bab 10 : Rencana busuk Syifa dan Madani

...🍒READING BOOK🍒...

"Hiks...hiks...mama!!!" Isakan yang dibuat oleh Syifa yang baru pulang sekolah.

"Eh Anak mama kenapa hmm... siapa yang bikin nangis sayang" Ucap penuh kelembutan Madani menghampiri Syifa.

"Aku dibully ma" Ucapnya yang memegangi pipinya yang masih bengkak.

"Hah...kok bisa! siapa yang ngelakuin itu sayang! sini biar mama yang kasih pelajaran" Ujar Madani yang sudah berancang-ancang dengan alatnya.

"Ma!! dia anak orang kaya ma" Rengek Syifa menahan sang mama.

"Terus kalo kaya kenapa,harus mama biarin dia bully kamu" Ucap Madani.

"Kitakan harus bermain cantik ma,mama tau dia bahkan memiliki kekuatan seperti seorang laki-laki ma" Ucap Syifa menjelaskan.

"Bermain cantik,tapi kenapa! kita kan bisa langsung sidang dan meminta pertanggungjawaban luka diwajah kamu ini" Ucap Madani mem-bolak-balikkan wajah memar Syifa.

"Aku ada ide" Ucapnya dengan senyum sumringah yang licik.

"Apa?"

"Apa mama memiliki kenalan seorang preman" Tanya Syifa pada mamanya.

"Hmmm.... sepertinya ada deh,terus emangnya mau ngapain" Ucap Madani.

"Seperti ini..." Syifa langsung membisikkan rencananya pada sang mama,sampai keduanya tertawa jahat diiringi dengan senyuman devil mereka.

"Ini uang mukanya,kalo kalian berhasil maka uang akan lunas" Ucap Madani dengan memberikan satu amplop coklat.

Preman itu langsung menerimanya,ia memeriksa berapa banyak uang yang diberikan oleh kedua orang wanita ini.

"Baiklah,apa tugas kita" Tanya nya menggenggam amplop itu dengan sangat senang.

"Kalian cuman tinggal kasih pelajaran apapun itu terserah kalian mau berbuat apa ,tapi ingat! jangan sampai dia meninggal" Ucap Madani

"Oke kami terima dan ingat uang sisanya harus kalian kasih setelah tugas ini selesai" Ucap preman itu dan langsung menjabat tangan Madani sebagai penerimaan pekerjaan itu.

Madani dan anaknya Syifa tertawa puas,saat ini dendamnya sudah terbalaskan dan ia hanya tinggal menunggu hasil.

"Sekarang kita pulang dan menunggu hasil" Ucap Syifa yang terus tertawa devil.

"Baiklah sayang" Ucapnya dan langsung menggandeng tangan Syifa lalu berlalu pergi.

🍃🍃🍃

Ditempat Stevani,ia baru tau bahwa ia ternyata menjadi guru musikal di tempat temannya. Ternyata Stevani sudah hebat sebelum dirinya memasuki tubuh Stevani.

"Aku sedikit-sedikit hapal sih ini not,tapi nggak mungkin kan aku ajarin pelajaran yang aku hapal" Gumamnya memperhatikan tombol-tombol piano.

"Eh kamu kenapa,masak iya kau lupa mainnya padahal cuman sebulan loh kamu nggak kesini" Sapa seorang pemuda yang langsung merangkul Stevani.

"Hmmm....kamu siapa" Tanya Stevani.

"Gila, kamu nggak bercanda kan Stev, masak sama teman sendiri lupa" Ucap pemuda itu yang merasa tak percaya bahwa temannya itu tak mengenalinya.

"Maaf aku tak ingat,jadi siapa nama kamu" Ucap Stevani yang pura-pura tak ingat tapi sebenarnya ia memang tak mengetahuinya.

"Ingat baik-baik Stevani Carolina, nama aku Sandy Thema qaulan" Ucapnya dengan menekankan setiap kata yang ia ucapkan.

"Oh Sandy,hmmm...ini bisa nggak aku cuti hari ini" Tanya Stevani yang sedikit ragu.

"Hmmm...enggak boleh" Jawab santai Sandy.

"Ya...kenapa sih,kan aku cuman izin hari ini doang" Kesal Stevani.

"Karna Diana nggak hadir hari ini dan kamu pengganti nya" Ucap santai Sandy lalu duduk di sofa dengan menyedot minumannya.

"Hmmm....kasih aku materi dong,soalnya aku nggak ada persiapan" Ucap memelas Stevani.

"Tumben! Biasanya aku kasih materi kamu mencak-mencak sama aku" Ujarnya lalu memberikan satu materi pada Stevani.

Stevani datang karna??....

"Minggir pengen mati kamu" Teriak Stevani yang berada diatas motor.

Untung saja ia mengerem dengan tepat waktu,jika tidak maka ia akan mendapatkan masalah karena menabrak seseorang.

"Elah.... turun dah" Ucap seorang pemuda yang tak diketahui namanya oleh Stevani.

Pemuda itu langsung menarik Stevani untuk turun sehingga Stevani segera menurunkan standar motornya dan turun dengan helem yang masih melekat di kepalanya.

"Ada apaan sih!" Kesal Stevani yang langsung menghempas tangan pemuda itu.

"Kamu harus menjadi pembimbing pelajaran hari ini" Ucap nya dan langsung menarik Stevani dalam keadaan bingung.

Pemuda itu membawa Stevani masuk kedalam sebuah tempat yang dipenuhi dengan alat musik. Sempat kagum tapi karna pemuda itu menarik secara paksa dirinya,membuat dirinya tak jadi kagum.

"Ngapain sih kamu narik aku,kayak kenal aja" Ketus Stevani yang langsung menghempaskan tangan pemuda itu.

"Astaga Stev,kamu sekarang jangan pura-pura deh,sekaran kamu duduk disini dan pelajari itu semua" Ucap pria itu yang menduduki Stevani didepan sebuah piano.

Stevani terus menatap piano itu,ia berpikir keras mengapa ia sampek bisa disini dan harus mengajar,apa ia guru pembimbing.

"Aku sedikit-sedikit hapal sih ini not,tapi nggak mungkin kan aku ajarin pelajaran yang aku hapal" Gumamnya memperhatikan tombol-tombol piano.

"Eh kamu kenapa,masak iya kau lupa mainnya padahal cuman sebulan loh kamu nggak kesini" Sapa seorang pemuda yang langsung merangkul Stevani.

"Hmmm....kamu siapa" Tanya Stevani.

"Gila, kamu nggak bercanda kan Stev, masak sama teman sendiri lupa" Ucap pemuda itu yang merasa tak percaya bahwa temannya itu tak mengenalinya.

"Maaf aku tak ingat,jadi siapa nama kamu" Ucap Stevani yang pura-pura tak ingat tapi sebenarnya ia memang tak mengetahuinya.

"Ingat baik-baik Stevani Carolina, nama aku Sandy Thema qaulan" Ucapnya dengan menekankan setiap kata yang ia ucapkan.

"Ohh Sandy,hmmm...ini bisa nggak aku cuti hari ini" Tanya Stevani yang sedikit ragu.

"Hmmm...enggak boleh" Jawab santai Sandy.

"Ya.... kenapa sih,kan aku cuman izin hari ini doang" Kesal Stevani.

"Karna Diana nggak hadir hari ini dan kamu pengganti nya" Ucap santai Sandy lalu duduk di sofa dengan menyedot minumannya.

"Hmmm....kasih aku materi dong,soalnya aku nggak ada persiapan" Ucap memelas Stevani.

"Tumben! Biasanya aku kasih materi kamu mencak-mencak sama aku" Ujarnya lalu memberikan satu materi pada Stevani.

"Kan kamu secara mendadak narik aku" Ucap Stevani.

"Karna kamu nggak pernah kelihatan,jadi pas kamu nampak yaudah aku tarik deh" Ujar Sandy.

"Serah deh,yaudah aku mau ngapalin materi dulu" Ucap Stevani yang fokus pada lembaran materi yang ia terima.

Terlihat Sandy terus memperhatikan Stevani,dari Stevani yang menguap sampai sedikit bergeser tempat duduk saja Sandy perhatikan. Sandy sempat aneh,dimana Stevani sangat akrab padanya padahal sebelumnya Stevani tampak berusaha menjauhinya setelah ia menyatakan isi hatinya.

Episodes
1 bab 1 : dikurung digudang
2 bab 2: mimpi
3 bab 3: kecelakaan
4 bab 4: sadar
5 bab 5 : keluarga baru
6 bab 6: kembali ke rumah baru
7 bab 7: kolam berenang
8 Bab 8: Masuk sekolah
9 Bab 9 Baru dimulai...heh
10 bab 10 : Rencana busuk Syifa dan Madani
11 bab 11 :Dihadang
12 Bab 12: Diantar pulang
13 Bab 13: Terlambat
14 bab 14 : Manjat pagar
15 Bab 15: Di aula
16 bab 16 Diganggu dua cowok
17 bab 17: Masa lalu Madani
18 bab 18: Danau
19 bab 19 Kerugian Stevani
20 Bab 20: Kehidupan disekolah yang berbeda
21 bab 21: maafkan Stevani pa ma
22 Bab 22:Nomor tak dikenal
23 bab 23 : Gue tidak meminta pendapat (Coklat)
24 Bab 24: Deal,sesuai perjanjian
25 Bab 25 : Rumah makan Padang
26 Bab 26: Peretas
27 Bab 27: Perpustakaan
28 Bab 28: Pembalasan Syifa
29 Bab 29: Kotak bekal (Emosi)
30 Bab 30: Pemilik tempat musik
31 Bab 31: Pergi kerumah teman Maya
32 Bab 32: Dirumah bunda Eva
33 Bab 33: Jangan ganggu aku
34 Bab 34: Identitas terbongkar (memberi pelajaran pada sampah)
35 Bab: 35 Maya yang tegas
36 Bab 36: XVQ
37 Bab 37: Acara di sekolah
38 Bab 38: Kasih gue alasan
39 Bab 39:Gue bukan barang yang diperebutkan
40 Bab 40: Keluarga Erlangga
41 Bab 41: Tak bisa tidur.
42 Bab 42: Pelatihan untuk anggota XVQ
43 Bab 43: Hancurnya keluarga Syifa
44 Bab 44: Menangkap penghianat
45 Bab 45: Dikerjai oleh Gabriel
46 Bab 46: Krim kue
47 Bab 47: milih kue
48 Bab 48: Kejutan untuk Maya
49 Bab 49: Vidio call
50 Bab 50: Pergi atau kau habis
51 Bab 51: Bar
52 Bab 52: Pulang ke rumah
53 Bab 53: Susah bangun
54 Bab:54 kejutan yang luar biasa
55 Bab 55: Mengurus perusahaan
56 Bab 56: Toko kue
57 Bab 57: Toko kue 2
58 Bab 58: Godaan Elang
59 Bab 59: Melakukan kerjasama.
60 Bab 60: Kembali di ganggu
61 Bab 61: Dewrid Anwar
62 Bab 62: Mempunyai tamu
63 Bab 63: Liontin
64 Bab 64: Tak sengaja tertabrak
65 Bab 65: Kisah Elang
66 bab 66 : Menguji kesabaran
67 Bab 67: Wanita arogan
68 Bab 68: Aku bos nya
69 Bab 69: Penyesalan Syifa.
70 Visual
71 Bab 70: Gangguan
72 Bab 71: Drama
Episodes

Updated 72 Episodes

1
bab 1 : dikurung digudang
2
bab 2: mimpi
3
bab 3: kecelakaan
4
bab 4: sadar
5
bab 5 : keluarga baru
6
bab 6: kembali ke rumah baru
7
bab 7: kolam berenang
8
Bab 8: Masuk sekolah
9
Bab 9 Baru dimulai...heh
10
bab 10 : Rencana busuk Syifa dan Madani
11
bab 11 :Dihadang
12
Bab 12: Diantar pulang
13
Bab 13: Terlambat
14
bab 14 : Manjat pagar
15
Bab 15: Di aula
16
bab 16 Diganggu dua cowok
17
bab 17: Masa lalu Madani
18
bab 18: Danau
19
bab 19 Kerugian Stevani
20
Bab 20: Kehidupan disekolah yang berbeda
21
bab 21: maafkan Stevani pa ma
22
Bab 22:Nomor tak dikenal
23
bab 23 : Gue tidak meminta pendapat (Coklat)
24
Bab 24: Deal,sesuai perjanjian
25
Bab 25 : Rumah makan Padang
26
Bab 26: Peretas
27
Bab 27: Perpustakaan
28
Bab 28: Pembalasan Syifa
29
Bab 29: Kotak bekal (Emosi)
30
Bab 30: Pemilik tempat musik
31
Bab 31: Pergi kerumah teman Maya
32
Bab 32: Dirumah bunda Eva
33
Bab 33: Jangan ganggu aku
34
Bab 34: Identitas terbongkar (memberi pelajaran pada sampah)
35
Bab: 35 Maya yang tegas
36
Bab 36: XVQ
37
Bab 37: Acara di sekolah
38
Bab 38: Kasih gue alasan
39
Bab 39:Gue bukan barang yang diperebutkan
40
Bab 40: Keluarga Erlangga
41
Bab 41: Tak bisa tidur.
42
Bab 42: Pelatihan untuk anggota XVQ
43
Bab 43: Hancurnya keluarga Syifa
44
Bab 44: Menangkap penghianat
45
Bab 45: Dikerjai oleh Gabriel
46
Bab 46: Krim kue
47
Bab 47: milih kue
48
Bab 48: Kejutan untuk Maya
49
Bab 49: Vidio call
50
Bab 50: Pergi atau kau habis
51
Bab 51: Bar
52
Bab 52: Pulang ke rumah
53
Bab 53: Susah bangun
54
Bab:54 kejutan yang luar biasa
55
Bab 55: Mengurus perusahaan
56
Bab 56: Toko kue
57
Bab 57: Toko kue 2
58
Bab 58: Godaan Elang
59
Bab 59: Melakukan kerjasama.
60
Bab 60: Kembali di ganggu
61
Bab 61: Dewrid Anwar
62
Bab 62: Mempunyai tamu
63
Bab 63: Liontin
64
Bab 64: Tak sengaja tertabrak
65
Bab 65: Kisah Elang
66
bab 66 : Menguji kesabaran
67
Bab 67: Wanita arogan
68
Bab 68: Aku bos nya
69
Bab 69: Penyesalan Syifa.
70
Visual
71
Bab 70: Gangguan
72
Bab 71: Drama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!