57: Toko kue 2
58 Bab 58: Godaan Elang
59 Bab 59: Melakukan kerjasama.
60 Bab 60: Kembali di ganggu
61 Bab 61: Dewrid Anwar
62 Bab 62: Mempunyai tamu
63 Bab 63: Liontin
64 Bab 64: Tak sengaja tertabrak
65 Bab 65: Kisah Elang
66 bab 66 : Menguji kesabaran
67 Bab 67: Wanita arogan
68 Bab 68: Aku bos nya
69 Bab 69: Penyesalan Syifa.
70 Visual
71 Bab 70: Gangguan
72 Bab 71: Drama
Episodes

Updated 72 Episodes

1
bab 1 : dikurung digudang
2
bab 2: mimpi
3
bab 3: kecelakaan
4
bab 4: sadar
5
bab 5 : keluarga baru
6
bab 6: kembali ke rumah baru
7
bab 7: kolam berenang
8
Bab 8: Masuk sekolah
9
Bab 9 Baru dimulai...heh
10
bab 10 : Rencana busuk Syifa dan Madani
11
bab 11 :Dihadang
12
Bab 12: Diantar pulang
13
Bab 13: Terlambat
14
bab 14 : Manjat pagar
15
Bab 15: Di aula
16
bab 16 Diganggu dua cowok
17
bab 17: Masa lalu Madani
18
bab 18: Danau
19
bab 19 Kerugian Stevani
20
Bab 20: Kehidupan disekolah yang berbeda
21
bab 21: maafkan Stevani pa ma
22
Bab 22:Nomor tak dikenal
23
bab 23 : Gue tidak meminta pendapat (Coklat)
24
Bab 24: Deal,sesuai perjanjian
25
Bab 25 : Rumah makan Padang
26
Bab 26: Peretas
27
Bab 27: Perpustakaan
28
Bab 28: Pembalasan Syifa
29
Bab 29: Kotak bekal (Emosi)
30
Bab 30: Pemilik tempat musik
31
Bab 31: Pergi kerumah teman Maya
32
Bab 32: Dirumah bunda Eva
33
Bab 33: Jangan ganggu aku
34
Bab 34: Identitas terbongkar (memberi pelajaran pada sampah)
35
Bab: 35 Maya yang tegas
36
Bab 36: XVQ
37
Bab 37: Acara di sekolah
38
Bab 38: Kasih gue alasan
39
Bab 39:Gue bukan barang yang diperebutkan
40
Bab 40: Keluarga Erlangga
41
Bab 41: Tak bisa tidur.
42
Bab 42: Pelatihan untuk anggota XVQ
43
Bab 43: Hancurnya keluarga Syifa
44
Bab 44: Menangkap penghianat
45
Bab 45: Dikerjai oleh Gabriel
46
Bab 46: Krim kue
47
Bab 47: milih kue
48
Bab 48: Kejutan untuk Maya
49
Bab 49: Vidio call
50
Bab 50: Pergi atau kau habis
51
Bab 51: Bar
52
Bab 52: Pulang ke rumah
53
Bab 53: Susah bangun
54
Bab:54 kejutan yang luar biasa
55
Bab 55: Mengurus perusahaan
56
Bab 56: Toko kue
57
Bab 57: Toko kue 2
58
Bab 58: Godaan Elang
59
Bab 59: Melakukan kerjasama.
60
Bab 60: Kembali di ganggu
61
Bab 61: Dewrid Anwar
62
Bab 62: Mempunyai tamu
63
Bab 63: Liontin
64
Bab 64: Tak sengaja tertabrak
65
Bab 65: Kisah Elang
66
bab 66 : Menguji kesabaran
67
Bab 67: Wanita arogan
68
Bab 68: Aku bos nya
69
Bab 69: Penyesalan Syifa.
70
Visual
71
Bab 70: Gangguan
72
Bab 71: Drama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!